Oleh :
Kelompok 3
Yuliana
Hartono
Baiq Mustiara
Taufan Indra fandi
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I.LATAR BELAKANG
Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan
hewan, salah satunya adalah gigitan ular berbisa yang sering terjadi di daerah tropis dan
subtropis. Ular merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di Indonesia. Bisa
adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan
sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri (Ifan, 2010). Menurut Sudoyo (2006)
Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular berbisa.
Kasus gigitan ular di Amerika Serikat dilaporkan setiap tahun sekitar 45.000 kasus,
namun yang disebabkan oleh ular berbisa hanya 8000 kasus. The American Association of
Poison Control Centers melaporkan dari 6000 kasus gigitan ular, 2000 diantaranya
merupakan gigitan ular berbisa. Kematian diperkirakan terjadi pada 5 sampai 15
kasus dan biasanya terjadi pada anak-anak, orang lanjut usia, dan pada kasus yang tidak
atau terlambat mendapatkan anti bisa ular. Pasien korban gigitan ular berbisa 15%
sampai 40% akan meninggalkan gejala sisa. Menurut catatan medik RSCM, kejadian
kasus gigitan ular berbisa selama 5 tahun terakhir (1998-2002) sebanyak 37 pasien
(Niasari & Abdul, 2003). WHO (World Health Organitation) menyebutkan sebanyak 5
juta orang setiap tahun digigit ular berbisa sehingga mengakibatkan sampai 2,5
juta orang keracunan, sedikitnya 100.000 orang meninggal, dan sebanyak tiga kali lipat
amputasi serta cacat permanen lain (Bataviase, 2010).
Penanganan akibat gigitan ular berbisa perlu dirujuk ke rumah sakit karena untuk
mengantisipasi komplikasi yang memburuk dari gigitan ular berbisa terutama
pernapasan dan sirkulasi. Penanganan dan perawatan pasien dengan gigitan ular akan
dilakukan oleh dokter, perawat serta disiplin ilmu lainnya yang berhubungan dengan
kegawatan. Dalam hal ini, perawat memegang peranan penting dalam perawatan pasien di
ruang kegawatan serta penyuluhan ketika discharge planning pasien.
2
Oleh karena itu, penyusun ingin membuat satuan acara penyuluhan mengenai
gigitan ular guna mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut dan memberikan edukasi
untuk mencegah tercadinya keracunan gigitan ular.
IV. MATERI
1. Pengertian Gigitan Ular Berbisa
2. Tanda dan GejalaGigitan Ular Berbisa
3. Penyebab Gigitan Ular Berbisa
4. PenangananGigitan Ular Berbisa
5. Pencegahan Gigitan Ular Berbisa
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
LEAFLET
POSTER
VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Pasien mampu menjelaskan pengertian penyakit Gigitan Ular
Berbisa
4
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
1. 3
menit Pembukaan:
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Menjawab
Validasi pengetahuan pasien Menjawab
seputar Gigitan Ular Berbisa
Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 15 Pelaksanaan:
menit
Menjelaskan tentang Memperhatikan
pengertian penyakit Gigitan
Ular Berbisa
Menjelaskan tentang Memperhatikan
penyebab yang dapat
mempengaruhi terjadinya
penyakit Gigitan Ular Berbisa
Menjelaskan tentang
tanda dan gejala terjadi Memperhatikan
penyakit Gigitan Ular
Berbisa Bertanya dan
5
diajukan
3. 10 Evaluasi:
menit
Menanyakan kepada peserta Menjawab
Mengucapkan salam
penutup.
:Moderator
:Penyaji
:Fasilitator
:Observer
:Peserta
X. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Tiffany Ekki
Pemateri : Widya Nindy P
Fasilitator : Rifka Anggryny, Varinta Putri P
Observer : Vika Fernanda
XII. DAFTAR PUSTAKA :
Hedi R.Dewoto.2009 .Analgesik Opioid Dan Antagonis, Ed
Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Jakarta : balai penerbit FKUI AGD, DINKES. ( 2010 ).
Keracunan.http://www.agddinkes.com/?q=node/6. ( Avalaible at 24 Januari 2011 ) diakses pada Selasa 17 November 2015 jam 12
Novita, Sarim Wiwik. ( 2009 ).
KeracunanObat.
keracunan-obat.html. ( Avalaible at 24 Januari 2011) diakses pada Selasa 17 November 2015 jam 12.15
Materi Penyuluhan
. Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan
mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri (Ifan, 2010).
Menurut Sudoyo (2006) Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada
ular berbisa.
bagian gigitan, terasapanas, dan ada pembengkakan dan akan terus menjalar ke siku
(atau lutut jika dikaki) hingga nantidibawah ketiak (atau selangkangan jika dikaki). Selain
itu korban juga akan mengalami dehidrasi(kehausan berlebihan), serta gangguan pada
pernafasan (sesak).
Namun pada beberapa spesies ularseperti welang / weling , luka gigitan tidak
terlalu terasa dan tidak membengkak, bahkan luka bekasgigitannya kadang tidak terlihat
dengan jelas, sehingga harus diwaspadai (Rahadian, 2012).