Pelaksanaan:
Evaluasi: - Menjawab
pertanyaan
Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.
Terminasi:
: Moderator
: Penyaji
: Fasilitator
: Observe
: Peserta
XI. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Dina antari
Pemateri : Adelia armita
Fasilitator : Pande, eka , bintang
Observer : Sri partiwi
DAFTAR PUSTAKA
Gigitan ular merupakan suatu keadaan gawat darurat yang apabila tidak segera
ditangani dapat memperparah keadaan korban.
Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa
dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri (Ifan, 2010).
Menurut Sudoyo (2006) Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular
berbisa.
Kebanyakan gigitan ular terjadi ketika orang tidak mengenakan alas kaki atau hanya
memakai sandal dan menginjak ular secara tidak sengaja. Gigitan ular juga dapat terjadi
pada penghuni rumah, ketika ular memasuki rumah untuk mencari mangsa berupa ular
lain, cicak, katak, atau tikus Jenis ular berbisa antara lain ular welang, ular tanah, ular
hijau, ular laut,ular kobra. Ular menyerang manusia karena mereka terpojok dan merasa
terancam. Tindakan gigitan ular adalah salah satu bentuk pertahanan mereka dari
ancaman manusia (Rahadian,2012).
Kebanyakan gigitan ular pada manusia, karena faktor ketidaksengajaan atau
kebetulan. Sebagian besar korban adalah orang orang yang bekerja di lapangan,seperti
petani sawah,atau di perkebunan teh,kopi, atau buah - buahan. Biasanya mereka tidak
menyadari akan keberadaan ular,sehingga pada saat sedang melakukan aktivitas tanpa
sadar tangan/ kaki mereka berada di jarak jangkau gigitan ular (Rahadian, 2012).
1. Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena
darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).
2. Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi
(ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan kabur.
Setelah tergigit ular yang berbisa, korban akan merasakan sakit yang sangat di bagian
gigitan, terasa panas, dan ada pembengkakan dan akan terus menjalar ke siku (atau lutut
jika dikaki) hingga nanti dibawah ketiak (atau selangkangan jika dikaki). Selain itu
korban juga akan mengalami dehidrasi (kehausan berlebihan), serta gangguan pada
pernafasan (sesak). Namun pada beberapa spesies ular seperti welang/weling, luka
gigitan tidak terlalu terasa dan tidak membengkak,bahkan luka bekas gigitannya kadang
tidak terlihat dengan jelas, sehingga harus diwaspadai (Rahadian, 2012).