Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Di susun oleh kelompok 3


1. Andi Ainun Dzatti iffah S. (70300118038)
2. Muh. Alfian (70300118040)
3. Ainun maghfirah (70300118044)
4. Miftahul Janna (70300118049)
5. Maulinda (70300118054)
6. Yuliana (70300118059)
7. Andi ika Rosita (70300118063)
8. Sakinah Agoestarini Lahilote (70300118065)

DOSEN PEMBIMBING: Hasnah, S.SiT., S.Kep.Ns.,M.Kes


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. Atas segala taufik, serta hidayah-
nya yang senantiasa tercurah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Hiperemesis Gravidarum” ini tanpa adanya halangan dan hambatan yang berarti.
Shalawat serta salam tak lupa juga kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw.

Dalam proses penyusunan makalah ini,penulis banyak menemui hambatan dan


juga kesulitan, namun berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari banyak pihak,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tanpa melampaui batas
waktu yang telah di tentukan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi lebih
sempurnanya hasil makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Samata, 14 April 2020

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 4

C. Tujuan ....................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Medis ................................................................................. 6


A. Definisi ............................................................................................... 6
B. Etiologi ............................................................................................... 6
C. Tanda dan Gejala................................................................................. 7
D. Penanganan ......................................................................................... 10
2. Konsep Asuhan Keperawatan ................................................................... 10
A. Pengkajian ...................................................................................……. 10
B. Diagnosa Keperawatan……………………………………………….. 15
C. Intervensi Keperawatan……………………………………………….. 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 19

B. Saran ……………………………………………………………………. 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hiperemesis gravidarum adalah gejala-gejala kehamilan yang dialami
oleh calon ibu pada masa 3 bulan pertama kehamilan. Hiperemesis gravidarum
adalah kondisi dimana seorang wanita hamil mengalami perasaan mual yang
sangat berat sampai muntah dan bahkan tidak bisa makan sedikitpun. [ CITATION
Ayu13 \l 1057 ]
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.
Beberapa faktor yang telah ditemukan menurut Winkjosastro (2006) yaitu:
a. Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah primigravida, mola
hidratidosa dan kehamilan ganda
b. Masuknya villi khorialis dalam dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik kibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan, ini merupakan faktor organik
c. Tanda dan gejala
Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
Hiperemesis Gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh, sebaiknya ini di anggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi menjadi
tiga tingkatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hiperemesis gravidarum?
2. Apa saja tingkatan hiperemesis gravidarum dalam tanda dan gejala?
3. Apa tanda dan gejala hiperemesis gravidarum?
4. Bagaimana cara mengatasi mual dan muntah pada seseorang yang mengalami
peremesis gravidarum?
5. Bagaimana pengkajian pada hipermesis gravidarum?
6. Bagaimana diagnosis pada hiperemesis gravidarum?
7. Bagaimana pengkajian keperawatan pada hiperemesis gravidarum?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hiperemesis gravidarum
2. Untuk mengetahui tingkatan hiperemesis gravidarum dalam tanda dan gejala
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari hyperemesis gravidarum
4. Untuk mengetahui cara mengatasi mual dan muntah pada seseorang yang
mengalami peremesis gravidarum
5. Untuk mengetahui pengkajian pada hipermesis gravidarum
6. Untuk mengetahui diagnosis pada hiperemesis gravidarum
7. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada hyperemesis gravidarum

D. Manfaat
Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan
pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang hiperemesis
gravidarum sehingga kita dapat mengetahui dan menambah wawasan mengenai
hiperemesis gravidarum ini.
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Konsep Dasar Medis


A. Definisi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis
gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda) dimana penderita
mengalami mual muntah yang berlebihan, sedemikian rupa sehingga
mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan. [ CITATION
Mir15 \l 1057 ]
Hiperemesis gravidarum adalah gejala-gejala kehamilan yang dialami
oleh calon ibu pada masa 3 bulan pertama kehamilan. Hiperemesis gravidarum
adalah kondisi dimana seorang wanita hamil mengalami perasaan mual yang
sangat berat sampai muntah dan bahkan tidak bisa makan sedikitpun. [ CITATION
Ayu13 \l 1057 ]
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah (emesis gravidarum)
yaitu gejala yang wajar dan sering kedapatan pada trimester 1. Mual biasanya
terjadi pada pagi hri, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
[ CITATION Ana18 \l 1057 ]

B. Etiologi Hiperemesis Gravidarum


Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.
Beberapa faktor yang telah ditemukan menurut Winkjosastro (2006) yaitu:
a. Faktor predisposisi yang sering ditemukan adalah primigravida, mola
hidratidosa dan kehamilan ganda
b. Masuknya villi khorialis dalam dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik kibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan, ini merupakan faktor organik
c. Tanda dan gejala
d. Menurut Mochtar (2008), berdasarkan berat ringannya gejala, hiperemesis
gravidarum di bagi dalam 3 tingkat, yaitu:

1) Tingkat 1 : muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum,


menimbulakan rasa lemah, nafsu makan tak ada, nyeri epihastrum.
Frekuensi nadi pasien naik sekitar 100 kali per mienit, teknn darah sistolik
turun, tugor kulit berkurang, lidah kering, dan mata cekung.
2) Tingkat 2 : pasien tampak lemah dan apatis, lidah kotor, nasi kecil dan
cepat, suhu kadang naik, dan mata sedikit ikterik. Berat badan pasien
turun, timbul hipensi hemokonsentrasi, dan napas berbau aseton.
3) Tingkat 3 : kesadaran psien menurun dari samnolen sampai koma, muntah,
berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningka, dan tekanan darah turun.

C. Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum


Batas jelas antara mual yang masih fisiologik dalam kehamilan dengan
Hiperemesis Gravidarum tidak ada, tetapi bila keadaan umum penderita
terpengaruh, sebaiknya ini di anggap sebagai hiperemesis gravidarum.
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi:

1. Tingkatan 1:
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
5) Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkatdan terjadi
regurgitasi ke esophagus
6) Nadi meningkat dan tekanan darah turun
7) Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
8) Tampak lemah dan lemas. [ CITATION Mir14 \l 1057 ]
2. Tingkatan 2 :
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
Kardiovaskuler
a) Frekuensi nadi semakin cepat >100 kali/menit
b) Nadi kecil karena volume darah turun
c) Suhu badan meningkat
d) Tekanan darah turun

Liver

a) Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan likterus

Ginjal

Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan :

a) Oliguria
b) Anuria,terdapat timbunan benda keton aseton
c) Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan. [ CITATION Mir14 \l
1057 ]
3. Tingkatan 3 :
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah berhenti
c. Sindrom mallory weiss
d. Keadaan kesadaran makin menurun hingga mencapai somnollen atau
koma. [ CITATION Mir14 \l 1057 ]

Dilihat dari tanda dan gejalanya, Hiperemesis Gravidarum dapat dibagi


dalam 3 tingkatan yaitu:

1. Hiperemesis Gravidarum tingat 1 :


a. Mual terus menerus
b. Merasa lemah
c. Nafsu makan tidak ada
d. Bobot badan menurun
e. Nyeri pada ulu hati
f. Nadi meningkat sekitar 100 menit
g. Tekanan darah sistolik menurun
h. Turgor kulit berkurang
i. Lidah mengering dan mata cekung[ CITATION Der13 \l 1057 ]
2. Hiperemesis Gravidarum tingkat 2 :
a. Bunda akan tampak lebih lemah dan apatis
b. Turgor kulit lebih lemah
c. Lidah kering dan kotor
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu kadang-kadang naik
f. Bobot badan menurun
g. Mata menjadi cekung
h. Tekanan darah menurun
i. Hemokonsentrasi (darah mengental)
j. Oliguria (jarang buang air kecil)
k. Konstipasi (susah BAB)
l. Pernafasan tercium bau aseton[ CITATION Der13 \l 1057 ]
3. Hiperemesis Gravidarum tingkat 3 :
a. Keadaan umum lebih parah
b. Muntah terus menerus
c. Kesadaran menurun
d. Nadi kecil dan cepat
e. Suhu meningkat
f. Tensi menurun
g. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf [ CITATION Der13 \l 1057 ]

D. Penanganan Hiperemesis Gravidarum


Untuk mengatasi mual dan muntah, biasanya digunakan fenotiazin
(prometazin), dan di duga karena obat karena obat ini bekerja dengan cara
menghambat D2 disaluran cerna. Sementara itu untuk mengatasi heperemesis
gravidarum biasannya digunakan golongan atenomalin (doskasilamin).
Penanganan umum:
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, kanra cairran lebih muda ditolerir daripada makanan
kering atau padat
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kerin. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan, kemudian makan makanan berkuah pada
waktu berikutnya
5. Jahe obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta
makanan lain
6. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
7. Hindari hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari ha yang membuatanda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual. (Miratu Megasari dkk, 2015)

2. Konsep Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
a) Pengkajian Data Subjektif
a. Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ;
nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat
b. Keluhan utama:biasanya pada pasien dengan HG pasien mual muntah
yg hebat pada pagi hari atau setelah makan, nyeri epigastrik, tidak
nafsu makan, merasa haus
c. Riwayat Obstetri
- Riwayat perkawinan
Meliputi usia pernikahan
- Riwayat kehamilan dan persalinan
meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal, dan
komplikasi, kehamilan sebelumnya pernah mengalami emesis
gravidarum maupun hiperemis gravidarum
- Riwayat menstruasi
- Meliputi siklus menstruasi teratur atau tidak teratur
d. Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan lamanya
mual dan muntah, kaji warna volume, frekuensi dan kualitasnya. Kaji
juga factor yg memperberat dan memperingan keadaan, serta
pengobatan apa yang pernah dilakukan.
e. Riwayat medis sebelumnya: seperti riwayat penyakit obstetric dan
ginekologi, kolelithiasis, gangguan tiroid, dan gangguan abdomen
lainnya
f. Riwayat sosial: seperti terpapar penyakit yang mengganggu
komunikasi, terpapar dengan lingkungan, tercapainya pelayanan
antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan, dll
g. Riwayat diet: khususnya intake cairan
h. Riwayat pembedahan: khususnya pada abdomen
i. Integritas Ego: seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan
ekonomi, dll
j. Pola aktivitas sehari-hari : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan
elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene,
ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit.

b) Pengkajian Data Objektif


Pemeriksaan Head toe toe :
1. Kepala dan rambut
Inspeksi
Penyebaran rambut, warna rambut, warna kulit samakah dengan kulit
sekitar, bagaimana kebersihannya
Palpasi
Adakah nyeri tekan, keadaan rambut klien, benjolan abnormal
2. Hidung
Inspeksi
Melihat ada tidaknya pernafasan cuping hidung, warna kulit dan
kesimetrisan lubang hidung, polip dll
Palpasi
Mengkaji ada tidaknya benjolan abnormal dan nyeri tekan
3. Telinga
Inspeksi
Kesimetrisan telinga dextra dan sinistra, ada tidaknya tanda – tanda
inflamasi dan hygiene telinga
Palpasi
Mengkaji ada tidaknya benjolan abnormal dan nyeri tekan
4. Mata
Inspeksi
Melihat konjungtiva klien anemis/tidak, kesimetrisan dan keadaan sclera
klien, pupil isokor / anisokor, mata cowong atau tidak
Palpasi
Mengkaji adakah nyeri tekan dan benjolan abnormal
5. Mulut, gigi, lidah tonsil dan pharing
Inspeksi
Mengkaji mukosa bibir klien, stomatitis, hygiene lidah dan pembesaran
tonsil
Palpasi
Ada tidaknya nyeri tekan dan benjolan abnormal
6. Leher dan tenggorokan
Inspeksi
Melihat ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid tanda – tanda inflamasi
dan penggunaan otot bantu pernafasan
Palpasi
Ada tidaknya nyeri tekan dan benjolan abnormal
7. Dada/thorak ( pemeriksaan paru )
Inspeksi
Bentuk, postur dan kesimetrisan ekspansi, serta keadaan kulit, dan untuk
melihat frekuensi pernafasan
Palpasi
Palpasi dada dilakukan untuk mengkaji keadaan kulit dinding dada
adanya nyeri tekan, masa peradangan, kesimetrisan ekspansi dan taktil
fremitus
Perkusi
Biasanya suara/bunyi pada paru – paru orang normal adalah resonan
yang terdengar dug,dug,dug
Auskultasi
Auskultasi berguna untuk mengkaji aliran udara melalui batang
trakeobronkial dan mengetahui adanya sumbatan aliran udara dengan
mendengarkan suara nafas tambahan ex. Ronchi, wheezing
8. Dada/thorak ( pemeriksaan jantung )
Inspeksi
Mengetahui adanya ketidaknormalan denyutan ictus kordis misalnya
tidak Nampak pada ICS V midclavikula sinistra namun teraba
Palpasi
ictus kordis nampak pada ICS V midclavikula linea sinistra
Perkusi
Batas kanan atas ICS II linea para sternalis dextra
Batas kanan bawah ICS IV linea para sternalis dextra
Batas kiri atas ICS II linea para sternalis sinistra
Batas kanan atas ICS IV linea midclavikula sinistra
Auskultasi
Normal BJ 1 dan BJ II “lup dup”
9. Dada/thorak ( payudara )
Inspeksi
Keadaan payudara simetris atau tidak, terdapat hiperpigmentasi atau
tidak pada areola mamae, putting mamae menonjol atau tidak
Palpasi
Untuk mengetahui adanya nyeri tekan , benjolan abnormal atau tidak,
bonjolan abnormal pada palpasi kemungkinan adanya ca mamae
10.Pemeriksaan obdomen
Inspeksi
Untuk mengetahui bentuk, warna, adanya strie serta adakah luka bekas
operasi atau tidak
Auskultasi
Dilakukan untuk mendengarkan DDJ, bising usus
Perkusi
Perkusi dilakukan untuk mendengarkan / mendeteksi adanya gas, cairan
atau msa didalam abdomen
Palpasi
Untuk mengetahui bentuk, ukuran dan konsistensi organ serta struktur di
dalam abdomen
Genetalia dan anus
Inspeksi
Penyebaran dan pertumbuhan rambut pubis, perhatikan bila ada tanda
kemerahan , bengkak nodular, lochea
Palpasi
Untuk mengetahui adanya nyeri tekan dan benjolan abnormal pada
genetalia (Kusama, Dkk, 2015).

B. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan
akibat vomitus dan supan cairan yang tidak adekuat.
Rencana tindakan :
a. Kaji faktor penyebab
b. Mengkaji dan mendokumentasikan turgor kulit, kondisi membrane
mukosa, tanda vital dan berat jenis urine
c. Pantau intake-output
d. Pantau berat badan setiap hari

2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan b/d nafsu makan menurun,


penurunan masukan oral
Kriteria : nafsu makan klien meningkat,porsi yang disediakan habis, klien
dengan gizi yang cukup.
Intervensi :
a. kaji pengetahuan klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh
b. beri penjelasan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi tubuh
terutama pada ibu hamil
c. anjurkan klien makan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering setiap 2
atau 3 jam
d. minumlah air 8 gelas sehari agar tidak mengalami dehidrasi
e. anjurkan klien membiasakan makan pagi. Pada saat bangun pagi,
jangan segera turun dari temmpat tidur tetapi disarankan untuk makan
roti kering atau biscuit dengan teh hangat
f. ajarkan jenis-jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil dan
pentingnya tinggi serat bagi tubuh
g. anjurkan untuk meningkatkan waktu istirahat dan luangkan waktu
untuk tidur beberapa saat pada siang hari
h. ciptakan lingkungan tempat makan yang nyaman
i. dampingi klien saat makan
j. pantau berat badan klien setiap 2 hari sekali
k. pantau tanda kekurangan nutrisi: BBI, LLA, kadar albumin, Hb, edema,
pucat
l. kolaborasi dalam pemberian vitamin (Diyan Indriyani,2013).

C. Intervensi Keperawatan

No DIAGNOSA LUARAN RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATAN INTERVENS RASIONAL
I
1. Kekurangan Setelah dilakukan Manajemen
volume cairan yang intervensi selama cairan
berhubungan 2x24jam diharapkan (I.03098)
dengan kehilangan status cairan Observasi :
cairan akibat meningkat dibuktikan 1.Monitor 1.Untuk
vomitus dan dengan: status hidrasi mengetahui
asupan cairan yang DO: (kelembapan status hidrasi
adekuat.  Konjungtiva mukosa, pasien.
Dibuktikan merah turgor kulit,
dengan:  TD tekanan darah,
DO: meningkat frekuensi
 Kongjungtiva  Mukosa nadi, kekuatan
pucat mulut lembab nadi).
 TD menurun  Turgor kulit
 Mukosa mulut elastis
kering DS: Terapeutik : 1.Untuk

 Turgor kulit  Tidak merasa 1.Catat mengetahui

tidak elastis haus/dehidras intake-output intake-output

 Mata cekung i dan hitung serta cairan


cairan 24 jam dalam 24jam.
DS:
 Haus/dehidras
2.Untuk
i
2.Berikan menyeimbangkan
asupan cairan cairan tubuh
pasien.
2. Perubahan Setalah dilakukan Pemantauan
nutrisi/deficit intervensi selama Nutrisi
nutrisi kurang dari 2x24 jam diharapkan (I.03123)
kebutuhan b/d Status nutrisi Observasi : 1.untuk
nafsu makan meningkat dengan 1.Monitor mengetahui
menurun, kriteria hasil : mual dan seberapa sering
penurunan DO: muntah pasien muntah.
masukan oral.  Berat badan 2.untuk
Dibuktikan meningkat mengetahui
dengan:  Membrane 2.Monitor makanan yang
DO: mukosan asupan oral dimakan pasien
 Berat badan lembab sesuai dengan
menurun  Bising usus kebutuhan
 Membrane normal tubuhnya.
mukosa kering DS: 3.Untuk
 Bising usus  Tidak merasa mengetahui
menurun lelah dan letih 3.Identifikasi perubahan BB
DS:  Anoreksia perubahan pasien.

 Lelah menurun berat badan

 Letih  Tidak mual 1.untuk


mengetahui BB
 Anoreksia
Terapeutik: pasien
 Mual
1.Timbang mengalami
berat badan penurunan atau
tidak.
2.untuk
mengetahui IMT
pasien.
2.Ukur
antropometrik 1.Agar pasien
dapat mengetahui
Edukasi : tujuan dan
1.Jelaskan prosedur dari
tujuan dan pemantauan
prosedur nutrisi
pemantauan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah gejala-gejala kehamilan yang dialami oleh calon
ibu pada masa 3 bulan pertama kehamilan. Hiperemesis gravidarum adalah
kondisi dimana seorang wanita hamil mengalami perasaan mual yang sangat
berat sampai muntah dan bahkan tidak bisa makan sedikitpun.
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan (biasanya pada hamil muda)
dimana penderita mengalami mual muntah yang berlebihan, sedemikian rupa
sehingga mengganggu aktivitas dan kesehatan penderita secara keseluruhan.
B. Saran
Adapun saran yang ingin kami sampaikan adalah keinginan kami atas partisipasi
pembaca agar sekiranya dapat memberikan kritik dan saran yang sehat dan
sifatnya membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Penulis diharapkan
lebih meningkatkan pengetahuan Upaya peningkatan pengetahuan yaitu dengan
cara mencari informasi mengenai penyakit hiperemesis gravidarum yang
nantinya dapat dipahami dan dapat bermanfaat dalam kehidupan.Semoga
pembaca dapat memaklumi penulisan makalah ini karena kami sadar manusia
adalah tempat salah dan khilaf.
DAFTAR PUSTAKA

Miratu Megasari dkk. (2015). Panduan Belajar Asuhan Kebidanan 1.


Yogyakarta: Deepublish.
Ayustawati. (2013). Mengenali Keluhan Anda. Jakarta: Informasi Medika.
Ana Zumrotun Nisak dkk. (2018). Status Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil
Trimester I dengan Hiperemesis Gravidarum. Indonesia Jurnal
Kebidanan Vol 2 No. 2, 63-68.
Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subekti . (2013). Kupas Tuntas Seputar
Kehamilan. Jakarta Selatan: AgroMedia Pustaka.
Kusama, Hardi., Dkk. (2015). Aplikasi Askep NIC NOC. Jilid 2. Yogyakarta:
Medi Action.
Indriyani,Diyan.(2013).Keperawatan Maternitas Pada Area Perawatan
Antenatal.Yogyakarta:GRAHA ILMU.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Itervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai