Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

TERAPY KOMPLEMENTER

TERAPI KOMPLEMENTE YANG SUDAH

DIPERATIKAN DIDUNIA

Dosen Pembimbing :

Ns. Yessi Andriani, M,Kep.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :

Harum Bulan Zainal

(2000212009)

DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

T.A 2021/2022
TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
DENGAN LIMFEDAMA

A PENGERTIAN
Kanker payudara adalah kanker yang banyak dialami oleh wanita didunia dengan
banyaknya masalah yang dapat ditimbulkannya. Salah satu komplikasi yang dapat dialami
pasien dengan kanker payudara adalah limfedama.

Limfedama merupakan pembengkakan abnormal pada tangan, lengan, dan payudara


sebagai efek negatif dari penatalaksanaan medis. Saat ini berbagai upaya untuk menangani
limfedema dilakukan, terdiri dari penanganan invasif maupun komplementer.

B MANFAAT DAN TUJUAN


Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifkan penggunaan terapi
komplementer yang dijalani pasien kanker payudara. Metode yang digunakan adalah tinjauan
litelatur melalui pencarian artikel-artikel yang terindeks sari beberapa database dari tahun
2015-2019.

Hasil tinjauan tersebut menunjukan efek positif dari penggunaan limfedama yang
dialami pasien kanker payudara. Dimana terapi komplementer dapat menjadi salah satu untuk
mengurangi dan menangani limfedema pada pasien kanker payudara.

C INDIKASI
 Klien yang baru datang ketempat pelayana
 Secara rutin pada pasien yang dirawat
 Sewaktu-waktu sesuai kebutuha klien

D KONTRAINDIKASI
 Memar pada kulit
 Depresi berat
 Tidak ada harapan sembuh
 Pembosan

E TEKNIK ATAU PROSEDUR TINDAKAN


 YOGA

Pada penelitian Pasyar, Barshan Tashnizi, Mansouri, & Tahmasebi (2019) menyebutkan
bahwa latihan yoga yang dilakukan pada 40 pasien kanker payudara yang mengalami
limfedema mampu meningkatkan kualitas hidup yakni fungsi fisik, emosional, dan peran (P <
0.05). namun tidak didapatkan hasil yang signifikan terhadap perubahan volume edema baik
dalam kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.

 LATIHAN RESISTENSI DAN AEROBIC

Penelitian Buchan, Janda, Box, Schmitz, & Hayes, (2016) pada 41 pasien
membandingkan latihan resistensi dan latihan aerobic yang menggunakan design penelitian
RCT dan mendapatkan hasil bahwa status limfedema tidal terjadi perubahan. Namun dampak
baik yang relevan didapatkan pada fungsi tubuh dan kualitas hidup.

 AKUPUNTUR

Hal serupa juga dilaporkan oleh Bao et al (2018) yang melakukan penelitian tentang
keefektifan akupuntur pada 84 pasien kanker payudara yang dibagi menjadi dua kelompok,
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Ditemukan perbedaan dari kedua kelompok yaitu
lingkar lengan lengan p = 0.14 atau bioimpedance p = 0.8. Tidak didapatkan hasil yang
signifikan terhadap pengurangan limfedema yang dialami pasien kanker payudara.

 KOMPRESI DAN LATIHAN

Penelitian lain Butt, Ijaz, & Qamar (2017) juga menunjukkan hasil yang positif.
Penelitian tersebut membandingkan penggunan kompresi dan kompresi yang dikombinasikan
dengan latihan serta perawatan kulit pada 30 pasien dengan limfedema. Terjadi peningkatan
yang signifikan secara statistic pada kedua kelompok (P>0.05). Namun, secara klinis,
kompresi perban yang dikombinasikan dengan latihan serta perawatan kulit lebih efektif
dalam mengurangi limfedema.

 TERAPI AIR

Selain itu, Deacon, Noronha, Shanley, & Young (2019) melaporkan penelitiannya
mengenai terapi air dengan cara Ai Chi yang dibandingkan dengan latihan air konvensional.
Penelitian ini menggunakan cross over ramdomized controlled trial dimana dibagi dua
kelompok yang terdiri dari 18 partisipan. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan terpai air
dengan cara Ai Chi dapat menurunkan volume lengan sebanyak 72% dibandingkan dengan
latihan air konvensional 28%. Namun tidak terdapat perbedaan dari kedua kelompok terkait
pengukuran bioimpedance.terhadap pasien kanker payudara dengan limfedema.

 PENELITIAN KUALITATIF TEKNIK REFLEKSI

Terkait dengan terapi komplementer pada pasien kanker payudara yang mengalami
limfedema terdapat dua artikel kualitatif yang digunakan. Dalam penelitian Whatley, Street,
& Kay (2018) dilaporkan bahwa penelitiannya menggunakan studi kualitatif dengan
penggunaan pertanyaan semistruktur terkait teknik refleksi pada pasien kanker payudara
dengan limfedema. Sebanyak 26 partisipan dijadikan sampel. Dari penelitian ini, didapatkan
empat tema yang berarti, yakni fungsi fisik pada kehidupan sehari-hari, dampak psiko-sosial
terkait limfedema, pengalaman perubahan fisik selama dan setelah perawatan refleksologi,
serta kembalinya optimisme. Perawatan refleksi dianggap menyenangkan, tidak invasif,
mampu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan mobilisasi.

 YOGA

Hasil positif juga didapatkan dalam penelitian Loudon, Barnett, & Williams (2017) pada
59 partisipan kanker payudara dengan limfedema. Penelitian ini mengidentifikasi pengalaman
pasien yang melakukan yoga. Dilaporkan bahwa yoga menjadi intervensi yang bermanfaat
bagi fisik maupun psikososial partisipan dengan limfedema. Limfedema yang dialami tidak
disangkal dan disembunyikan lagi. Partisipan juga mengungkapkan bahwa telah mampu
mengatasi keterasingan, harga diri, dan dan kurangnya normalitas setelah mengalami
limfedema.

SIMPULAN

penggunaan terapi komplementer dapat menjadi pilihan untuk manajemen limfedema


pada kanker payudara. Terapi komplementer dapat menjadi kombinasi dengan tatalaksana
medis karena memberikan efek positif, mengurangi dan menangani limfedema pada kanker
payudara. Dengan adanya terapi komplementer, keluhan dan gejala yang dialami pasien
kanker payudara denganlimfedema dapat diminimalkan sehingga meningkatkan fungsi tubuh
pasien, baik fisik, emosional, maupun sosial, serta memberikan kepuasan bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/articl
e/download/853/553/&ved=2ahUKEwit99e0u7PzAhWa8XMBHabOCEAQFnoECAgQAQ&
usg=AOvVaw3h5kR-52q1wuDj0Wv36yxc

Anda mungkin juga menyukai