Anda di halaman 1dari 7

TERAPI KOMPLEMENTER :

Analisis Jurnal

Putu Riska Febrianti

NIM. 17089014075

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2020
Analisis Jurnal

1. Judul Jurnal
Terapi Komplementer : Terapi seft Pada Stress dan Adaptasi Pasien Kanker Ovarium
2. Kata Kunci
Terapi SEFT, Kanker Ovarium, Stress dan Adaptasi
3. Penulis Jurnal
Karolin Adhisty, Dewi Septa Rica, Zaleha, Dwi Marista, Winni Ardhia P, Indah Agustin,
7Selvie Dwi Y.
4. Latar Belakang
Pasien kanker merupakan penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan
dalam jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari enam bulan. Penyakit kanker
merupakan penyakit yang ditandai pembelahan sel tidak terkendali dan kemampuan sel-
sel tersebut menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di
jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh
(metastasis).
Kebutuhan pasien tidak hanya berkisar pada keadaan fisiknya akan tetapi juga
pada kebutuhan psikis, support keluarga dan spiritual. Dampak terkait kondisi ini, pasien
akan mengalami kondisi stress yang cukup tinggi. Kondisi stress ini dapat pula
disebabkan oleh berbagai ketakutan yang terjadi pada terutama pada pasien wanita seperti
takut akan nyeri, operasi, kematian, perubahan pada reproduksi dan seksual, perubahan
body image serta hubungan dengan keluarga.
Kondisi pasien dengan permasalahan stress yang ada membutuhkan intervensi
keperawatan. Teknik yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas fisik dan prilaku
kognitif adalah teknik Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). SEFT merupakan
teknik penggabungan dari sistem energi tubuh (energy medicine) dan terapi spiritualitas
dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh.
5. Tujuan Penelitian
Tindakan SEFT yang dilakukan mencoba untuk menggabungkan energy spiritual dan metode
tapping sehingga meningkatkan proses katasis pada pasien.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian study kasus dengan pendekatan studi kuantitatif
untuk melihat penerapan teoritis pada intervensi yang dapat dilakukan. Pengukuran mengenai
tingkat stress menggunakan kuesioner perceived stress scale (PSS) dengan 10 pertanyaan. Sampel
pada penelitian ini berjumlah 3 orang dengan cara pengambilan sampel consecutive sampling di
RSUP Dr. Muhammad Hoesin Palembang. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon.
7. Hasil Penelitian
Tingkat stress secara psikologis pada pasien kanker ovarium dapat menyebabkan pasien
mengalami penurunan kualitas hidup yang akan pula mempengaruhi keadaan fisiknya. Penerapan
teori dari terapi SEFT ini dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan pada pasien kanker.
Hal ini terlihat dengan pengujian secara statistic yang memperlihatkan nilai p-value sebesar
0.000.
8. Kelemahan Jurnal

9. Kelebihan Jurnal
10. Manfaat Penelitian Bagi Kesehatan

Analisis Jurnal
1. Judul Jurnal
Hubungan Penggunaan Terapi Modern dan Komplementer terhadap Kualitas Hidup
Pasien Kanker Payudara
2. Kata Kunci
Kanker payudara, kualitas hidup, terapi komplementer, terapi modern
3. Penulis Jurnal
Erna Irawan , Laili Rahayuwati , Desy Indra Yani
4. Latar Belakang
Risiko terjadinya kanker payudara semakin meningkat dengan peningkatan usia.
Kasus kanker payudara banyak terjadi pada rentang usia 30 sampai dengan 50 tahun
(Ostad & Parsa, 2011). Perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun lebih berisiko terkena
kanker payudara (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
Efek kanker payudara adalah perubahan kondisi dari fisik, psikologis, sosial, dan
spiritual yang menyebabkan kualitas hidup dari pasien menurun (Fatmadona, 2015).
Masalah fisik yang sering terjadi seperti nyeri pada bagian payudara, adanya perubahan
warna pada payudara, pusing, dan masalah tidur (Fatmadona, 2015). Masalah psikologi
seperti perasaan sedih, takut, cemas, marah, dan lainnya Sedangkan masalah sosial yang
muncul seperti malu ketika bertemu dengan orang lain karena masalah penyakitnya
ataupun pasca mastektomi. Pada masalah spiritual terdapat pasien yang lebih
mendekatkan diri dengan sang pencipta adapula yang menyalahkan dan kecewa dengan
sang pencipta.
Kualitas hidup pasien kanker dipengaruhi oleh pendidikan, usia, pekerjaan,
pendapatan, status pernikahan, stadium kanker, dan dukungan keluarga. Dukungan
keluarga dan lingkungan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara terutama
masalah psikologis dan sosial walaupun secara fisik mengalami penurunan.
Penelitian mengenai terapi modern dan komplementer telah dilakukan di berbagai
negara. Menurut Saini et al. (2011), nilai kualitas hidup pengguna terapi modern dan
komplementer (herbal, diet khusus, dan praktek berbasis tubuh) lebih rendah dari
pengguna terapi modern. Sedangkan menurut Kang et al. (2012) tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kualitas hidup pasien yang menggunakan terapi modern dan
komplementer dengan pasien yang hanya menggunakan terapi modern saja dan menurut
Gerber, Scholz, Reimer, Briese, dan Janni (2006) menunjukkan tidak adanya hubungan
yang signifikan antara terapi modern dan komplementer dengan kualitas hidup pasien
kanker payudara.
5. Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi hubungan penggunaan terapi modern dan terapi komplementer (herbal, pijat,
dan herbal-pijat) terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah jenis korelasi yaitu hubungan antara dua atau lebih variabel dengan
pendekatan cross sectional dan analisis data dengan Spearman test. Pengambilan data berdasarkan
kuesioner penelitian sebelumnya, meliputi terapi modern, terapi komplementer, dan kualitas
hidup terhadap 178 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling.
7. Hasil Penelitian
Terapi modern dan komplementer berhubungan positif dengan kualitas hidup (ρ-value=0,00,
ρ(rho) = +0,2), terapi modern secara bermakna berhubungan positif dengan kualitas hidup (ρ-
value = 0,00, ρ(rho) = +0,5) dan terapi modern dengan herbal secara bermakna berhubungan
positif dengan kualitas hidup (ρ-value=0,00, ρ(rho)= +0,4). Adapun kombinasi terapi modern dan
pijat (ρ-value = 0,57, ρ(rho) = -0,1) dan terapi modern, pijat, dan herbal tidak berhubungan
dengan kualitas hidup (ρ-value = 0,4, ρ(rho) = +0,2). Perawat komunitas dapat memberikan
informasi mengenai pentingnya terapi modern bagi kualitas hidup penderita kanker payudara.
Penelitian lebih lanjut mengenai lama, intensitas, dan pemberi herbal sebagai pelengkap terapi
modern dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara.
8. Kelemahan Jurnal
9. Kelebihan Jurnal
10. Manfaat Jurnal Bagi Kesehatan

Analisis Jurnal
1. Judul Jurnal
Pendampingan Program Farkom (Farmakology and Complementary Therapy) Untuk Pasien dan
Keluarga Penderita Kanker Payudara
2. Kata Kunci
Kanker payudara, farkom, relaksasi otot progresif.
3. Penulis Jurnal
Indah Sri Wahyuningsih , Fitria Endah Janitra , Asih Puji Lestari
4. Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi dan menjadi masalah
kesehatan di dunia maupun di Indonesia. Pasien yang menderita kanker perlu melakukan terapi
pengobatan dalam upaya penyembuhannya. Salah satu pengobatan yang dianjurkan yaitu
kemoterapi. Kemoterapi adalah terapi anti kanker untuk membunuh sel-sel tumor dengan
menganggu fungsi dan reproduksi sel yang bertujuan untuk penyembuhan, pengontrolan, dan
paliatif. Kemoterapi bisa menimbulkan dampak fisiologis maupun psikologis.
Jumlah pasien kanker semakin meningkat sehingga diperlukan perawatan paliatif jangka
panjang untuk meminimalkan permasalahan yang terjadi pada pasien tersebut. Permasalahan
yang terjadi pada pasien kanker diataranya yaitu kecemasan, resiko kekambuhan dan status
perkembangan kanker, manajemen kesehatan, masalah sosial, keuangan dan masalah seksual.
Peran perawat adalah dapat memberikan perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas
hidupnya.
Salah satu perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker adalah
dengan pemberian terapi komplementer. Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi
tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan
individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual (Widyatuti, 2008). Jenis terapi
komplementer ada dua yaitu terapi invasif dan non invasif. Terapi non invasif yang dapat
diterapkan untuk pasien kanker adalah terapi jus dan progressive muscle relaxsation.
Manajemen keperawatan paliatif berbasis family centered care merupakan model
perawatan yang didasarkan pada prinsip yang menganggap keluarga sebagai satu-satunya aspek
penting yang terdiri dari kesehatan fisik dan psikologis dan mempunyai tiga elemen kunci yaitu
hubungan yang saling menghormati, kolaborasi serta dukungan.
5. Tujuan Penelitian
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam perawatan anggota keluarga dengan
kanker payudara dan dukungan terhadap kontrol minum obat.
6. Metodologi Penelitian
Dengan ceramah program Farkom (Farmakologi dan complementary therapy), demonstrasi
teknik progressive muscle relaxation dan cara membuat jus buah bit, simulasi dengan
mengelompokkan peserta sesuai anggota keluarga dan mempraktekkan, selanjutnya memonitor
dan evaluasi terkait program Farkom.
7. Hasil Penelitian
Hasil pretest dan posttest setelah diberikan treatment terjadi peningkatan nilai persentase yaitu
peningkatan 25% pada latihan progressive muscle relaxation, pembuatan jus herbal meningkat
30% dan monitor pengisian jadwal minum obat meningkat 30%. Dengan demikian, kegiatan
pendampingan ini dapat dikatakan berhasil karena mampu meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan peserta dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.
8. Kelemahan Jurnal
9. Kelebihan Jurnal
10. Manfaat Jurnal Bagi Kesehatan

Analisis Jurnal
1. Judul Jurnal
Gambaran Penggunaan Pengobatan Tradisional Komplementer dan Alternatif Pada Pasien
Kanker Yang Menjalani Radioterapi
2. Kata Kunci
Kanker, radioterapi, pengobatan tradisional, komplementer dan alternatif.
3. Penulis Jurnal
Rizal Ryamizard , CH Nawangsih. P, Ani Margawati
4. Latar Belakang
Kanker merupakan salah satu bentuk neoplasma (pertumbuhan sel yang tidak terkendali)
yang berfsifat ganas atau dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. Meskipun kanker merupakan
salah satu penyebab kematian terbesar , saat ini sebagian kanker dapat disembuhkan. Pengobatan
dini sebelum menyebarnya kanker menjadi salah satu kunci keberhasilan pengobatan. Tiga
modalitas utama pengobatan kanker adalah pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi, yang
ketiganya dapat disebut sebagai metode konvensional.
Selain dengan menggunakan terapi konvensional untuk mengobati kanker, beberapa
pasien cenderung melakukan segala usaha yang dapat dilakukan untuk mengobati kankernya,
mengelola gejalanya, dan mengatasi efek samping yang dapat ditimbulkan dari proses
pengobatannya. Beberapa diantaranya mencoba menggunakan pengobatan tradisional, alternatif,
dan komplementer yang dalam bahasa inggris disebut Traditional, Complementary, and
Alternative Medicine (TCAM).
5. Tujuan Penelitian
Mengetahui proporsi serta gambaran penggunaan pengobatan tradisional, komplementer dan
alternatif pada pasien kanker yang menjalani radioterapi.
6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain belah-lintang. Sampel adalah 97
pasien kanker yang menjalani radioterapi di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang diambil secara
consecutive sampling. Data mengenai kondisi demografis dan penggunaan TCAM didapatkan
dari pengisian kuesioner serta catatan medik pasien.
7. Hasil Penelitian
Sebanyak 54 dari 97 (55,67%) pasien kanker yang menjalani radioterapi di RSUP Dr. Kariadi
Semarang menggunakan setidaknya satu jenis TCAM. Tidak terdapat kondisi demografis pasien
yang berhubungan dengan penggunaan TCAM. Informasi mengenai TCAM yang digunakan
pasien, paling banyak (40,74%) berasal dari teman pasien. Jenis TCAM yang paling sering
digunakan adalah vitamin, mineral, minyak dan herbal (83,33%). Sebagian besar (62,96%) pasien
pengguna TCAM tidak memberitahukan penggunaan TCAM kepada dokter. Sebagian besar
(72,22%) pasien pengguna TCAM, memiliki anggota keluarga atau teman yang juga
menggunakannya
8. Kelemahan Jurnal
9. Kelebihan Jurnal
10. Manfaat Penelitian Bagi Kesehatan
Analisi Jurnal
1. Judul Jurnal
Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Sebagai Penerapan Paliatif Care Terhadap Nyeri dan
Kecemasan Pasien Kanker Serviks
2. Kata Kunci
Progressive Muscle Relaxation, Nyeri, Kecemasan, Kanker Serviks
3. Penulis Jurnal
Eka Nadya Rahmania, Jum Natosba, Karolin Adhisty
4. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan kanker pada wanita yang menyerang bagian leher rahim yang
disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) yang diperkuat keberadaannya dengan
faktor risiko seperti berganti-ganti pasangan seksual >4 orang, penyakit menular seksual,
berhubungan seks pada usia ˂20 tahun, pengguna immunosuppressive pada penderita HIV, dan
bahan karsinogen yang dijumpai pada wanita perokok.
Nyeri kanker serviks dirasakan pada daerah panggul atau dimulai dari ekstremitas bagian
bawah dari daerah lumbal, dapat bervariasi, dan semakin progresif pada stadium lanjut . Nyeri dan
kecemasan merupakan dua gejala pada penderita kanker serviks yang memiliki hubungan saling
berkaitan. Kecemasan pada penderita kanker serviks muncul akibat perasaan yang tidak pasti
akan prognosa penyakit, keluhan nyeri yang dirasakan, pemeriksaan diagnostik yang dilakukan,
dan pengobatan yang dijalani terhadap pemulihan kondisi terutama pada pasien stadium lanjut.
Pengobatan terhadap keluhan penderita kanker serviks juga dapat dilakukan dengan
terapi komplementer. Salah satu terapi komplementer yaitu Progressive Muscle Relaxation
(PMR) yang menggabungkan latihan nafas dalam, serangkaian seri kontraksi serta relaksasi otot
tertentu, dan distraksi. PMR merupakan salah satu dari teknik relaksasi yang paling mudah
dilakukan, memiliki gerakan sederhana, telah digunakan secara luas, dan dapat meningkatkan
kemandirian pasien dalam mengatasi masalah kesehatan.
5. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap nyeri dan kecemasan pasien
kanker serviks.
6. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini ialah penelitian kuantitatif dengan pra eksperimental dalam klasifikasi one
group pretest and posttest design. Sampel penelitian berjumlah 16 orang responden kanker
serviks yang diambil dengan teknik purposive sampling.
7. Hasil Penelitian
Hasil analisis skala nyeri dan skor kecemasan menggunakan uji paired t-test dan uji alternatif
wilcoxon menunjukkan bahwa Progressive Muscle Relaxation dapat menurunkan skala nyeri dan
skor kecemasan dengan p-value=0,000. Progressive Muscle Relaxation dapat merangsang sistem
saraf parasimpatis yang akan mengontrol aktivitas dan mempengaruhi neurotransmitter yang
mengantarkan ke sistem saraf pusat. Stimulus tersebut dapat memacu pelepasan hormon
endorphin yang menimbulkan ketegangan otot berkurang sehingga tubuh menjadi relaks dan
energi positif akan muncul. Energi tersebut akan menghambat jalur ujung-ujung saraf yang
menimbulkan nyeri dan kecemasan sehingga tidak dapat diinterpretasikan oleh tubuh. Mekanisme
tersebut dapat mengatasi keluhan nyeri dan kecemasan pasien kanker serviks. Progressive Muscle
Relaxation dapat dijadikan sebagai intervensi mandiri khususnya perawatan paliatif bagi pasien
kanker serviks guna beradaptasi dengan keluhan nyeri dan kecemasan.
8. Kelemahan Penelitian
9. Kelebihan Penelitian
10. Manfaat Penelitian Bagi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai