Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

PENANGANAN SNAKE BITE (GIGITAN ULAR)

Nama Kelompok :

1. Ni Putu Jemmy Kherisna sari (21089142057)


2. Putu Riska Febrianti (21089142070)
3. Putu Nadya Satya Mayanti (21089142069)
4. Ni Wayan Sirpa Yanti (21089142061)
5. Kadek Meilin Priyatna (21089142024)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN SNAKE BITE (GIGITAN ULAR)

Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang penanganan Snake bite

(Gigitan ular).

Pokok bahasan : Snake Bite (Gigitan Ular)

Sub Pokok Bahasan : Penanganan Snake Bite (Gigitan Ular)

Sasaran : Keluarga pasien

Hari /Tanggal : Kamis, 25 November 2021

Waktu/Tempat : 20 menit/ Ruang Sekar Tunjung Bedah

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien mampu memahami tentang cara

memberikan penanganan saat terkena gigitan ular.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan semua keluarga

pasien dapat:

a. Menyebutkan pengertian Snake Bite (Gigitan Ular)

b. Menyebutkan Penyebab Snake Bite

c. Menyebutkan tanda dan gejala Snake Bite.

d. Menyebutkan penanganan keracunan snake bite.

e. Menyebutkan pencegahan keracunan snake bite.

C. Materi Penyuluhan

a. Pengertian Snake Bite (Gigitan Ular)

b. Penyebab Keracunan Snake Bite

c. Tanda dan gejala keracunan Snake Bite.

d. Penanganan keracunan snake bite.

e. Pencegahan keracunan snake bite.


D. Metode Pembelajaran

a. Metode

Ceramah dan diskusi

b. Langkah-langkah kegiatan

1) Kegiatan pra pembelajaran

- Mempersiapkan materi, media dan tempat

- Kontrak waktu

2) Kegiatan membuka pembelajaran (5 menit)

- Memberi salam

- Perkenalan

- Menyampaikan pokok bahasan

- Menjelaskan tujuan

3) Kegiatan inti (10 menit)

- Pemateri memberikan materi

- Sasaran menyimak materi

- Sasaran mengajukan pertanyaan

- Pemateri menjawab pertanyaan

4) Kegiatan menutup pembelajaran (5 menit)

- Memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi

- Menyimpulkan materi

- Memberi salam

E. Setting Tempat Penyuluhan


Keterangan :
∆ : Penyaji
● : Moderator
○ : Peserta
♦ : Fasilitator
♥ : Observer
F. Pengorganisasian

Penyaji : Ni Putu Jemmy Kherisna Sari

Fasilitator : Putu Riska Febrianti, Ni Wayan Sirpa Yanti

Moderator : Putu Nadya Satya Mayanti


Observer : Kadek Meilin Priyatna

G. Media dan Sumber

Media : Leaflet

H. Evaluasi

Memberikan pertanyaan secara lisan tentang materi. Butir pertanyaan :

a. Sebutkan pengertian keracunan snake bite dan penyebabnya.

b. Sebutkan Tanda dan Gejala Snake Bite

c. Sebutkan Penanganan Keracunan Snake Bite.


MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN SNAKE BITE (GIGITAN ULAR)


Keracunan adalah masuknya toksin yang dapat membahayakan tubuh (AGD
DINKES,2018). Gigitan ular merupakan suatu keadaan gawat darurat yang
apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Bisa adalah
suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan
sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri (Ifan, 2017). Menurut
Sudoyo (2018) Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular
berbisa.

B. PENYEBAB KERACUNAN SNAKE BITE


Jenis ular berbisa antara lain ular welang, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular
kobra. Ular menyerang manusia karena mereka terpojok dan merasa terancam.
Tindakan gigitan ular adalah salah satu bentuk pertahanan mereka dari
ancaman manusia (Rahadian, 2019). Kebanyakan gigitan ular pada manusia,
karena faktor ketidaksengajaan atau kebetulan. Sebagian besar korban adalah
orang orang yang bekerja di lapangan, seperti petani sawah, atau di
perkebunan teh ,kopi, atau buah‐buahan. Biasanya mereka tidak menyadari
akan keberadaan ular, sehingga pada saat sedang melakukan aktivitas tanpa
sadar tangan/ kaki mereka berada di jarak jangkau gigitan ular (Rahadian,
2019).
Ular Tidak Berbisa Ular Berbisa
Bentuk Kepala Bulat Elips (lonjong), segitiga.
Gigi Taring Gigi kecil 2 gig taring besar.
Bekas Gigitan Lengkung seperti U Terdiri dari 2 titik.

C. TANDA DAN GEJALA KERACUNAN SNAKE BITE


Setelah tergigit ular yang berbisa, korban akan:
1. Merasakan sakit yang sangat di bagian gigitan, terasa panas, dan ada
pembengkakan dan akan terus menjalar ke siku (atau lutut jika dikaki)
hingga nanti dibawah ketiak (atau selangkangan jika dikaki).
2. Pusing, mual, muntah.
3. Penglihatan kabur,
4. Dehidrasi (kehausan berlebihan),
5. Gangguan pada pernafasan atau sesak (Rahadian, 2019).
D. PENANGANAN KERACUNAN SNAKE BITE
1. Amankan diri dan lingkungan : Pastikan bahwa posisi penolong dan
korban tidak dalam keadaan bahaya. Singkirkan ular dari sekitar kita, agar
mencegahada gigitan yang kedua atau ketiga. Posisikan penolong dan
korban dalam posisi yang tidak membahayakan dari berbagai ancaman.
2. Cek respon korban : Ajak bicara sang korban untuk mendapatkan respon,
sehingga kita tahu bahwa dia dalam keadaan sadar dan dapat merespon
apa yang kita lontarkan. Setelah itu mintalah pertolongan dengan berteriak
“Tolong!!!”, dan juga menghubungi Unit Gawat Darurat
3. Tenangkan korban : hindari panik, cemas dan stres, jangan banyak
melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat
detak jantung, karena bisa ular akan semakin cepat menyebar seiring detak
jantung.
4. Posisikan bagian luka lebih rendah dari posisi jantung.
5. Imobilisasi luka gigitan dan lakukan pembalutan elastis : Pembalutan
dimulai diatas luka gigitan, jangan tutupi luka gigitan dan jangan terlalu
kencang. Jangan buka balutan hingga sampai di Klinik atau Rumah Sakit.
Imobilisasi luka gigitan bisa dilakukan dengan menggunakan bidai, atau
papan yang menyangga tangan/kaki, sehingga tangan/kaki korban tidak
banyak bergerak.
6. Jangan menghisap racun dari tubuh korban.
7. Kenali jenis gigitan ular.
8. Bawa ke fasilitas kesehatan segera.

E. PENCEGAHAN KERACUNAN SNAKE BITE


1. Pelajarilah ular‐ular yang berada di sekitar lingkungan anda tinggal dan
beraktivitas, kenali ciri‐cirinya, tempat mereka biasa berada, kapan ular itu
beraktivitas (siang atau malam), cuaca yang mendukung mereka.
2. Waspadalah terhadap kemungkinan datangnya ular selagi musim hujan,
pada saat banjir, musim panen dan juga pada sat malam hari.
3. Jauhkan anak‐anak, dari lingkungan yang diduga ada ularnya.
4. Gunakanlah Pakaian yang Aman pada saat anda berjalan di area yang
dicurigai habitat ular, seperti menggunakan pakaian lengan panjang, dan
sepatu boot.
5. Gunakan Penerangan jika berjalan pada malam hari.
6. Jauhi ular sebisa mungkin, dan jangan pernah memegang ular di alam
bebas, dan jangan pernah memojokkan ular hingga dia tidak dapat
menghindari anda, karena ular akan terus menyerang dengan intensif.
7. Hindari tidur dibawah / tanah.
8. Jangan menumpuk barang‐barang atau sampah di lingkungan tempat
tinggal anda, karena itu akan mengundang ular untuk datang dan
beristirahat disana.
9. Tutup lubang‐lubang drainase rumah anda dengan kawat, sehingga ular
tidak dapat masuk dari luar.
10. Tebang Pohon yang memungkinkan menjadi media ular masuk ke dalam
lingkungan rumah anda (pohon dari luar yang batangnya menjorok
kedalam lingkungan rumah).
11. Cek berkala, lingkungan tempat tinggal anda dari kemungkinan adanya
ular.
DAFTAR PUSTAKA

Hedi, R. Dewoto. 2019. Analgesik Opioid Dan Antagonis, Ed Farmakologi Dan


Terapi Edisi 5. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
AGD, DINKES.(2018).Keracunan. http://www.agddinkes.com/?q=node/6.
(Avalaible at 22 November 2021)
Novita, Sarim Wiwik. (2018).Keracunan Obat.
http://www.winovisa.co.cc/2009/12/kiat-sehat-saat-keracunanobat.html.
(Avalaible at 22 November 2021)

Anda mungkin juga menyukai