Kelompok 5 :
NAMA NIM
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
HIPOTESIS
PENELITIAN
MANFAAT
PENELITIAN
BAB 1
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data World Health Organization
(WHO, 2017), prevalensi gout arthritis di dunia
sebesar 26,3 % dari total penduduk. Peningkatan
WHO kejadia gout arthritis tidak hanya terjadi di Negara
maju namun peningkatan juga terjadi di Negara
berkembang, salah satunya di Negara Indonesia
(Anggraini,2018).
HIPOTESIS NOL
HIPOTESIS
(H0)
ALTERNATIF (HA)
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Pasien
b. Bagi institusi
kesehatan/Puskesmas
d. Peneliti Lainnya
BAB 1I
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP NYERI
a. Tempat Penelitian
Adapun yang akan digunakan peneliti sebagai tempat penelitian adalah di Wilayah Kerja
Puskesmas Mataram
b. Waktu Penelitian
1) Penyusunan proposal ini dimulai bulan September 2021 sampai dengan Januari 2022
2) Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret 2022
B. Rancangan Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penenlitian ini adalah seluruh penderita asam urat yang ada di wilayah kerja
2. Sampel
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien Gout Arthritis yang dating berkunjung
Lanjutan…
A. Kriteria Sampel
Kriteria sampel dalam penelitian ini dibedakan menjadi:
1. Kriteria Inklusi
a. Pasien Gout Arthritis yang berkunjung ke Puskesmas Mataram
b. Pasien yang mengalami nyeri bersedia untuk menjadi responden.
2. Kriteria Ekslusi
a. Pasien Gout Arthritis yang tidak bersedia menjadi sampel pada penelitian ini.
b. Pasien yang mengundurkan diri (drop out) atau kehilangan jejak (loss of follow up).
B. Besar Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita Gout Arthritis yang berkunjung ke
Puskesmas Mataram, selama pelaksanaan penelitian dan memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel
dalam penelitian ini adalah : 18 responden, dihitung dengan rumus (Lameshow dalam Nursalam,
2017)
Lanjutan…
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kompres Jahe Hangat.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah intensitas nyeri pada
pasien gout arthritis.
E. Definisi Operasional
1. Data Primer
a. Data tentang karakteristik responden meliputi: usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan
diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada responden.
b. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis sebelum diberikan intervensi
kompres jahe hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric
Rating Scale.
c. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis setelah diberikan intervensi kompres
jahe hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating
Scale.
2. Data Sekunder
a. Data gambaran umum Puskesmas Mataram didapatkan melalui studi dokumentasi serta hasil
wawancara dengan perawat Puskesmas Mataram.
H. Cara Pengolahan Data
Adapun cara pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
a. Data karakteristik responden
Data karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Usia akan yang
dikategorikan sesuai dengan tingkat perkembangan menurut Depkes (2009) yaitu, masa lansia awal 46-55
tahun, lansia akhir 56-65 tahun, dan masa manula >65 tahun. Pendidikan akan dikategorikan berdasarkan UU
RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pekerjaan akan dikategorikan menjadi bekerja dan
tidak bekerja.
b. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis sebelum diberikan intervensi kompres jahe
hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri menggunakan Numeric Rating Scale.
Lanjutan…
c. Data tentang intensitas nyeri pada penderita gout arthritis setelah diberikan
intervensi kompres jahe hangat akan diperoleh melalui hasil pengukuran skala nyeri
menggunakan Numeric Rating Scale.
2. Data Sekunder
Analisa data dalam penelitan ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service
Solution) for windows release 16,0 dan taraf signifikan 95% ( dengan Uji Non Parametic
yaitu Uji Wilcoxon Sifned Rank Test untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri pada
pasien sebelum dan sesudah diberikan intervensi Pemberian Kompres Jahe Hangat.
J. Etika Penelitian
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Daryanto, D. (2020). orthosiphon stamineus sebagai anti inflamasi dan diuretik pada penyakit Gouth Athritis. jurnal penelitian perawat profesional.
Dinas kesehatan NTB (2018). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018. Nusa Tenggara Barat.
Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Huda, A. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis & NANDA NIC-NOC. Jogyakarta: MediAction.
Ilham. (2020). pengaruh kompres hangat jahe merah terhadap penurunan skala nyeri pada penderita Gouth Athritis. jurnal kesehatan edisi 11. vol. 2.
Iqbal, d. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
Mulfiyanda, r. (2019). perbandingan kompres air hangat dengan rendam air garam terhadap penurunan skala nyeri gouth athritis.
Muttaqin, A. (2012). Buku Saku GAngguan Muskulosketal. Jakarta: BBuku Kedokteran EGC.
Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Price, S. A. (2006). patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Radhani, R. (2020). kompres jahe hangat dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien Gouth Athritis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.
Rosdahl, C. B. (2012). Buku ajar keperawatab dasar. jakarta: buku kedokteran EGC.Smart, A. (2013). Rematik dan Asam urat. Jogjakarta: Ar-ruzz media.
LAMPIRAN
Lampiran 1
nyeri. Salah satu ujung garis adalah 0 yang berarti tidak ada rasa nyeri (sakit)
yang bapak/ibu rasakan. Salah satu ujung lain adalah 7-10 yang berati rasa nyeri
yang paling hebat yang bapak/ibu rasakan. Angka 1-6 menggambarkan rasa
nyeri yang paling sedikit sampai nyeri yang besar. Pada angka berapa rasa nyeri
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan
4-6 : Nyeri sedang
7-10 : Nyeri berat
A. Identitas
1. Nama :.....................................................
2. Umur :............tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
4. Pendidikan : SD dan sederajat
SLTP dan sederajat
SMU dan sederajat
Perguruan Tinggi
Tidak Sekolah
Tidak tamat sekolah
5. Pekerjaan : PNS
Pedagang
Petani/peternak/nelayan
Pekerja kasar
TNI/POLRI
Pegawai swasta
Tidak Bekerja
Lain-lain, Sebutkan.....
B. Tabel Intensitas Nyeri
Definisi : Kompres jahe merupakan campuran air hangat dan juga parutan jahe yang sudah
diparut sehingga akan ada efek panas dan pedas. Efek panas dan pedas dari jahe
tersebut dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah sehingga
terjadi peningkatan sirkulasi darah dan menyebabkan penurunan nyeri.
Indikasi :
Kontraindikasi :
Waktu : 10 menit
Persiapan alat :
8. Jahe
9. Air
No Tahap pemberian kompres jahe hangat
Pre interaksi
1. Kaji adanya kebutuhan tindakan kompres jahe
2. Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi
3. Siapkan alat dan bahan
Tahap orientasi
4. Beri salam dan panggil klien dengan namanya
5. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
Tahap kerja
6. Beri kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
7. Menanyakan keluhan utama klien
8. Jaga privasi klien
9. Sipkan satu atau dua rimpang jahe
10. Cuci jahe hingga bersih
11. Jahe yang sudah bersih diparut
12. Rebus air sebanyak 500 ml dan masukkan jahe yang sudah di parut sampai
mendidih
13. Siapkan baskom dan isi dengan air rebusan jahe hangat.
14. Tunggu hingga suhu air 39ºC/40C, ukur suhu menggunakan termometer air
18. Peras washlap/handuk kecil dan Tempelkan pada persendian yang mengalami
nyeri selama 10 menit
19. Setelah kompres jahe hangat dilakukan, gunakan washlap atau tisu kering
untuk memastikan pasien dalam kondisi kering dan nyaman
Terminasi
Dokumentasi