DISLOKASI
By:
YURIKE SEPTIANINGRUM
UNUSA
Fracture
• Gangguan yang paling sering dialami pada
cedera otot rangka adalah Patah tulang.
Pengertian patah tulang ialah terputusnya
jaringan tulang, baik seluruhnya atau
hanya sebagian saja
• Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas
dari tulang atau jaringan
Macam-macam fraktur
hairlines fracture
Fraktur tidak komplit
• Greenstick fracture
• Buckle Fraktur
2. Fraktur berdasar garis patah dan
hub.nya dg mekanisme trauma
SKIN TRAKSI
PENALAKSANAAN
SKELETAL TRAKSI+GIPS
Emergency Orthopaedi
Jika tak ditolong segera bisa terjadi †
1. Fraktur terbuka
Fraktur disertai hancurnya jaringan (Major crush
injury)
Fraktur dengan amputasi
2. Fraktur dengan ggn neurovaskuler (Compartmen
Syndrome)
3. Dislokasi sendi
Pertolongan Pertama (First Aid)
Life Saving ABCD
Obstructed Airway
Shock : Perdarahan Interna /External
Limb Saving
Reliave pain Splint & analgetic
Pergerakan fragmen fr
Spasme otot
Udema yang progresif.
Transportasi penderita Dont do harm
Pengelolaan Fraktur di RS
Prinsip : 4 R
R 1 = Recognizing = Diagnosa
Anamnesa, PE, Penunjang
R 2 = Reduction = Reposisi
Mengembalikan posisi fraktur keposisi sebelum fraktur
R 3 = Retaining = Fiksasi /imobilisasi
Mempertahankan hasil fragmen yg direposisi
R 4 = Rehabilitation
Mengembalikan fungsi kesemula
Reduction (Reposisi Fraktur)
Mengembalikan posisi fraktur keposisi semula
Idealnya: Kembali ke posisi anatomis
Kontak 100 %
Angulasi tidak ada
Rotasi tidak ada
Metode reposisi
Reposisi tertutup
Reposisi terbuka Dengan pembedahan
Reposisi Tertutup
Tanpa pembiusan
Fraktur masih fase shock
Fr. yang sedikit bergeser dll
Dengan pembiusan
Anestesi lokal
Anestesi umum
Teknik
Dengan tarikan, tekanan secara perabaan
Memakai C Arm (Portable radiologis)
Indikasi Reposisi Terbuka
Gagal reposisi tertutup
Avulsion fracture
Epiphyseal fracture
Interposisi Jaringan
Fraktur Patologis
Reposisi Terbuka
Teknik
Debrideman
Reposisi
Retaining (Imobilisasi)
Mempertahankan hasil reposisi sampai tulang
menyambung
Kenapa ssd reposisi harus retaining
Manusia bersifat dinamis
Casting / Gips
Dunlap’s traction
Orthopaedic
surgeon
Hip spica cast Minerva jacket
Partially threaded pins eksternal Fixasi
Sling / Split
Sling : Mis Arm Sling
Splint
Cara Imobilisasi
Casting / Gips
Hemispica gip
Umbrical slab
Retaining (Imobilisasi)
Traksi
1. Kulit
2. Tulang
Retaining (Imobilisasi)
Fiksasi pakai inplant
■ Internal fikasasi
■ Plate/ skrew
■ Intra medular nail Kuntsher Nail
■ Ekternal fiksasi
Rehabilitasi
Mengembalikan fungsi organ fraktur kembali normal
Otot supaya jangan atropi (mengecil)
■ Isometric Exersice
■ Isotonik Exersice
Bentuk latihan
Latihan sendiri
Bantuan orang lain (Fisioterapist)
5/2/20 57
Scoop stretcher
5/2/20 58
INJURY ASSESSMENT
• Initial Assessment - ABC’s
• History – AMPLE
• A : Allergy
• M : Medication
• P : Past Illness
• L : Last Meal
• E : Environment
Illinois EMSC 59
HIP DISLOCATION
- Kegawatdaruratan Orthopedic
-Biasanya diakibatkan oleh kejadian langsung
-Paling umum terjadi dislokasi posterior
-HIP tertekuk dan LEG terputar kedalam
-Nyeri hebat saat akan diluruskan
HIP DISLOCATION
MANAGEMENT
- SPLINT
IN MOST COMFORTABLE
POSITION
- DOCUMENT SENSATION AND PULSE
- PROMPT TRANSPORT
- BE ALERT FOR ASSOCIATED KNEE
INJURIES OR FRACTURES
Amputasi
• Dapat parsial atau total
• Luka tajam lebih baik
prognosanya untuk
disambung kembali
dibandingkan trauma avulsi
• Pikirkan kemungkinan
replantasi
Amputasi
Gambaran klinis :
• Hilangnya bagian tubuh
• Nyeri
• Perdarahan
• Syok
Crush Injuries
• Kerusakan jaringan lunak
yang hebat
• Kerusakan seluler, vaskuler
dan saraf
• Hancurnya tulang dan otot
• Syok hipovolemia
Crush Injuries
Gambaran klinis :
• Pembengkakan pada pelvis atau
extremitas yang terkena
• Nyeri
• Tanda-2 syok
• Gejala-gejala sindroma kompartemen
• Ganggguan neurovaskuler distal dari
daerah cedera
Sindroma
Kompartemen
• Akibat peningkatan tekanan dalam
kompartemen
• Mengakibatkan gangguan aliran
darah kapiler dan iskemia seluler
• Sering pada tungkai bawah dan
lengan bawah
• Penyebab : internal (dari dalam)
atau external
• Penekanan pada saraf, otot,
pemb.darah
Peningkatan tekanan pada
compartment otot
COMPARTMENT
SYNDROME
Orthopaedic
surgeon
Fraktur tungkai bawah
Sering terjadi
Compartment Syndrome
Orthopaedic
surgeon
Bila gejala tsb timbul lakukan tindakan :
Luruskan ekstremitas
Tinggikan bagian distal
Awasi dengan ketat kemungkinan tindakan bedah
eksplorasi pembuluh darah arteri
Fasiotomi
Bila perlu spasmolitik
Orthopaedic
surgeon
Tindakan sederhana pada
Compartment Syndrome
Fasciotomi yang luas sedini mungkin
Membiarkan luka tanpa dijahit
Luka ditutup dengan penutup luka biasa
Anggota gerak ditinggikan
Delayed suture dapat dilakukan setelah
1 minggu
Sindroma
Kompartemen
PEMERIKSAAN FISIK
PER SISTEM: B1- B6
PSIKO SOSIAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MASALAH KEPERAWATAN
YANG SERINGKALI
DITEMUKAN
OPEN FRAKTUR
• PERDARAHAN
• NYERI
• SHOCK
• PENURUNAN KESADARAN
CLOSE FRAKTUR
• NYERI
MASALAH KEPERAWATAN YANG
SERINGKALI DITEMUKAN
• RESIKO INFEKSI
• BODY IMAGE
• PERAN
• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG INFORMASI
• PERSONAL HYGIENE
• PERFUSI JARINGAN
INTERVENSI