Anda di halaman 1dari 10

Nama : Yatti prisdiyanah

Kelas : Ahli jenjang 2022/2023

1.1 Latar belakang


Penyakit kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya
sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas,tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat
menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita. Pasien kanker seringkali memiliki gejala
poligejala yang secara menyedihkan mempengaruhi kualitas hidup mereka Meskipun,
manajemen konvensional memberikan kontrol gejala yang memadai, namun ditambah
dengan beberapa keterbatasan. Terapi komplementer telah menunjukkan efek
menguntungkan pada pasien kanker untuk menghilangkan atau menurunkan gejala salah
satu nya fatigue (kelelahan). Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan ulasan
berbasis bukti tentang tehnik komplementer yaitu relaksasi dan massage berbagai macam
jenisnya yang biasa digunakan untuk manajemen gejala fatigue dalam perawatan pasien
kanker. Hipnosis memiliki bukti yang menjanjikan untuk digunakan untuk mengelola gejala
seperti nyeri, mual/muntah akibat kemoterapi, kesusahan, kelelahan, dan hot flashes.
Guided imagery meningkatkan kenyamanan dan dapat digunakan sebagai terapi psiko-
suportif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan intervensi relaksasi dan massage yang
dapat bermanfaat dalam menurunkan tingkat fatigue pada pasien kanker.

1.2 Ide atau gagasan


Cancer Related Fatigue (CRF) didefinisikan sebagai rasa lelah fisik, emosional, atau
kognitif yang menetap dan subjektif, yang tidak sebanding dengan aktivitas yang dilakukan
dan mengganggu fungsi normal, terkait dengan kanker maupun pengobatan kanker.
Kemoterapi menjadi pilihan utama tetapi dapat menyebabkan beberapa efek samping
seperti kurang darah, sariawan, rambut rontok, mual dan muntah, kelelahan, mukositis bibir
kering dan dehidrasi. Hal ini disebabkan oleh obat kemoterapi (sitostatika) yang bersifat
menghambat atau membunuh sel tubuh yang aktif membelah diri. Efek samping dari
kemoterapi yang umum dirasakan pasien adalah sangat rentan mengalami fatigue akibat
kelelahan fisik dan mental. Jika fatigue tidak diatasi maka berdampak pada penurunan
kemampuan, penurunan kapasitas fisik, penurunan kualitas hidup, rasa tidak nyaman, dan
menimbulkan ketergantungan berlebihan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Penatalaksanaan fatigue dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi.
Terapi farmakologi bagi fatigue hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Sedangkan
terapi non farmakologi untuk efek samping kemoterapi adalah terapi yang tidak
menggunakan obat-obatan. Beberapa pengobatan non farmakologi yang dapat dilakukan
adalah latihan aktivitas fisik, teknik relaksasi otot, yoga, hipnoterapi, meditasi dan massage.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka tenaga kesehatan terutama perawat harus
berkembang dan menemukan intervensi farmakologis yang efektif dalam menurunkan
fatigue (kelelahan) pada pasien khususnya kanker. Sehingga pasien kanker dapat
beradaptasi dan mengelola gejala fatigue dengan baik dan lebih diterima secara luas.
1.3 Pemberi alasan dari gagasan (reasoning)
Berdasarkan data dari The Surveillance, Epidemiology and Results (SEER) Program of
Cancer Statistics 2010, kematian akibat kanker payudara menempati urutan kedua setelah
kematian akibat kanker paru-paru, sedangkan kejadian di Amerika Serikat menempati
urutan pertama dari semua kanker pada wanita. Di Indonesia, kanker payudara merupakan
kanker dengan prevalensi tertinggi kedua setelah kanker serviks dengan prevalensi 0,5%
(Cahyati, 2017). Seseorang yang mengidap kanker payudara akan mengalami pengobatan
baik kemoterapi maupun radioterapi yang cukup lama. Pengobatan yang berlangsung lama
ini memiliki efek kesakitan tinggi, membawa dalam kondisi lemah baik secara fisik maupun
psikologis (Ennis, Kirshbaum dan Waheed, 2018). Artikel ini memuat review terkait
intervensi komplementer yang dapat bermanfaat dalam menurunkan tingkat fatigue pasien
kanker. Alasan peneliti ingin membuat suatu systematic review ini, karena peneliti hanya
menemukan review tentang manfaat pijat refleksi untuk meningkatkan fatigue pada pasien
kanker yang dilakukan oleh Wahyuni Ari pada tahun 2022, selebihnya terdapat review
intervensi yang berfokus kepada menurunkan nyeri atau mual, sehingga belum terdapat
yang berfokus pada intervensi selfcare berbasis komplementer yang dapat diberikan bagi
pasien kanker untuk menurunkan tingkat fatigue dan meningkatkan kualitas hidup. Perawat
bertanggung jawab dalam penilaian, pengawasan, dan pengelolaan asuhan keperawatan
pasien paliatif serta supervisi terhadap pelaku rawat dan mengontrol kondisi pasien secara
periodik (KEMENKES RI, 2016).

1.4 Pembanding
Berdasarkan kelima artikel ditemukan 3 artikel tentang massage yang berbeda yaitu Foot
massage, Back massage, Effleurage massage untuk menurunkan fatigue pada pasien
kanker sementara 1 artikel tentang tentang relaksasi yang dilakukan caregiver cancer untuk
menurunkan fatigue dan 1 artikel tentang intervensi komplementer apa saja yang dapat
menurunkan tingkat fatigue pada pasien kanker. Massage pada dasarnya merupakan terapi
komplementer yang dapat menurunkan fatigue. Terapi massage dapat meningkatkan
sirkulasi darah, menurunkan nyeri, dan menghasilkan relaksasi dikarenakan teknik
pemijatannya dilakukan secara lembut dan superfisial mulai dari tekanan ringan hingga kuat.
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada bagian otot tendon dan ligamen
tanpa mengakibatkan adanya pergeseran atau perubahan. sedangkan salah satu metode
relaksasi sederhana yang melalui dua proses yaitu menegangkan dan merelaksasikan otot
tubuh. PMR merupakan teknik latihan yang dapat dilakukan dalam posisi duduk maupun
tidur sehingga dapat dilakukan dimana saja(da Silva et al., 2017). Pemberian latihan PMR
secara fisiologis akan mengaktivasi kerja sistem saraf parasimpatis dan memanipuasi
hipotalamus pada saat rileks sehingga akan menghasilkan frekuensi gelombang alpha pada
otak dan dapat menekan pengeluaran hormon kortisol, epinefrin dan norepinefrin, maka
terjadi vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan memberikan efek relaksasi otot
(Hasanpour-Dehkordi dan Jalali, 2016)

1.5 Opini mahasiswa terhadap topik yang diberikan


Berdasarkan hasil review, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa intervensi
berbasis terapi komplementer yang dapat diaplikasikan dan perlu adanya review lagi terkait
dengan efektivitas intervensi komplementer pada setiap intervensi dimana dapat
menganalisa secara detail efek dari setiap intervensi yang dapat memperbaiki status
fungsional dan psikologis pasien kanker, khusus untuk menurunkan fatigue dan
memperbaiki kualitas hidup pasien, Sehingga pasien kanker dapat beradaptasi dan
mengelola gejala fatigue dengan baik dan lebih diterima secara luas. Serta perawat
diharapkan memiliki kemampuan khusus untuk mengembangkan ilmu-ilmu baru sehingga
dapat memberikan intervensi agar dapat diterapkan saat pemberian asuhan keperawatan
pada pasien kanker yang mengalami fatigue dan penelitian lanjutan.

1.6 Penutup / Kesimpulan


Pemberian terapi relaksasi dan massage pada pasien kanker yang mengalami fatigue,
merupakan salah satu terapi komplementer yang artinya jenis terapi non farmakologis atau
pengobatan penunjang yang dilakukan bersamaan dengan terapi farmakologis. Hasil
literature review ini dapat menjadi dasar dalam memberikan intervensi pendamping
obat untuk pasien kanker dalam mengatasi fatigue (kelelahan) yang sering menjadi
keluhan pada pasien kanker dan juga pengembangan penelitian lanjutan.

❖ Formulasi pertanyaan PICO sesuai dengan masalah yang ditemukan


P ( Populasi ) : Pasien Kanker
I ( Intervensi ) : Relaksasi
C (Comparasi ) : Massage
O (Out Come ) : Menurunkan Fatigue
Pertanyaan : Pada pasien kanker (P) Bagaimana pengobatan teknik Relaksasi ( I )
dibandingkan dengan Massage (C) dalam menurunkan Fatigue (O)

❖ Pencarian artikel sesuai kata kunci PICO pada Google Scholar


Pasien kanker DAN relaksasi DAN massage DAN menurunkan fatigue
❖ Manual search Hasil Pencarian
Rentang Tahun : 2020-2023
Ditemukan sebanyak 5 artikel
Jurnal 1

Judul jurnal : Pengaruh Foot Massage Terhadap Fatigue Pada Pasien Kanker Payudara
Yang Menjalani Kemoterapi
Jenis jurnal : Original Research
Penulis : Weny Amelia 1, Fitria Alisa 1, Lenni Sastra 1, Lola Despitasari 1, Espa
Sari 1, Lydia 1, Mufid Akbar 1, Yelnia Tetrianti1
Tahun : 2022
Published oleh : Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 7 (2) 2022

P (Populasi) Populasinya adalah seluruh pasien kanker payudara


yang menjalani kemoterapi di ruangan kemoterapi one
day care (yang mengalami fatigue ) RSUP. Dr. M. Djamil
Padang. Total sampel pada penelitian ini adalah 12
responden.
I (Intervensi) Sebelum dan sesudah Pemberian Foot massage ,selama
penelitian berlangsung responden mampu mematuhi
prosedur yang telah ditetapkan peneliti, dimana
responden mengikuti intervensi foot massage selama 10
menit dalam 3 hari berturut-turut dengan waktu yang
sama.

C (Comporasi) Semakin menurun kondisi pasien maka semakin tinggi


fatigue yang dirasakan oleh pasien Semakin menurun
kondisi pasien maka semakin tinggi fatigue yang
dirasakan oleh pasien

O (OutCome) Terdapat pengaruh foot massage terhadap fatigue pada


pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di
RSUP Dr. M.Djamil Padang dengan ( p value = 0.000; α
< 0.05).

T/S (Time /Study design) Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022 di RSUP. Dr. M.
Djamil Padang. Quasi experimen pretest and posttest.
Jurnal 2

Judul jurnal : Intervensi Komplementer untuk Menurunkan Fatigue dan Meningkatkan


Kualitas hidup Pasien Kanker : A Systematic Review
Jenis jurnal : Original Research
Penulis : Anastasia Diah Larasati1 , Irene Beatrix Noni2
Tahun : 2022
Published oleh : AISYIYAH SURAKARTA JOURNAL OF NURSING, 31 juli 2022

P (Populasi) Pencarian data melalui data base CINAHL, MEDLINE,


PubMed, Proquest, dan Science Direct databased.
Identifikasi melalui pencarian basis data (n= 155)
CINAHL=32, MEDLINE=5, PubMed= 45, Proquest=38,
Sciencedirect=35

I (Intervensi) Intervensi yang ditemukan antara lain penerapan


progressive muscle relaxation, dan dance dengan
durasi 30-60 menit selama 2 sampai 3 kali seminggu.
terapi massage antara lain back massage dan
effleurage massage dimana dapat diaplikasikan
selama 20-30 menit selama 2 sampai 3 kali seminggu,
apabila dilakukan setiap hari juga akan memberikan
efek yang lebih baik, dan intervensi terapi musik
dengan mendengarkan 15-30 menit.

C (Comporasi) Tidak ada yang dibandingkan

O (OutCome) Terapi Progressive Muscle Relaxation, dance, terapi


masase dan terapi musik dapat dilakukan di unit
kemoterapi untuk memperbaiki tingkat fatigue dan
meningkatkan kualitas hidup pasien.

T/S (Time /Study design) Semua dilakukan dengan artikel artikel lengkap
dengan abstrak, penelitian kuantitatif baik secara RCT
maupun Quasi Experimental, dan pemilihan artikel
berbahasa Inggris dan Indonesia dari tahun 2017
hingga 2022.
Jurnal 3

Judul jurnal : Efektivitas massage effleurage terhadap fatigue pasien kanker di RSUD
Abdul Wahab sjahranie samarinda
Jenis jurnal : Original Research
Penulis : Rufina Hurai
Tahun : 2019
Published oleh : Jurnal Keperawatan Dirgahayu Volume 1, Nomor 2, Oktober 2019

P (Populasi) Sebanyak 45 pasien. Setelah sampel ditentukan


peneliti membagi menjadi menjadi kelompok
intervensi: massage effleurage sejumlah 30 pasien
dan kelompok Kelompok kontrol 15 pasien.

I (Intervensi) Sebelum dilakukan perlakuan, kelompok intervensi


dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran fatigue
menggunakan kuesioner Brief Fatigue Inventory
sebanyak 14 pertanyaan. Setelah dilakukan
pengukuran fatigue, kelompok intervensi diberikan
latihan 3 kali seminggu dalam waktu 10 menit selama
2 minggu

C (Comporasi) Adanya kelompok intervensi dan kelompok kontrol

O (OutCome) Uji beda Wilcoxon signifikan ada perubahan fatigue


sebelum dan sesudah intervensi (pvalue 0.00;<0.05).
Intervensi massage effleurage secara simultan
berpengaruh terhadap penurunan fatigue sebesar
73.4 %.

T/S (Time /Study design) Pengambilan data di RSUD A.W. Sjahranie tahun
2019
Jurnal 4

Judul jurnal : Intervensi teknik relaksasi pada Caregiver Cancer yang mengalami fatigue
Jenis jurnal : Original Research
Penulis : Pradhita Hendriyeni1 , Allenidekania2
Tahun : 2022
Published oleh : Jurnal Keperawatan Silampari 5 (2) 868-877

P (Populasi) Pencarian artikel pada penelitian ini dibatasi dari


tahun 2016 sampai dengan 2021.

I (Intervensi) Lima artikel dilakukan telaah oleh peneliti, 2 artikel


menggunakan desain Eksperimen, 1 artikel
menggunakan desain Semi-experimental and
Randomized Controlled Intervention, 1 artikel
menggunakan desain Mixed methods study dan 1
artikel menggunakan desain Randomized Controlled
Trial (RCT). Dari 5 artikel yang ditelaah terdapat 2
artikel menyatakan bahwa terapi yoga secara
signifikan dapat menurunkan tingkat kelelahan pada
caregiver cancer. 3 artikel lainnya juga menunjukkan
penurunan tingkat kelelahan pada caregiver cancer
yaitu terapi seni, pijat dan relaksasi benson.

C (Comporasi) Adanya perbedaan desain eksperimen

O (OutCome) Studi ini mengidentifikasi jenis relaksasi yang dapat


menurunkan tingkat kelelahan/fatigue pada caregiver
cancer . Terapi relaksasi benson, terapi seni, terapi
yoga dan terapi pijat telah diidentifikasi sebagai
terapi relaksasi non-farmakologi dalam menurunkan
tingkat kelelahan pada caregiver cancer.

T/S (Time /Study design) Systematic review dengan menggunakan database


Google Scholar, Pubmed, Sciencedirect dan
Proquest.
Jurnal 5

Judul jurnal : Penerapan back massage terhadap fatigue (kelelahan) pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi
Jenis jurnal : Original Research
Penulis : Annisa Nur Amalia1 , Dyah Restuning Prihati1
Tahun : 2021
Published oleh : Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 5 No.1 Januari 2021,
Halaman 7-13

P (Populasi) 2 Pasien dengan kanker payudara yang menjalani


kemoterapi, dengan skala kelelahan 4-7 (kelelahan
sedang), pasien kanker payudara dengan stadium 1-
3, pasien yang bersedia menjadi responden.

I (Intervensi) Asuhan keperawatan dalam pemberian back


massage untuk mengurangi kelelahan saat
kemoterapi pada pasien kanker payudara.

C (Comporasi) Tidak ada yang di bandingkan

O (OutCome) Studi menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat


kelelahan yang awalnya kelelahan sedang menjadi
kelelahan ringan setelah pemberian back massage
selama 3 hari sehingga diharapkan keluarga pasien
dapat melakukan tindakan back massage untuk
mengurangi kelelahan pada pasien kanker payudara
yang menjalani kemoterapi.

T/S (Time /Study design) Penelitian ini dilakukan RSUD Adhyatma MPH
Semarang tahun 2021
Daftar pustaka

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/disease-kanker-dan-kelainan-blood/
page/14/apa-itu-kanker

Taukhid, M. (2017). Manajemen Fatigue melalui Kombinasi Aerobik dengan Relaksasi Yoga
pada Penderita Kanker Payudara dalam Program Kemoterapi. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2),
29. https://doi.org/10.32831/jik.v5i2.132

da Silva, R. P. et al. (2017) “Effect of strength training on sleep apnea severity in the elderly:
Study protocol for a randomized controlled trial,” Trials, 18(1), hal. 1–10

Cahyati, P. (2017) Pengaruh Relaksasi Otot Progresif terhadap Penurunan Skor Fatigue
pada Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Kota Padang
Tahun 2017. Universitas Andalas. Tersedia pada: http://scholar.unand.ac.id/30304/.

Thong, M. S. Y., van Noorden, C. J. F., Steindorf, K., & Arndt, V. (2020). Cancer-Related
Fatigue: Causes and Current Treatment Options. Current Treatment Options in Oncology,
21(2). https://doi.org/10.1007/s11864-020-0707-5

KEMENKES. (2016). Modul TOT Paliatif Kanker Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/11972
https://jurnal.aiska-university.ac.id/index.php/ASJN/article/view/838
https://jkd.stikesdirgahayusamarinda.ac.id/index.php/jkd/article/view/88
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/3482
http://jurnal.d3per.uwhs.ac.id/index.php/mak/article/view/105

Anda mungkin juga menyukai