Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. M
2. Umur : 6 bulan
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Desa Larangan Rt 05 Rw 08 Larangan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 20 tahun
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Ny. M datang membawa anaknya ke Poliklinik RS Bhakti Asih karena sudah 3 hari ini
anaknya mengeluh bab cair, demam baru 2 hari dan batuk. Keluhan bab cair sudah
dirasakan klien sejak 3 hari, demam baru 2 hari dan belum mendapatkan
pengobatan. Keluarga memberikan anak banyak minum dan lebih sering menyusui
serta kompres hangat. Menurut ibunya, anak mengalami mencret disertai demam
yang naik turun disertai batuk. Karena kondisi anak semakin lemah, akhirnya
keluarga membawa anak ke Poliklinik. Saat dikaji tanggal 21 Maret 2018 di Poli anak
RS Bhakti asih Brebes, anak tampak lemah dengan suhu tubuh 380C, respirasi rate
45x/mnt, tidak ada tarikan dinding dada, berat badan 7,7 kg dan tinggi badan 69 cm.
Dari perhitungan status gizi, anak termasuk kedalam berat badan yang normal.
Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi HB 0,
BCG, POLIO 1, DPT/ HB 1, POLIO 2, DPT/ HB 2, POLIO 3, DPT/ HB 3 dan POLIO 4

III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )


IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada klien
didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak bisa minum,
memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau tidak sadar
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak batuk
sudah dua hari. Hasil observasi pada klien diperoleh RR: 45x/mnt, napas
cepat, tidak ada tarikan dinding dada.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita Batuk bukan Pneumonia
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Memberikan pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman dengan
pemberian jeruk nipis : kecap ( 1 = 1 )
2. Memberikan penjelasan pada keluarga jika batuk > 3 minggu untuk
dilakukan pemeriksaan lanjutan
3. Menasihati keluarga agar kembali ke Poliklinik 5 hari berikutnya
c. Dari wawancara dengan ibu pasien didapatkan keterangan bahwa anak diare
sudah 3 hari. Hasil observasi pada klien diare > 5 x/hari sudah 3 hari, klien
rewel dan sedikit gelisah, klien tampak kehausan dan selalu meminta nyusu
asi ke ibunya, turgor kulit masih baik dengan mencubit kulit perut dan kembali
ke semula, tidak ditemukan cekung pada matanya dan tidak ditemukan darah
dalam tinja.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita Diare Dehidrasi Ringan
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Memberi cairan dan makanan sesuai Rencana Terapi B dan tablet zinik’
2. Jika anak mempunyai klasifikasi berat lain :
 Rujuk segera
 Jika masih bisa minum, berikan asi dan larutan oralit selama
perjalanan
3. Nasehati kapan kembali segera
4. Kunjungan ulang ke poliklinik 5 hari berikutnya jika tidak ada perbaikan
d. Karena klien tinggal di Brebes sebagai daerah dengan resiko malaria rendah,
adanya pilek serta ada penyebab lain dari demamnya yaitu karena Batuk
bukan Pneumonia.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita demam mungkin bukan malaria.
Mengingat saat ini suhu tubuh pasien 380C, maka pemberian paracetamol
diberikan, dan keluarga diminta untuk melakukan kunjungan ulang 5 hari jika
tetap demam. Selain itu, menasihati keluarga jika demam tiap hari selama 7
hari, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
e. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak mengalami
demam sudah dua hari. Saat diwawancara, keluarga mengatakan bahwa
anaknya mengalami demam yang naik turun, tidak ada muntah, tidak ada
perdarahan di hidung dan gusi, tidak ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak ada
petekie.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa
anak saat ini menderita demam mungkin bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Menasihati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan suhu ≥ 38,5 0 C
agar diberikan parasetamol.
2. Menganjurkan keluarga agar melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap
demam
f. Saat diobservasi tidak ditemukan infeksi telingga sehingga tidak perlu
tindakan tambahan.
g. Saat diobservasi status gizi klien BB/PB(TB) -2 -+2 SD 7,7kg/69 cm dengan
klasifikasi Normal.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Jika anak berumur < 2th, lakukan penilaian pemberian makanan dan
nasehati sesuai “ Anjuran Makan Untuk Anak Sehat maupun Sakit”
2. Anjurkan untuk menimbang BB secara teratur setiap bulan
h. Saat di observasi telapak tangan anak agak pucat, sehingga dapat
diklasifikasikan anak menderita anemia
Tindakan yang diberikan yaitu :
1. Memberikan zat besi 1 x 1 ( 1 sendok takar ) selama 4 minggu
2. Memberikan obat cacing pirantel pamoat 125 mg 1 x 1 ( 1 ½ )
3. Menjelaskan pada keluarga agar melakukan kunjungan ulang 4 minggu
dari sekarang

Hasil Pemeriksaan MTBS Terlampir


Nama Mahasiswa : M Firman Wibowo

LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. R
2. Tempat, tanggal lahir : Brebes, 11-11- 2011
3. Umur : 66 bulan
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat : Ds. Petunjungan RT 02/05
Bulakamba Brebes
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Tn T
2. Umur : 43 tahun
3. Pekerjaan : PNS
4. Hubungan dengan Klien : Ayah Klien

II. Riwayat Singkat Kilen


Klien merupakan anak ketiga dan saat ini berusia 66 bulan. Saat ini klien
dalam keadaan sehat dan tampak ceria saat bermain dengan teman-
temannya. Menurut Ayahnya, klien sudah mempunyai kegiatan rutinitas
karena sudah sekolah di TK. Saat dikaji BB klien : 23 kg, Tinggi badan : 112
cm. Berdasarkan hasil tersebut klien termasuk kedalam status gizi normal.
Menurut keluarga, klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan
pemberian vitamin A. Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi yang baik
bagi anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh kembang anak,
keluarga paham karena selalu memperhatikan perkembangan anak dan
memantau kemajuan apa saja yang sudah bisa dia lakukan. Keluarga
mengatakan selama ini sudah berusaha memberikan yang terbaik buat
anaknya. Terkait pemeriksaan perkembangan anaknya, keluarga mengatakan
selalu memberikan stimulus untuk merangsang kemampuan klien.. Dari hasil
pemeriksaan KPSP untuk kategori anak usia 66 bulan didapatkan hasil 9
jawaban ya dan 1 jawaban tidak dari 10 pertanyaan yang diajukan pada Ayah
klien.

III. Hasil Penilaian KPSP ( Formulir terlampir )


IV. Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan
hasil sbb :
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan hasil observasi
pada anak diperoleh jawaban ‘’ya’’ ada 9 poin diantaranya poin no.
1,2,3,4,5,6,7,9,10 sedangkan jawaban ‘’tidak’’ ada 1 poin yaitu no. 8,
( Jawaban terlampir ). Dari hasil diatas, perkembangan anak termasuk
kategori perkembangan anak sesuai(S)
V. Intervensi / Solusi yang diberikan :
a. Karena usia anak berada pada kelompok umur stimualsi 60 -66 bulan
maka stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia
tersebut. Maka dalam hal ini, pengkaji menjelaskan kembali terkait
stimulasi perkembangan tersebut pada ibu klien.
b. Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak dari hasil perkembangan anak sesuai dilihat dari jumlah jawaban ‘’
ya ‘’ hanya 9 dan jawaban ‘’ tidak ‘’ ada 1 poin. Dari 1 jawaban ‘’ tidak ‘’
tersebut adalah poin 8 ( gerak halus : belum bisa menggambar orang
sedikitnya 6 bagian tubuh.
c. Intervensi yang diberikan yaitu :
1. Poin 4 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering
mungkin melatih menggambar orang dengan anggota badanya
disebutkan.
d. Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintevensi
anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi
dan sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan
e. Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif setiap
hari sekitar 1-2 jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan tidak
bosan, waktu intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau rewel,
intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat
diintervesi lagi
f. Minta orang tua atau keluarga datang kembali / kontrol 2 minggu
kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah
ada kemajuan / perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining terdekat
g. Menjelaskan pada ibu klien jika hasil pemeriksaan kedua hasilnya masih
sama dengan semula maka perkembangan anak sesuai dengan umur
klien.
h. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandu secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina
keluarga balita.

Hasil Pemeriksaan KPSP Terlampir


Nama Mahasiswa : M Firman Wibowo
LAPORAN KEGIATAN PKM
MTBS-KPSP
DI POLIKLINIK RS BHAKTI ASIH BREBES

Diajukan untuk memenuhi tugas praktek klinik Stase Keperawatan


Anak

Disusun oleh :

m firman wibowo skep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
2018

Anda mungkin juga menyukai