OLEH
BAIQ DWI FITRA SULISTYA
173STYC21
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih
(WHO, 2019).
tahun, dan 31,6% pada kelompok usia 25-44 tahun. Berdasarkan data-
58.136 jiwa kemudian diikuti oleh Lombok Barat sebanyak 34.928 jiwa,
Lombok Timur 20.112 jiwa, Bima sebanyak 8.884 jiwa, Lombok Utara
8.069 jiwa, Kota Bima sebanyak 7.776 jiwa, Dompu sebanyak 3.681,
Sumbawa Barat 1.961, Kota Mataram sebanyak 2.889 jiwa dan yang
Labuapi, 2022).
yaitu edukasi untuk mengatur pola makan, tidak merokok, rajin aktifitas
2022) menunjukkan bahwa dari uji pairet t-test tekanan darah sebelum
kepercayaan 95% yang nilai a 0,05 dari nilai signifikan 2 tiled 0,000
atau 0,000 < 0,05 dengan demikian dapat di simpulkan bahwa adanya
pasien dengan Hipertensi dan dapat dijadikan salah satu solusi yang
secara mandiri.
b. Pendidikan keperawatan
d. Peneliti Selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
medis.
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun.
2.1.3 Etiologi
b. Hipertensi Sekunder
2.1.4 Patofisiologi
2012)
2.1.5 Klasifikasi
meliputi :
Cardiology), 2014.
2.1.6 Penatalaksanaan
adalah:
nifedipine.
guanabens.
2. Non Farmakologi
HCT).
diet hipertensi.
2013).
bawah,
diantaranya :
cukup,
Darah
saraf.
pembuluh darah.
8. Latihan isometrik handgrip mengakibatkan penekanan otot
Keterangan
gambar :
1. Pasien duduk
dengan posisi
kaki bersila.
2. Menggenggam
2
handgrip dengan
1
1 tangan selama
45 detik.
30 detik.
Keterangan gambar :
1. Pasien duduk
dengan posisi kaki
bersila
2. Buka genggaman
1
handgrip, istirahat
selama 30 detik.
2
Keterangan
gambar :
1. Pasien duduk
dengan posisi
kaki bersila
2 2. Kembali lakukan
kontrasi
1 isometric dengan
tangan yang lain.
3. Ulangi prosedur,
sehingga setiap
tangan
mendapat 2 kali
kontrasi
berbahaya.
Keterangan :
1. Pasien duduk
dengan posisi
kaki bersila
2
2. Latihan handgrip
disertai dengan
latihan
mengambil nafas
dan
menghembuskan
secara teratur
1
menit.
Keterangan gambar :
1. Pasien istirahat selama 10-15
menit
Isometric Handgrip
Exercise
1. Pre Hipertensi
Lansia Hipertensi 2. Hipertensi Stage 1
3. Hipertensi Stage 2
Factor Resiko :
1. Merokok
2. Garam berlebihan
3. Obesitas
4. Aktifitas fisik
5. Stress
6. Genetic dan usia
System saraf simpatis
Faktor perancu:
1. Obesitas
2. Jenis kelamin
3. Factor genetik
4. Factor usia
5. Kualitas tidur
6. Merokok
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
METODE PENELITIAN
Exercise.
b. Waktu Penelitiian
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
sampling.
1. Sampel Penelitian
2. Besar Sampel
n = N Z2 . p.q
d (N-1) + Z2 .p.q
Keterangan :
n : Besar sample
N : Besar Populasi
p : porposi = 0,5
Z : SD normal = 1,96
n = N Z2 . p.q
d (N-1) + Z2 .p.q
n= 121,92
6,048
n = 20
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Sampel
Kriteria sampel dalam penelitian ini dibedakan
menjadi :
1) Kriteria Inklusi
stadium 1
tahun.
2) Kriteria eksklusi
Kriteria ekskusi adalah menghilang atau
responden penelitian.
a. Stetoskop
4 Keterangan gambar :
1. Earpieces
2. Tubing
3
3. Diaphragma
4. Bell
1
2
Gambar 8 : Stetoskop
(Sumber: Wikipedia.com, 2020)
b. Sphygmomanometer
Keterangan gambar :
1
1. Cuff
2. Tube
3
3. Gauge
4 4. Bulb
2 5. Valve
5
Gambar 9 : Sphygmomanometer
(Sumber: WordPress.com, 2019)
c. Handgrip
1 Keterangan gambar :
1. Spring
2. Easy turn to adjust
resistence
3. Lengthened handle
3
2
Gambar 10 : Handgrip
(Sumber: WordPress.com, 2019)
2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
a. Kumpulkan lansia hipertensi yang berada di Desa Labuapi yang
merupakan salah satu Wilayah Kerja Puskesmas Labuapi (Jika
memungkinkan di masa pendemi ini). Bila tidak bisa dapat
dilakukan dengan cara mendatangi rumah pasien penderita
hipertensi/door to door dengan memperhatikan protokol
kesehatan.
b. Menentukan sampel sesuai dengan hasil perhitungan peneliti
yaitu sampel sebanyak 20 orang.
c. Jelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan prosedur
penelitian.
d. Jelaskan tentang pelaksanaan isometric handgrip exercise yang
akan diberikan sebanyak 3 kali dalam seminggu dengan durasi
latihan selama 3 menit.
e. Jelaskan kepada responden mengenai tujuan dan manfaat
isometric handgrip exercise serta tahap intervensi yang akan
dilakukan.
f. Selanjutnya minta persetujuan untuk menjadi responden
dengan menandatangi lembar inform concent.
g. Ukur tekanan darah responden sebelum diberikan isometric
handgrip.
h. Posisikan pasien dalam keadaan duduk, melakukan kontraksi
isometric (menggenggam handgrip) dengan satu tangan selama
45 detik.
i. Buka genggaman handgrip dan istirahat selama 30 detik.
j. Selanjutnya, kembali lakukan kontraksi isometric dengan tangan
yang lain selama 45 detik (prosedur diulang, sehingga masing-
masing tangan mendapat 2 kali kontraksi, jumlah total durasi
selama latihan sebanyak 180 detik atau 3 menit).
k. Pada saat melakukan genggaman disertai dengan latihan
mengambil nafas dan menghembuskan secara teratur.
l. Setelah prosedur selesai istirahatkan pasien selama 5-10 menit.
m.Ukur tekanan darah setelah diberikan latihan isometric handgrip.
1. Uji Validitas
Uji validitas berasal dari validity yang mempunyai arti sejauh
oleh tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat
2. Reliabilitas
Reabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability.
Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki
tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel
(reliable). Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
proses pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2012 dalam Sudirman,
2014). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama (Sudirman, 2014).
meliputi :
responden.
2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti
tidak akan mencantumkan mana responden pada lembar
pengumpulan data (kuesioner), yang diisi oleh responden pada
lembar tersebut hanya nomor kode ataupun inisial namanya.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden
dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan sebagai hasil penelitian.