Anda di halaman 1dari 13

RESUME JURNAL

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL PALIATIF

Oleh:
Kelompok 1 Kelas 5C

Fasilitator:
Chilyatiz Zahroh, S.Kep.Ns., M.Kep.

Anggota Kelompok:
1. Sifa Urafidah 1130019114
2. . Rizma Yuhana Defitri 1130019002
3. rohematus Soleha 1130019057
4. Elly Fitriyah 1130019085
5. aprillia nadya cindy lathifah 1130019081

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
JURNAL 1
Judul Hubungan Perawatan Paliatif dengan Kualitas Hidup Pasien
Kanker Payudara
Pengarang Safruddin, Maryunis, Suhermi, Sunartin Papalia
Penerbit Window of Nursing Jornal, Vol. 01 No. 01 (Juni, 2020):
15-22
Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan
Masyarakat UMI
Tahun 2020
Pendahuluan Kanker adalah sekelompok penyakit yang ditandai
oleh pertumbuhan yang tidak terkendali dan penyebaran
sel-sel abnormal. Jika penyebaran tidak terkontrol, bisa
berakibat kematian. Sebagian besar kanker payudara
dimulai di payudara jaringan yang terbuat dari kelenjar
untuk produksi susu, yang disebut lobules atau disaluran
yang menghubungkan lobulus ke puting susu.
Kanker mempengaruhi berbeda aspek kualitas hidup,
tahap awal pengobatan dan beberapa bulan setelah
pengobatan adalah masa-masa sulit pasien baik secara fisik
maupun emosional (Paraskevi, 2012). Kesejahteraan
emosional merupakan aspek yang terkena dampak paling
negatif selama pasien menjalani kemoterapi. Pasien kanker
yang menjalani terapi membutuhkan dukungan emosional
untuk mengatasi kekhawatiran, kesedihan, dan ketakutan
selama proses diagnosis dan pengobatan.
Penatalaksanaan yeng cepat dan tepat diharapkan
dapat meningkatkan harapan hidup pasien kanker.
Sedangkan terapi paliatif diberikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada stadium
lanjut. Hal ini sesuai dengan penelitian Michael (2014),
yang meyimpulkan bahwa ada hubungan perawatan
palliatif dengan kualitas hidup pasien kanker dari hasil
penelitian yang di survey 883 pasien memiliki kualitas
hidup dengan peningkatan terapi paliatif untuk pasien yang
terdiagnosa kanker.
Kualitas hidup terdiri dari dimensi fisik, psikologis,
hubungan sosial dan lingkungan, keseluruhan dimensi
kehidupan tidak hanya dapat ditangani secara kuratif, tetapi
perlu pendekatan yang lebih personal berupa perawatan
paliatif, perawatan paliatif diberikan sejak diagnosa
ditegakkan sampai akhir hayat. Perawatan paliatif tidak
berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih
diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota
keluarga yang berduka.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain
survei analitik dengan menggunakan metode pendekatan
cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
Sakit YW. UMI Ibnu Sina Makassar. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien kanker payudara di
Rumah sakit dengan jumlah Responden sebanyak 43
pasien. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan
data yang dilakukan dengan menggunakan instrumen
kuesioner yang dibagikan kepada responden.
Hasil Karakteristik Responden. Jumlah pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi tertinggi berada pada
umur 36 sampai dengan 45 tahun (34,9%), dan jumlah
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi yang
terendah berada pada umur 17 sampai dengan 25 Tahun
(4,7%). Berdasarkan distribusi frekuensi karakteristik
Pasien kanker Payudara yang menjalani kemoterapi
menunjukkan bahwa jumlah pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi tertinggi barada pada pendidikan
terakhir perguruan Tinggi sebanyak (65,1%), dan jumlah
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi
terendah yaitu penididikan Terakhir SMP sebanyak
(4,7%).
Analisis Univariat. Jumlah Pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi Berdasarkan yang mendapatkan
perawatan paliatif menunjukkan bahwa pasien kanker
payudara yang mendapatkan perawatan paliatif baik
sebanyak 31 (72,1%), dan pasien kanker payudara yang
mendapatkan perawatan paliatif cukup baik sebanyak 10
(23,3%), sedangkan pasien kanker payudara yang
mendapatkan perawatan paliatif kurang baik sebanyak 2
(4,7%).
Analisis Bivariat. perawatan paliatif baik sebanyak 31
pasien dengan kualitas hidup baik sebanyak 26 pasien
(83,9%) dan yang kualitas hidup kurang baik sebanyak 5
pasien (16,1%), sedangkan yang memiliki perawatan
palitif cukup baik sebanyak 10 pasien dengan kualitas
hidup baik ada 3 pasien (30,0%) dan kualitas hidup kurang
baik 7 pasien (70,0%) sementara perawatan paliatif kurang
baik sebanyak 2 pasien dan semuanya memiliki kualitas
hidup kurang baik yaitu 2 pasien (100%).

Berdasarkan Hasil uji statistik Chi Square diperoleh p


= 0,001 yang berarti nilai p lebih kecil dari nilai (α) 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
perawatan paliatif dengan kualitas hidup pada pasien
kanker payudara di Rumah Sakit Ibnu Sina YW-UMI
Makassar.
Pembahasan Menurut Burton, et al (2010) yang menyatakan bahwa
pasien dengan kondisi kanker memiliki kecenderungan
mengalami perubahan kebutuhan kearah yang lebih tinggi
terhadap perawatan paliatif. Hal serupa juga diungkapkan
oleh Grudzen, et al (2010) dalam penelitiannya tentang
kebutuhan perawatan paliatif menunjukan bahwa pasien
dewasa tua dengan penyakit terminal membutuhkan
perawatan paliatif tinggi.
Perawatan paliatif merupakan perawatan total yang
dilakukan secara aktif terutama pada pasien yang menderita
penyakit, dimana penyakit pasien tersebut sudah tidak
dapat lagi berespon terhadap pengobatan atau pasien yang
mendapatkan intervensi untuk memperpanjang masa hidup.
Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa
perawatan paliatif dengan kualitas hidup baik yaitu 26
pasien (60,5%). Hal tersebut dapat dikatakan bahwa pasien
dengan kanker payudara yang menjalani kemoterapi untuk
melakukan perawatan paliatif secara rutin telah dapat
menerima keadaanya dan pasien mengatakan bahwa
keadaan yang dirasakan saat ini cukup baik meskipun ia
harus menjalani kemoterapi dengan mendapatkan
perawatan paliatif di setiap saat yang memungkinkan dapat
menyebabkan perubahan terhadap kondisi fisiknya seperti
rambut rontok dan infeksi luka atau abses, seroma, mual
dan muntah, penurunan mobilitas bahu, dan nyeri dada.
Pengobatan kanker payudara bertujuan untuk mendapatkan
kesembuhan yang tinggi dengan kualitas hidup yang baik.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa, perawatan paliatif yang baik akan meningkatkan
kualitas hidup pada pasien dengan kanker payudara. Hal ini
menunjukkkan ada hubungan antara perawatan paliatif
dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di
Rumah Sakit YW-UMI Ibnu Sina Makassar.
JURNAL 2
Judul Perawatan paliatif dan kualitas Hidup penderita Kanker

Pengarang Anita Bustami

Penerbit Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Tahun Volume VII, Nomor 3, November 2016, hlm 508-513

Pendahuluan Pelayanan paliatif pasien kanker adalah pelayanan terintegrasi oleh


tim paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan
memberikan dukungan bagi keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan kondisi pasien dengan mencegah dan
mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang
seksama serta pengobatan nyeri dan masalah-masalah lain, baik
masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002) dan pelayanan
masa dukacita bagi keluarga (WHO, 2005) dalam Pedoman teknis
pelayanan paliatif kanker, 2013). Melalui perawatan paliatif
penderita diajak untuk lebih bisa menerima keadaannya sehingga
masih bisa menjalani hidupnya meskipun umurnya tak lama lagi.
Kualitas hidup penderita dengan penyakit tak bisa disembuhkan akan
terus memburuk atau menurun jika harapan penderita tidak sesuai
dengan kenyataan yang ada. Perawatan paliatif memberikan
dukungan dalam hal spiritual dan psikososial, dukungan moral
kepada keluarga yang berduka. Untuk itu dibutuhkan empati yang
besar dan kemampuan khusus dalam melakukan perawatan paliatif
dari tenaga kesehatan. Salah satu aspek penting dalam perawatan
paliatif adalah kasih, kepedulian, ketulusan, dan rasa syukur. Begitu
pentingnya aspek ini, sampai melebihi pentingnya penanganan nyeri
yang mutlak harus dilakukan dalam perawatan paliatif. Perawatan
paliatif merupakan pendamping pengobatan medis. Perawatan paliatif
merupakan bagian penting dalam perawatan penderita kanker dengan
prioritas utama adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan
penderita. Meningkatnya kualitas hidup penderita karena perawatan
paliatif, diharapkan akan membantu penderita siap secara psikologis
dan spiritual, serta tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Metode Penelitian yang dilakukan oleh Lutfa (2008) pada awal bulan Oktober
penelitian 2007 dengan melakukan wawancara terhadap penderita kanker yang
menjalani kemoterapi di ruang Cendana 1 RSUD Dr. Moewardi
sebanyak 34 responden, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
sebagian besar penderita rambutnya menjadi rontok, merasa mual dan
muntah, 25% penderita merasakan perannya sangat berkurang.
Penderita laki-laki merasa tidak mampu lagi menghidupi keluarga,
tidak mampu berdekatan dengan anak dan mengurusnya.

Beberapa penelitian yang dilakukan hanya melihat hubungan


antara faktor risiko dengan terjadinya kanker, tanpa memperhatikan
bagaimana perawatan penderita kanker yang tidak memberikan reaksi
positif terhadap pengobatan. Penderita kanker pada umumnya
memerlukan perawatan paliatif dalam menghadapi penyakit yang
diderita. Kualitas hidup penderita sangat diperlukan ditengah keputus
asaan memperoleh kesembuhan penyakit.

Hasil Analisis terhadap data sekunder dari Asean CosTs in Oncology


study yang melibatkan 785 penderita kanker payudara dari 10 rumah
sakit rujukan di 8 kota besar di Indonesia. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan risiko penurunan QoL memiliki hubungan dengan
tingkat pendidikan, status bekerja, pendapatan keluarga, tekanan
finansial, stadium kanker, serta kondisi fungsional fisik dan kondisi
fungsional psikologis penderita kanker payudara

tenaga kesehatan hanya memberikan pelayanan terhadap


kebutuhan fisik yang dirasakan penderita. Berdasarkan data WHO,
terdapat lebih dari 40 juta orang di dunia yang membutuhkan
perawatan paliatif, namun hanya 14 persen saja yang baru
memperolah perawatan tersebut. Sama halnya di Indonesia, masih
banyak masyarakat yang belum mengetahui perwatan paliatif itu
sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup penderita.

Pembahasan A. PERAWATAN PALIATIF

Perawatan paliatif bisa mengeksplorasi individu penderita dan


keluarganya bagaimana memberikan perhatian khusus terhadap
penderita, penanggulangannya serta kesiapan untuk menghadapi
kematian.
langkah-langkah dalam pelayanan paliatif (Kemenkes,
2013),adalah:
1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
2. Memahami pasien dalam membuat wasiat atau keinginan terakhir
3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek social
4. Tatalaksana gejala
5. Informasi dan edukasi
Pelayanan asuhan keperawatan penderita meliputi pemenuhan
kebersihan diri (mandi, berhias, kebersihan mulut, perawatan kuku),
kebutuhan nutrisi, kebutuhan tidur dan kenyamanan tempat tidur dan
memfasilitasi lingkungan ruang rawat yang kondusif.

B. QUALITY OF LIFE

Quality of life adalah bagaimana kualitas seseorang apabila


dilihat dari interaksi dengan kehidupan di sekitarnya (Soetardjo,
2013). Konsep kualitas hidup menjadi penting untuk dibahas dalam
mengevaluasi hasil akhir kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh para professional kesehatan sejalan dengan tumbuhnya
kesadaran bahwa kesejahteraan penderita menjadi pertimbangan yang
penting dalam memilih terapi pengobatan dan untuk mempertahankan
kehidupan. Kualitas hidup menjadi pertimbangan bermakna untuk
masyarakat pada umumnya, dan pelayanan kesehatan pada khususnya

Kesimpulan Perubahan pada penderita kanker menyebabkan perubahan


kualitas hidup. Kualitas hidup terdiri dari dimensi fisik, psikologis,
hubungan sosial dan lingkungan, keseluruhan dimensi kehidupan
tidak hanya dapat ditangani secara kuratif, tetapi perlu pendekatan
yang lebih personal berupa perawatan paliatif. Perawatan paliatif
diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat. Perawatan
paliatif tidak berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih
diteruskan dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga
yang berduka.

Perawatan paliatif mencakup pelayanan terintegrasi antara dokter,


perawat, pekerja social, psikolog, konselor spiritual, relawan,
apoteker dan profesi lain yang diperlukan. Perawatan paliatif adalah
semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita, terutama
yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan aktif yang dimaksud
adalah menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan
perbaikan dalam aspek psikologis, sosial dan spiritual. Perawatan
paliatif yang baik mampu merubah kualitas hidup penderita kanker
seseorang menjadi lebih baik.

JURNAL 3

Studi Literatur review : Asuhan keperawatan paliatif dengan


Judul Jurnal pendekatan perawatan spiritual terhadap level nyeri pasien
kanker serviks

Pengarang Eka Rora Suci Wisudawati1, Sudadi2, Wiwin Lismidiati3

Penerbit S-1 Keperawatan, Fakultas Kebidanan dan Keperawatan,


Universitas Kader Bangsa1
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan,
Universitas Gadjah Mada2
Departemen Keperawatan Maternitas dan Anak Fakultas
Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan,
Universitas Gadjah Mada3
rora.hafidza@gmail.com1
dsudadi@yahoo.com2
wien_ugm@yahoo.com3
Tahun Penerbit 2021

Pendahuluan Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab


kematian utama di seluruh dunia. Data Global Cancer
Observatory (Globocan) menyebutkan di tahun 2018 terdapat
18,1juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta
kematian. Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia
(136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia
Tenggara. Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi
adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk
yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000
penduduk.
Pasien kanker pada umumnya akan mendapatkan
perawatan jangka panjang dan mendapatkan perawatan khusus
yang melingkupi berbagai aspek perawatan dan pemenuhan
kebutuhan yang tercakup dalam pemberian asuhan
keperawatan paliatif. Pada tahun 2002, World Health
Organization (WHO) membentuk definisi yang telah direvisi
pada perawatan paliatif untuk orang dewasa dan yang terpisah
untuk perawatan paliatif pada anak-anak, perawatan paliatif
merupakan sebuah pendekatan yang meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga mereka yang menghadapi masalah
terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan penghentian penderitaan dengan identifikasi
dini, penilaian sempurna, penanganan nyeri dan permasalahan
lainnya, fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2014).

Metode Penelitian Desain penelitian ini adalah Literature Review. Pencarian


literatur dilakukan dengan melakukan penelusuran jurnal baik
dari jurnal internasional maupun nasional.
Pencarian jurnal berdasarkan formulasi PICO, P
(Population) = Cervical cancer patients and Palliative nurse, I
(Intervention) = Palliative Nursing Care and Spiritual Nursing
Care, C (Comparison) = -, O (Outcome) = Level Pain.
Pencarian dilakukan melalui empat database elektronik
yaitu Science Direct, Pubmed, Sage, Google Scholar dengan
menggunakan kata kunci yaitu palliative care, pain
management, spiritual care, spiritual nursing care sebagai
variabel independent, sedangkan pain dan cervical cancer
menjadi variabel dependent.
Kriteria inklusi yang ditetapkan antara lain artikel
diterbitkan dalam 5 tahun terakhir, bahasa inggris, bahasa
Indonesia, free text, kategori jurnal keperawatan atau jurnal
medikal yang membahas tentang asuhan keperawatan paliatif
dan perawatan spiritual serta management nyeri pasien kanker
serviks. Hasil pencarian artikel pada database ditemukan
sebanyak 799 artikel. Jumlah artikel yang sesuai kriteria inklusi
adalah sebanyak 12 artikel.
Hasil penelusuran literatur mendapatkan 12 artikel
Hasil ilmiah dari jurna linternasional yang terkait dengan tujuan
Penelitian tinjauan pustaka ini. Kedua belas jurnal yang direview, 1 jurnal
merupakan review yaitu systematic review, 7 penelitian klinis, 2
penelitianquasy experiment, 1 penelitian randomized control
trial (RCT), 3 penelitian kualitatif dan 1 penelitian campuran
(mix methode). Tiga penelitian merupakan penelitian survey
yaitu 2 jurnal dengan pendekatan cross sectional dan 1 jurnal
dengan pendekatan survei berbasis studi multisite. Satu jurnal
merupakan penelitian prospektif longitudinal.
Pembahasan Studi Literature Review dari 12 artikel penelitian yang
dilakukan menunjukkan pentingnya pendekatan perawatan
spiritual yang diberikan atau difasilitasi oleh perawat kedalam
asuhan keperawatan paliatif pada pasien kanker.
Penyedia layanan kesehatan harus menerapkan pendekatan
yang sensitif dalam merawat kebutuhan pasien kanker, yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang ingin bebas
dari nyeri atau untuk mendapatkan kelegaan dari rasa nyeri yang
bisa diobati. Mayoritas pasien paliatif mengalami nyeri, yang
secara negatif mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologis
mereka. Pasien telah menyatakan keinginan mereka untuk bebas
dari nyeri atau untuk mendapatkan penghilang nyeri yang
memadai untuk mengatasi nyeri yang mereka alami.
Perawat merupakan pemberi peranan penting dalam
memberi dan memfasilitasi perawatan paliatif dan perawatan
spiritual pada pasien kanker (chuah, 2017). Sebuah hasil
penelitian systematic review menunjukkan bahwa strategi
pencarian yang menghasilkan 71 artikel, yang mendetail 64
intervensi perawatan paliatif multikomponen yang unik. Perawat
(n=64, 88%) paling sering dilibatkan dalam memberikan
perawatan paliatif, diikuti oleh dokter (n=43,67%), pekerja
sosial (n=33,52%) dan pendeta (n=19,30%). Komponen
perawatan paliatif yang paling umum yang diterima pasien
adalah manajemen gejala (n=56,88%), dukungan psikologis /
konseling (n=52,81%) dan pendidikan penyakit (n=48,75%)
(Phongtankuelet al., 2016).
Aspek penting yang diperlukan untuk meningkatkan
keberhasilan perawatan paliatif pada pasien kanker yaitu
penyertaan kelompok kunci yang lebih baik, menggabungkan
komponen inti perawatan paliatif (misalnya tim interdisipliner,
mengintegrasikan pemberi asuhan, memberikan dukungan
spiritual) dan mengembangkan cara untuk mengevaluasi
efektivitas intervensi yang dapat segera direplikasi dan
disebarluaskan (Phongtankuelet al., 2016).
Kesimpulan Pemberian asuhan keperawatan paliatif dengan pendekatan
perawatan spiritual merupakan hal yang sangat penting, efektif
dan bermanfaat pada perawatan yang diberikan kepada pasien
kanker dalam memanagemen nyeri. Nyeri merupakan keluhan
yang paling sering dialami oleh pasien kanker, memberikan rasa
tidak nyaman baik bagi fisik dan psikologis pasien. Perawatan
paliatif merupakan pemberian asuhan keperawatan yang
komprehensif kepada pasien yang menyentuh domain
biological, psychological, sosial, kultural dan spiritual pasien.

Anda mungkin juga menyukai