Anda di halaman 1dari 14

JURNAL KEPERAWATAN

TERAPI KOMPLEMENTER PADA


PASIEN KANKER
KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALIATIF
Kelompok 11
M. Ridhwan Arif
Lisa Ema Yulisti
Anisa Novitasari
Terapi Komplementer Kanker
Kanker adalah penyakit yang dapat menyerang seluruh bagian tubuh. Tubuh
secara teratur memproduksi sel baru yang berguna untuk pertumbuhan
serta untuk menggantikan sel yang rusak atau yang sakit, secara normal, sel
tumbuh dan berkembang dengan cara yang tetap. Namun ada pula
pertumbuhan yang tidak normal (tidak terkontrol) yang kemudian tampak
menjadi benjolan yang disebut tumor (Yayasan Kanker Indonesia, 2004,
hlm.1)
1. Hipnoterapi
Fungsi : Dapat menjadi intervensi dalam menurunkan
kecemasan pada pasien yang menjalani kemotrapi
Fisiologi : Untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap
penurunan tingkat kecemasan pada pasien yang menjalani
kemoterapi.
Metode : Quasy experiment dengan teknik one group pretest
dan posttest design.
Pemberian : Hipnoterapi 15 menit sebelum pasien melakukan
kemoterapi.
2. Akupresur
Fungsi : Dapat menurunkan mual muntah akut akibat
kemoterapi pada pasien kanker.
Fisiologi : Akupresur merupakan salah satu terapi
komplementer pada pasien yang mengalami mual muntah akut akibat
kemoterapi.
Metode : Randomized clinicaltrial dengan metode single blind
Pemberian : Dilakukan 3 kali sehari, 25 menit sebelum kemoterapi
serta 6 dan 12 jam setelah kemoterapi.
3. Terapi progressive muscle relaxation
Fungsi : Untuk mengatasi klien kanker yang mengalami depresi
dan ansietas .
Fisiologi : Untuk mengatasi respon psikologis yang salah
satunya adalah kecemasan dan depresi.
Metode : Pra-eksperimental yaitu one-group pra-post test
Pemberian : 1 kali sehari selama 15-30 menit pada sore hari dalam
waktu 3 hari.
4. Terapi Jamu
Fungsi : Untuk terapi jamu (ramuan), komponen yang paling
sering diberikan adalah kunyit putih dan rumput mutiara.
Fisiologi : Penggunaan jamu sebagai terapi komplementer
pada dokter praktek jamu, dilakukan penelitian potong lintang,
non intervensi pada pasien dokter praktik jamu komplementer-alternatif
di rumah sakit, Puskesmas, dan praktik mandiri pada jejaring
dokter di Indonesia.
Metode : Desain penelitian ini adalah potong lintang non
intervensi
Pemberian : setiap bulan selama 10 bulan.
Terapi Komplementer Kanker Serviks
Kanker Serviks adalah suatu penyakit akibat adanya tumor ganas yang
tumbuh di dalam leher rahim atau serviks. Penderita kanker serviks
sering mengalami gangguan berkaitan dengan perubahan dalam kemampuan
melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti mengeluh nyeri, perdarahan melalui
vagina, mual, muntah, serta gangguan psikososial.
1. Minyak Aromatherapi Lavender
Fungsi : Penurunan nyeri pada pasien kanker serviks.
Fisiologi : Mengetahui pengaruh teknik slow stroke back
massage dengan minyak aromaterapi lavender terhadap penurunan
nyeri pada pasien kanker serviks di RSUP Dr . Kariadi Semarang.
Metode : Kuantitatif quasy eksperimental dengan metode
randomized control group pre test posttest design.
Pemberian : Mengukur skala nyeri pasien menggunakan VAS
kemudian lakukan intervensi SSBM dengan minyak aromatherapi
lavender selama 10 menit.
2. Terapi Do’a dan Dzikir
Fungsi : untuk mengindentifikasi adanya pengaruh dzikir terhadap penurunan
tingkat kecemasan pasien pre operatif kanker serviks
Fisiologi : Ditingkatkannya pemberian mutu pelayanan kesehatan terutama
dalam pemberian asuhan keperawatan pada aspek spiritual merupakan upaya
untuk menurunkan tingkat kecemasan pada penderita di rumah sakit
Metode: desain pre eksperimental designs jenis one group pretest posttest.
Pemberian : Terapi ini diberikan 2 jam sebelum dilakukan operasi. Dzikir yang
dilakukan dengan mengucapkan tashbih (Subhaanallaah) sebanyak 33x, membaca
tahmid (alhamdulillaah) sebanyak 33x , dan membaca tahlil (Laa ilaaha illallaah)
sebanyak 33x selama lima belas menit.
3. Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
Fungsi : untuk mengatasi emosi negatif melalui perpaduan teknik yang
menggunakan energi psikologis, kekuatan spiritual, dan doa.
Fisiologi : perpaduan teknik yang menggunakan energi psikologis dan kekuatan
spiritual serta doa untuk mengatasi emosi negatif.
Metode: quasy experiment pre-post test randomized control group desain
Pemberian : Terapi ini diberikan dalam tiga kali putaran selama 30 menit
Terapi Komplementer Kanker Payudara
Kanker payudara adalah pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol
lantaran perubahan abnormal dari gen yang bertanggung jawab atas
pengaturan pertumbuhan sel (Santoso, 2009). kanker payudara meunjukkan
suatu benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, semakin lama
semakin mengeras dan bentuknya tidak beraturan (Santoso, 2009).
1. Terapi Murottal Al-Qur’an
Fungsi : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh terapi murottal Al-qur’an
terhadap waktu pulih sadar pasien kanker payudara dengan anestesi general di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta
Fisiologi : merupakan salah satu terapi komplementer yang dapat memberikan
kenyamanan dan ketenangan hati seseorang. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui
pengaruh terapi murottal Al -qur’an terhadap waktu pulih sadar pasien kanker payudara
dengan anestesi
Metode: quasi eksperiment dengan desain nonnequivalent control group design.
Pemberian : Terapi ini diberikan terapi murottal Al-qur’an surah Ar-rahman selama
15 menit setelah itu diukur waktu pulih sadarnya menggunakan aldrete score.
2. Aromaterapi
Fungsi : untuk mengidenifikasi pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual
muntah akut pada penderita kanker payudara.
Fisiologi : Aromaterapi jahe merupakan salah satu terai komplemener pada
penderita kanker payudara yang mengalami mual muntah akut akibat kemoterapi
Metode: kuantitatif menggunakan desain quasi ekperimen dengan pretest-
posttest with control group dilakukan secara cross sectionals
Pemberian : Terapi ini diberikan sebanyak 2 kali perlakuan dengan cara dihirup atau
inhalasi selama 5 menit pertama dilanjutkan 5 menit kedua setelah 30 menit pemberian
aromaterapi jahe inhalasi yang pertama
3. Musik Klasik
Fungsi : Musik klasik dapat digunakan sebagai salah satu teknik distraksi yaitu
teknik pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulasi yang lain
Fisiologi : Ada berbagai jenis musik klasik diantaranya Pachelbel Canon In D
Majorciptaan Mozart yang memiliki keunggulan akan kemurnian dan kesederhanaan
bunyi, irama, melodi dan frekuensi yang tinggi.Untuk membuktikan pengaruh musik
klasik Pachelbel Canon In D Major terhadap penurunan skala nyeri pada pasien
kanker payudara di RSUD Dr. H. Soewondo
Metode: quasi eksperimen dengan rancangan One Group Pre And Post Test
Design
Pemberian : -

Anda mungkin juga menyukai