Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN KRITIS

PERAWATAN PASIEN DENGAN MENGGUNAKAN VENTILATOR MEKANIK

Oleh kelompok 8
1. Darwissusanto
2. I Gusti Ayu Putu Candra Wulandari
3. Nurunniswati
4. Wahyu Apni Saswidi
A. Definisi Ventilasi Mekanik

Ventilasi mekanik adalah upaya bantuan napas dengan alat bantu napas mekanik
atau ventilator sebagai alat pengganti fungsi pompa dada yang mengalami kelelahan
atau kegagalan. Ventilator merupakan alat pernafasan bertekanan negatif atau positif
yang dapat mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen untuk periode waktu
yang lama (Smeltzer, Bare, Hinkle, Cheever, 2008).
B. Indikasi Pemasangan Ventilasi Mekanik
1. Untuk mensuport pasien dengan gagal napas
2. Insufisiensi jantung
3. Disfungsi neurologist
4. Tindakan operasi

C. Komplikasi Ventilasi Mekanik


1. Komplikasi jalan nafas
2. Masalah selang endotrakeal
3. Masalah mekanis
4. Barotrauma
5. Penurunan curah jantung
6. Keseimbangan cairan positif
7. Peningkatan IAP
D. Tujuan Pemasangan Ventilasi Mekanik
Tujuan ventilasi mekanik adalah untuk mempertahankan ventilasi alveolar yang tepat
untuk kebutuhan metabolik pasien dan untuk memperbaiki hipoksemia dan
memaksimalkan transpor oksigen (Hudak & Gallo, 2010). Bila fungsi paru untuk
melaksanakan pembebasan CO2 atau pengambilan O2 dari atmosfir tidak cukup, maka
dapat dipertimbangkan pemakaian ventilator. Tujuan fisiologis meliputi membantu
pertukaran gas kardio-pulmonal (ventilasi alveolar dan oksigenasi arteri), meningkatkan
volume paru-paru (inflasi paru akhir ekspirasi dan kapasitas residu fungsional), dan
mengurangi kerja pernafasan.
E. Klasifikasi Ventilasi Mekanik
1. Negative Pressure Tank Respiratory Support (Ventilasi Bertekanan Negatif)
2. Positive Pressure Ventilation (Ventilasi Bertekanan Positif)
a. Pressure limited/pressure cycled
b. Time cycled
c. Volume cycled
d. Flow cycled
F. Metode Ventilasi Mekanik
1. Controlled Mechanical Ventilation (Ventilasi Mekanik Terkontrol) (CMV)
2. Assist-Control (AC) Ventilasi
3. Intermittent Mandatory Ventilation (IMV)
4. Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV)
5. Mandatory Minute Ventilation (MMV)
6. Presure Support Ventilation (PSV)
7. Pressure Control Ventilation /ventilasi pressure-control (PCV)
8. Positive End-Expiratory Pressure (PEEP)/ Tekanan Positif Akhir Pernapasan
9. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)/ Tekanan Positif Jalan Napas
G. Cara Penggunaan Ventilator
Setting Ventilator
a. Frekuensi pernafasan permenit
b. Tidal volume
c. Konsentrasi oksigen (FiO2)
d. Rasio inspirasi : ekspirasi
e. Limit pressure / inspiration pressure
f. Flow rate/peak flow
g. Sensitifity/trigger
h. Alarm Ventilator )
i. Positive end respiratory pressure (PEEP
H. Perawatan Pasien Dengan Ventilasi Mekanik
a. Intubasi endotrakeal dan trakeostomi
Intubasi trakea untuk ventilasi mekanik paling sering dilakukan pada pasien ICU untuk mengelola kegagalan
paru
b. Penataan/setting awal ventilator
Setelah pipa endotrakeal atau trakeostomi terpasang baik, dilanjutkan dengan pemberian napas buatan
dengan pompa manual, sambil menilai masalah sistem organ yang lainnya.
c. Pemantauan
Pasien dengan ventilasi mekanik membutuhkan pemantauan terus menerus terhadap efek hemodinamik yang
tidak diinginkan dan efek merugikan pada paru akibat tekanan positif di saluran udara.
d. Kebersihan saluran napas
Pipa endotrakea yang dipasang dan aplikasi ventilasi mekanik menimbulkan hipersekresi kelenjar jalan
napas. Apabila tidak bisa dikeluarkan, timbunan sekresi ini dapat menyebabkan sumbatan jalan napas dan
atelektasis, menyebabkan timbulnya gangguan pertukaran gas serta bisa merupakan media infeksi. Oleh karena
itu, tindakan asepsis dan kebersihan jalan napas selalu harus diperhatikan.
e. Penderita melawan mesin/ Fighting
Pasien melawan mesin berarti antara pasien dan mesin tidak padu lagi. Ketidakpaduan ini bisa disebabkan
oleh karena pasien tidak nyaman, nyeri, hipoksemia, hiperkarbia, pneumotoraks dan kemungkinan kerusakan
pada ventilator.
I. Prosedur Perawatan Pasien dan Monitoring Pasien Dengan Terpasang
Ventilator.
1. Melakukan cuci tangan
2. Identifikasi pasien
3. Siapkan dan dekatkan alat ke pasien
4. Jaga privasi pasien
5. Lakukan monitoring pasien tiap jam,
6. Lakukan perawatan umum pasien
7.Lakukan perawatan khusus alat yg terpasang terhadap pasien
8. Monitoring Ventilator
9. Berikan nutrisi yang adekuat
10. Berikan rasa nyaman
11. Atasi sekresi lendir pada jalan nafas psien dengan suction dan lakukan fisiotherapi

12. Periksa AGD jika diperlukan


13. Lakukan weaning ventilator sesuai kondisi pasien
14. Rapikan pasien
15. Lakukan cuci tangan
16. Lakukan pendokumentasian
J. Penyapihan Ventilasi Mekanik
Penghentian atau penyapihan (weaning) sudah harus direncanakan pada saat mulai
aplikasi ventilasi mekanik, semakin cepat penyapihan dilakukan, pasien akan terhindar
dari masalah yang dapat timbul akibat pemakaian ventilasi mekanik yang
berkepanjangan. Terdiri dari :
a. Kriteria penyapihan
b. Syarat-syarat penyapihan
c. Prosedur Penyapihan
Kesimpulan
Sistem respirasi merupakan sistem yang penting dalam kehidupan, yang berfungsi
dalam mengadakan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Apabila fungsi respirasi
mengalami gangguan atau kegagalan, maka kebutuhan oksigen untuk memenuhi
metabolisme tidak dapat dipenuhi. Disinilah peran ventilator mekanik sebagai alat
pengganti fungsi pompa dada yang mengalami kegagalan. Terdapat 4 jenis ventilator
berdasarkan mekanisme kerjanya yakni: pressure cycled, time-cycled, volume-cycled,
dan flow-cycled. Selain harus memilih ventilator berdasarkan mekanisme kerjanya,
merupakan hal yang penting untuk mengatur mode ventilator menyesuaikan keadaan
masing-masing pasien di ICU. Terdapat beberapa mode yang sering digunakan diikutin
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing mode. Mode tersebut antara lain :
CMV, Assist-controlled ventilation, IMV, SIMV, PEEP, CPAP, dan lain-lain.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai