Anda di halaman 1dari 35

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

Kelompok 5 :
NAMA NIM

Aulia Hamiyatul Fitri P07120421005A


Burhanuddin P07120421010A
Dewa Ayu Linda Mahayani P07120421014A
Nirmalawati P07120421020A
Siti Rahayu Widasari P P07120421029A
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI KOMPRES JAHE
HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS
NYERI PADA PASIEN GOUT ARTRITIS
DI PUSKESMAS MATARAM TAHUN 2021
SUB BAB

BAB 1
PENDAHULUAN

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN
MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

HIPOTESIS
PENELITIAN
MANFAAT
PENELITIAN
BAB 1

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data World Health Organization
(WHO, 2017), prevalensi gout arthritis di dunia
sebesar 26,3 % dari total penduduk. Peningkatan
WHO kejadia gout arthritis tidak hanya terjadi di Negara
maju namun peningkatan juga terjadi di Negara
berkembang, salah satunya di Negara Indonesia
(Anggraini,2018).

Di Indonesia sendiri prevalensi untuk penyakit ini


INDONESIA sekitar 840 orang setiap 100.000 orang (Afnuhazi,
2019).
Lanjutan…
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun
2018, prevalensi Penyakit sendi di provinsi NTB
(5,30%) dan angka nasional (7,30%), Sedangkan
Prevalensi Gout pada tahun 2017 (7,6%) terjadi
peningkatan pada tahun 2018 menjadi (9,5%)
Angka kejadian penyakit sendi di Nusa Tenggara
Barat menduduki urutan ke 18 dengan presentase
NTB
5,3% dengan data wilayah Kabupaten Dompu 8%,
Kabupaten Bima 7,5%, Kabupaten Lombok Utara
6,2%, Kabupaten Sumbawa 5,7%, Kabupaten
Lombok Tengah 4,5%, Kabupaten Lombok Barat
4,5%, Kabupaten Lombok Timur 3,7%, Kabupaten
Sumbawa Barat 3,5%, Kota Bima 3%, dan Kota
Mataram 6,5% (Riskesdes, 2018).
Dampak dari prevalensi Gout Artritis yang terus meningkat
setiap tahunnya dapat mengakibatkan menurunnya kualitas
hidup penderita karena nyeri yang sangat mengganggu
aktivitas sehari-hari. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya
DAMPAK
kesadaran masyarakat yang memperhatikan kesehatannya
seperti masih banyak masyarakat yang mengkonsumsi
makanan tanpa memperhatikan kandungan dari makanan
tersebut

Upaya penunjang lain untuk mengatasi nyeri Gout Artritis


adalah yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan herbal yang
SOLUSI dikenal turun temurun oleh masyarakat dapat berkhasiat
menurunkan nyeri, salah satunya adalah: Jahe (Wilda &
Panorama, 2020).
B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah


“Apakah Ada Pengaruh Pemberian Terapi Kompres
Jahe Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Dengan Gout Arthritis
Di Puskesmas Mataram Pada Tahun 2021?”
C.Tujuan Penelitian

TUJUAN UMUM TUJUAN


KHUSUS
D. Hipotesis Penelitian

HIPOTESIS NOL
HIPOTESIS
(H0)
ALTERNATIF (HA)
E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Pasien

b. Bagi institusi
kesehatan/Puskesmas

c. Bagi institusi Pendidikan

d. Peneliti Lainnya
BAB 1I
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP GOUT ARTRITIS

KONSEP NYERI

KONSEP KOMPRES JAHE HANGAT


BAB 1II
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian F. Data yang Dikumpulkan

B. Rancangan Penelitian G. Cara Pengumpulan Data

C. Populasi dan Sampel H. Cara Pengolahan Data

D. Variabel Penelitian I. Analisa Data

E. Definisi Operasional J. Etika Penelitian


A. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian
Adapun yang akan digunakan peneliti sebagai tempat penelitian adalah di Wilayah Kerja
Puskesmas Mataram

b. Waktu Penelitian
1) Penyusunan proposal ini dimulai bulan September 2021 sampai dengan Januari 2022
2) Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2022
B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre eksperimental dengan


pendekatan One Grup Pretest-Posttest (Sugiono, 2019). Dalam rancangan ini suatu
kelompok sebelum dikenai perilaku diberi pre test, kemudian setelah intervensi
dilakukan post test (Nursalam, 2017).
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penenlitian ini adalah seluruh penderita asam urat yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Mataram pada tahun 2022 yang berjumlah 18 orang.

2. Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien Gout Arthritis yang dating berkunjung

ke Puskesmas Mataram saat pengambilan data penelitian.

 
Lanjutan…
A. Kriteria Sampel
Kriteria sampel dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
1. Kriteria Inklusi
a. Pasien Gout Arthritis yang berkunjung ke Puskesmas Mataram
b. Pasien yang mengalami nyeri bersedia untuk menjadi responden.
2. Kriteria Ekslusi
a. Pasien Gout Arthritis yang tidak bersedia menjadi sampel pada penelitian ini.
b. Pasien yang mengundurkan diri (drop out) atau kehilangan jejak (loss of follow up).
B. Besar Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita Gout Arthritis yang berkunjung ke
Puskesmas Mataram, selama pelaksanaan penelitian dan memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel
dalam penelitian ini adalah : 18 responden, dihitung dengan rumus (Lameshow dalam Nursalam,
2017)
Lanjutan…

c. Sampling (Teknik Pengambilan Sampel)


Dalam penelitian ini sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih
sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah
dalam penelitian) (Nursalam, 2017).
D. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda


terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain) (Nursalam, 2017).

1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kompres Jahe Hangat.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensitas nyeri pada
pasien gout arthritis.
E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Variabel Defini Parameter Skala Hasil Ukur
operasional
Kompres Prosedur 1. Siapkan dua atau
jahe terapi tiga rimpang jahe
hangat kompres jahe 2. Cuci jahe hingga
hangat bersih tanpa
adalah salah mengupas
satu cara atau kulitnya
teknik bagi 3. Jahe yang sudah
pasien yang bersih kemudian
menderita diparut
gouth 4. Rebus air
arthritis sebanyak 500 ml
untuk dan masukkan
menurunkan jahe yang sudah
nyeri dengan di parut sampai
melakukan mendidih
kompres jahe 5. Siapkan baskom
hangat pada dan isi dengan air
area rebusan jahe
persendian hangat.
yang 6. Tunggu hingga
mengalami suhu air
nyeri 39ºC/40°C, ukur
sebanyak 1 suhu
kali saat pagi menggunakan
hari selama termometer air
20 menit 7. Cuci tangan dan
pada daerah pakai sarung
persendian tangan
yang terasa 8. Celupkan
nyeri whaslap/handuk
kecil dalam air
rebusan jahe
hangat tersebut
kemudian tunggu
beberapa saat
sebelum handuk
diperas
9. Peras handuk
kemudian
tempelkan ke
daerah yang
terasa nyeri
10. Lakukan kompres
jahe selama 10
menit pada
Lanjutan…
F. Data yang Dikumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:


1. Data Primer
a. Data tentang karakteristik responden meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.
b. Data tentang intensitas nyeri pada pasien gout arthritis sebelum diberikan intervensi pemberian
kompres jahe hangat
c. Data tentang intensitas nyeri pada pasien gout arthritis setelah diberikan intervensi pemberian
kompres jahe hangat
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti melalui pihak kedua atau pihak lain (Riwidikdo,
2012). Data sekunder dalam penelitian ini berupa gambaran umum Puskesmas Mataram.
G. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer
a. Data tentang karakteristik responden meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan
diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden.
b. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis sebelum diberikan intervensi
kompres jahe hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric
Rating Scale.
c. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis setelah diberikan intervensi kompres
jahe hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating
Scale.

2. Data Sekunder
a. Data gambaran umum Puskesmas Mataram didapatkan melalui studi dokumentasi serta hasil
wawancara dengan perawat Puskesmas Mataram.
H. Cara Pengolahan Data

Adapun cara pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
a. Data karakteristik responden
Data karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Usia akan yang
dikategorikan sesuai dengan tingkat perkembangan menurut Depkes (2009) yaitu, masa lansia awal 46-55
tahun, lansia akhir 56-65 tahun, dan masa manula >65 tahun. Pendidikan akan dikategorikan berdasarkan UU
RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pekerjaan akan dikategorikan menjadi bekerja dan
tidak bekerja.
b. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis sebelum diberikan intervensi kompres jahe
hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale.
Lanjutan…

c. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis setelah diberikan
intervensi kompres jahe hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri
menggunakan Numeric Rating Scale.

2. Data Sekunder

Data gambaran umum Puskesmas Mataram disajikan dalam bentuk deskriptif.


I. Analisa Data

 
Analisa data dalam penelitan ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service

Solution) for windows release 16,0 dan taraf signifikan 95% ( dengan Uji Non Parametic

yaitu Uji Wilcoxon Sifned Rank Test untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pada

pasien sebelum dan sesudah diberikan intervensi Pemberian Kompres Jahe Hangat.
J. Etika Penelitian

Pada bagian ini dicantumkan etika yang mendasari penelitian,


yang terdiri dari:

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

2. Tanpa Nama (Anonimity)

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

4. Azas Manfaat (Beneficience)


DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: ECG.

Daryanto, D. (2020). orthosiphon stamineus sebagai anti inflamasi dan diuretik pada penyakit Gouth Athritis. jurnal penelitian perawat profesional.

Dinas kesehatan NTB (2018). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018. Nusa Tenggara Barat.

Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Huda, A. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC-NOC. Jogyakarta: MediAction.

Ilham. (2020). pengaruh kompres hangat jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada penderita Gouth Athritis. jurnal kesehatan edisi 11. vol. 2.

Iqbal, d. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Mulfiyanda, r. (2019). perbandingan kompres air hangat dengan rendam air garam terhadap penurunan skala nyeri gouth athritis.

Muttaqin, A. (2012). Buku Saku GAngguan Muskulosketal. Jakarta: BBuku Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Price, S. A. (2006). patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Radhani, R. (2020). kompres jahe hangat dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien Gouth Athritis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.

Rosdahl, C. B. (2012). Buku ajar keperawatab dasar. jakarta: buku kedokteran EGC.Smart, A. (2013). Rematik dan Asam urat. Jogjakarta: Ar-ruzz media.
LAMPIRAN
Lampiran 1

ALAT PENGUMPULAN DATA (KUESIONER) PADA PENELITIAN

Instruksi : Gambaran dibawah adalah skala yang menggambarkan intensitas

nyeri. Salah satu ujung garis adalah 0 yang berarti tidak ada rasa nyeri (sakit)

yang bapak/ibu rasakan. Salah satu ujung lain adalah 7-10 yang berati rasa nyeri

yang paling hebat yang bapak/ibu rasakan. Angka 1-6 menggambarkan rasa

nyeri yang paling sedikit sampai nyeri yang besar. Pada angka berapa rasa nyeri

yang bapak/ibu rasakan:

 Lingkari angka 0 sampai 10 yang dipilih oleh bapak/ibu sesuai dalam

menggambarkan nyeri yang di rasakan.

 Kemudian lingkari yang menggambarkan nyeri yang dirasakan saat ini.

Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-10 : Nyeri berat
A. Identitas
1. Nama :.....................................................
2. Umur :............tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Pendidikan : SD dan sederajat
SLTP dan sederajat
SMU dan sederajat
Perguruan Tinggi
Tidak Sekolah
Tidak tamat sekolah
5. Pekerjaan : PNS
Pedagang
Petani/peternak/nelayan
Pekerja kasar
TNI/POLRI
Pegawai swasta
Tidak Bekerja
Lain-lain, Sebutkan.....
B. Tabel Intensitas Nyeri

Hari/tanggal Skala nyeri Skala nyeri Nilai perbedaan


sebelum sesudah
Lampiran 2

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN KOMPRES JAHE UNTUK


MENURUNKAN NYERI PADA PASIEN GOUT ARTHRITIS 

Kompetensi : Kompres jahe

Definisi : Kompres jahe merupakan campuran air hangat dan juga parutan jahe yang sudah
diparut sehingga akan ada efek panas dan pedas. Efek panas dan pedas dari jahe
tersebut dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga
terjadi peningkatan sirkulasi darah dan menyebabkan penurunan nyeri.

Indikasi :

1. Pasien yang kedinginan (suhu tubuh rendah)


2. Pasien dengan perut kembung
3. Pasien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang peradangan baik akibat osteo
arthritis, reumathoid arthritis, gout arthritis.

Kontraindikasi :

4. Trauma 12-24 jam pertama


5. Perdarahan
6. Gangguan pembuluh darah
7. Memar

Waktu : 10 menit

Tujuan : Mengurangi nyeri

Persiapan alat :

8. Jahe
9. Air
No Tahap pemberian kompres jahe hangat
Pre interaksi
1.   Kaji adanya kebutuhan tindakan kompres jahe
2.   Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi
3.   Siapkan alat dan bahan
Tahap orientasi
4.   Beri salam dan panggil klien dengan namanya
5.   Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
Tahap kerja
6.   Beri kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
7.   Menanyakan keluhan utama klien
8.   Jaga privasi klien
9.   Sipkan satu atau dua rimpang jahe
10.  Cuci jahe hingga bersih
11.  Jahe yang sudah bersih diparut
12.  Rebus air sebanyak 500 ml dan masukkan jahe yang sudah di parut sampai
mendidih

13.  Siapkan baskom dan isi dengan air rebusan jahe hangat.
14.  Tunggu hingga suhu air 39ºC/40C, ukur suhu menggunakan termometer air

15.  Cuci tangan 6 langkah menggunakan sabun dan air mengalir.


16.  Gunakan handscoon/sarung tangan
17.   Celupkan washlap/handuk kecil ke dalam air rebusan jahe hangat tersebut
kemudian tunggu beberapa saat sebelum diperas

18.   Peras washlap/handuk kecil dan Tempelkan pada persendian yang mengalami
nyeri selama 10 menit

19.   Setelah kompres jahe hangat dilakukan, gunakan washlap atau tisu kering
untuk memastikan pasien dalam kondisi kering dan nyaman

20.   Lepaskan sarung tangan

Terminasi

21.  Evaluasi hasil kegiatan

22.  Berikan umpan balik positif

23.  Kontrak pertemuan selanjutnya

24.  Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

25.  Bereskan peralatan

26.  Cuci tangan dengan benar

Dokumentasi

27.  Catat hasil kegiatan


THANK
S!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai