A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan selama 45 menit, diharapkan
responden memahami dan memperagakan teknik penanganan pertama pada
korban cedera gigitan ular.
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu:
a. Menjelaskan penggertian tentang jenis gigitan ular dan bahayanya.
b. Menjelaskan prosedur penanganan pertama akibat cedera gigitan ular.
c. Mampu memperagakan prosedur penanganan pertama akibat cedera gigitan
ular.
B. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian jenis gigitan ular dan bahayanya
2. prosedur penanganan pertama akibat cedera gigitan ular
C. MEDIA
1. SAP
D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab (feedback di setiap sesi)
3. Demonstrasi
E. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Mahasiswa penelitian
2. Penyaji : Tenaga kesehatan
F. RINCIAN TUGAS
1. Moderator
a. Membuka dan menutup acara penyuluhan .
b. Membuat kontrak waktu pelaksanaan kegiatan.
c. Menjelaskan tujuan dan topic penyuluhan.
d. Menyerahkan penjelasan penyuluhan kepada penyaji.
e. Mengarahkan jalannya diskusi.
f. Memeberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
g. Menyimpulkan kegiatan.
2. Penyuluh
Memberikan penyuluhan dan pelatihan sesuai topik yang akan disajikan
G. Setting Tempat
Keterangan:
Penyaji
Moderator
Responden
H. KEGIATAN PENYULUH
I. EVALUASI
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan.
d. Responden ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang pengertia jenis
gigitan ular besrta penyebabya dan mampu memperagakan penanganan pertama
pada korban cidera gigitan ular.
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian jenis gigitan ular dan bahayanya
dengan benar
b. 60% sasaram mampu menjelaskan prosedur penanganan pertama cidera akibat
gigitan ular.
c. 60% sasaran mampu mendemonstrasikan penanganan pertama cidera akibat
gigitan ular.
1. Pengertian
1.1. Definisi snake bite
Gigitan ular (snake bite) dapat disebabkan ular berbisa dan ular tidak berbisa.
Gigitan ular yang berbisa mempunyai akibat yang beragam mulai dari luka yang
sederhana sampai dengan ancaman nyawa dan menyebabkan kematian. Racun ular adalah
racun hewani yang terdapat pada ular berbisa. Racun binatang adalah merupakan
campuran dari berbagai macam zat yang berbeda yang dapat menimbulkan beberapa
reaksi toksik yang berbeda pada manusia. Sebagian kecil racun bersifat spesifik terhadap
suatu organ, beberapa mempunyai efek pada hampir setiap organ. Kadang-kadang pasien
mangsanya, sering kali mengandung faktor letal. Racun ekor bersifat defensive dan
bertujuan mengusir predator, racun bersifat kurang toksik dan merusak lebih sedikit
jaringan. Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa
dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah
yang termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan
bisa merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian
bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi
tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas
tidak berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. Namun, beberapa ular berbisa dapat
dikenali melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara yang dikeluarkan saat
merasa terancam. Beberapa ciri ular berbisa dan tidak berbisa adalah ular berbisa bentuk
kepala segitiga, dua gigi taring besar, dan pada luka bekas gigitan terdapat bekas taring,
sedengkan ular tidak berbisa bentuk kepala bulat, gigi taring kecil, bekas gigitan