Anda di halaman 1dari 9

Judul penelitian : Tailored exercise interventions to reduce fatigue in cancer survivors: study protocol

of a randomized controlled trial

Penulis : Rosie Twomey

Kriteria paragraf
P (problem/population) Cancer survivors (≥ 3 months and ≤ 5 years
since primary treatment) who score ≤ 34 on
theFunctional Assessment of Chronic Illness
Therapy Fatigue Scale (FACIT-F), Participants
will primarily be recruited via the Alberta
Cancer Registry
I (intervention) Tailored exercise interventions
C (Comparison) 1. Williams LA, Bohac C, Hunter S, Cella D.
Patient and health care
providerperceptions of cancer-related
fatigue and pain. Support Care Cancer.
2016;24:4357–63.
2. Kuppuswamy A. The fatigue
conundrum. Brain. 2017;140:2240–5.
O (outcome) Pengurangan crf
Tahun terbit 2018
bahasa inggris

Judul penelitian : JENIS LATIHAN FISIK UNTUK MENURUNKAN CANCER RELATEDFATIGUE (CRF) PADA
PASIEN PENDERITA KANKER

Penulis : Cicilia Febriani Hayuningrum, Aflah Tasya Salim, Suminarti

Kriteria paragraf
P (problem/population) Pasien pendeerit kanker yang fatigue
I (intervention) Aktifitas fisik seperti Walking Exercise Program
menjadi salah satu pilihan terapi
untuk mengurangi tingkat CRF. Walking
Exercise Program direkomendasikan oleh ACSM
sebagai pilihan latihan karena dapat
meningkatkan kekuatan tubuh, daya tahan
tubuh danfungsi kekebalan tubuh (Cang PH,
2008). Selain itu aktifitas fisik rutin seperti WEP
jugamemiliki efek menurunkan stres emosional
dan kecemasan yang sering dialami pasien
dengankanker (Milne HM, 2008).
Latihan aerobic merupakan bentuk latihan fisik
yang melibatkan berbagai kelompok
otot besar dalam waktu yang panjang,
beberapa contoh latihan aerobic meliputi
berjalan, berlari, berenang, dan bersepeda.
C (Comparison) 1. Manajemen Fatigue melalui Kombinasi
Aerobik dengan Relaksasi Yoga pada
PenderitaKanker Payudara dalam
Program Kemoterapi oleh Muhammad
Taukhid
2. Terapi Komplementer Yoga Membantu
Mengatasi Fatigue Pasien Kanker
Payudara Tahun: 2021 Peneliti: Indah
Indreani Sari, Riri Maria,Agung Waluyo
O (outcome) Latihan aerobic telah terbukti efektif sebagai
salah satu
intervensi pada CRF, gangguan tidur, depresi,
kecemasan, fungsi kardiopulmonari dan
peningkatan kualitas hidup pada pasien kanker
dan penyintas (Mustian et al. 2013).
Tahun terbit 2022
bahasa indonesia

Judul penelitian : Role of Physiotherapy in Improving Lifestyle of Female Cancer Patients

Penulis : sardeshu, malvika, niharika

Kriteria paragraf
P (problem/population) Female Cancer Patients, (kanker payudara dan
kanker ovarium)
I (intervention) Physical therapy
C (Comparison) 1. Burgess C, Cornelius V, Love S, Graham
J, Richards M, Ramirez A, etal.
Depression and anxiety in women with
early breast cancer: Five year
observational cohort study. BMJ. 2005;
330: 702.
2. Zigmond AS, Snaith RP. The hospital
anxiety and depression scale. Acta
Psychiatr Scand. 1983; 67: 361-370.
O (outcome) Physical therapy has been shown to benefit
gynecologic cancer
patients in a few prior studies [28]. Pelvic floor
physical therapy should
be used by physical therapists to help with
pelvic floor symptoms
[29]. In general, locomotion ability exercises
such as standing and
walking, lymphatic drainage massage, vantage,
manual stretching,
myofascial therapy, relaxation massage,
stretching, strengthening,
resisted exercise, PNF, aerobic exercise, TENS,
patient education, and
behavioural training are included in physical
therapy for gynecologic
cancer patients [30].
Tahun terbit 2022
bahasa Inggris
Judul penelitian : PENGARUH LATIHAN FISIK TERHADAP NYERI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
PASCA MASTEKTOMI DI RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI

Penulis : Indrawati

Kriteria paragraf
P (problem/population) Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien kanker payudara pasca
mastektomi yang dirawat di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi.
I (intervention) Latihan fisik
C (Comparison) 1. Ariawan, I. (1998). Besar dan metode
sample pada penelitian kesehatan,
Jurusan biostatistik dan kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat, UI
2. Dvorak, C. V. (2005), Exercise and
Cancer Recover
http://nursingworld.org/ojin/hirsh/topi
c3/tpc3_2.htm, diperoleh 23 Maret
2007
O (outcome) Berdasarkan tabel 5.9 di atas, rata-rata tingka
nyeri sebelum diberikan intervensi
latihan fisik ditambah analgesik adalah 8.60,
dengan standar deviasi 0.83 dan
sesudah intervensi yang dilakukan selama 7
hari, rata-rata tingkat nyeri menjadi
1,07 dengan standar deviasi 0,70 berarti
mengalami penurunan tingkat nyeri sebesar
7,53 sedangkan kelompok kontrol yang
diberikan terapi standar analgesik rata-rata
tingkat nyeri sebelum intervensi adalah 8,20
dengan standar deviasi 0,86 dan
sesudah intervensi yang dilakukan selama 7
hari, rata-rata tingkat nyeri menjadi
2,93 dengan standar deviasi 0,96 berarti
mengalami penurunan tingkat nyeri sebesar
5,27. Hasil uji beda dua mean berpasangan
(paired t-test) didapatkan adanya
perbedaan yang bermakna penurunan tingkat
nyeri sebelum dilakukan intervensi dan
sesudah dilakukan intervensi baik pada
responden yang diberikan latihan fisik
ditambah analgesik pada kelompok intervensi
(p=0,000, α=0,05) maupun pada
responden yeng diberikan terapi standar
analgesik pada kelompok kontrol (p=0,000,
α=0,05). Dapat disimpulkan bahwa perubahan
tingkat nyeri responden baik pada
kelompok intervensi maupun kelompok
Tahun terbit 2008
bahasa indonesia
Judul penelitian : REHABILITATION FOR COLORECTAL CANCER PATIENTS

Penulis : NADA KRALJEVI]

Kriteria paragraf
P (problem/population) Pasien kanker rumah sakit universitas sestre
misrdnice
I (intervention) Physical therapi
C (Comparison) 1. Stubblefield, MD. Rehabilitation of the
Cancer Patient.
In: DeVita VT, Lawrence TS, Rosenberg SA.
DeVita,
Hellman and Rosenberg’s Cancer: Principles
and
Practice of Oncology,9th Edition.
http://ovidsp.tx.
ovid.com/sp-3.4.2a/ovidweb.cgi (44 str.- od
23.12.
2013.) (1)

2. Rankin J, Robb K. Murtagh N. Cooper J. Lewis


S. Re-
habilitation in cancer care. Oxford: Wiley-
Blackwell

Publishing Ltd, 2008.


O (outcome) Physical therapi efektif meningkatkan kualitas
hidup
Tahun terbit 2013
bahasa croatia

Judul penelitian : Teknik Relaksasi untuk Penerimaan Diri pasien Kanker Payudara
Penulis : Ni Made Merlin,Anggorowati,Chandra Bagus Ropyanto,Antonius Rino Vanchapo4

Kriteria paragraf
P (problem/population) Pasien kanker payudara
I (intervention) Teknik relaksasi, Terapi rejimen untuk pasien
kanker
payudara dapat menghabiskan energi untuk
melawan stres dari pasien sehingga
penerimaan
diri pasien akan turun. Solusi terbaik bagi
pasien
adalah bagaimana hal itu dapat meningkatkan
proses penerimaan diri dengan menggunakan
teknik relaksasi seperti napas dalam,
peregangan,
yoga, relaksasi, dan mendengarkan musik juga
lingkungan pemulihan alami.
C (Comparison) Artikel pertama dengan judul “Restore:
The Journey Toward Self-Forgiveness: A

Randomized Trial of Patient Education on Self-


forgiveness in cancer patients and caregiver”
oleh

Tousaint, et al pada tahun 2014 dengan


menggunakan intervensi singkat psiko-spiritual
untuk memberi semangat dan memaafkan diri
sendiri. Hasil dari penelitian ini didapatkan
bahwa responden mengalami peningkatan
penerimaan diri dan pengampunan diri
(Toussaint, Barry, Bornfriend, & Markman,
2014).
Artikel kedua yang direview adalah
“Program Pasien Pandai untuk Meningkatkan
Optimisme Pasien Kanker Payudara oleh
Saniatuzzulfa pada tahun 2015.
O (outcome) Efektif meningkatkan relaksasi penderita
kanker payudara
Tahun terbit 2019
bahasa indonesia

Judul penelitian : Role of physiotherapy in supporting recovery from breast cancer treatment: a

qualitative study embedded within the UK PROSPER trial

Penulis : Sophie Rees ,Bruno Mazuquin ,1,2 Helen Richmond,1,Esther Williamson , Julie Bruce ,1
Kriteria paragraf
P (problem/population) Twenty participants at high risk of shoulder
problems after breast cancer surgery recruited
to the
UK PROSPER trial (10 each from the
intervention arm
and control arm), and 11 physiotherapists who
delivered
the intervention. Trial participants were
sampled using
convenience sampling. Physiotherapists were
purposively
sampled from high and low recruiting sites.
I (intervention) 1. Physical therapy
C (Comparison) McNeely ML, Campbell K, Ospina M, et al.
Exercise interventions for
upper-limb dysfunction due to breast cancer
treatment. Cochrane
Database Syst Rev 2010;6:CD005211.
2. Mejdahl MK, Andersen KG, Gärtner R,
et al. Persistent pain andsensory
disturbances after treatment for breast
cancer: six yearnationwide follow-up
study. BMJ 2013;346:f1865.
O (outcome) Participants described that the PROSPER
exercise
intervention helped them feel confident in
what their
body could do and helped them regain a sense
of control
in the context of cancer treatment, which was
largely
disempowering. Control arm participants
expressed less of
a sense of control over their well-being.
Physiotherapists
found the exercise intervention enjoyable to
deliver
and felt it was valuable to their patients. The
extra time
allocated for appointments during intervention
delivery
made physiotherapists feel they were providing
optimal
care, being the ‘perfect physio’. Lessons were
learnt about
the implementation of a complex exercise
intervention
for women with breast cancer, and the issues
raised
will inform the development of a future
implementation
strategy.
Tahun terbit 2020
bahasa inggris

Judul penelitian : Physiotherapy programme reduces fatigue in patients

with advanced cancer receiving palliative care: randomized

controlled trial

Penulis : Anna Pyszora1 & Jacek Budzyński 2 & Agnieszka Wójcik3 & Anna Prokop4 &

Małgorzata Krajnik1

Kriteria paragraf
P (problem/population) trial. Sixty patients diagnosed with advanced
cancer receiving
palliative care were randomized into two
groups: the treatment
group (n = 30) and the control group (n = 30).
The therapy
took place three times a week for 2 weeks.
I (intervention) Phisical therapy
C (Comparison) 1. NCCN Clinical practice guidelines in
oncology: cancer-related fa-
tigue, version I.2017 - December 19, 2016
https://www.nccn.org/professionals/physician_
gls/pdf/fatigue.pdf. Accessed 22 Jan 2017
2. Winningham ML, Nail LM, Burke MB et al
(1994) Fatigue and
cancer experience. Oncol Nurs Forum 2:23–36
O (outcome) Physical therapi efektif dalam menurunkan
fatigue penderita kanker
Tahun terbit 2023
bahasa inggris

Judul penelitian : Walking Exercise Programme (WEP) Menurunkan Cancer Related Fatigue (CRF)
Pada Pasien Kanker Payudara Di RSUD. Ibnu Sina Gresik

Penulis : Indah Sri Wahyuni*, I Ketut Sudiana**, Herdina Mariyanti**

Kriteria paragraf
P (problem/population) population was breast cancer patient
undergoing chemotherapy in RSUD Ibnu Sina
Gresik in
June 2012. The 10 respondents who met
inclusion criteria were taken with matching
allocation
technique and divided into control and case
group.
I (intervention) Physical therapi/ olahraga, walking excercise
program
C (Comparison) Aghili, M et al 2007, ’A pilot study of the
effects of programmed aerobic exercis
e on the sever ity of fatigue in cancer
patients during external radiotherapy’,
European Journal of Oncology
Nursing, vol. 11, hal 179 – 182,
diakses 4 Maret 2012
www.elsevier.com/locate/ejon
Ariani, DN 2009, ’Tinjauan faktor yang
berpengaruh terhadap kelelahan
pengemudi bus’, Jurnal Universitas
Indonesia, diakses pada 17 Juli 2012,
O (outcome) Distribusi data demografi responden
penelitian ini dapat dilihat bahwa dari segi
usia kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol sebagian besar responden berusia 41-
45 tahun (60%). Dari segi pendidikan,
mayoritas kelompok perlakuan berpendidikan
setingkat SMA (80%) dan kelompok kontrol
berpendidikan setingkat SMA sebanyak
(60%). Dari segi pekerjaan mayoritas
responden adalah ibu rumah tangga yaitu

31
sebesar 80% pada kelompok kontrol dan 40%
pada kelompok perlakuan. Dari segi stadium
kanker yang dialami, mayoritas responden
berada pada stadium 2B, untuk kelompok
kontrol sebesar (60%) dan kelompok
perlakuan sebesar (80%). Sedangkan yang
terakhir dari segi rutinitas berolahraga,
seluruh responden baik kelompok kontrol
maupun kelompok perlakuan tidak rutin
melakukan olahraga (100%).
Skala fatigue yang dialami oleh
seluruh responden sebelum diberikan WEP
adalah berkisar antara 5,4-7,0 pada kelompk
perlakuan dan berkisar antara 5,4-6,8 pada
kelompok kontrol. Sedangkan pada post-test
ke-tiga seluruh responden pada kelompok
perlakuan mengalami penurunan skala
fatigue sehingga berkisar pada 4,0-5,4.
Sedangkan pada kelompok kontrol skala
fatigue yang dirasakan tidak berbeda jauh
dengan sebelumnya yaitu berkisar antara 5,6-
6,3. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel
Tahun terbit
bahasa indonesia

Judul penelitian : Pusat Rehabilitasi Kanker Pasca Pengobatan Pada Wanita Di Banjarmasin

Penulis : Fenni Yolanda

Kriteria paragraf
P (problem/population) Penderita kanker wanita
I (intervention) rehabilitasi medik yang
digunakan adalah rehabilitasi restoratif,
rehabilitasi suportif, dan rehabilitasi paliatif.
Terapi Okupasi, Fisioterapi, Beauty Care
(Kecantikan), 4. Terapi Nutrisi, Terapi Psikologi
C (Comparison) Akmal, M. (2010). Ensiklopedia
Kesehatan Untuk Umum.
Ar-Ruzz Media. Indonesia
Akmal, M. (2017). Ensiklopedia Kesehatan
Untuk Umum (1st ed.). Ar-Ruzz
Media. Indonesia
O (outcome) Konsep healing, dan rehabilitasi medik yang
digunakan adalah rehabilitasi restoratif,
rehabilitasi suportif, dan rehabilitasi paliatif.
Terapi Okupasi, Fisioterapi, Beauty Care
(Kecantikan), 4. Terapi Nutrisi, Terapi Psikologi
dapat membatu merileksasi dan mengurangi
tingkat stress penderita kanker wanita
Tahun terbit 2022
bahasa indonesia

Kesimpulan : fisioterapi dapat digunakan untuk intervensi para penderita kanker

Anda mungkin juga menyukai