2) Breathing
a) Sesak dengan aktivitas ringan atau istirahat.
b) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal.
c) Ronki, krekels.
d) Ekspansi dada tidak maksimal/penuh.
e) Penggunaan obat bantu nafas.
f) Tampak sianosis / pucat
g) Tidak mampu melakukan aktivitas mandiri
3) Circulation
Hipotensi (termasuk postural), takikardia, disritmia (hipovolemia,
hipoksemia), kelemahan/nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat/perlahan
(vasokontriksi), warna kulit: Pucat, sianosis, (tergantung pada jumlah
kehilangan darah, kelembaban kulit/membrane mukosa: berkeringat
(menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik).
a) Nadi lemah/tidak teratur.
b) Takikardi dan bradikardi bisa terjadi
c) TD meningkat/menurun.
d) Edema.
e) Gelisah.
f) Akral dingin.
g) Gangguan sistem termoregulasi (hipertermia dan Hipotermia)
h) Kulit pucat atau sianosis.
i) Output urine menurun / meningkat
4) Disability
a) Penurunan kesadaran.
b) Penurunan refleks.
c) Tonus otot menurun
d) kekuatan otot menurun karena kelemahan.
e) Kelemahan
f) Iritabilitas,
g) Turgor kulit tidak elastis
5) Exposure
Nyeri kronis pada abdomen, perdarahan peses, nyeri saat mau BAB dan BAK,
distensi abdomen, perkusi hipertimpani, hiperperistalitik usus, mual muntah,
hasil foto rontegen abdomen infeksi saluran cerna.
b. Secondary Survey
1) TTV
a) Tekanan darah bisa normal/naik/turun (perubahan postural di catat dari
tidur sampai duduk/berdiri.
b) Nadi dapat normal/penuh atau tidak kuat atau lemah/kuat kualitasnya
dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia).
c) RR lebih dari 20 x/menit.
d) Suhu hipotermi/hipertermia.
2) Pemeriksaan fisik
a) Pemakaian otot pernafasan tambahan.
b) Nyeri abdomen, hiperperistalitik usus, produksi, Anoreksia, mual, muntah
(muntah yang memanjang diduga obstruksi pilorik bagian luar
sehubungan dengan luka duodenal), masalah menelan; cegukan, nyeri ulu
hati, sendawa bau asam, mual/muntah, tidak toleran terhadap makanan,
contoh makanan pedas, coklat; diet khusus untuk penyakit ulkus
sebelumnya, penurunan berat badan.
Tanda : Muntah: Warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa
bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa,
turgor kulit buruk (perdarahan kronis), berat jenis urin meningkat. urin
menurun, pekat,
c) Peningkatan frekuensi pernafasan, nafas sesak, bunyi nafas (bersih,
krekels, mengi, whwzing, ), sputum.
d) Odem ekstremitas, kelemahan, diaporesis
3) Pemeriksaan selanjutnya
a) Keluhan nyeri abdomen.
b) Obat-obat anti biotic, analgeti.
c) Makan-makanan tinggi natrium.
d) Penyakit penyerta DM, Hipertensi, hepatitis, gastroenteritis.
e) Riwayat alergi.
c. Tirtiery Survey
1) Pemeriksaan Laboratorium
a) Patologi Klinis : Darah lengkap, hemostasis (waktu perdarahan,
pembekuan, protrombin), elektrolit (Na,K Cl), Fungsi hati
(SGPT/SGOT, albumin, globulin)
b) Patologi Anatomi : Pertimbangkan dilakukan biopsi lambung
c) CPKMB, LDH, AST
d) Elektrolit, ketidakseimbangan (hipokalemi).
e) Sel darah putih (10.000-20.000).
f) GDA (hipoksia).
g) Radiologi : Endoskopi SCBA, USG hati
3. Intervensi Keperawatan
N DIAGNOSA NOC NIC
O
Pasien hemodialisis
Observasi terhadap
dehidrasi
Monitor TD
Monitor
BUN,creat,HMT dan
elaktrolit
Timbang BB sebelum
dan sesudah prosedur
Kaji status mental
Monitor CT
Pasien peritoneal
dialysis
Kaji
temperatur,TD,denyut
perifer,RR,dan BB
Monitor adanya
respiratory distress
3 a. Nyeri akut Kriteria hasil : Kaji nyeri
berhubungan dengan Adanya penurunan Ajarkan tekhnik
agen cedera biologis intensitas nyeri relaksasi kepada pasien
(rasa panas/terbakar Ketidaknyamanan Berikan analgetik sesuai
pada mukosa akibat nyeri berkurang jadwal
lambung dan rongga Tidak menunjukkan Kolaborasikan dengan
mulut atau spasme tanda-tanda fisik dan dokter pemberian
otot dinding perut). perilaku dalam nyeri antibiotik
akut Observasi TTV
Pastikan keadaan
nadi,RR,Td dalam
rengtang normal
4 a. Ketidakseimbangan Nutritional status Nutrition manegemnt :
nutrisi : kurang dari Weight control
kebutuhan tubuh Kaji adanya alergi
berhubungan Kriteria hasil : makanan
dengan Adanya peningkatan Kolaborasika dengan
ketidakmampuan berat badan sesuai ahli gizi untuk
mencerna makanan tujuan menentukan jumlah
akibat perdarahan Berat badan ideal kalori dan nutrisi yang
pada saluran sesuai dengan tinggi dibutuhkan pasien
pencernaan badan Anjurkan pasien untuk
Mampu meningkatkan intake
mengidentifikasi Anjurkan pasien untuk
kebutuhan nutrisi meningkatkan protein
Tidak ada tanda-tanda vitamin c
malnutris Berikan makanan yang
Tidak menunjukakan sudah dikonsulkan oleh
penurunan berat badan ahli gizi
berati Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya
penurunan berat badan