Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA


DI PUSKESMAS GEDONG AIR KOTA
BANDAR LAMPUNG

DI SUSUN OLEH
DEWI PERMATA SARI
1715010

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
DI PUSKESMAS GEDONG AIR KOTA BANDAR LAMPUNG”, sebagai
salah satu tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Bapak Ferizal Mesra M.Kes, selaku Dosen Metodelogi Penelitian di Akademi
Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung.
2. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung.
3. Kedua orangtua, keluarga dan teman-teman yang telah memberikan saran dan
semangat selama menyelesaikan proposal penelitian ini

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Atas segala kekurangannya, penulis mohon maaf dan penulis berharap
semoga proposal penelitian ini bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Bandar Lampung, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum ..........................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus .........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengetahuan ......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian.................................................................................................4
2.1.2 Tingkat Pengetahuan ...............................................................................4
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ...............................................................5
2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ....................................6
2.1.5 Pengukuran Pengetahuan .........................................................................7
2.2 Kehamilan Normal ............................................................................................8
2.2.1 Pengertian.................................................................................................8
2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan ...........................................................................8
2.2.3 Asuhan pada ibu hamil...........................................................................10
2.3 Anemia ............................................................................................................10
2.3.1 Pengertian anemia ..................................................................................10
2.3.2 Etiologi ...................................................................................................11
2.3.3 Tanda-Tanda Klinis................................................................................11
2.3.4 Batasan Anemia .....................................................................................11
2.3.5 Macam- macam Anemia ........................................................................12
2.3.6 Pengaruh anemia ...................................................................................12
2.3.7 Pencegahan Anemia ...............................................................................13
2.3.8 Kerangka Teori ......................................................................................14
2.3.9 Kerangka Konsep ...................................................................................15

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................16
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................................16
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................................16

iii
3.4 Instrumen Penelitian.........................................................................................17
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...............................................................................18
3.6 Variabel Penelitian ...........................................................................................18
3.7 Definisi Operasional.........................................................................................18
3.8 Metode Pengolahan dan Analisa Data .............................................................19

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir...................................................................................14


Gambar 2.2. Kerangka Konsep ..............................................................................15

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu
tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan
dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai % resiko jumlah
kematian ibu. Berdasarkan SDKI survei terakhir tahun 2007 AKI Indonesia
sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2011). Sedangkan
target MDGs pada tahun 2015, AKI dapat diturunkan menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2008).

Penyebab terjadinya AKI terbesar di Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan


eklampsi. Selain itu ada faktor pendukung yaitu “4Terlalu “ terlalu muda,
terlalu tua, terlalu banyak anak dan terlalu sering hamil (Saifuddin, 2002).
Anemia dan pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan
yang merupakan faktor kematian utama ibu di Indonesia (Depkes RI, 2008).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa


dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi hingga lahirnya bayi
(Prawirohardjo, 2009). Lama kehamilan normal diperkirakan kurang lebih
280 hari (40 minggu atau 10 bulan) berdasarkan perputaran bulan atau lunar,
atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (Varney, 2009).

Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan
dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi hemodilusi atau pengenceran
darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut: plasma 30%, sel
darah 18%, dan hemoglobin 19% (Prawirohardjo, 2009). Peningkatan volume
darah total dimulai awal trimester pertama, yang kemudian meningkat pesat
hingga pertengahan kehamilan dan kemudian melambat hingga menjelang

1
minggu ke-32. Setelah itu volume darah meningkat relatif stabil meski massa
eritrosit tetap meningkat (Varney, 2009).

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.


Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan
makanan, karena gangguan absorbsi, atau terlampau banyaknya besi keluar
dari badan, misalnya pada perdarahan. Apabila asupan zat besi tidak ditambah
dalam kehamilan, maka mudah terjadi defisiensi zat besi. Terutama di daerah
khatulistiwa zat besi lebih banyak keluar melalui keringat (Prawirohardjo,
2010). Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Anemia
kehamilan disebut “potensial danger to mother and child”, karena itu anemia
merupakan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010). Angka kejadian anemia pada
kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi yaitu (3,8 %)
pada trimester I, (13,6 %) trimester II dan (24,8 %) pada trimester III
(Manuaba, 2010).

1.2 Perumasan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat diambil perumusan
masalah yaitu “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia
di Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung?”.

1.3 Tujuan penelitian


1.3.1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia di
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.
1.3.2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik umur, pekerjaan dan pendidikan ibu
hamil di Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.

2
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.
d. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.
e. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.

1.4 Manfaat penelitian


1. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini dapat dijadikan wacana dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan tentang anemia,khususnya anemia pada ibu hamil.
2. Bagi peneliti
Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diperoleh diinstitusi pendidikan yaitu metologi
penelitian serta dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam
menyusun penelitian kesehatan khususnya tentang anemia pada ibu hamil.
3. Bagi Puskesmas
Dapat digunakan sebagai masukan bagi puskesmas tentang pentingnya
pengetahuan tentang anemia bagi ibu hamil.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek
tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra
pengeliatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2010).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan yang dicakup di dalam domain
kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:
1) Tahu (Knowledge)
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk
dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-
hal atau keterangan yang pernah berhasil di himpun atau dikenali (recall of
facts).
2) Memahami (Comprehension)
Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding) tentang hal yang
sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga
sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk
dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan,
menginterpretasikan, menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.
3) Menerapkan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah
dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.
4) Analisa (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang
terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang berhubungan antara yang
satu dengan lainnya dalam suatu bentuk susunan berarti.

4
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian- bagian
atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti
tertentu.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang
bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh
kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya.

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan,
yaitu:
1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil,
dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula,
maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga
gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut
dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba)
and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah coba-coba.
2) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan- kebiasaan dan
tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya
diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya, dengan kata
lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan,
baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli
ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang
dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu
menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris
ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang

5
menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah
benar.
3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini
mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan,
atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.
4) Melalui Jalan Pikiran
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut
berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya
dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh
kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik
melalui induksi maupun deduksi.
5) Cara Moderen dalam Memperoleh Pengetahuan
Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis,
logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih
popular disebut metodologi penelitian (research methodology).

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah:
1) Pendidikan
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima
informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.
2) Informasi
Seorang yang mempunyai informasi yang lebih banyak akan mempunyai
pengetahuan yang lebih banyak pula.
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan
yang meliputi sikap, kebiasaan dan kepercayaan.

6
4) Pengalaman
Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari
pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan
cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan menggunakan
cara tersebut dan bila gagal tidak akan mengulangi cara itu.
5) Sosial Ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup tergantung
dengan hasil pendapatan.
6) Umur
Menurut Nursalam & Pariani (2008), usia adalah umur individu yang terhitung
mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya
dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari
pengalaman dan kematangan jiwa. Menurut Saifudin (2002) ada faktor resiko
yang mendukung tingginya angka kematian ibu yaitu “4Terlalu “ terlalu muda
(<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu banyak anak dan terlalu sering
hamil. Untuk faktor resiko terlalu tua dan terlalu muda dapat dijadikan dasar
pengelompokan karakteristik berdasarkan umur ibu hamil.

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan


Menurut Arikunto (2006) pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari
subyek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau
kita ketahui dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Untuk mengukur
tingkat pengetahuan ibu dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu :
1) Baik
2) Cukup baik
3) Kurang baik
4) Tidak baik

7
2.2 Kehamilan Normal
2.2.1 Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi hingga lahirnya bayi
(Prawirohardjo, 2009). Lama kehamilan normal diperkirakan kurang lebih 280 hari
(40 minggu atau 10 bulan) berdasarkan perputaran bulan atau lunar, atau 9 bulan
sejak hari pertama haid terakhir (Varney, 2009).

2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan


Menurut Wiknjosastro (Prawiroharjo, 2009), tanda-tanda kehamilan dibagi
menjadi 3 yaitu :
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita hamil tidak
haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk
menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan
terjadi.
b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), Enek terjadi umumnya pada bulan-
bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.
c) Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin
tuanya kehamilan.
d) Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai sehingga
dianjurkan tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama
kehamilan hingga sesudah kehamilan 16 minggu.
e) Mammae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli di mammae.
f) Anoreksia (tidak ada nafsu makan). Pada bulan-bulan pertama terjadi
anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
g) Sering kencing terjadi karena pada bulan-bulan pertama kandung kencing
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua keluhan

8
ini menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul,
sedangkan pada trimester ketiga gejala mulai timbul lagi karena janin mulai
masuk panggul dan menekan kandung kencing.
h) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh hormon
steroid.
i) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
j) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae sering terjadi pada trimester
pertama.
k) Varices, sering terjadi pada trimester 3, didapat pada daerah genitalia
eksterna, fossa poplitea, kaki, dan betis.
2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membersar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih
merah dan kelam
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement
h) Reaksi kehamilan positif.
3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara
obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada
kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 - 20
Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.
c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia
kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat
dilihat.

9
e) Dengan ultrasonografi ( scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin,
panjangnya janin, dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan
tuanya kehamilan.

2.2.3 Asuhan pada ibu hamil


Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konfirmasi
konsepsi hingga awal persalinan (Myles, 2009). Tujuan asuhan antenatal menurut
Saifuddin (2002), antara lain :
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

2.3 Anemia
2.3.1 Pengertian anemia
1) Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi
hemoglobin dalam sirkulasi darah (Varney, 2009).
2) Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi dan
potensial membahayakan ibu dan anak (Manuaba, 2010).
3) Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-
organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama kehamilan, indikasi

10
anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 pada kehamilan
trimester II sampai dengan 11,00 gr/dl pada umur kehamilan trimester I dan III
(Varney, 2009).

2.3.2 Etiologi
Menurut Mansjoer (2008), etiologi anemia, meliputi:
1) Asupan besi yang berkurang pada jenis makanan yang mengandung Fe,
muntah berulang pada bayi dan pemberian makanan tambahan yang tidak
sempurna.
2) Kehilangan/pengeluaran besi berlebihan pada perdarahan saluran cerna kronis.
3) Kebutuhan energi dan zat besi yang meningkat oleh karena pertumbuhan pada
bayi, anak, remaja, dan ibu hamil.
4) Asupan zat besi yang tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat.

2.3.3 Tanda-Tanda Klinis


Gejala atau tanda-tanda yang dapat dilihat menurut Helen Varney (2009), adalah:
1) Letih, mengantuk, malaise
2) Limbung, lemah
3) Sakit kepala
4) Lidah licin
5) Kulit pucat, bantalan kuku jari pucat
6) Membran mukosa pucat, misal: konjungtiva
7) Kehilangan nafsu makan, mual, dan muntah

2.3.4 Batasan Anemia


Menurut Manuaba (2010), batasan anemia adalah sebagai berikut:
1) Tidak anemia Hb > 11 gr %
2) Anemia Ringan Hb 9-10 gr %
3) Anemia Sedang Hb 7-8 gr %
4) Anemia Berat Hb < 7 gr %

11
2.3.5 Macam- macam Anemia
Menurut Prawirohardjo (2009), macam-macam anemia adalah sebagai berikut:
1) Anemia defisiensi besi
Adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral fe. Kekurangan ini
dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena
gangguan absorbsi, atau terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya
pada perdarahan. (Prawirohardjo, 2009).
2) Anemia megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali
karena defisiensi vitamin B12, anemia ini sering ditemukan pada wanita yang
jarang mengkonsumsi sayuran hijau segar atau makanan dengan protein
hewani tinggi (Walsh, 2008).
3) Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat dari pembuatannya (Prawirohardjo, 2009).
4) Anemia Hipoplastik dan Aplastik
Adalah anemia yang disebabkan karena sumsum tulang belakang kurang
mampu membuat sel-sel darah yang baru (Prawirohardjo 2005). Pada sepertiga
kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia,
dan gangguan imunologis (Myles, 2009).

2.3.6 Pengaruh anemia


Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas :
1) Dapat terjadi abortus
2) Partus prematurus
3) Atonia uteri
4) Partus lama
5) Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia
6) Mudah terjadi infeksi
7) Ancaman decompensasi cordis (Hb < 6 gr %)
8) Perdarahan ante partum (Prawirohardjo, 2009)

12
9) Pada hasil konsepsi
10) Kematian mudigah
11) Kematian perinatal
12) Prematuritas
13) Dapat terjadi cacat bawaan
14) Cadangan besi kurang
15) IUGR (Intrauterine Growth Retardation) (Prawirohardjo, 2009)

2.3.7 Pencegahan Anemia


1) Pemberian tablet besi, pemerintah kini mulai melirik calon pengantin
perempuan sebagai target, kepada mereka diberikan 1 tablet tiap minggu
selama 16 minggu ditambah 1 tablet tiap hari selama haid. Dosis mingguan ini
ternyata cukup efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin.
2) Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi
melalui makanan. Memberikan penyuluhan tentang tanda gejala anemia serta
bahaya yang ditimbulkan oleh anemia. Menganjurkan untuk makan makanan
yang banyak mengandung zat besi.
3) Pengawasan penyakit infeksi. Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan
upaya kesehatan masyarakat seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi
lingkungan dan kebersihan perorangan.
4) Peningkatan makanan yang banyak mengandung zat besi, mengkonsumsi
makanan yang cukup mengandung kalori, setiap 1000 kkal makanan dari beras
mengandung 6 mg Fe, meningkatkan makanan yang dapat memacu
penyerapan zat besi dan mengurangi makanan yang dapat menghambat
penyerapan zat besi (Arisman, 2007).

13
2.3.8 Kerangka Teori

Pengertian anemia

Etiologi Anemia

Pengetahuan Ibu Hamil Tanda-tanda klinis


tentang Anemia anemia

Tanda-tanda klinis
anemia

Batasan Anemia

Pengaruh anemia terhadap


Faktor yang mempengaruhi kehamilan persalinan,
pendidikan: nifas dan hasil konsepsi
1. Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengetahuan Pencegahan Anemia
5. Sosial ekonomi

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber: Notoatmodjo (2005) Varney (2009)

14
2.3.9 Kerangka Konsep

Baik

Pengetahuan Ibu Hamil Cukup Baik


tentang Anemia

Kurang Baik

Tidak Baik
Faktor yang mempengaruhi
pendidikan:
6. Pendidikan
7. Informasi
8. Budaya
9. Pengetahuan
10. Sosial ekonomi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


Keterangan :
: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif menurut Notoatmodjo
(2005) merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif. Metode ini
digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Menurut Notoatmodjo (2005), pengertian lokasi dan waktu penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian adalah lokasi diadakannya penelitian.
2. Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung,
November – Desember 2019

3.3 Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat,
2007 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
berkunjung di Puskesmas Puskesmas Gedong Air Bandar Lampung.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel
dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas
Gedong Air Bandar Lampung berjumlah 35 orang.
3. Tehnik pengambilan sampel

16
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
accidental sampling. Accidental sampling yaitu cara pengambilan sampel
yang dilakukan dengan kebetulan bertemu. Sebagai contoh, dalam
menentukan sampel apabila dijumpai ada, maka sampel tersebut diambil
dan langsung dijadikan sampel utama. (Hidayat, 2007). Dalam penelitian
ini sampel yang diambil harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
a. Kriteria Inklusi adalah
1) Ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Gedong Air Bandar
Lampung
2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
3) Ibu hamil yang bisa baca dan tulis
b. Kriteria Ekslusi
1) Ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis
2) Ibu hamil yang sedang sakit
3) Ibu hamil yang tidak bisa baca dan tulis
4) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responde

3.4 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden.
Kuesioner tertutup adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang
ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006). Apabila
responden menjawab pertanyaan dengan benar diberi skor 1 dan apabila salah
diberi skor 0 yang terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.
Pernyataan favorable penilaiannya adalah sebagai berikut :
1. Benar, nilainya 1
2. Salah, nilainya 0
Pernyataan unfavorable penilaiannya sebagai berikut :
1. Salah, nilainya 1
2. Benar, nilainya 0

17
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
persetujuan (informed consent) dan membagikan kuesioner pada para ibu
hamil di Puskesmas Gambirsari Surakarta, kemudian menjelaskan tentang
cara pengisiannya. Responden diminta mengisi sendiri kuesioner yang telah
dibagikan, lalu peneliti meminta kembali kuesioner yang telah diisi oleh
responden saat itu juga.
Data yang diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber-sumber dasar yang terdiri dari bukti-bukti atau
saksi utama dari kejadian obyek yang diteliti dan gejala yang terjadi di
lapangan (Sumantri, 2011). Data primer diperoleh secara langsung dari
sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan
melalui pengisian kuesioner oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal
mencari dan mengumpulkan, selain itu dikaitkan dengan sumber selain
dokumen langsung yang menjelaskan tentang suatu gejala (Sumantri,
2011). Data sekunder didapatkan dari Puskesmas Gambirsari surakarta.

3.6 Variabel Penelitian


Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia

3.7 Definisi Operasional


Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2005).
Variabel penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang anemia,

18
merupakan kemampuan dari responden dalam menjawab kuesioner tentang
anemia dengan benar. Skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan
menggunakan kuesioner tertutup. Dengan menggunakan indikator kategori :
a. Baik : 76 -100 %
b. Cukup baik : 56-75 %
c. Kurang baik : 40-55 %
d. Tidak baik : < 40 % (Arikunto, 2006 )

3.8 Metode Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah
pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah:
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-
tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan
data selanjutnya.
c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban
kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan
ke dalam tabel.
2. Analisa Data
Dalam penelitian hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang
anemia dengan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).

19
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,


Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Hidayat, Aziz Aimul. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Salemba Medika.

Notoatmojo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:


Rineka Cipta

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis,


Ed-3. Jakarta: Salemba Medika

Manuaba,I.B.G.,2010. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri


Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Varney; Kriebs, Dan Georger. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan :538-543.
Jakarta : ECG

Wals, K Ruth.2007. Mengkreasi Kehamilan dan Menjaga Kasih Sayang Bersama


Dr. Ruth. Jakarta : Gravindo

20

Anda mungkin juga menyukai