ETIKA BATUK
I. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti tentang
‘’Etika Batuk’’.
III. MATERI
1. Pengertian batuk dan etika batuk
2. Tujuan etika batuk
3. Dampak batuk
4. Penyebab batuk
5. Kebiasaan batuk yang salah
6. Cara Batuk yang baik dan benar
IV. MEDIA
1. Leaflet
2. Poster
3. Masker
V. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
3. Peraga
4. Pembagian Masker
3 5 menit Evaluasi :
1. Menyimpulkan inti penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan.
3. Memberi kesempatan kepada klien Feedback
untuk bertanya.
4. Memberi kesempatan kepada klien
untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan.
4 2 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
2. Membagikan masker. Menjawab salam
3. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta.
4. Mengucapkan salam.
VII. EVALUASI
1) Evaluasi Struktur
a) Persiapan media yang akan digunakan ( Poster, leaflet, Masker)
b) Persiapan tempat yang akan digunakan
c) Kontrak waktu
d) Persiapan Satuan Acara Penyuluhan
2) Evaluasi Proses
a) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang disampaikan
b) Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang disampaikan
c) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
4) Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan batuk dan etika batuk?
2. Apa tujuan dari menerapkan etika batuk?
3. Apa saja dampak dari batuk ?
4. Apa saja penyebab dari batuk?
5. Apa saja kebiasaan batuk yang salah?
6. Bagaimana cara batuk yang benar ?
5) Jawaban
1. Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh
pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi
di tenggorokan karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
- Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain.
2. Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets)
dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya.
4. Infeksi : Flu, TBC, bronchitis, dan kanker paru-paru. Alergi : Debu, makanan.
LAMPIRAN
MATERI
1. Pengertian
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan
tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap
iritasi di tenggorokan karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi
baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Etika Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain.
Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan mulut
anda dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju anda
setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil kesempatan
untuk pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan gel pembersih
tangan.
Langkah 4
Gunakan masker.
Demikianlah satuan acara penyuluhan etika batuk yang saya buat ini mudah-
mudahan bermanfaat dan semoga tidak salah. Terima kasih. Jangan lupa untuk
terus kunjungi blog raftip ini. Disini saya akan membahas tentang materi, tugas-
tugas yang berhubungan dengan keperawatan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Bahasan
: Tuberculosa Paru (TBC)
Sub Pokok Bahasan
: Penanganan TBC
Sasaran
: Bapak A dan keluarga
Waktu
: Selasa, 20 Mei
2014 jam 15.00
–
15.30 WIB
Tempat
: Rumah Bapak A
A.
Tujuan Intruksional
Setelah penyuluhan Bapak A dan keluarga mampu mengubah pola
perilaku sehingga
penyakit TBC dapat ditangani dan tidak menular kepada anggota
keluarga yang lain.
B.
Tujuan Intriksional Kh
usus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, keluarga diharapkan
mampu:
1.
Mengerti mengenai pengertian TBC
2.
Mengerti Etiologi dari TBC
3.
Mengerti Manisfestasi Klinis dari TBC
4.
Mengerti Komplikasi dari TBC
5.
Mengerti Macam
–
Macam Pencegahan TBC
6.
Mengerti
Penanganan TBC
C.
Materi
1.
Pengertian Penyakit TBC
2.
Etiologi dari TBC
3.
Manisfestasi Klinis dari TBC
4.
Komplikasi dari TBC
5.
Macam
–
Macam Pencegahan TBC
6.
Penanganan Penyakit TBC
D.
Kegiatan Pembelajaran
No.
Kegiatan
Materi Penyuluhan
Hasil
1
Pembukaan (5 menit)
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Kontrak waktu
Menyampaikan tujuan
penyuluhan
Menjawab
salam
Menyetujui
kontrak waktu
Menyimak
tujuan
penyuluhan
2
Isi (15 menit)
Menjelaskan mengenai
pengertian TBC
Menjelaskan Etiologi dari
TBC
Menjelaskan
Manisfestasi
Klinis dari TBC
Menjelaskan Komplikasi
dari TBC
Menjelaskan Macam
–
Macam Pencegahan TBC
Menjelaskan Penanganan
TBC
Menyimak
penjelasan yang
disampaikan
oleh penyuluh
Mengajukan
pertanyaan
3
Penutup (10 menit)
Melakukan evaluasi tentang
penjelasan yang telah
disampaikan
Mengucapkan salam
Menjawab
pertanyaan
Menjawab
salam
E.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
F.
Media
1.
Materi SAP
2.
Flip Chart dan Leaflet
G.
Evaluasi
Prosedur pertanyaan : Lisan
Isi pertanyaan :
1.
Sebutkan Pengertian dari Penyakit TBC
2.
Sebutkan Etiologi dari TBC
3.
Sebutkan Macam
–
Macam Pencegahan Penularan TBC
H.
Daftar Pustaka
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare.
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth Edisi 8 Vol 2
alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih. Jakarta : EGC, 2002.
Dinkes. RI. 2006.
Materi Pelatihan Bagi Volunter Tuberkulosis Tingkat Kelurahan di
Kota Yogyakarta
. Yogyakarta
Anonymus. 2007.
Pedoman Nasional Penanggulangan Tubercolosis
.
http://ww
w.itokindo.org
, diakses pada tanggal 14 Mei 2014 jam 12.19 WIB.
MATERI PENYULUHAN
TUBERCULOSA PARU (TBC)
A.
Pengertian TBC
Tuberkolosis adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman
mycobacterium tubercolosis ( Depkes RI, 2001)
Tuberkolosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mycrobakterium tuberculosis
dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer Arief. 2000 . Kapita
Selekta Kedoktern ,
Jakarta , edisi 3 : 472 :FKUI ).
TBC Paru adalah
Penyakit infeksi yang terutama
mengenai jaringan paru dan dapat
menyebar ke bagian tubuh lain yaitu : otak, ginjal, tulang.
Penyebab infeksi adalah
kuman mycobacterium tuberculosa (Brunner & Suddarth 2000)
Jadi dapat disimpulkan TBC (tuberculosis) merupakan suatu
penyakit menular yang
disebabkan oleh
microbacterium tuberculosis
yang ditularkan melalui udara dan jika
tidak ada pengobatan yang efektif dapat mengakibatkan perjalan
an penyakit yang kronis
dan bisa
menimbulkan kematian.
B.
Etiologi dari
TBC
TB paru disebabkan oleh kuman tahan as
am yaitu Mycobacterium Tuberculosa. Setelah
terinfeksi kuman tersebut kira
-
kira 50% kuman akan berkembang menjadi TBC aktif
dalam satu tahun, sisanya kuman ini akan menyebabkan infeksi laten.
Adapun faktor yang mungkin terjadi antara lain :
1.
Kontak langsung
dengan penderita TBC aktif.
2.
Menurunnya kekebalan tubuh
3.
Kurang nutrisi yang adekuat.
4.
Lingkungan dengan prevalensi TB yang tinggi
5.
Pengobatan paru yang tidak tuntas.
C.
Manisfestasi Klinis dari DM
Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala
respiratorik dan gejala
sistemik:
1.
Gejala respiratorik, meliputi:
a.
Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang
paling sering
dikeluhkan. Mula
-
mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan
bercampur darah bila sudah ada kerusakan
jaringan.
b.
Batuk darah
Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, mungkin tampak
berupa garis
atau bercak
-
bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat
banyak. Batuk darak terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat
ringannya
batu
k darah tergantung dari besar kecilnya pembuluh darah yang pecah.
c.
Sesak napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas
atau karena ada
hal
-
hal yang menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain
-
lain.
d.
Nyeri dada
Nyeri dad
a pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul
apabila sistem persarafan di pleura terkena.
2.
Gejala sistemik, meliputi:
a.
Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore
dan malam
hari mirip demam influeza,
hilang timbul dan makin lama makin panjang
serangannya sedang masa bebas serangan makin pendek.
b.
Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan
berat badan
serta malaise. Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa
minggu
-
bulan, akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, sesak napas
walaupun
jarang dapat juga timbul menyerupai gejala pneumonia.
D.
Komplikasi
TBC
1.
Hemoptisis berat (pendarahan dari saluran pernapasan) yang dapat
mengakibatkan
kematian
karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan napas.
2.
Kolaps lobus retaksi brinkial
3.
Bronkhiektasis dan fibrosis fau : terjadi pelebaran bronkus dan terjadi
pembentukan
jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif
4.
Pneumotorak spontan : kerusakan jaring
an paru dan adanya udara di dalam rongga
pleura
5.
Penyebaran infeksi
E.
Pencegahan Penularan TB Paru
1.
Perbaikan Status Gizi
konsumsi makanan seseorang dapat menentukan tercapainya
tingkat kesehatan
(disebut juga status gizi). Apabila tubuh berada dalam tingkat
kesehatan gizi optimum
dimana jaringan penurunan semua zat gizi maka keadaan ini
disebut status gizi
optimum. Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan
melilki daya
tahan tubuh yang setinggi
-
tingginya. Untuk mencapai kesehatan yang optimal
di
perlukan makanan yang mengandung gizi atau zat gizi yaitu
Karbohidrat. Vitamin,
lemak, protein dan mineral (Notoajmajo, 2003)
2.
Kontak Dengan Penderita
Penyakit Tubercolosis paru sangatlah mudah menular yaitu melalui
udara disekitar
penderita dan melalui dro
pler yang keluar bersama dahak penderita (Depkes RI, 2001)
3.
Imunisasi BCG
BCG salah satu upaya pencegahan penyakit yaitu dengan
imunisasi. Pemberian
imunisasi dimaksudkan untuk menurunkan morbilitas, mortalitas dan
cacat serta bila
mungkin didapatkan eradik
si disuatu daerah atau negeri. Berdasrkan asal mulanya
imunisasi dibagi dalam dua bagian pasif dan aktif.
Pasif adalah bila tubuh tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi
hanya menerima
saja sedangkan aktif ialah bila tubuh ikut menyelenggarakan terbentuk
ya imunitas.
Imunisasi BCG termasuk imunitas kedalam imunitas yang didapat.
BCG adalah
vaksin yang terdiri dari basil hidup yang dihilangkan virulensinya. BCG
merangsang
kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh, tapi dalam kebanyakan
kasus, daya
pertahana
n tubug yang meningkat akan mengendalikan atau membunuh
kuman
-
kuman mikrobacterium tubercolosis tersebut (Crofton, 2002).
4.
Olahraga dan Hidup sehat
Manfaat dari olahraga adalah agar paru
-
paru berkembang dengan baik. Tubuh harus
dijaga kondisinya agar tetap
baik denagan menerapkan pola hidup sehat dengan tidak
merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol yang merupakan
factor toksi dan
dapat menurunkan daya tahan tubuh.
F.
Pengobatan TB Paru
Tujuan pengobatan tubercolosis
1.
Menyembuhkan pasien dengan gangguan
semimal mungkin dalam hidupnya.
2.
Mencegah kematian pada pasien dengan sakit yang sangat berat.
3.
Mencegah kerusakan paru lebih luas dan kompliksi yang terkait.
4.
Mencegah kambuhnya penyakit
5.
Mencegah kuman TBC menjadi resisten
6.
Melindungi keluarga dan masyarakat
disekitar penderita terhadap infeksi
Pengobatan yang buruk atau tidak adekuat dapat berakibat :
1.
Kegagalan penyembuhan pasien
2.
Kuman TBC menjadi tebal terhadap tubercolosis
3.
Pasien tetap hidup (setidaknya selama beberapa waktu) dan
menularkan penyakit
terseb
ut kepada orang lain (kemungkinan dengan kuman yang resisten)
Jenis dan Dosis OAT
Pengobatan tubercolosis memerlukan waktu yang relative yang lama,
yaitu antara 6
-
8
bulan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TUBERCULOSIS
A. Latar Belakang
TBC merupakan penyakit menular yang harus di waspadai oleh seluruh golongan
masyarakat, Oleh karena itu jika seseorang yang tidak tahu bagaimana cara
pencegahannya maka orang tersebut mudah terkena penyakit TBC. Oleh karena itu
pentuluhan merupakan cara yang tepat untuk memberi pengetahuan serta informasi
kepada masyarakat agar tidak mudah tertular penyakit TBC
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit TBC, masyarakat dapat memahami
tentang pencegahan penyakit TBC
2. Tujuan Khusus
Setelah 30 menit penyajian materi diharapkan masyarakat akan:
Mampu menjelaskan pengertian TBC
Dapat menyebutkan penyebab penyakit TBC
Dapat menguraikan tanda dan gejala dari penyakit TBC
Dapat menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit TBC
Menyebutkan cara pencegahan penyakit TBC
C. Peserta
D. Media
Leaflet
E. Metode
Ceramah dan tanya jawab
F. Setting Waktu
No. Tahap Kegiatan Waktu
1 Orientasi : 1. Memberi salam 10 Menit
2. Mengingatkan kontrak
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Menanyakan kesediaan
5. Apresiasi
2 Kerja : 1. Menjelaskan tentang pengertian TBC 15 Menit
2. Menjelaskan tentang penyebab TBC
3. Menjelaskan tentang gejala TBC
4. Menjelaskan tentang cara penularan TBC
5. Menjelaskan tentang cara pengobatan
TBC
3 Terminasi 1. Melakukan evaluasi 5 Menit
2. Memberikan reward
3. Memberi salam penutup
G. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi struktur
Keluarga dapat bekerja sama dengan mahasiswa.
Format pengkajian telah disampaikan sebelumya
2. Evaluasi Proses
Keluarga dapat terlibat aktif dalam kegiatan pengumpulan data dan dapat memberikan
respon verbal dan non verbal dengan baik
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
3. Evaluasi Hasil
Didapatkan data umum lingkungan, fungsi keluarga, harapan keluarga dan pemeriksaan fisik
Teridentifikasi masalah kesehatan keluarga
Materi
A. Pengertian
TBC adalah penyakit infeksi yang biasanya menyerang paru-paru tetapi dapat menyebar
ke hampir setiap bagian tubuh termasuk meninges (otak), ginjal, tulang dan nodus limfe.
Penyakit TBC bukan:
Penyakit turunan
Penyakit kutukan
Penyakit karena guna-guna
Keracunan atau salah makan