ABSTRAK
Kemoterapi adalah salah satu terapi pilihan untuk pasien kanker, walaupun kemoterapi
memiliki banyak efek samping yang sering membuat pasien cemas. Salah satu terapi
perilaku yang digunakan untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani
kemoterapi akibat kanker adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis Pengaruh PMR Terhadap Kecemasan Pada Pasien Kanker
Yang Menjalani Kemoterapi di RSU Martha Friska Brayan Medan. Penelitian ini
menggunakan rancangan quasi experiment pre and post test design. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien kanker yang menjalani kemoterapi yaitu 50 orang.
Sampel sebanyak 50 orang responden dengan teknik accidental sampling. Kuesioner
penelitian menggunakan Kuesioner Kecemasan yang diadopsi dari HADS. Data akan
dianalisis menggunakan analisis bivariat dengan t-test. Hasil penelitian didapatkan
kecemasan sebelum dilakukan PMR mayoritas memiliki tingkat kecemasan sedang dan
kecemasan sesudah PMR mayoritas memiliki tingkat kecemasan ringan. Ada perbedaan
nilai rata-rata tingkat kecemasan responden sebelum dan sesudah melaksanakan PMR
yaitu dari 2.24 menjadi 1.50. dengan nilai ρ value 0.000 (ρ < 0.005). Kesimpulan penelitian
ini adalah ada pengaruh PMR dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang
menjalani kemoterapi. Diharapkan kepada manajemen rumah sakit terutama bidang
keperawatan agar mempertimbangkan PMR sebagai salah satu tindakan mandiri
keperawatan dalam menurunkan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi.
2 Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Kecemasan Pada Pasien Kanker
Yang Menjalani Kemoterapi di RSU Martha Friska Brayan Medan
(Poniyah Simanullang, SKM, M.Kes)
Dalam jurnal yang berjudul Bagi Tempat Penelitian
Monochord sounds and progressive Diharapkan kepada manajemen Rumah
muscle relaxation reduce anxiety and Sakit terutama di bidang keperawatan
improve relaxation during agar mempertimbangkan PMR sebagai
chemotherapy: A pilot EEG study (Lee, salah satu tindakan mandiri
J.E, 2012) didapatkan hasil bahwa keperawatan dalam upaya menurunkan
relaksasi otot progresif dapat kecemasan pada pasien kanker yang
memberikan efek relaksasi, mengurangi menjalani kemoterapi.
kecemasan, dan meningkatkan status Bagi peneliti
fisik ataupun psikologis klien dengan Sebagai referensi bagi peneliti lain
kanker ginekologi yang menjalani
kemoterapi METODE PENELITIAN
Berdasarkan survey pendahuluan Jenis penelitian ini adalah
yang dilakukan di RSU Martha Friska penelitian kuantitatif dengan
Brayan Medan dari 6 orang pasien menggunakan rancangan metode
kanker yang mendapat perlakuan PMR 4 penelitian quasi experiment. Pendekatan
orang mengatakan cemas berkurang desain penelitian dengan one group
tidak mengalami mual dan muntah, 2 pretest - posstest desaign, yaitu suatu
orang mengatakan cemas, gelisah, mual rancangan yang berupaya
dan muntah setelah mendapat PMR. mengungkapkan hubungan sebab akibat
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti dengan cara melibatkan suatu kelompok
tertarik untuk melakukan penelitian subjek yaitu kelompok intervensi tanpa
tentang pengaruh teknik relaksasi otot kelompok kontrol. Kelompok subjek di
PMR terhadap penurunan kecemasan observasi sebelum dilakukan intervensi
pada pasien kanker yang menjalani kemudian diobservasi lagi setelah
kemoterapi di Rumah Sakit Martha dilakukan intervensi ( Nursalam, 2008).
Friska Brayan. Penelitian ini dilakukan di RSU Martha
Rumusan masalah dalam penelitian Friska Brayan Medan pada bulan Juli-
ini adalah : “Bagaimana pengaruh PMR Agustus 2018. Populasi dalam penelitian
terhadap penurunan kecemasan pada adalah seluruh pasien kanker yang
pasien kanker yang menjalani menjalani kemoterapi di Rumah Sakit
kemoterapi di RSU Martha Friska Brayan Martha Friska Brayan Medan yaitu 50
Medan 2018?” orang. Sampel dalam penelitiaan ini
Tujuan Penelitian ini adalah untuk seluruh pasien kanker yang menjalanin
menganalisis pengaruh PMR Terhadap kemoterapi diambil dengan teknik
Penurunan Kecemasan Pada Pasien accidental sampling yaitu sebanyak 50
Kanker Yang Menjalani Kemoterapi di orang. Jenis data yang digunakan dalam
RSU Martha Friska Brayan Medan. penelitian ini adalah data primer dimana
Hipotesa dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh oleh peneliti didapat
terdapat pengaruh PMR terhadap dari responden (sasaran). Data sekunder
kecemasan pada Pasien Kanker yang yaitu: teknik pengumpulan data yang
Menjalani Kemoterapi di RSU Martha dilakukan melalui studi bahan bahan
Friska Brayan Medan kepustakaan yang perlu untuk
mendukung data primer. Pengumpulan
Manfaat Penelitian data sekunder dilakukan dengan
Bagi Responden instrumen penelitian/kuesioner.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Pengolahan data yang dilakukan adalah
bermanfaat bagi pasien kanker yang menurut Notoatmodjo (2010) yaitu
menjalani kemoterapi khususnya mampu sebagai berikut : Kegiatan untuk
mengatasi kecemasan setelah melakukan pengecekan isian formulir
kemoterapi secara mandiri. dan kuesioner, Coding: Kegiatan
merubah data berbentuk kalimat dan
4 Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Kecemasan Pada Pasien Kanker
Yang Menjalani Kemoterapi di RSU Martha Friska Brayan Medan
(Poniyah Simanullang, SKM, M.Kes)
No Kecemas Frek Persenta Berdasarkan tabel 4.3 diatas
an Pre uens se (%) dapat dilihat bahwa kecemasan pasien
PMR i (f) kanker yang menjalani kemoterapi
1 Ringan 2 4 setelah melaksanakan PMR di RSU
0 Martha Friska Brayan Medan Tahun
2 Sedang 3 6 2018 mayoritas memiliki tingkat
4 8 kecemasan ringan yaitu sebanyak 26
. orang (52.0%).
0 Analisis Bivariat
3 Berat 1 Analisa yang dilakukan untuk
42 mengetahui perbedaan tingkat
8 kecemasan pasien kanker yang menjalani
0 kemoterapi sebelum dan sesudah
Total 5 1 melaksanakan PMR di RSU Martha Friska
0 0 Brayan Medan Tahun 2018. Uji statistik
0 yang dilakukan adalah paired t-test
. dengan tingkat kepercayaan 95% (α
0 0.005). Hasil uji yang diperoleh dapat
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
dapat dilihat bahwa mayoritas pasien Tabel 4.4 Perbedaan tingkat
kanker yang menjalani kemoterapi kecemasan sebelum dan sesudah
sebelum melaksanakan PMR di RSU melaksanakan PMR di RSU Martha
Martha Friska Brayan Medan Tahun Friska Brayan Medan Tahun 2018
2018 mayoritas memiliki tingkat
kecemasan sedang yaitu sebanyak 34 Kecemasa Mea SD S P
orang (68.0%). n n E Value
2.2 .51 .
Kecemas
Kecemasan Pasien Sesudah 4 7 0 .000
an pre
Melaksanakan PMR 7
PMR
Tabel 4.3 Kecemasan Pasien Kanker 3
Yang Menjalani Kemoterapi sesudah 1.5 .54 .
Kecemas
melaksanakan PMR di RSU Martha 0 4 0
an post
Friska Brayan Medan Tahun 2018 7
PMR
Kecema 7
san Post Frekuen Persentas
No Dari tabel 4.4 diatas dapat
PMR si (f) e (%)
diketahui bahwa terdapat perbedaan
1 Ringan 2 2 nilai rata-rata tingkat kecemasan
6 5 responden sebelum dan sesudah
2 Sedang 2 4 melaksanakan Progressive Muscle
3 6 Relaxation (PMR) yaitu dari 2.24 menjadi
. 1.50. Hasil uji paired t-test diperoleh nilai
0 ρ value = 0.000(ρ< 0.005) yang secara
3 Berat 1 2 statistik menunjukkan perbedaan yang
. signifikan tingkat kecemasan sebelum
0 dan sesudah melaksanakan PMR..
Total 5 1
0 0 III. PEMBAHASAN
0 4.1.Kecemasan pada pasien kanker
. yang menjalani kemoterapi di RSU
0
6 Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Kecemasan Pada Pasien Kanker
Yang Menjalani Kemoterapi di RSU Martha Friska Brayan Medan
(Poniyah Simanullang, SKM, M.Kes)
kemudian direlaksasikan. Relaksasi relaksasi otot progresif pada kelompok
progresif adalah salah satu cara dari intervensi dengan menggunakan uji
teknik relaksasi mengombinasikan paired sample t-test diperoleh p<0.05.
latihan napas dalam dan serangkaian seri Hal ini berarti tingkat kecemasan
kontraksi dan relaksasi otot tertentu berkurang setelah dilakukan relaksasi
(Kustanti dan Widodo, 2008). otot progresif. Artinya relaksasi otot
Kecemasan dapat di kurangi progresif efektif dalam menurunkan
dengan beberapa terapi penurunan tingkat kecemasan.
kecemasan yaitu terapi farmakologis dan Kecemasan merupakan reaksi
non farmakologis.Salah satu terapi non fisik, mental, kimiawi dari tubuh
farmakologis yang dapat mengurangi terhadap situasi yang menakutkan,
kecemasan dapat diatasi dengan mengejutkan, membingungkan,
menggunakan teknik relaksasi otot membahayakan dan merisaukan
progresife,karena dapat menekan saraf seseorang (Yosep, 2007).
simpatis dan parasimpatis yang bekerja Lestari dan Yuswiyanti (2015)
sambil timbal balik menekan rasa juga membuktikan bahwa ada pengaruh
teggang yang dialami oleh individu relaksasi otot progresif terhadap
sehingga dapat mencapai keadaan penurunan tingkat kecemasan pada
tenang.(Conrad dan Roth,2007). pasien preoperasi. Hal ini sesuai dengan
pendapat Casey & Benson (2006) yang
4.3. Pengaruh PMR Terhadap mengungkapkan bahwa pada pasien
Penurunan Tingkat Kecemasan. preoperasi dengan kecemasan
Tingkat kecemasan responden mengakibatkan beberapa otot akan
sebelum dan sesudah melaksanakan mengalami ketegangan sehingga
PMR yaitu dari 2.24 menjadi 1.50. Hasil mengaktifkan saraf simpatis. Relaksasi
uji paired t-test diperoleh nilai ρ value mempunyai efek sensasi menenangkan
0.000 ( ρ < 0.005) yang secara statistik anggota tubuh, ringan dan merasa
menunjukkan perbedaan yang signifikan kehangatan yang menyebar ke seluruh
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah tubuh. Perubahan-perubahan yang
melaksanakan PMR. terjadi selama maupun setelah relaksasi
Hasil penelitan ini sejalan dengan mempengaruhi kerja saraf otonom.
hasil penelitian yang dilakukan oleh Respon emosi dan efek menenangkan
Syarif, Hilman & Ardia Putra (2014) yang ditimbulkan oleh relaksasi ini
tentang Pengaruh PMR terhadap mengubah fisiologi dominan simpatis
penurunan kecemasan pada pasien menjadi dominan sistem parasimpatis.
kanker yang menjalani kemoterapi
menunjukkan bahwa rata-rata skor 5. KESIMPULAN DAN SARAN
kecemasan dari 30 responden yang 5.1. Kesimpulan
dibagi menjadi 2 kelompok didapatkan Berdasarkan hasil analisa dan
pada pengukuran kedua pada kelompok pembahasan tentang pengaruh PMR
intervensi sebesar 42,27 dengan standar terhadap kecemasan pada pasien kanker
deviasi 7,41 sementara pada kelompok yang menjalani kemoterapi di RSU
kontrol sebesar 50,80 dengan standar Martha Friska Brayan Medan Tahun
deviasi 6,7. Hasil analisis lanjutan 2018 dapat disimpulkan bahwa
menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan pasien kanker sebelum
yang signifikan skor kecemasan pada diberikan terapi PMR mayoritas
pengukuran kedua antara kelompok mengalami kecemasan sedang, setelah
intervensi dan kontrol (p value = 0,003). diberikan terapi PMR mayoritas
Hasil analisa uji statistik mengalami kecemasan ringan, serta
menunjukkan terdapat perbedaan terdapat perbedaan secara bermakna
tingkat kecemasan bermakna antara dalam pemberiaan terapi PMR dalam
sebelum dan sesudah melakukan
8 Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Kecemasan Pada Pasien Kanker
Yang Menjalani Kemoterapi di RSU Martha Friska Brayan Medan
(Poniyah Simanullang, SKM, M.Kes)