Anda di halaman 1dari 14

TERAPI

KOMPLEMENTER
Kelompok 10 :
1.Ichi Sulkaisi(2026010025)
2. Dahlia Putri Pratama(2026010029)
3. Dini Risti(2026010040)

Dosen Pengampu :

Ns.Hanipah.S.Kep.M.Kep
Apa Itu Terapi Komplementer ?

● Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah pengobatan


non konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.

● Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
kepada Pengobatan Medis Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan
Medis yang Konvensional.

● Terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah domain luas dalam sumber daya pengobatan
yang meliputi sistem kesehatan, modalitas,praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan,
dengan cara berbeda darisistem pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya
yangada (Complementary and alternative medicine/CAM ResearchMethodology Conference,
1997 dalam Snyder & Lindquis, 2002).
Jenis – Jenis Terapi Komplementer

1. Terapi Relaksasi Respon relaksasi merupakan bagian dari penurunan umum kognitif,
fisiologis, danstimulasi perilaku. Relaksasi juga melibatkan penurunan stimulasi.

2.Meditasi dan Pernapasan Meditasi adalah segala kegiatan yang membatasi masukan
rangsangan dengan perhatian langsung pada suatu rangsangan yang berulang atau
tetap.

3.Imajinasi Imajinasi atau teknik visualisasi yang menggunakan kesadaran pikiran untuk
menciptakan gambaran mental agar menstimulasi perubahan fisik dalam tubuh,
memperbaiki kesejahteraan, dan meningkatkan kesadaran diri.
9. Terapi musik adalah pengunaan music yang diatur/dikontrol untuk 
 perubahan klinis. Terapi musik digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan
penderitaan. Ada perbedaan antara penggunaan musik dan terapi musik. Terapi
musik menggunakan bakat dari seorang profesional terlatih yang memfasilitasi
kontak pasien, interaksi, kesadaran diri, dan ekspresi diri melalui alat musik. Sebuah
sesi terapi musik dapat seperti mendengarkan, bernyanyi, bermain drum,
mengembangkan lirik, atau merekam untuk keluarga. Musik yang disediakan oleh
terapis musik  telah terbukti lebih efektif daripada penggunaan pra rekaman musik 
sendiri dalam mengurangi skor kecemasan.
Lanjutan

4. Akupresur adalah teknik pengobatan Cina tradisional yang didasarkan pada ide-ide yang sama seperti akupunktur.

5. Hipnosis adalah keadaan penuh perhatian, konsentrasi reseptif  ditandai dengan perubahan sensori, keadaan
psikologis diubah, dan minim fungsi motorik.

6. Guided Imagery adalah Ini mengalihkan fokus mental dari rangsangan menyakitkan untuk 
 pengalaman yang lebih menyenangkan, gambaran, dan relaksasi. Guided imagery adalah intervensi yang perawat
dapat lakukan dengan pengaturan yang berbeda

7. Pelatihan relaksasi melibatkan napas dalam, relaksasi otot progresif, dan pencitraan. Modalitas ini telah
menghasilkan penurunan yang signifikan dalam nyeri secara subjektif pada pasien dengan kanker  stadium lanjut.

8. Terapi distraksi adalah teknik di mana rangsangan sensorik diberikan kepada pasien dalam rangka untuk mengalihkan perhatian
mereka dari
 pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya dengan melihat
 pemandangan alam, video game, dll.
Fokus Terapi Komplementer

1.Pasien dengan penyakit jantung

2.Pasien dengan autis dan hiperaktif

3.Pasien kanker
Teknik Terapi
Komplementer

1.Akupuntur
2. Terapi Herbal Medik
3.Pelatihan Relaksasi
4. Terapi Distraksi
5, Meditasi
6. Pijatan atau Massase
Hubungan Terapi Komplementer pada Keperawatan
Paliatif 
Masyarakat cenderung menggunakan terapi komplementer karena banyak  terapi yang menjanjikan
kesembuhan 100% dan bisa mengobati berbagai jenis penyakit namun belum banyak penelitian yang
membuktikannya.Salah satu penyakit paliatif yang bisa dilakukan terapi komplementer adalah penyakit
kanker. Pengobatan kanker yang baik harus memenuhi fungsi menyembuhkan (kuratif), mengurangi rasa
sakit (paliatif) dan mencegah timbulnya kembali (preventif). Pengobatan komplementer alternatif adalah
salah satu pelayanan kesehatan yang akhir-akhir ini banyak diminati oleh masyarakat maupun kalangan
kedokteran konvensional (Hasanah & Widowati, 2016).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Irawan, Rahayuwati & Yani (2017) menunjukkan bahwa pengguna terapi
modern sering mengeluh mual muntah terutama pasca kemoterapi. penggunaan herbal mengurangi
mual muntah dan mempercepat penyembuhan pasca terapi modern dilakukan.

Salah satu dari terapi komplementer yang dapat digunakan pada keperawatan  paliatif adalah akupuntur.
Akupunktur yang digunakan pada terapi kanker bukan ditujukan untuk mengobati penyakit kankernya
karena penusukan pada lesi merupakan kontraindikasi. Hal ini dilakukan untuk pengobatan paliatif yaitu
mengurangi nyeri kronis, mengurangi efek samping kemoterapi ataupun radioterapi seperti nyeri, mual,
muntah, serta mengurangi dosis obat anti-nyeri sehingga kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan
Terapi Komplementer pada Pasien Kanker Payudara
Kasus

Ny.O berusia 49 tahun menderita penyakit kanker payudara stadium 3 sejak 1 tahun
yang lalu. Saat ini pasien sedang menjalani kemoterapi sejak 8 bulan yang lalu. Saat
sebelum menjalankan kemoterapi, Ny.O mengeluhkan sering mual muntah setelah
dilakukan kemoterapi Ny.O mengeluhkan nyeri dipayudaranya. Nyeri yang dirasakan
dengan skala 7. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri yang dirasa
sering. Setelah mengeluhkan nyeri kepada perawat, perawat memberikan obat
analgesic 1 amp, 30mg/ml, setelah diberikan analgesic nyeri yang dirasakan menurun
menjadi 4. Tetapi Ny.O masih merasakan nyeri dibagian payudaranya. Maka perawat
membantunya dengan memberikan terapi komplementer dengan terapi musik klasik
TD: 135/90 mmHg,
N: 98 x/menit, S: 37C, RR: 18 x/menit
Diagnosa Keperawatan

Nyeri Kronis berhubungan dengan setelah dilakukannya kemoterapi

Risiko Hipovolemia berhubungan dengan Mual Muntah


Jurnal
dari hasil pencarian jurnal terdapat 2 terapi komplementer yang telah dilakukan
penelitian.
1. Terapi komplementer penerapan music klasik untuk mengurangirasa nyeri
2. Terapi komplementer untuk mengurangi mual dan muntah tik dan mendengarkan

Terapi komplementer
1. nyeri yang timbul karena kanker dapat diatasi dengan terapi farmakologis dan non
farmakologis, yaitu dengan pemberian anal getik dan mendengarkan musik klasik
untuk mengurangi intensitas nyeri yang timbul
2. Untuk mengatasi mual yang timbul setelah dilakukannya kemoterapi, dapat diatasi
dengan terapi farmakologis dan non farmakologis, yaitu dengan pemberian obat
lambung dan dengan pemberian aromaterapi jahe untuk mengurangi rasa mual yg
timbul akibat kemoterapi
HASIL JURNAL

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Manajemen nyeri yang dapat dilakukan selain
terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi yang mudah digunakan, tidak
membutuhkan biaya mahal dan tidak memberikan efek samping toksik untuk mengurangi nyeri
diantaranya terapi musik. Pemberian terapi musik sebagai terapi komplementer dapat membantu
mengurangi rasa nyeri pada penderita kanker. Penurunan skala nyeri yang dirasakan dapat
membantu dalam peningkatan kualitas hidup dan kenyamanan. Perawat dapat menggunakan terapi
musik untuk meningkatkan kualitas asuhan dan mengurangiintensitas nyeri serta sebagai
pendamping dalam penggunaan terapi farmakologi.
2. Pengaruh aromaterapi jahe terhadap mual dan muntah akut akibat kemoterapi pada penderita
kanker payudara di rs pku muhammadiyah surakarta, ada pengaruh yang signifikan aromaterapi
jahe terhadap mual dan muntah akut akibat kemoterapi pada pasien kanker payudara di rs pku
muhammadiyah surakarta ditunjukkan dengan hasil analisa data dengan p-value 0,002 (p<0.05)
Jika ada kekurangan
mohon maaf, karena yang
lebih hanya perasaan ku
ke dia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai