Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. A
2. Umur : 3 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Rempoah rt 3 / 10
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Tn. H
2. Umur : 32 tahun
3. Pekerjaan : Swasta
4. Hubungan dengan Klien : Ayah Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Tn. H datang membawa anaknya ke Puskesmas baturaden II karena anaknya bernama
andi , jenis kelamin laki  –  laki
 laki , umur 3 tahun, BB 10 kg , TB 75 cm karena batuk dan diare.
Andi tidak menunjukan tanda bahaya umum sudah batuk selama 3 hari, frekuensi nafas 36
kali / menittidak ada tarikan dada dan stidor datang dengan sushu badan 37 derajat celcius.
Selain batuk andi juga mengalamio diare sudah 7 hari. Tidak ada darah dalam tinja ,
anak tampak rewel dan gelisah. Mata tidak cekung , dapat minum tetapi tidak haus. Cubitan
kulit perut segera kembali
III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan Solusi
yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda  –   tanda bahaya umum seperti : tak bisa minum,
memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar
 b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak batuk sudah tiga
hari. Hasil observasi pada klien diperoleh RR: 36 x/mnt, napas cepat, tidak ada tarikan
dinding dada.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat ini
 batuk bukan pnemonia
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
2. Memberikan penjelasan pada keluarga jika batuk > 3 minggu untuk dilakukan
 pemeriksaan lanjutan
3. Menasihati keluarga agar kembali ke puskesmas 2 hari berikutnya
c. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan juga bahwa anak diare sudah
tujuh hari. Hasil observasi pada klien anak tampak gelisah dan rewel, mata tidak cekung,
anak minum tapi tidak haus, cubitan perut segera kembali
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat ini
menderita diare tanpa dehidrasi
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Berikan cairan dan makanan sesuai rencana therapi dan tablet zink 1 tablet / hari
dengan cara :
Pemberian tablet zink dengan cara
 Larurkan tablet dengan sedikit air dalam sendok teh dan segera berikan
 Apabila anak muntah setelah setengah jam setelah pemberian zink ulangi
 pemberian dengan potongan yang lebih kecil
 Anjurkan ibu memberikan tablet zink 10 hari penuh walaupun diare sudah
 berakhir
Anjuran makan untuk diare persisten
 Berikan makanan 3 x sehari dengan porsi 1/3 –  ½ porsi orang dewasa
 Berikan makanan selingan 2x sehari diantara waktu makan
Pemberian cairan tambahan
 Berikan cairan tambahan sebanyak anak mau
 Anak harus diberi oralit jika telah diobati dengan rencan a therapi B pada
kunjungan kali ini dan tidak dapat kembali keklinik karena diare bertambah parah
2.  Nasihat kapan segera kembali
 Bila berak bercampur darah
 Anak malas minum
3. Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perubahan
LAPORAN KEGIATAN MTBS PADA An. A DI PUSKESMAS
BATURADEN II KABUPATEN BANYUMAS

Oleh

Andi Kurniawan

I4B016097

KEMENTERIAN RISET TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU  –  ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PURWOKERTO
LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. H
2. Umur : 37 bulan
3. Jenis Kelamin : laki - laki
4. Alamat : Karang mangu rt 3 / 10
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 42 tahun
3. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


 Ny. S datang membawa anaknya ke Puskesmas baturaden II karena anaknya bernama
Hasan , jenis kelamin laki  –  laki , umur 37 bulan, BB 9,6 kg , TB 87 cm karena panas. Hasan
tidak menunjukan tanda bahaya umum sudah panas selama 3 hari, suhu badan 37,5 . terus
menangis dan menggosok telinganya, ia tidak batuk dan tidak sukar bernafas.
Ia tidak diare, resiko malaria didaerah tersebut rendah, tidak ada riwayat perjalanan
keluar daerah dalam 2 minggu terakhir. Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Lehernya bergerak dengan mudah. Hasan pilek dan tidak ada gejala mengarah ke campak.
Petugas memeriksa bintik dikulit yang ternyata tidak ada. Hasan tidak mengeluh nyeri ulu
hati, tidak gelisah dan tidak ada tanda syok yang mengarah ke DHF.
Petugas bertanaya apakah hasan mempunyai keluhan ditelinga pada ibu hasan. Ibu
mengatakan hasan mengalami keluhan pada telinganay. Ibu melihat keluara cairan dari
telinga hasan yang sudah lima hari. Petugas tidak menemukan adanya pembengkakan yang
nyeri dibelakang kedua telinga.
Selamjutnya petugas memeriksa status gizi dan anemia. Anak terlihat kurus, tetapi
tidak ceking. Ia tidak pucat. Tidak ada pembemkakan pada kedua kakinya. Petugas kesehatan
menentukan berat badan menurut tinggi badan. Pada pemeriksaaan RDT hasilnya negatif
III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan Solusi
yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
 b. Keluhan batuk serta diare tidak ditemukan pada hasan
c. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak demam, demam
sudah 3 hari dengan suhu 37,5 daerah resiko malaria rendah, anak tidak bepergian keluar
daerah dalam 2 minggu terakhir
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat ini
demam mungkin bukan malaria
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Berikan dosis paracetamol jika suhu badan lebih dari 38,5
2. Obati penyebab demam
3. Jika demam lebih dari 7 hari rujuk un tuk pemeriksaan lanjut
4.  Nasihat kapan segera kembali bila anak
 Ada tanda –  tanda perdarahan
 Ujung ekstrimitas dingin
  Nyeri ulu hati
 Sering muntah
 Pada hari ke 3 –  5 demam turun dan anak tampak lemas
5. Kujungan ulang 2 hari bila anak tetap demam
d. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan juga bahwa demam tidak
mendadak tinggi dan terus menerus, tanda perdarahan tidak ada, tanda syok tidak
ditemukan, uji DBD tornikuet negatif.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat ini
menderita demam mungkin bukan DBD
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Obati penyebab lain dari demam
2. Jika demam tinggi > 38,5 beri dosis pertama paracetamol, tidak boleh golongan
salisilat atau ibuprofen
3.  Nasihat kapan segera kembali bila anak
 Ada tanda –  tanda perdarahan
 Ujung ekstrimitas dingin
  Nyeri ulu hati
 Sering muntah
 Pada hari ke 3 –  5 demam turun dan anak tampak lemas
4. Kujungan ulang 2 hari bila anak tetap demam
e. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan juga bahwa terdapat masalah
 pada telinga, anak mengeluh nyeri telinga, keluar cairan dari telinga, tidak ada
kata sifat
Anak dapat menyebutkan
4 warna
Anak dapat
menyebutkan 4 kata depan
Motorik kasar Anak dapat berdiri dengan Anak dalam batas normal
1 kaki dalam waktu 3, 4, dan dan tidak mengalami
6 detik keterlambatan dalam
Anak tidak dapat  perkembangan motorik
 berjalan lurus dengan tumit kasar 
di depan jari

6. INTERPRETASI HASIL TEST DARI DDST II


Anak mampu melakukukan semua item penilaian yang sudah serharusnya dapat dilakukan
anak sesuai dengan umurnya dan ia mendapat nilai lebih karena telah mampu melakukan
item yang seharusnya dikuasai oleh anak yang lebih tua dari umurnya dengan baik.

7. KESIMPULAN DARI KEEMPAT SEKTOR 


Anak dapat melakukan semua item yang seharunya ia lakukan sesuai usianya, maka dapat
disimpulkan anak memiliki perkembangan normal.

8. SARAN KEPADA ORANG TUA/PENGASUH


Anak sudah mengalami perkembangan yang normal, mampu melakukan aktivitas sesuai
dengan umurnya. Perkembangan anak yang telah dikatakatan normal ini tentunya perlu
mendapat respon yang lebih dari orang tua atau pun pengasuh karena di masa perkembangan
ini anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan cepat meniru perkataan dan prilaku di
sekitarnya. Peran motivator, fasilitator serta pembimbing dari orang tua sangat diperlukan,
maka dari itu diharapkan kepada orang tua untuk selalu memantau perkembangan anak. Peran
tersebut dapat di terapakan dalam beberapa item yang belum mereka pahami seperti :
mengajarkan beberapa kata sifat yang belum mereka ketahui melakukan aktivitas yang dapt
menstimulus anakseperti membacakan cerita atau dongeng, bermain permainan yang
memaknai kerjasama, ketepatan serta intelegensi.
LAPORAN PEMERIKSAAN DDST PADA An. C DI POSYANDU
DESA KEMUTUG KIDUL KABUPATEN BANYUMAS

Oleh

Andi Kurniawan

I4B016097

KEMENTERIAN RISET TEKHNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS ILMU  –  ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI NERS

PURWOKERTO

2017

Anda mungkin juga menyukai