Anda di halaman 1dari 11

SAP

( ANEMIA )

OLEH : KELOMPOK B2 PROFESI NERS

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG


2021

1
YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN (YKWK)
SINGARAJA – BALI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
Program Studi : S1 Keperawatan, D3 KebidanandanProfesiNers, TERAKREDITASI
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp. (0362) 3435034,
Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng@gmail.com

SATUAN ACARA
PENYULUHAN ANEMIA
Masalah : ANEMIA
Sub Pokok Bahasan :
1. Menjelaskan tentang pengertian anemia
2. Menjelaskan penyebab atau etiologi dari penyakit anemia
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala dari penyakit anemia
4. Menjelaskan bagaimana cara penanganan dari penyakit anemia
5. Menjelaskan apa saja komplikasi penyakit anemia

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang berada di Rumah Sakit


Materi : Terlampir
Waktu : 35 Menit (1 x 35 menit)
Hari/ Tanggal : Kamis 09 Desember 2021
Tempat : RSUD Negara
Pembicara : Mahasiswa STIKES Buleleng
1. Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana pengertian dan penyebab dari penyakit anemia serta
mengetahui tanda dan gejala anemia , beserta memberikan penjelasan tentang
bagaimana cara penanganan dari penyakit , komplikasi yang ditimbulkan terhadap
penyakit anemia sehingga pasien dan keluarga memahami tentang penyakit anemia.

B. TujuanKhusus
Setelah diberikan informasi/penyuluhan selama 35 menit tentang penyakit
hirschsprung ibu-ibu atau masyarakat diharapkan dapat:
1. Keluraga pasien mampu menjelaskan pengertian dari anemia
2. Keluraga pasien mampu memahami Faktor penyebab anemia
3. Keluraga pasien dapat memahami tanda dan gejala dari anemia
4. Keluraga pasien dapat menerapkan cara penanganan anemia
5. Keluraga pasien dapat mengetahui komplikasi dari anemia

2. Manfaat
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penyakit anemia, agar
sasaran dapat sadar dan lebih memahami dari penyakit anemia dan dapat mengetahui
cara mencegah dan menghindarkan diri dari bahaya penyakit anemia sehingga
mampu meningkatan derajat kesehatan.

3. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Media
1. Leaflet
2. Poster
3. Power Point
5. Struktur Penyuluhan
1. Moderator : I Putu Aprilia Pratama
2. Pemateri : Ni Putu Pipin Nopita Sari
3. Notulen : Putu Riska Febrianti
Putu Sintya Pajarini
4. Fasilitator : Luh Rina Sonia
Serly Arledya
Komang Narianingsih
Ni Putu Yuli Astari
5. Dokumentasi : Komang Winaya
Gede Kevin Zaveria
Putu Febri Winanda
Kadek Meilin Priyatna
6. Observer : Putu Widia Erning Praja
Ni Putu Yuli Astari
Putu Nadya Satya Mayanti
Putu Jemmy Kherisna Sari
7. Konsumsi : Ni Kadek Yuli Rindi Antika
Ni Wayan Sirpa Yanti

6. Setting Tempat

Keterangan:
7. Kegiatan Penyuluhan
: Penanggung jawab

: Pemateri

U
: Fasilitator & dokumentasi
: Notulen
: moderator

: Peserta
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH RESPON PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
a. Membalas salam
a.Salam
b. Mendengarkan
b.Perkenalan
c. Memperhatikan
c.Menjelaskan tujuan
d. Memberikan
d.Kontrak waktu
respon
e. Memberikan
respon

2. 10 menit Inti : 1.
1. Menggali pengetahuan peserta a. Mendengarkan
2. Menjelaskan materi secara b. Memperhatikan
detail mengenai: c. Bertanya
a. Menjelaskan pengertian Anemia
b. Menjelaskan tentang penyebab 2. Menyimak
Anemia
c. Menjelaskan bagaimana tanda
dan gejala Anemia
d. Menjelaskan bagaimana
penanganan Anemia
e. Menjelaskan apa saja
komplikasi dari Anemia
3. Sesi tanya jawab

3. 10 menit Evaluasi materi :


Menjawab pertanyaan
Memberikan 3 pertanyaan yang
berkaitan dengan materi
4. 5 menit Penutup :
a.Menjawab salam
a.Salam penutup
8. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
1. Evaluasi acara sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 09 Desember 2021 dimulai pukul 09.00 wita.
2. Kehadiran peserta diikuti oleh keluarga pasien di Rsud Negara
3. Pada saat penyajian materi penyaji menggunakan leaflat dan poster.

Evaluasi Proses
1. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Acara awal yaitu dibuka oleh moderator pada pukul 09.00 wita dengan memberikan
salam, perkenalan, menjelaskan tujuan, kontrak waktu dan sedikit pengarahan
mengenai kegiatan serta manfaat dari kegiatan tersebut.
3. Acara inti dibuka oleh pemateri pertama dari mahasiswa stikes buleleng pada pukul
09.00 wita dan diakhiri sesi tanya jawab dengan 3 orang penanya, proses tanya jawab
4. Seluruh anggota panitia yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias mengikutinya
karena dapat memberikan pelayanan kesehatan sekaligus memberi informasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan terutama tentang anemia. Para anggota
panitia berpencar dalam memberikan pelayanan kesehatan dari kegiatan ini.
5. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
6. Pada saat pemaparan materi peserta penyuluhan sangat antusias dan menyimak materi
yang di sampaikan oleh penyaji.
7. Setelah pemaparan materi berakhir peserta aktif dalam proses tanya jawab.
8. Pada akhir pemaparan materi penyaji melakukan post test berupa 3 pertanyaan
9. Proses akhir penyuluhan dilakukan dengan pembagian hadiah bagi peserta penyuluhan
yang mampu menjawab pertanyaan tersebut.
10. Acara dimulai pukul 09.00 dan ditutup dengan evaluasi kegiatan dari
mahasiswa stikes buleleng pada pukul 10.00 wita
Evaluasi Hasil
Keluarga pasien mengerti tentang penyakit anemia dan mampu menjelaskan ulang
tentang :

1. Mampu menjelaskan pengertian anemia


2. Mampu menjelaskan etiologi atau penyebab anemia
3. Mampu menjelaskan tanda dan gejala anemia
4. Mampu menjelaskan penanganan dari anemia
5. Mampu menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan anemia
6. Dari hasil post test peserta penyuluhan tampak sudah mampu memahami mengenai
materi yang di sampaikan oleh penyaji materi.
Negara, 09 Desember 2021

Mengetahui

Clinical Instructure(CI) Clinical Teacher (CT)

Nuri Musfiriyah ,S.KM

NIP:

Ketua Kelompok

Putu Aprilia Pratama


NIM. 21089142016
MATERI PENYULUHAN
ANEMIA
1. Definisi Anemia

Anemia adalah penyakit kurang darah, yang di tandai dengan kadar


hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah di bandingkan
normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari
41% pada pria, maka pria tersebut di katakan anemia. Demikian pula pada
wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl dan
eritrosit kurang dari 37%, maka wanita itu dikatakan anemia.
Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan
keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Anemia adalah
kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak
adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengakut oksigen darah dan ada
banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya.
Anemia adalah keadaan jumah sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin turun di bawah normal.
Anemia adalah penurunan hemoglobin (Hb), Hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen oleh darah. Tetapi harus di ingat pada keadaan tertentu dimana
ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada
dehidrasi, pendarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis
anemia tidak cukup hanya sampai kepada label anemia tetapi harus dapat
ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo Aru)

2. Etiologi.
a. Gangguan produksi eritrosit yang dapat terjadi karena:
 Perubahan sintesa Hb yang dapat menimbulkan anemi
difisiensi Fe, Thalasemia, dan anemi infeksi kronik.
 Perubahan sintesa DNA akibat kekurangan nutrien yang dapat
menimbulkan anemi pernisiosa dan anemi asam folat.
 Fungsi sel induk (stem sel) terganggu , sehingga dapat
menimbulkan anemia aplastik dan leukemia.
 Infiltrasi sumsum tulang, misalnya karena karsinoma.

b. Kehilangan darah
 Akut karena perdarahan atau trauma atau kecelakaan yang
terjadi secara mendadak. Kronis karena perdarahan pada
saluran cerna atau menorhagia.
c. Meningkatnya pemecahan eritrosit
(hemolisis) Hemolisis dapat terjadi karena:
 Faktor bawaan, misalnya, kekurangan enzim G6PD (untuk
mencegah kerusakan eritrosit.
 Faktor yang didapat, yaitu adanya bahan yang dapat merusak
eritrosit misalnya, ureum pada darah karena gangguan ginjal
atau penggunaan obat acetosal.
d. Bahan baku untuk pembentukan eritrosit tidak ada
Bahan baku yang dimaksud adalah protein , asam folat, vitamin B12,
dan mineral Fe. Sebagian besar anemia anak disebabkan oleh
kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial (zat besi, asam folat,
B12) yang digunakan dalam pembentukan sel-sel darah merah.
Anemia bisa juga disebabkan oleh kondisi lain seperti penyakit
malaria, infeksi cacing tambang.

3. Tanda dan gejala


Pada awalnya pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya anemia,
berikut adalah gejala klinis dari anemia :
a. Besi plasma kurang dari 40 mg/100 ml.
b. Hb 6-7 mg/100 ml.
c. Rambut rapuh dan halus
d. Kuku tipis, rata, mudah patah,bentuk seperti sendok, (koilonikia)
e. Atropi papilla lidah, mengakibatkan lidah tampak pucat,licin,
mengkilat, merah daging, meradang dan sakit.
f. Timbul stomatitis angularis ( pecah-pecah dengan kemerahan, dan
rasa sakit di sudut-sudut mulut ).
g. Malnutrisi
h. Cepat lelah, taki kardi, palpitasi, dan takipnea, pada latihan fisik.
i. Sering mengeluh pusing dan mata kunang-kunang.
j. Susah berkosentrasi

4. Penanganan Anemia
a. Perbanyak makanan yang mengandung zat besi, vit B12, vit C dan
asam folat. Zat tersebut banyak terdapat pada daging, kacang,
sayuran berwarna hijau, jeruk, pisang, susu melon, dan buah beri
b. Hindari minum kopi, the, susu sehabis, makan karena dapat
mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
c. Transfuse darah. Tambahan darah sesaui dengan kebutuhan akan
cepat mengembalikan jumlah sel darah merah dalam kondisi normal,
namun setelah normal pasien hendaknya menjaga agar terus stabil.
d. Konsumsi suplemen. Pilih suplemen yang mengandung sel besidan
vit lengkap lainnya sebagai penunjang pembentukan sel darah merah.

6. Komplikasi Anemia
Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan anemia antara lain :
a. Malnutrisi : kurangnya asupan zat besi dalam makanan menjadi
penyebab anemia.
b. Talasemia : penyakit genetik.
c. Masa kehamilan dan kebutuhan zat besi yang meningkat.
d. Perdarahan secara berlebihan saat menstruasi.
e. Makanan obat-obatan yang menghambat penyerapan zat besi.
f. Daya konsentrasi menurun
1
DAFTAR PUSTAKA

Amm, Hardi. 2015, APLIKASI NANDA NIC NOC. Jakarta


Baughman, D. C. (2000). Keperawatan medikal bedah: buku saku untuk Brunner
danSuddarth. Jakarta: EGC.
Rokim, K. F., Eka, Y., Firdaus, W. (2014). Hubungan usia dan status nutrisi terhadap
kejadian anemia pada pasien kanker kolorektal. (Karya Tulis Ilmiah). Malang:
Universitas Diponegoro.
Wong .2003. keperawatan Medical Bedah II . Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai