Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Bidang study : Keperawatan Kegawatdaruratan


2. Topik : Gigitan Ular Berbisa
3. Sub topik :
a. Pengertian Gigitan Ular Berbisa
b. Tanda dan Gejala Gigitan Ular Berbisa
c. Penyebab Gigitan Ular Berbisa
d. Penanganan Gigitan Ular Berbisa
e. Pencegahan Gigitan Ular Berbisa
4. Sasaran : Masyarakat Desa Di daerah Sumput
5. Tempat: Di daerah Sumput Griyorejo
6. Hari/Tanggal : Senin, 04 Desember 2017
7. Waktu : 1 x 30 menit
I. LATAR BELAKANG
Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan
hewan, salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dan
subtropis. Ular merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di Indonesia. Bisa
adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan
sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri (Ifan, 2010). Menurut Sudoyo
(2006) Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular berbisa.
Kasus gigitan ular di Amerika Serikat dilaporkan setiap tahun sekitar 45.000
kasus, namun yang disebabkan oleh ular berbisa hanya 8000 kasus. The American
Association of Poison Control Centers melaporkan dari 6000 kasus gigitan ular, 2000
diantaranya merupakan gigitan ular berbisa. Kematian diperkirakan terjadi pada 5
sampai 15 kasus dan biasanya terjadi pada anak-anak, orang lanjut usia, dan pada kasus
yang tidak atau terlambat mendapatkan anti bisa ular. Pasien korban gigitan ular berbisa
15% sampai 40% akan meninggalkan gejala sisa. Menurut catatan medik RSCM,
kejadian kasus gigitan ular berbisa selama 5 tahun terakhir (1998-2002) sebanyak 37
pasien (Niasari & Abdul, 2003). WHO (World Health Organitation) menyebutkan
sebanyak 5 juta orang setiap tahun digigit ular berbisa sehingga mengakibatkan sampai
2,5 juta orang keracunan, sedikitnya 100.000 orang meninggal, dan sebanyak tiga kali
lipat amputasi serta cacat permanen lain (Bataviase, 2010).
Penanganan akibat gigitan ular berbisa perlu dirujuk ke rumah sakit karena untuk
mengantisipasi komplikasi yang memburuk dari gigitan ular berbisa terutama pernapasan
dan sirkulasi. Penanganan dan perawatan pasien dengan gigitan ular akan dilakukan oleh
dokter, perawat serta disiplin ilmu lainnya yang berhubungan dengan kegawatan. Dalam
hal ini, perawat memegang peranan penting dalam perawatan pasien di ruang kegawatan
serta penyuluhan ketika discharge planning pasien.
Oleh karena itu, penyusun ingin membuat satuan acara penyuluhan mengenai
gigitan ular guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut dan memberikan edukasi
untuk mencegah tercadinya keracunan gigitan ular.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gigitan ular berbisa masyarakat desa
sumpu di daerah griyorejo diharapkan mengetahui tentang tanda dan gejala gigitan ular
berbisa serta dapat menangani dengan sendiri apabila terkenan gigitan orang berbisa
tersebut.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat:
1. Pengertian Gigitan Ular Berbisa
2. Penyebab Gigitan Ular Berbisa
3. Tanda dan Gejala Gigitan Ular Berbisa
4. PenangananGigitan Ular Berbisa
5. Insiden yang Menyebabkan Ular Mengigit
IV. SASARAN
Masyarakat peguyangan kaja
V. MATERI
1. Pengertian Gigitan Ular Berbisa
2. Tanda dan Gejala Gigitan Ular Berbisa
3. Penyebab Gigitan Ular Berbisa
4. PenangananGigitan Ular Berbisa
5. Pencegahan Gigitan Ular Berbisa
VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. LEAFLET
2. LCD
3. LEPTOP
VIII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di masyrakat desa sumput griyorejo
gresik.
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
- Peserta antusiasterhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh pembicara
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum kegiatan
selesai
- Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
- Pasien mampu menjelaskan pengertian penyakit Gigitan Ular Berbisa
- Pasien mampu menyebutkan minimal 2 dari 3 faktor-faktor yang
mempengarui Gigitan Ular Berbisa
- Pasien mampu menyebutkan minimal3 dari 5tanda dan gejala Gigitan Ular
Berbisa
- Pasien mampu menyebutkan minimal 2 dari 4 penangan Gigitan Ular Berbisa

IX. KEGIATAN PENYULUHAN


3 menit Pembukaan:

- Membuka kegiatan dengan


- Menjawab salam
mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri
- Menjawab
- Validasi pengetahuan pasien
- Menjawab
seputar Gigitan Ular Berbisa
- Menjelaskan tujuan dari
- Memperhatikan
penyuluhan
- Menyebutkan materi yang akan
diberikan - Memperhatikan

Pelaksanaan:

- Menjelaskan tentang pengertian - Memperhatikan


penyakit Gigitan Ular Berbisa
- Menjelaskan tentang penyebab
- Memperhatikan
yang dapat mempengaruhi
terjadinya penyakit Gigitan Ular
Berbisa
- Menjelaskan tentang tanda dan
gejala terjadi penyakit Gigitan - Memperhatikan
Ular Berbisa
- Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya - Bertanya dan
- Menjelaskan cara penanganan menjawab
Gigitan Ular Berbisa pertanyaan yang
diajukan
- memperhatikan

Evaluasi: - Menjawab
pertanyaan
Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.

Terminasi:

- Mengucapkan terima kasih atas - Mendengarkan


peran serta peserta.
- Mengucapkan salam penutup
- Menjawab salam
X. Setting tempat

: Moderator
: Penyaji
: Fasilitator
: Observe
: Peserta

XI. PENGORGANISASIAN
 Pembawa Acara : Dina antari
 Pemateri : Adelia armita
 Fasilitator : Pande, eka , bintang
 Observer : Sri partiwi
DAFTAR PUSTAKA

Hedi R.Dewoto.2009.Analgesik Opioid Dan Antagonis, Ed Farmakologi Dan Terapi Edisi


5.Jakarta : balai penerbit FKUI AGD, DINKES. ( 2010 ).
1. Materi Penyuluhan
1.1. Pengertian Gigitan Ular Berbisa

Gigitan ular merupakan suatu keadaan gawat darurat yang apabila tidak segera
ditangani dapat memperparah keadaan korban.

Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa
dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri (Ifan, 2010).

Menurut Sudoyo (2006) Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular
berbisa.

1.2 Penyebab Gigitan Ular Berbisa

Kebanyakan gigitan ular terjadi ketika orang tidak mengenakan alas kaki atau hanya
memakai sandal dan menginjak ular secara tidak sengaja. Gigitan ular juga dapat terjadi
pada penghuni rumah, ketika ular memasuki rumah untuk mencari mangsa berupa ular
lain, cicak, katak, atau tikus Jenis ular berbisa antara lain ular welang, ular tanah, ular
hijau, ular laut,ular kobra. Ular menyerang manusia karena mereka terpojok dan merasa
terancam. Tindakan gigitan ular adalah salah satu bentuk pertahanan mereka dari
ancaman manusia (Rahadian,2012).
Kebanyakan gigitan ular pada manusia, karena faktor ketidaksengajaan atau
kebetulan. Sebagian besar korban adalah orang orang yang bekerja di lapangan,seperti
petani sawah,atau di perkebunan teh,kopi, atau buah - buahan. Biasanya mereka tidak
menyadari akan keberadaan ular,sehingga pada saat sedang melakukan aktivitas tanpa
sadar tangan/ kaki mereka berada di jarak jangkau gigitan ular (Rahadian, 2012).

1.3 Tanda Gejala Gigitan Ular

1. Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena
darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).
2. Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi
(ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan kabur.
Setelah tergigit ular yang berbisa, korban akan merasakan sakit yang sangat di bagian
gigitan, terasa panas, dan ada pembengkakan dan akan terus menjalar ke siku (atau lutut
jika dikaki) hingga nanti dibawah ketiak (atau selangkangan jika dikaki). Selain itu
korban juga akan mengalami dehidrasi (kehausan berlebihan), serta gangguan pada
pernafasan (sesak). Namun pada beberapa spesies ular seperti welang/weling, luka
gigitan tidak terlalu terasa dan tidak membengkak,bahkan luka bekas gigitannya kadang
tidak terlihat dengan jelas, sehingga harus diwaspadai (Rahadian, 2012).

1.4 Penanganan Gigitan Ular Berbisa


1. Amankan diri dan lingkungan : Pastikan bahwa posisi penolong dan korban tidak
dalam keadaan bahaya. Singkirkan ular dari sekitar kita, agar mencegah ada
gigitan yang kedua atau ketiga. Posisikan penolong dan korban dalam posisi yang
tidak membahayakan dari berbagai ancaman.
2. Cek respon korban : Ajak bicara sang korban untuk mendapatkan respon, sehingga
kita tahu bahwa dia dalam keadaan sadar dan dapat merespon apa yang kita
lontarkan. Setelah itu mintalah pertolongan dengan berteriak “Tolong!!!”, dan juga
menghubungi Unit Gawat Darurat
3. Tenangkan korban : hindari panik, cemas dan stres, jangan banyak melakukan
aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung, karena
bisa ular akan semakin cepat menyebar seiring detak jantung.
4. Jangan menghisap racun dari tubuh korban.
5. Kenali jenis gigitan ular.
6. Imobilisasi luka gigitan dan lakukan pembalutan elastis : Pembalutan dimulai
diatas luka gigitan, jangan tutupi luka gigitan dan jangan terlalu kencang. Jangan
buka balutan hingga sampai di Klinik atau Rumah Sakit. Imobilisasi luka gigitan
bisa dilakukan dengan menggunakan bidai, atau papan yang menyangga
tangan/kaki, sehingga tangan/kaki korban tidak banyak bergerak.
7. Bawa ke fasilitas kesehatan segera

1.5 Insiden yang Menyebabkan Ular Mengigit

1. Mengijak ular secara tidak sengaja


1. Bermain atau bekerja dihutan
2. Mengganggu tempat keberadaan atau rumah tinggal ular

Anda mungkin juga menyukai