Kanker merupakan penyakit atau kelainan pada tubuh sebagai akibat dari
sel sel tubuh yang tubuh yang berkembang abnormal diluar batas kewajaran dan
sangat liar (junaidi,2007,hlm.1). Kanker diketahui dapat menimbulkan berbagai
macam keluhan diantanya nyeri. Nyeri adalah keluhan utama yang paling sering
diutarakan oleh penderita. Dalam perjalanan penyakitnya 45-100 persen penderita
mengalami nyeri yang sedang sampai dengan berat, dan 80-90 persen nyeri itu
dapat ditanggulangi.
RESEARCH METHODS
HASIL
Pada penelitian pemberian terapi relaksasi nafas dalam serta distraksi gate
control pada pasien ca mammae di RSUD Labuang Baji Makasar
mengemukakan bahwa dalam penerapan teknik relaksasi napas dalam
diperoleh rata-rata 6,45% pada pasien sebelum dilakukan relaksasi napas
dalam dan 4,85% pada pasien yang telah dilakukan teknik napas dalam
dengan selisih 1,6%. Teknik distraksi diperoleh rata-rata 4,20% pada
pasien sebelum dilakukan distraksi dan 3,15% pada pasien yang telah
dilakukan distraksi dengan selisih 1,05%. Teknik gate kontrol diperoleh
rata-rata 3,45% pada pasien sebelum dilakukan distraksi dan 3,05% pada
pasien yang telah dilakukan distraksi dengan selisih 0,40%. Berdasarkan
data diatas dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi napas dalam
merupakan teknik yang dapat mengurangi nyeri lebih baik dibandingkan
dengan teknik distraksi maupun gate control, dapat dilihat dari selisih
sebelum dan sesudah teknik relaksasi napas dalam diberikan pada pasien
kanker sebesar 1,6% sedangkan distraksi berada diurutan kedua sebesat
1,05% dan terakhir gate control sebesar 0.40%(Kadrianti et al., n.d.).
Dengan judul Pengaruh Penggunaan Tindakan Teknik Relaksasi Napas
Dalam, Distraksi, Gate Control, Terhadap Penurunan Sensasi Nyeri CA
Mammae di RSUD Labuang Baji Makasar.
Pada penelitian pemberian terapi dzikir pada pasien ca mammae di RSUD
Prof dr Margono Soekardjo Purwokerto diperoleh hasil sebelum dilakukan
pemberian terapi dzikir pada pasien post op ca mammae diperoleh rata-
rata sensai nyeri responden sebesar 7,8 atau nyeri berat, setelah dilakukan
pemberian terapi dzikir diperoleh rata-rata sensasi nyeri sebesar 3,32 atau
nyeri ringan(Budiyanto & Susanti, n.d.). Dengan judul Pengaruh Terapi
Dzikir Terhadap Intesitas Nyeri pada Pasien Post Operasi CA Mammae di
RSUD Prof dr Margono Soekardjo Purwokerto.
Hasil riset dari 2 jurnal menunjukkan adanya perbaikan penurunan nyeri
yang cukup signifikan yanto rafika
Pada penelitian pemberian tehnik relaksasi hand massage pada pasien
kanker payudara di yayasan kanker indonesia surabaya diperoleh hasil
sebelum dilakukan tehnik relaksasi pasien kanker payudara memiliki
respon nyeri rata-rata 5,09 dan setelah diberikan tehnik relaksasi hand
massage pasien kanker payudara mengalami penurunan tingkat nyeri
dengan rata-rata 3.09 (Fadilah, Astuti, & Santy, n.d.). Dengan judul
Pengaruh Tehnik Relaksasi Hand Massage Terhadap Nyeri Pada Pasien Kanker
Payudara di Yayasan Kanker Indonesia Surabaya.
Pada penelitian pemberian terapi slow stroke back massage dengan aromaterapi
lavender diperoleh hasil bahwa sebelum dilakukan tindakan SSBM ini pada
kelompok control dan kelompok intervensi memiliki tingkat nyeri yang sama,
dan setelah dilakukan tindakan SSBM ini nyeri pada kelompok control dan
kelompok intervensi diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan hasil antara ke-2
kelompok ini dengan selisih mean sebelum dan sesudah dilakukan SSBM, 1.800
pada kelompok intervensi dan 0.000 pada kelompok control (Setyowati,
Rakhmawati, & Wigatiningsih, 2019). Dengan judul efektifitas slow stroke back
massage dengan minyak lavender terhadap penurunan nyeri penderita kanker
serviks.
Pada penelitian pemberian terapi murottal selama 15 menit dan 25 menit
diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan dalam skala nyeri pada kelompok
15 menit dan kelompok 25 menit. Tetapi, tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam pengurangan skala nyeri pada kedua kelompok. Namun, pengurangan rata-
rata skala yeri pada kelompok 25 menit lebih besar disbanding kelompok 25
menit.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
SARAN
Untuk pasien yang merasakan nyeri pada kanker apa saja dapat
menggunakan teknik non farmakologi sebelum menggunakan teknik farmakologi,
supaya dapat mengatasi rasa nyeri yang datang tiba-tiba dan dapat menurunkan
rasa nyeri itu sendiri. Teknik komplementer ini terbukti dalam penurun skala nyeri
penderita kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Kadrianti, E., Basri, M., Nani, S., & Makassar, H. (n.d.). PENGARUH
PENGGUNAAN TINDAKAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM ,
DISTRAKSI , GATE KONTROL , TERHADAP PENURUNAN SENSASI
NYERI CA MAMMAE DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR.