OLEH
KELOMPOK 3
NAMA NIM
Alfi Maulana P07120421003A
Nurman P07120421022A
Sri Intan Dewi Lestari P07120421030A
Wahyu Apni Saswidi P07120421034A
Wiwin Apriani P07120421035A
Proposal Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari
Indonesia.
Indonesia.
i
5. Semua teman-teman kelompok 3 yang selalu berpartisipasi serta
Skripsi ini.
karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................6
D. Manfaatpenelitian....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................7
A. Konsep Teori Asma.................................................................................7
1. Pengertian Asma..................................................................................8
2. Klasifikasi Asma...................................................................................8
3. Derajat Asma.....................................................................................10
4. Etiologi Asma.....................................................................................11
5. Patofisiologi Asma.............................................................................13
6. Manfestasi Klinis................................................................................17
7. Pemeriksaan Diagnostik....................................................................18
8. Penatalaksanaan...............................................................................19
9. Komplikasi..........................................................................................21
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien Asma...............................22
1. Pengkajian.........................................................................................22
2. Diagnosa Keperawatan.....................................................................27
3. Intervensi............................................................................................29
4. Implementasi......................................................................................36
5. Evaluasi Keperawatan.......................................................................36
C. Konsep Terapi Inhalasi Uap Sederhana...............................................37
1. Pengertian..........................................................................................37
iii
2. Tujuan................................................................................................38
3. Alat dan Bahan..................................................................................39
4. Langkah Kerja....................................................................................39
D. Kerangka Konsep..................................................................................41
E. Hipotesis Penelitian...............................................................................42
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................42
A. Tempat dan Waktu................................................................................42
B. Rencana Penelitian...............................................................................43
C. Populasi dan Sampel............................................................................44
D. Cara Pengambilan Sampel...................................................................46
E. Variabel Penelitian.................................................................................47
F. Definisi Operasional..............................................................................48
G. Data Yang Dikumpulkan........................................................................49
H. Cara Pengumpulan Data.......................................................................50
I. Cara Pengolahan Data dan Analisa Data.............................................50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................53
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terdiri dari infeksi paru 7,2%, PPOK 4,8%, Tuberkulosis 3,0%, kanker
2018, prevalensi asma pada usia 5-14 tahun sebesar 1,9% dan usia
1
penduduk semua umur yang menderita asma tahun 2018 padausia 5-
57,5%.
Kota Mataram pada tahun 2019, data jumlah kasus asma sebanyak
1521. Kasus asma berdasarkan golongan umur pada tahun 2019 yaitu
usia 0-14 tahun sebesar 27%, usia 15-44 tahun sebesar 34%, usia 45-
2
(kecacatan), sehingga akan menambah penurunan produktivitas serta
2018).
oral dan inhalasi. Pemberian obat secara parenteral atau oral sering
3
paru, dimana saja dan kapan saja akan memudahkan pasien
sesak napas pada pasien asma yaitu dengan pemberian terapi secara
inhalasi seperti terapi inhalasi uap sederhana berupa uap air panas
yang ditambahkan minyak kayu putih. Salah satu tanaman yang sering
sesak nafas karena flu atau asma dengan cara mengoleskan pada
dada, mengobati sinus dengan cara menghirup uap air hangat yang
4
uap akan langsung menuju paru-paru untuk melonggarkan saluran
Puskesmas Mataram”
5
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
Berikut adalah tujuan umum dan tujuan khusus di lakukannya
2. Tujuan khusus
d. Manfaatpenelitian
Manfaat penelitian secara teoritis dan praktis, yaitu:
1. Manfaat teoritis
6
pengetahuan dan penelitian khususnya dalam bidang
keperawatan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Masyarakat
c. Bagi Peneliti
d. Puskesmas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
B. Pengertian Asma
Asma adalah penyakit inflamasi kronik pada jalan napas yang
episode gejala asma yang berulang; batuk, sesak dada, mengi, dan
napas yang ditandai adanya mengi, batuk, dan rasa sesak di dada
1. Klasifikasi Asma
a. Asma Bronkial
8
terhadap rangsangan dari luar, seperti debu rumah, bulu
b. Asma Kardial
2015).
1) Asma alergik/ekstrensik
9
penyakit alergi pada keluarga.
2) Asma idiopatik/intrinsik
3) Asma campuran
2. Derajat Asma
a. Intermiten
10
b. Persisten ringan
c. Persisten sedang
d. Persisten berat
c. Asma persisten
3. Etiologi Asma
disebabkan oleh :
11
nafas
Wahid 2013:
a. Genetik
2013 :
1) Alergen
obatan)
12
2) Perubahan Cuaca
3) Lingkungan kerja
4) Olahraga
selesai.
5) Stress
4. Patofisiologi Asma
13
di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi
melekat pada sel mast yang melekat pada interstisial paru yang
(Wahid, 2013).
14
biasanya bisa melakukan inspirasi dengan baik dan adekuat, tetapi
(Wahid, 2013).
15
Pathway
Faktor Pencetus
Antigen yg terikat IGE pd permukaan sel mast atau basofil
Alergen
Stress
Cuaca
Mengeluarkan mediator: histamine, platelet,bradikinin, dll meningkat
Permeabilitas kapiler
Penurunan cardiacoutput
16
Hiperventilasi Kebutuhan O2 ↑
Peningkatan kerja otot pernafasan
5. Manfestasi Klinis
b. Serangan asma paling sering terjadi pada malam hari atau pagi
hari
memanjang
17
tekanan nadi mungkin dijumpai pada pasien asma
mengancam kehidupan
k. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Wahid 2013:
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan Sputum
18
umumnya bersifat mukoid dengan viskositas yang tinggi
2) Pemeriksaan Darah
LDH
serangan asma.
e) Penatalaksanaan
a. Prinsip umum dalam pengobatan asma Menurut Wahid 2013:
serangan asma
1) Pengobatan farmakologi
19
Terbagi dua golongan :
terbutalin/Bricasama.
kering.
(3) Kromalin
20
asma pada penderita anak. Kromalin biasanya
(4) Ketolifen
oral.
a) Memberikan penyuluhan
c) Pemberian cairan
f) Komplikasi
Komplikasi yang mungkin timbul menurut Wahid 2013 adalah :
21
b. Atelektasis : ketidakmampuan paru mengembang dan
mengempis
arteri
g. Gagal napas
pada reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok atau
22
berkembang terhadap masalah yang ada dan mengikuti
perkembangan zaman.
1. Pengkajian
Tahap pengkajian adalah proses pengumpulan data secara
kerja serta respon klien pada saat ini dan sebelumnya (Induniasih,
2017).
a) Pengumpulan Data
1) Identitas klien
23
MRS, nomor rekam medik, dan diagnosis keperawatan
24
pada penyakit asma ini lebih ditentukan oleh faktor genetik
5) Pengkajian Psikosial
2013).
b)Pemeriksaan Fisik
1) B1-Breath
bernafas).
25
terhadap aktivitas atau latihan
stetoskop
produktif
2) B2-Blood
a) Takikardia
b) Tensi meningkat
d) Sianosis
e) Diaforesis
f) Dehidrasi
3) B3-Brain
a) Gelisah
b) Cemas
c) Penurunan kesadaran
26
4) B4-Bowel
5) B5-Bladder
6) B6-Bone
6. D
iagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisis data
27
keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data
bronkospasme.
proses penyakit
apnea tidur
28
e. Risiko tinggi ketidakpatuhan yang berhubungan dengan
g. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku
Kriteria hasil :
29
2) Dapat medemonstrasikan batuk efektif
sekresi
mengontrol batuk
Intervensi Rasional
Mandiri :
1. Tempatkan posisi yang 1. Peninggian kepala tempat
nyaman pada pasien tidur memudahkan fungsi
contoh meninggikan kepala pernafasan dengan
tempat tidur, duduk pada menggunakan gravitasi
sandaran tempat tidur 2. Hidrasi membantu
2. Tingkatkan masukan cairan menurunkan kekentalan
sampai dengan 300 ml/hari sekret, penggunaan cairan
sesuai indikasi, memberikan hangat dapat menurunkan
dengan air hangat kekentalan sekret,
3. Lakukan fisioterapi dada penggunaan cairan hangat
dengan teknik drainase dapat menurunkan spasme
postural, perkusi fibrasi bronkus
dada. 3. Fisioterapi dada merupakan
4. Evaluasi frekuensi strategi untuk mengeluarkan
pernafasan, bunyi, irama sekret
nafas, catat rasio 4. Beberapa derajat spasme
inspirasi/ekspirasi bronkus terjadi dengan
obstruksi jalan nafas dan
dapat/tidak dimanifestasikan
adanya
advertisius.
Kolaborasi :
1. Berikan obat sesuai dengan 1. Merelaksasikan otot halus dan
30
indikasi bronkodilator dan menurunkan spasme jalan
oksigenasi nafas,
wheezing dan produksi
mukosa
(spasme bronkus)
oksigenasi adekuat
Kriteria hasil :
Ph : 7,35-7,45
BE : ±1
SaO2 : 95-98%
31
Intervensi Rasional
Mandiri :
1. Awasi secara rutin kulit dan 1. Sianosis mungkin perifer
membran mukosa atau sentral keabu-abuan
2. Palpasi fremitus dan sianosis
3. Awasi tanda vital dan irama sentral mengindikasikan
jantung beratnya hipoksemia
2. Penurunan getaran vibrasi
diduga adanya pengumpulan
cairan udara
3. Tachicardi, disritmia, dan
perubahan tekanan darah
dapat menunjukan efek
hipoksemia sistemik pada
fungsi jantung
Kolaborasi :
1. Berikan oksigen tambahan 1. Dapat memperbaiki atau
sesuai dengan indikasi mencegahmemburuknya
AGDA dan toleransi pasien hipoksia
j. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
Tubuh
Intervens Rasiona
i l
32
Mandiri : 1. Merencanakan tindakan
1. Mengidentifikasi faktor yang ang dipilih berdasarkan
dapat menimbulkan nafsu penyebab masalah
makan menurun misalnya
muntah dengan
ditemukannya sputum yang
banyak ataupun dispnea 2. Rasa tidak enak, bau
2. Sering lakukan perawatan menurunkan nafsu makan
oral, buang sekret, berikan dan dapat menyebabkan
wadah khusus untuk sekali mual/muntah dengan
pakai. peningkatan kesulitan nafas
3. Kaji kebiasaan diet, 3. Pasien distress pernafasan
masukan makanan saat ini. akut sering anoreksia
catat derajat kerusakan karena dispnea
makanan
Kolaborasi :
1. Berikan oksigen tambahan 1. Menurunkan dispena dan
selama makan sesuai meningkatkan energi untuk
indikasi makan, meningkatkan
masukan
Kriteria hasil :
calor
33
Mandiri :
1. Monitor tanda- 1. Demam dapat terjadi
tanda infeksi karena infeksi dan dehidrasi
2. Diskusi kebutuhan 2. Malnutrisi dapat
nutrisi adekuat mempengaruhi
kesehatan umum dan
menurunkan tahanan terhadap
infeksi
Kolaborasi :
1.Dapatkan spesimen 1.Untuk mengidentifikasi
sputum dengan batuk organisme penyebab dan
atau penghisapan untuk kerentanan terhadap berbagai
Pewarnaan gram, anti mikrobial
kultur/sensitifitas
l. Kurang pengetahuan b/d kurang informasi, salah mengerti
tindakan
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Mandiri :
1. Berikan health 1. Menurunkan intensitas
education serangan asma
tentang faktor pencetus 2. Penting bagi pasien mengerti
asma perbedaan antara efek
untuk menghindari faktor samping mengganggu dan
pencetus (misal: asap merugikan
34
rokok, debu, makanan, 3. Penggunaan obat yang tepat
aktivitas, cuaca) meningkatkan keefektifan
2. Diskusikan obat
pernafasan, efek samping
dan rekasi yang tidak
diinginkan
3. Tunjukkan teknik
penggunaan inhaler
m. Risiko tinggi kelelahan yang berhubungan dengan
terbangun
Kriteria hasil :
tubuh
Intervensi Rasional
Mandiri :
1. Jelaskan sebab- 1. Diketahuinya faktor-
sebab keletihan faktor penyebab maka
2. Hindari gangguan saat diharapkan
tidur menghindarinya
35
3. Menganalisa bersama- 2. Tidur merupakan upaya
sama tingkat kelelahan memulihkan kondisi yang
dengan menggunakan telah menurun setelah
skala Rhoten (1982) aktivitas
4. Identifikasi aktivitas- 3. Skala rhoten untuk
aktivitas penting dan mengetahui tingkat
sesuaikan antara kelelahan yang dialami
aktivitas dengan istirahat klien
5. Ajarkan teknik 4. Kelelahan terjadi karena
pernafasan yang efektif ketidak seimbangan
6. Pertahankan tambahan antara kebutuhanaktivitas
O2 bila latihan dan kebutuhan istirahat
5. Hindarkan penggunaan 5. Pernafasan efektif
sedatif dan hipnotif membantu terpenuhinya
O2 dijaringan
6. O2 digunakan untuk
pembakaran glukosa
menjadi energi
7. Sedatid dan hipnotik
melemahkan otot-otot
khususnya otot
7. Implementasi
Pelaksanaan keperawatan adalah serangkaian kegiatan
36
8. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan.
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
37
yaitu dengan menggunakan uap ramu-ramuan yang dihirup.
tanpa obat melalui saluran pernapasan bagian atas, dalam hal ini
sesak nafas karena flu atau asma dengan cara mengoleskan pada
38
menuju paru-paru untuk melonggarkan saluran pernapasan yang
menyempit.
2016).
9. Tujuan
Menurut Nurjanah 2017:
atas.
g. Mangkuk besar
h. Termometer air
i. Handuk
39
a. Air panas yang masih mengeluarkan uap
c. Langkah Kerja
pernafasan.
menghirup uap yang dihasilkan dari air panas dan essential oil
40
eucalyptus secara perlahan dan rileks, hal ini bertujuan untuk
D. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka kerja Pengaruh Terapi Inhalasi Uap Sederhana
Terhadap Pengurangan Sesak Pada Pasien Asma Diwilayah Kerja
Puskesmas Mataram.
Populasi
Terapi Inhalasi
Teknik pengambilan
Uap Sederhana sample (pusposive
sampling)
Pengumpulan data
41
Pengelompokan
Data
Pengolahan Data
Penyajian Hasil
E. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
42
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Rencana Penelitian
Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap
43
keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana
O1 X O2
Sumber : Notoatmodjo, 2018
Keterangan :
44
O2 :Variabel dependent setelah diberikan perlakuan X.
yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien Asma
2. Sample
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
a. Besar sample
45
Menurut Gay dan Diehl (1992;146) dalam Soehardi Sigit
b. Kriteria Sample
1) Kriteria Inklusi
(Nursalam, 2011).
adalah :
46
(e) Pasien yang tidak memiliki penyakit penyerta atau
komplikasi lain.
2) Kriteria Ekslusi
dilakukan tindakan.
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
2011).
E. Variabel Penelitian
47
Variabel adalah perilaku atau karakteriastik yang memberikan nilai
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
48
sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat
49
12 thn): 18-
30x/menit
5. Remaja (12-
18 thn): 12-
16x/menit
6. Dewasa
(>19 tahun):
16-
20x/menit
Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu data sesak pasien
Sederhana.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
50
a. Data frekuensi nafas sebelum dilakukan terapi inhalasi uap
2. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
berikut :
a. Data primer
51
1) Data frekuensi nafas sebelum diberikan intervensi terapi
b. Data sekunder
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariat
52
atau frekuensi nafas sebelum dan sesudah dilakukan latihan
berbentuk ordinal.
53
DAFTAR PUSTAKA
54
Data Kasus Asma Di Puskesmas Cakranegara. 2020
Dinas Kesehatan Kota Mataram. 2019
Mahyar Suara dkk. 2010. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: CV. Trans
Info Media
55
Nurarif, A. H. dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 1.
Jogjakarta: Mediaction Jogja.
Ni’mah, W. F. 2020. Efektifitas Terapi Uap Air dan Minyak Kayu Putih
Terhadap Bersihan Jalan Napas Pada Anak Usia Balita Pada
Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas Di Puskesmas Leyangan.
[Skripsi]. Ungaran (ID): Universitas Ngudi Waluyo Fakuktas
Keperawatan
56