HALUSINASI
Oleh
2020
PROPOSAL
A. Latar Belakang
“teresepsi” (Yosep,2010).
kurang, dan perilaku aneh Damaiyanti (2012). Bahaya secara umum yang
dapat terjadi pada pasien dengan halusinasi adalah gangguan psikotik berat
dimana pasien tidak sadar lagi akan dirinya, terjadi disorientasi waktu, dan
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti terapi ini ialah klien yang sudah mengenal halusinasi sehingga
pada saat TAK klien yang sudah mampu mengenal perasaannya saat
terjadi halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat berkerja sama dan
B. Tujuan
1. Tujuan umum:
2. Tujuan khusus :
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK) sebelumya
F. Setting Tempat
L CL
P O
F P
P F
G. Pembagian Tugas
1. Leader Tugas:
2. CO leader Tugas:
a. Membuka acara
b. mendapingi leader
3. fasilitator tugas:
4. Observer
Tugas :
b. Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama
H. Pasien
1. Kriteria pasien
2. Proses seleksi
I. Susunan pelaksanaan
a. Leader
b. CO leader
c. Fasilitator
d. Observer
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:
10
TAK
oleh pembimbing
lainnya
K. Proses Keperawatan
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
1. Sound system
2. Spidol
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
c. Kontrak
panggilan.
3. Kerja
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam.
dengan menceritakan.:
1) Isi halusinasi
2) Waktu terjadinya
3) Frekuensi halusinasi
dimulai dari klien yang ada disebelah kiri terapis, seterusnya bergiliran
3 pertanyaan.
pujian.
4. Terminasi
a. Evaluasi
berikutnya.
timbul
Petunjuk: dilakukan= 1 tidak dilakukan= 0
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusnasi.
B. Setting
C. Alat
1. Sound system
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
E. Langakh-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mempersiapkan alat
2. Orientasi
b. Evaluasi/validasi
terjadi.
c. Kontrak
meminta izin.
3. Kerja
tepuk tangan.
giliran.
f. Terapi memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan saat setiap klien bertepuk tangan saat setiap klien selesai
4. Terminasi
a. Evaluasi
TAK
halusinasi
Petunjuk: dilakukan = 1 tidak dilakukan = 0
A. Tujuan
malam.
B. Setting
C. Alat.
2. Pensil
4. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Pesiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi/validasi
meghardik halusinasi
c. Kontrak 1
3. Kerja
menyusun jadwal
a. Evaluasi
menyusun jadwal
berikutnya
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
3. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi / validasi :
TAK sebelumnya).
c. Kontrak
b) Jika klien akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
3. Kerja
anjuran
obat, secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang
obat, cara penggunakan , waktu dan efek obat (efek terapi dan efek
samping) sesuai dengan contoh obat yang ada di tangan klien masing-
masing. Secara berurutan secara jarum jam, dimulai dari sebelah kiri
terapi.
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
menghubungi
A. Tujuan
halusinasi
B. Setting
C. Alat
1. Spidol
2. White board
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evalusi/validasi;
c. Kontrak
mengatasi halusinasi.
c. Terapi memperagakan becakap cakap dangan orang lain jika ada tanda
halusinasi muncul
4. Terminasi
a. Evalusi;
b. Tindak lanjut
2) Mendorong klien untuk memulai bercakap cakap bila ada klien lain
DAFTAR PUSTAKA
Aditama
Fitria, N, 2010, “ Prinsip dasar dan aplikasi penulisan laporan pendahuluan dan