Patofisiologi :
Peningkatan konsentrasi dan kerja asam-pepsin atau
adanya penurunan pertahanan normal mukosa erosi
sehingga mukosa rusak dan tidak dapat memproduksi
mukus sebagai barier terhadap asam klorida
Manifestasi klinis :
- Tidak khas : dyspepsia, hematemesis
- Nyeri seperti tertusuk atau sensasi terbakar di
epigastrium
tengah, terjadi karena kandungan asam lambung dan
duodenum meningkat erosi merangsang ujung saraf
- Nyeri hilang setelah makan makanan menetralisasi
asam
bila lambung kosong timbul nyeri kembali
- Pirosis (nyeri uluhati) pada esofagus dan lambung,
sendawa terjadi bila lambung kosong
- Muntah, akibat obstruksi jalan keluar lambung oleh
spasme
mukosa pilorus atau obstruksi mekanis karena adanya
pembentukan jaringan parut
- Konstipasi dan perdarahan , akibat diet dan obat-obatan
Evaluasi diagnostik :
- Endoskopi gastrointestinal dapat menunjukkan
adanya
ulkus
- Pemeriksaan sekretori lambung
- Adanya H. pylory pada biopsi dan histologi melalui
kultur
Penatalaksanaan :
- Penurunan stres dan istirahat
- Penghentian merokok merokok menurunkan sekresi bikarbonat
dari pankreas ke duodenum asam duodenum meningkat bila
merokok
- Modifikasi diet menghindari sekresi asam yang berlebihan dan
hipermotilitas saluran gastrointestinal
- Obat-obatan antagonis reseptor H2 yang menurunkan sekresi
asam lambung, antasida, agen sitoprotektif (melindungi sel mukosa
dari asam), kombinasi antibiotik dgn garam bismut utk menekan
bakteri H.pylory
- Intervensi bedah : bila penyembuhan ulkus gagal dalam 12-16 mgg
pengobatan medis.
- Pengobatan konservatif dengan obat – obatan berhasil baik
Asuhan keperawatan
Pengkajian :
- nyeri rasa terbakar dan terjadi 2 jam setelah
makan
- bila muntah, maka ditanyakan waktunya, banyak
dan warnanya
- bila defekasi tanyakan apakah disertai dengan
darah
- pola dan kebiasaan makan
- kaji cemas
- kaji tanda-tanda vital untuk indikator anemia
Diagnosa keperawatan :
- nyeri b.d efek sekresi asam lambung pada jaringan
yang rusak
- ansietas b.d koping dengan penyakit akut
- Kurang pengetahuan tentang pencegahan gejala dan
penanganan kondisi