Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF


MENURUT LEVEL DAN CLARK

DI SUSUN OLEH :
Tiara Oktaviani 1816043
Tiyara Agustriani 1816044
Via Muafifah 1816045
Widia Ria 1816046

AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Upaya Promotif Dan Preventif Menurut Level Dan Clark” dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai cara menyikapi penderita disabilitas
dengan baik dan seperti seharusnya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Bandar Lampung, September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN TEOI


2.1 Upaya Promotif dan Preventif Menurut Leavel dan Clark ........................ 2

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
termasuk kehamilan dan persalinan.

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan,
kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat
kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia,
pemerintah dan swasta bersama-sama.

Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat
dan pelaksanaannya bagaimana cara ahidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga biasa
dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan
promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.

Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adalah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami
akan membahas tentang “Promosi Kesehatan”maka kita telah dapat disebut
melakukan pencegahan secara promotif dan preventif.

1
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana upaya promotif dan preventif menurut Leavel dan Clark?

1.3 Tujuan
Secara umum tujuan Pembuatan makalah ini adalah mengetahui upaya
promotif dan preventive melalui metode leavel & clark.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Upaya Promotif dan Preventif Menurut Leavel dan Clark


Dalam kesehatan masyarakat ada 5 tingkat pencegahan penyakit menurut
leavel dan clark. Pada poin 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit,
sedangkan poin 3 ,4 dan 5 dilakukan pada masa sakit.

2.1.1 Promosi kesehatan ( health promotion)


Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada
umumnya. Adapun usaha untuk mempertinggi nilai kesehatan diantranya
adalah sebagai berikut:
1. Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air
bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja, dan limbah
3. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan
menengah keatas di Negara berkembang terhadap risiko jantung
koroner.
4. Olahraga secara teratur sesuia kemampuan individu
5. Kesempatan memperolaeh hiburan demi perkembangan mental dan
social
6. Nasehat perkawinana dan pendidikan seks yang branggung jawab.
(Kumalasari, 2015)

2.1.2 Specific Protection


Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakkit-penyakit tertenttu
(general and specific protection). Adalah sebagai berikut :
1. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah
penyakit
2. Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu
burung

3
3. Pencegahan terjadinya kecelakaan, baik ditempat umum maupun tempat
kerja
4. Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogen, bahan –
bahan racun maupun alergi.
5. Pengendalian sumber-sumber pencemaran (Kumalasari, 2015).

2.1.3 Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis and Promt
Treatment)
Petugas kesehatan sering kali sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang
terjadi dalam masyarakat akibat rendahnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit. Bahkan kadang-kadang
masyarkat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini
akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang
layak. Oleh karena itu mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat
awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera merupakan upaya
pendidikan kesehatan yang sangat diperlukan dalam tahap ini berikut adalah
beberapa usaha yang dilakukan :
1. Mencari kasus sedini mungkin
2. Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan,
misalnya pemeriksaan darah atau rongen paru
3. Mencari semua orang yang telah behubungan dengan penderita penyakit
menulat ( cantact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul
dapat segera diberikan pengobatan.
4. Meningkatka keteraturan pengobatan terhadap penderita.
5. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap penularan kasus
(Kumalasari, 2015)

2.1.3 Pembatasan Kecacatan (Disabilitas Limitation)


usaha ini merpakan usaha lanjutan dari usaha Early Diagnosis and Promt
Treatment yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar
penderita sembuh kembalidan tidak mengalami kecacatan (komplikasi). Bila
telah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak

4
bertambah berat dan fungsi dari alat tubuh yang cacat ini dapat
dipertahankan semaksimal mungkin (Kumalasari, 2015).
Berikut adalah usaha yang dilakukan:
1. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan
tidak terjadi komplikasi
2. Pencegaan terhadap komplikasi dan kecacatan
3. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagi penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.

2.1.5 Rehabilitas (Rehabilitation)


Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita kedalam
amsyarakat sehingga dapat berfungsi kembali sebagai anggota
masyarakatyang berguna untuk dirinya dan masyarakat.
Berikut adalah upaya yang dilakukan :
1. Mengembangkan lembaga - lembaga rehabilitas dengan
mengikutsertakan masyarakat
2. Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
membeikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
berahan
3. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi social sehingga setiap
penderita yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
4. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan
seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit
(Kumalasari, 2015)

2.2 Upaya Pemerintah Dalam Melakukan Promosi Kesehatan


Pada saat ini terdapat beberapa materi promosi kesehatan yang tengah giat
disosialisasikan. Salah satu contoh promosi kesehatan yang tengah
digaungkan adalah
1. Program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030.
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang sedianya
telah berhasil dihilangkan dari masyarakat. Kini aktivitas promosi

5
kesehatan terkait eliminasi penyakit Tuberkulosis telah melibatkan
berbagai elemen masyarakat untuk memperoleh sinergi untuk hasil
terbaik.

2. Melakukan aktivitas fisik telah menjadi bagian dari banyak kampanye


kesehatan dari pemerintah; salah satunya sejak dicanangkannya
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(GERMAS). Kedua gerakan tersebut memasukkan poin melakukan
antivitas fisik dalam bentuk kegiatan olahraga ataupun kegiatan bekerja
yang melibatkan aktivitas fisik. Gaya hidup masyarakat modern yang
minim aktivitas fisik hingga konsumsi makanan dengan gizi kurang
seimbang menjadi beberapa penyebab meningkatnya masalah kesehatan
berupa penyakit tidak menular. Aktivitas promosi kesehatan dari
Kementrian Kesehatan RI memasukkan poin ajakan melakukan
aktivitas fisik setidaknya 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres
dan merangsang otak agar lebih bahagia dan santai. (Kemenkes, 2018).

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
5 tingkat pencegahan (five levels of prevention) dr Leavel and Clark dapat
dikelompokkan menjadi ;
1. Pencegahan primer, meliputi ; Promosi kesehatan (health promotion) dan
Perlindungan khusus (specific protection)
2. Pencegahan sekunder, meliputi ; Diagnosis dini & pengobatan segera (early
diagnosis and promt treatment) dan Pembatasan cacat (disability limitation)
3. Pencegahan tersier, meliputi ; Rehabilitasi (rehabilitation)

7
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes. 2018. Upaya Pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. Jakarta

Kumalasari. 2012. Kesehatan Reproduksi. Untuk mahasiswa kebidanan dan


keperawatan.Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai