Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) e-ISSN : 2715-7687

Vol. 6, No. 1 April 2022 P-ISSN : 2715-8748

Terapi Kombinasi: Aromaterapi Jahe dan Relaksasi Otot Progresif pada Pasien
Kanker Serviks Pasca Kemoterapi
Ameinabilla Pasa Trisnaputri1, Karolin Adhisty2, Sigit Purwanto3
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
2
Bagian Keperawatan, Departemen Maternitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
3
Bagian Keperawatan, Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Fakultas Kedokteran,
Universitas Sriwijaya
Karolin.adhisty@fk.unsri.ac.id

Abstrak
Mual muntah merupakan salah satu efek samping dari kemoterapi pada pasien kanker serviks. Upaya
penanganan mual muntah dapat dilakukan dengan pemberian intervensi non farmakologi yaitu dengan
terapi kombinasi: aromaterapi jahe dan relaksasi otot progresif. Aromaterapi jahe dan relaksasi otot
progresif bermanfaat untuk memberikan kenyamanan dengan mengurangi atau menghilangkan mual
muntah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi jahe dan
relaksasi otot progresif terhadap mual muntah pada pasien kanker serviks pasca kemoterapi. Desain
dalam penelitian ini adalah pre experimental dengan one grup pre-post test design dan penentuan
sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 11 responden di RSUD Dr. H.
M Rabain Kabupaten Muara Enim. Pemberian aromaterapi jahe dan relaksasi otot progresif diberikan 2
kali dalam sehari selama ±30 menit selama 1 hari. Berdasarkan hasil uji t-test menunjukkan
aromaterapi jahe dan relaksasi otot progresif berpengaruh dalam menurunkan mual muntah yang
ditunjukkan dengan p-value sebesar 0,0001 (p-value<0,05). Aromaterapi jahe dan relaksasi otot
progresif memberikan kenyamanan baik secara fisik dan psikis sehingga meningkatkan kenyamanan
pasien. Kenyamanan ini akan membuat pasien mampu untuk mengontrol dan mengatasi mual muntah
yang dirasakan. Intervensi kombinasi ini tentu menjadi salah satu alternatif solusi agar pasien dapat
menggurangi efek kemoterapi sehingga terapi ini dapat diberikan secara maksimal
Kata kunci: Kanker Serviks, Mual Muntah, Aromaterapi jahe, Relaksasi Otot Progresif

Abstract

Nausea and vomiting are side effects of chemotherapy for cervical cancer patients. Treatment of
nausea and vomiting can be given by non farmacology therapy, combination therapy: ginger
aromatherapy and progressive muscle relaxation. Ginger aromatherapy and progressive muscle
relaxation that offers comfort by reducing or eliminating nausea and vomiting. The aim of this survey
was to determine the effect of ginger aromatherapy and progressive muscle relaxation on cervical
cancer patients post-chemotherapy. The research design was pre-experimental with one group pre-
post test and the determination of the sample were taken using purposive sampling with 11
respondent at RSUD Dr. H.M. Rabain, Muara Enim Regency. Ginger aromatherapy and progressive
muscle relaxation was given 2 times a day for ±30 minutes for 1 day. Based on the result of the t-test, it
shows that ginger aromatherapy and progressive muscle relaxation has an effect, reducing nausea and
vomiting with a p-value of 0,0001 (p-value<0,05). Ginger aromatherapy and progressive muscle
relaxation focusing on interventions that provide comfort in physical and psychological. Patients are
taught to improve comfort to themselves that patients able to control and manage nausea to vomiting.
These combination Intervention will be one of the alternatif solution to reduce chemotherapy effect so
this therapy can be given optimally.

Keywords : cervical cancer, nausea, vomiting, ginger aromatherapy, progressive muscle relaxation
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas

Article History :
Submitted 05 Februari, Accepted 20 April, Published 29 April 2022 85
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

PENDAHULUAN muntah yang tidak teratasi dengan baik


sebesar 71% (7).
Kanker merupakan salah satu kasus penyakit
tidak menular dengan prevalensi yang terus Tindakan yang dapat dilakukan untuk
meningkat dari waktu ke waktu. Menurut mengatasi mual muntah tersebut dengan
data kejadian kasus kanker dengan prevalensi menggunakan terapi komplementer sebagai
terbesar yang terjadi pada negara Indonesia salah satu tatalaksana non farmakologi yang
yaitu kanker payudara 58.256 (16,7%) dari dapat menurunkan dan meminimalisir mual
348.809 kasus kanker (1). Kasus kanker serviks juga muntah akibat tatalaksana ini. Terapi
berada pada dominasi kedua berdasarkan komplementer tersebut dapat diberikan
prevalensi kasus sebesar 32.469 (9,3%) melalui inhalasi aromaterapi, Tindakan
dengan insiden 66% perempuan dinyatakan akupresur, relaksasi otot, distraksi, juga
meninggal. Berdasarkan data tersebut akupuntur (8). Pemberian inhalasi
terdapat prevalensi kanker serviks sebesar 40- aromaterapi menjadi pilihan terapi
45 kasus baru kanker serviks dengan jumlah komplementer yang memiliki tujuan agar
kematian sebanyak 20-25 orang/harinya (2). dapat meningkatkan kualitas hidup pada
Prevalensi data memperkirakan bahwa dalam pasien kanker (9). Aromaterapi sebagai salah
kurun waktu 1 jam diperkirakan bahwa satu terapi pendukung dapat menggunakan
terdapat 1 orang perempuan meninggal. bahan aromatik dari jahe dan citrus (10).
Aromaterapi jahe terpilih sebagai salah satu
Kemoterapi merupakan penanganan kasus jenis aromatik intervensi comfort yang
kanker yang sangat populer di stadium kanker memiliki manfaat dalam memberikan rasa
yang mengalami perburukan atau metastasis nyaman secara fisik pada kasus kanker serviks
klinis, subklinis, dan bersifat sistemik karena yang sedang menjalani tatalaksana
perkembangan sel kanker dapat mencapai kemoterapi yaitu mengurangi bahkan
organ dalam tubuh melalui aliran darah (3). menghilangkan mual juga muntah yang
Sel-sel gastrointestinal dapat mengalami merupakan efek samping pada kemoterapi.
kerusakan akibat dari penatalaksanaan Aromatik Jahe ini memiliki kandungan berupa
kemoterapi yang salah satu efek sampingnya zat-zat yang akan mampu melakukan bloking
dapat menyebabkan mual dan muntah (4). pada serotonin sebagai neurotransmitter yang
Mual juga muntah merupakan salah satu efek akan mensintesiskan pada semua neuro-
yang bisa dirasakan dari kemoterapi yang neuro serotonergis di sistem persyarafan
dapat terjadi pada prevelensi dengan lebih pusat otak dan sel-sel pada enterokromafin
dari 60% (5). yang memiliki guna untuk dapat memberikan
rasa nyaman juga mengatasi mual muntah
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil (11).
bahwa pasien dengan kasus kanker serviks
yang juga menjalani tatalaksana kemoterapi Terapi inhasi menggunakan aromaterapi jahe
akan mengalami beberapa penurunan kualitas ini dirasa tidak cukup untuk mengatasi mual
hidupnya yang dapat berupa gejala mual juga juga muntah secara maksimal sehingga
muntah, anoreksia, kecemasan hingga dibutukan terapi komplementer tambahan
terganggunya fungsi dari sosialnya. Penyebab sebagai pendukung dalam mengatasi mual
penurunan kualitas hidup ini merupakan efek muntah (12). Terapi pendukung kedua yang
samping dari tatalaksana pengobatan dapat digunakan yaitu intervensi relaksasi
kemoterapi yang tentunya dapat otot progresif. Terapi relaksasi progresif ini
menyebabkan gangguan pada aspek lain (6). adalah suatu Teknik yang dapat
Penelitian lain juga menyatakan bahwa menggabungkan teknik nafas dalam dan juga
sebanyak 27% pasien yang menghentikan serangkaian gerakan-gerakan Teknik kontraksi
pengobatan kemoterapi sebelum selesainya juga relaksasi otot. Terapi ini memiliki tujuan
tatalaksana tersebut disebabkan karena mual untuk menghasilkan kenyaman pada tubuh
dan pikiran sehingga akan memperoleh
86

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

ketenangan, relaksasi, juga memudahkan telah mendapatkan persetujuan etik dari


untuk tidur dan hal ini sangat bermanfaat Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
pada pasien kanker serviks yang mendapatkan No.158-2020.
pengobatan kemoterapi. Relaksasi ini menjadi
bentuk mind body therapies yang dikarenakan HASIL DAN PEMBAHASAN
relaksasi ini dilakukan suatu intervensi yang Penelitian ini menghasilkan beberapa data
dapat menggabungkan berbagai Teknik dan penunjang yang terangkum dalam beberapa
pola untuk dapat mempengaruhi gejala-gejala tabel, antara lain:
fisik juga fungsi tubuh (13).
Tabel 1 Data Karakteristik Responden
METODE Kategori (f) (%)
Rentang 54-60 6 54,5
Penelitian ini menggunakan desain pre Usia 61-65 5 45,5
experimental dengan rancangan one grup pre- SD 5 45,5
post test design. Populasi dalam penelitian ini SMP 3 27,3
yaitu seluruh penderita kanker serviks yang Pendidikan
SMA 3 27,3
sedang menjalani kemoterapi pada bulan Mei S1 0 0
- Oktober 2020 yang terdata di RSUD Dr. H. M 2 siklus 7 63,6
Rabain Kabupaten Muara Enim. Jumlah Kemoterapi 3 siklus 3 27,3
sampel sebanyak 11 orang yang memenuhi 4 siklus 1 9,1
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah I 2 18,2
ditentukan. Pemberian Aromaterapi jahe dan Stadium II 6 54,5
relaksasi otot progresif ini dilakukan 2 kali Kanker III 3 27,3
selama 30 menit pada pagi dan sore hari yang IV 0 0
didasarkan pada waktu paruh obat anti
emetic yang didapatkan. Post test akan Usia rentang 54-60 merupakan mayoritas usia
dilakukan 30 menit setelah intervensi selesai. responden penelitian dengan rata-rata
Intervensi pada penelitian ini dilakukan kemoterapi dilakukan sebanyak 2 siklus pada
selama 1 hari. Uji t-test berpasangan dominasi stadium II.
digunakan dalam penelitian ini karena data
terdistribusi normal. Intervensi aromaterapi
jahe menggunakan media tissue yang telah
ditetesi oleh aromaterapi jahe sebanyak 0,15
ml/(3 tetes). Media ini akan diberikan kepada
responden dengan meletakkan tissue dengan
jarak 5 cm didepan hidung responden.
Responden akan melakukan teknik inhalasi
dengan menggunakan media tersebut selama
10 menit. Tindakan selanjutnya adalah selama
20 menit akan dilakukan teknik relaksasi otot
progresif yang dibagi dalam 3 sesi. Sesi Diagram 1 Skor Mual Muntah Pre dan Post
pertama dilakukan pelaksanaan teknik Intervensi
relaksasi pada bagian dahi, mata, rahang,
mulut dan leher. Sesi kedua dilakukan
relaksasi pada bagian tangan, lengan dan Hasil skor mual dan muntah sebelum
bahu. Sesi ketiga dilakukan pada bagian dada, Tindakan intervensi kombinasi aromaterapi
perut, punggung, tungkai dan bagian kaki. jahe dan relaksasi otot progresif mendapatkan
Masing-masing gerakan pada semua sesi pada skor tertinggi sebesar 17 dan terendah 7. Hasil
intervensi relaksasi otot progresif dilakukan penelitian setelah intervensi diberikan
sebanyak 2 kali pengulangan. Penelitian ini memiliki skor tertinggi 10 dan terendah 0.
87

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

Hasil pada diagram 1 menyatakan bahwa juga erat kaitannya terhadap tingkat sosio-
terjadi penurunan mual dan muntah setelah ekonomi, Kesehatan seksualitas, dan juga
dilakukan intervensi kombinasi aromaterapi makna kebersihan (15). didapatkan juga
jahe dan relaksasi otot progresif bahwa tingkat pendidikan memiliki hubungan
yang erat maknanya dengan prevalensi kasus
Tabel 2 Rerata Skor Pre dan Post Intervensi kanker serviks. Hal ini disebabkan karena
Std p- dengan kurangnya pengetahuan, maka
Mean n
Deviation Value berkurang pula penerapan mengenai makna
Pre 10,82 11 2,960 kesehatan, khususnya pada personal hygiene
0,0001 pada perempuan yang memiliki pendidikan
Post 4,36 11 2,803
rendah sehingga lebih memiliki risiko terkena
Berdasarkan nilai tabel dengan uji t-test kanker serviks (15).
memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh
intervensi kombinasi inhalasi aromaterapi Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam
jahe dan relaksasi otot progresif dengan nilai penelitian ini dapat dikatakan bahwa makin
signifikan sebesar p-Value 0,0001<0,05. rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki
maka hal ini akan berpengaruh pada tingkat
Karakteristik Responden pengetahuan juga penerapan mengenai
kesehatan yang khususnya berkaitan terhadap
Usia kebersihan pasien kanker serviks terutama
pada kebersihan dan Kesehatan alat
Usia pada dimensi karakteristik berada pada reproduksi yang dapat beresiko untuk
rentang usia 54-60 tahun dengan jumlah 6 terjadinya kasus kanker serviks.
responden. Hasil penelitian lainnya juga
menunjukkan hal serupa bahwa rentang usia Siklus Kemoterapi
di dominasi pasien kanker serviks di rentang
usia 50-59 tahun (14). Persamaan pada 2 Responden terkait penelitian ini didominasi
penelitian ini menyatakan bahwa risiko oleh responden dengan siklus tatalaksana
kejadian kanker serviks dapat meningkat pada kemoterapi ke-2 sejumlah 7 responden.
usia lanjut, hal ini disebabkan oleh dominasi Penelitian lainnya juga mendapatkan hasil
terpaparnya karsinogen serta sistem yang sama bahwa karakteristik pasien yang
kekebalan tubuh yang melemah pada rentang menjalani kemoterapi ke-2 mengalami mual
usia tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa muntah memiliki prevalensi terbanyak
terdapatnya potensi dan pemicu terjadinya sebesar 42,9% (16).
kanker serviks yang disebabkan karena
pertambahan usia dan menurunnya imunitas Berdasarkan data tersebut maka peneliti
tubuh. berkesimpulan bahwa mual juga muntah yang
dapat terjadi berada pada siklus tatalaksana
Pendidikan kemoterapi yang berbeda, dimana pada
penelitian ini responden paling banyak berada
Karakteristik responden pada aspek pada siklus kemoterapi kedua yang rata-rata
pendidikan terakhir didominasi adalah lulusan mendapatkan obat kemoterapi seperti
sekolah dasar. Hal ini menyatakan bahwa di Epirubicin, Cyclophosphamide, Fluorouracil
penelitian ini penderita dengan kasus kanker yang dikombinasi, oleh karena itu mual
serviks didominasi terjadi pada perempuan muntah yang berbeda pada siklus kemoterapi
yang memiliki pendidikan lebih rendah yang berbeda dikarenakan jenis obat
dibandingkan dengan perempuan yang kemoterapi yang diberikan serta efek samping
berpendidikan tinggi. Penelitian ini memiliki yang dirasakan oleh individu berbeda juga.
kesimpulan yang sama dengan penelitian lain
yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan Stadium Kanker

88

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

Kanker stadium awal yaitu stadium II kanker lainnya akan mengalami perubahan
merupakan karakteristik dominan dengan nilai gizi/malnutrisi (20).
jumlah 6 orang responden. Hasil lainnya juga
menyatakan bahwa kasus kanker serviks Terapi komplementer yang menjadi acuan
tertinggi didominasi oleh stadium IIa sejumlah dalam penelitian ini adalah suatu intervensi
14 orang (17). Hasil Penelitian lainnya juga yang mengkombinasikan antara pemberian
mendapatkan karakteristik yang sama bahwa inhalasi aromaterapi jahe dan relaksasi otot
responden sebanyak 11 (55%) orang progresif. Intervensi inhalasi aromaterapi
tergolong kasus kanker stadium II (18), akan dengan aromatic jahe ini bertujuan agar dapat
tetapi hasil ini berbeda dengan hasil memberikan ketenangan pada pikiran,
penelitian lainnya yang mengatakan bahwa menyehatkan tubuh, dan memberikan
stadium III (46,7%) paling banyak merasakan semangat pada pasien. Tanaman jahe diyakini
efek mual juga muntah (19). Berdasarkan memiliki berbagai manfaat sebagai anti
adanya perbedaan hasil penelitian tersebut inflamasi, antidiabetic, antimikroba, anti
peneliti menyimpulkan bahwa hal ini kanker, anti lipidemik dan antiemetik. Hal ini
disebabkan karena responden segera dijelaskan pada penelitian di Negara Australia
melakukan pemeriksaan setelah menyadari yang menyatakan bahwa jahe memiliki
adanya tanda dan gejala kanker serviks. kandungan yang mampu memblok serotonin,
serotonin sendiri dapat menyebabkan
Perbedaan Skor Mual-Muntah pre dan post terjadinya kontraksi perut. Tindakan
intervensi pemberian inhalasi aromaterapi jahe
merupakan intervensi pertama pada
Skor nilai mual-muntah pre dan post intervensi kombinasi yang memiliki tujuan
intervensi kombinasi ini menyatakan bahwa agar pasien kanker merasa nyaman secara
nilai pre intervensi sebelum diberikan fisik dalam menjalani tatalaksana kemoterapi,
intervensi berada pada skor lebih tinggi sehingga muntah akibat intervensi kuratif ini
apabila dibandikan dengan nilai post dapat dikurangi ataupun dihilangkan (21).
intervensi. Skor mual-muntah responden pre
intervensi dengan nilai 17 dan nilai skor Tindakan kedua dalam intevensi kombinasi
terendah 7. Hasil pengukuran post intervensi adalah intervensi relaksasi otot progresif yang
mendapatkan penurunan sebanyak 10 poin menjadikan responden lebih rileks dan
setelah diberikan intervensi kombinasi mengurangi terjadinya ketegangan otot.
aromaterapi jahe dan relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif adalah terapi relaksasi
yang diberikan melalui gerakan
Kualitas hidup pasien kanker serviks dapat mengencangkan dan melemaskan otot-otot
dipengaruhi oleh berbagai permasalahan fisik tubuh agar perasaan relaks timbul. Penelitian
yang dihadapinya, mual dan muntah ini juga menjelaskan bahwa responden yang
merupakan salah satu permasalahan yang cemas akan mengalami ketidakseimbangan
tentunya dapat menjadi faktor pengaruh fisik, seperti perubahan pada tanda-tanda
permasalahan tersebut. Asupan nutrisi yang important, gangguan pola makan, pola tidur,
merupakan aspek penting dalam mengukur dan adanya ketegangan otot (22). Relaksasi
kualitas hidup dapat menyebabkan terjadinya otot progresif ini akan menciptakan distraksi
penurunan berat badan. Hal ini erat kaitannya dan memblokir sensitifitas chemoreseceptor
dengan respon mual yang dapat terjadi pada trigger zone (CTZ) sehingga mual dan muntah
saat pasien mencium juga merasakan aroma dapat dikurangi dengan cara meminimalisir
makanan. Penelitian lainnya juga menyatakan ketegangan pada otot-otot perut sehingga
bahwa pada 10% responden yang mengalami kontraksi lambung juga berkurang. Responden
mual muntah akan mengalami penurunan berkonsentrasi dan fokus pada perasaan
nafsu makan, 20% lainnya akan mengalami tegang dan rileks sehingga perhatiannya
penurunan berat badan, dan 26% pasien terhadap efek samping kemoterapi akan
teralihkan (23). Terapi ini pula
89

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

direkomendasikan oleh beberapa penelitian 3. Syarif H, Putra A, Keilmuan


yang telah mendapatkan hasil yang baik juga keperawatan Gawat Darurat B,
bermanfaat sebagai metode relaksasi pada Keperawatan Universitas Syiah Kuala
pasien kanker yang menjalani tatalaksana Banda Aceh F. Pengaruh Progressive
kemoterapi (24). Muscle Relaxation Terhadap
Berdasarkan penelitian lainnya pun Penurunan Kecemasan Pada Pasien
dinyatakan bahwa aromaterapi jahe dan Kanker Yang Menjalani Kemoterapi; A
relaksasi otot progresif merupakan bagian Randomized Clinical Trial. Idea Nurs J.
dari intervensi kenyamanan yang bertujuan 2014;3(V):1–8.
untuk memberikan kenyamanan fisik pada 4. Baradero et al. Klien Kanker: Seri
pasien kanker serviks. Aromaterapi jahe dan Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC;
relaksasi otot progresif dapat meningkatkan 2007.
keadaan relaksasi dan kesejahteraan 5. Susanti L. Karakteristik Mual Dan
responden. Kenyamanan yang santai dapat Muntah Serta Upaya Penanggulangan
mendorong responden untuk meningkatkan Oleh Penderita Kanker Yang Menjalani
keterampilan pemecahan masalah mereka Kemoterapi Di Rsud Dr.Pirngadi.
dengan mengurangi mual dan muntah Universitas Sumatera Utara; 2012.
6. Tunas IK, Yowani SC, Indrayathi PA,
KESIMPULAN DAN SARAN Noviyani R, Budiana ING. The
Assessment Quality of Life For Patients
Terdapat pengaruh yang signifikan pada with Cervical Cancer Using
Tindakan kombinasi antara aromaterapi jahe Chemotherapy Paclitaxel-Carboplatin
dan relaksasi otot progresif terhadap mual in Sanglah. Indones J Clin Pharm. 2016
juga muntah pada kasus pasien kanker serviks Mar;5(1):35–46.
yang ditunjukkan dengan nilai signifikan p- 7. Watson M, Marvell C. Anticipatory
value sebesar 0,0001 (p-value<0,05). Nausea and Vomiting Among Cancer
Pemberian aromaterapi jahe dan relaksasi Patients: A Review. Psychol Health.
otot progresif dengan menggunakan Standar 2014;37–41.
Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai yaitu 8. Apriany D. Pengaruh Terapi Musik
diberikan 2 kali dalam sehari selama ±30 Terhadap Mual Muntah Lambat Akibat
menit. Kemoterapi Pada Anak Usia Sekolah
Yangmenderita Kanker Di Rsup Dr.
Diharapkan pemberian intervensi kombinasi Hasan Sadikin Bandung. University
aromaterapi jahe dan relaksasi otot progresif Indonesia; 2010.
ini dapat menjadi Tindakan tatalaksana 9. Boehm K, Büssing A, Ostermann T.
komplementer oleh tenaga keperawatan Aromatherapy as an adjuvant
sebagai salah satu Tindakan alternatif dalam treatment in cancer care - A
mengatasi juga menurunkan efek samping descriptive systematic review. Vol. 9,
mual juga muntah pasien kanker serviks. African Journal of Traditional,
Complementary and Alternative
Medicines. African Ethnomedicines
Daftar Pustaka : Network; 2012. p. 503–18.
1. World Health Organization. PRESS 10. Adhisty K, Rizona F, Hudiyati M. Jurnal
RELEASE N° 263 Latest global cancer Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Ginger
data: Cancer burden rises to 18.1 and Citrus Aroma Therapy for Servical
million new cases and 9.6 million Cancer Patients Post Chemotherapy.
cancer deaths in 2018. 2018. 2021;6:53–8.
2. Pusat Data dan Informasi Kementerian. 11. Ahmad J. Aneka manfaat ampuh
Situasi Penyakit Kanker. J Chem Inf rimpang jahe untuk pengobatan.
Model. 2015;53(9):1689–99. Yogyakarta: Dandra Pustaka Indonesia;
2013.
90

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)

12. Lua PL, Salihah N, Mazlan N. Effects Of 19. Intan Sari R, Hartoyo M, Program Studi
Inhaled Ginger Aromatherapy On MS, Keperawatan STIKES Telogorejo
Chemotherapy-Induced Nausea And Semarang I, Program Studi
Vomiting And Health-Related Quality Keperawatan Poltekkes Depkes
Of Life In Women With Breast Cancer. KeMenkes Semarang D. Pengaruh
Complement Ther Med. 2015 Aromaterapi Peppermint Terhadap
Jun;23(3):396–404. Penurunan Mual Muntah Akut Pada
13. Soewondo S. Relaksasi Progresif, Stres, Pasien Yang Menjalani Kemoterapi Di
Manajemen Stres dan Relaksasi Smc Rs Telogorejo. J Ilmu Keperawatan
Progresif. Depok: LPSP3 UI; 2013. 21– dan Kebidanan. 2015;1–9.
38 p. 20. Davidson W, Teleni L, Muller J,
14. Aslam MS, Naveed S, Ahmed A, Abbas Ferguson M, Mccarthy AL, Vick J, et al.
Z, Gull I, Athar MA. Side Effects of Malnutrition and Chemotherapy-
Chemotherapy in Cancer Patients and Induced Nausea and Vomiting:
Evaluation of Patients Opinion about Implications for Practice. Vol. 39,
Starvation Based Differential Oncology Nursing Forum Online
Chemotherapy. J c acncer Ther. Exclusive Article. 2012.
2014;5(January):817–22. 21. Manurung R, Utami Adriani Dosen
15. Damayanti I. Factors Associated with Prodi TS, Imelda Stik, Bilal Nomor J,
Cervical Cancer Incidence Arifin STIKes Imelda Jalan Bilal Nomor A.
Achmad Hospital in Pekanbaru Year Pengaruh Pemberian Aromatherapi
2008-2010. J Kesehat Komunitas. Jahe Terhadap Penurunan Mual Dan
2013;2(2):88–93. Muntah Pada Pasien Kanker Yang
16. Kholifah N, Agustina P, Kristyawati S, Menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit
Arief M. Efektivitas Kombinasi Ginger Umum Imelda Pekerja Indonesia
Aromatherapy Dengan Relaksasi Medan Tahun 2017. J Ilm Keperawatan
Autogenik Terhadap Penurunan Mual Imelda. 2018;4(1):4–13.
Muntah Pasien Kemoterapi Di Smc Rs 22. Stuart & Laraia. Buku Saku
Telogorejo. J Ilmu Keperawatan dan Keperawatan Jiwa (terjemahan).
Kebidanan (JIKK),. 2017;III(2):56–116. Jakarta: EGC; 2005.
17. Manoppo IJ. Hubungan Paritas Dan 23. Anugrahini H. Effect Of Progressive
Usia Ibu Dengan Kanker Serviks Di Rsu Muscle Relaxation Toward Nausea-
Prof. Kandou Manado Tahun 2014. J Sk Vomiting And Emotional Function On
keperawatan. 2016;2(1):46–58. Breast Cancer Client. J keperawatan.
18. Agustina H. Pengaruh Psikoedukasi 2014;VI(3):137–42.
Terhadap Mual Muntah Pasca 24. Cooke H, Lorenc A. Progressive Muscle
Kemoterapi Pada Kanker Serviks. Relaxation. 2019.
Universitas Sriwijaya; 2018.

91

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/jukmas

Anda mungkin juga menyukai