Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan

Volume 13 Nomor 3, September 2021


e-ISSN 2549-8118; p-ISSN 2085-1049
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

MINUMAN JAHE BERPENGARUH TERHADAP PENURUNAN MUAL DAN


MUNTAH PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI
KEMOTERAPI DENGAN PENDEKATAN COMFORT THEORY
Sri Wahyu Wilujeng¹*, Handayani², Farida Umamah³
1
Program Studi Magister Terapan Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya, Jl. SMEA No. 57 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
2
Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jl. SMEA No. 57
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
3
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jl. SMEA No. 57 Surabaya,
Jawa Timur, Indonesia
*sriwahyu010.mk19@student.unusa.ac.id

ABSTRAK
Mual muntah merupakan efek samping yang menakutkan bagi penderita dan keluarga. Kondisi ini
menyebabkan stres bagi penderita dan keluarga yang terkadang memilih menghentikan siklus terapi
yang berpotensi meningkatkan progesivitas kanker dan mengurangi harapan hidup pasien. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis pengaruh minuman jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan pendekatan comfort theory. Desain
penelitian menggunakan quasy experiment pre-post control group design dengan teknik simple
random sampling dan populasi pada wanita dewasa berusia 25-65 sebanyak 50 orang dengan sampel
44 responden. Pengumpulan data dilakukan menjadi 2 tahap: tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Pelaksanaan intervensi dilakukan selama 3 hari pasca kemoterapi dengan mengkonsumsi 1 hari
sebanyak 2 kali kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon dan mann whitney dengan nilai
signifikan p < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dan sesudah diberikan minuman air jahe
pendekatan comfort theory didapatkan nilai kemaknaan ρ= 0,000 dimana ρ<0,05 yang berarti Ho
ditolak yang artinya ada pengaruh minuman jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien
kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan pendekatan comfort theory. Pemberian minuman
air jahe dengan pendekatan comfort theory dapat menurunkan mual muntah pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi.

Kata kunci: comfort theory; jahe; kanker payudara; kemoterapi; mual muntah

GINGER DRINK HAS AN EFFECT ON THE REDUCTION OF NAUSEA


AND VOMITING IN BREAST CANCER PATIENTS UNDERGOING
CHEMOTHERAPY WITH A COMFORT THEORY APPROACH

ABSTRACT
Nausea vomiting is a scary side effect for sufferers and families. This condition causes stress for
sufferers and families who sometimes choose to stop the cycle of therapy that has the potential to
increase cancer progesivity and reduce patient life expectancy. The purpose of this study was to
analyze the effect of ginger drinks on the reduction of nausea and vomiting in breast cancer patients
undergoing chemotherapy with a comfort theory approach. The study design used quasy experiment
pre-post control group design with simple random sampling techniques and population in adult
women aged 25-65 as many as 50 people with a sample of 44 respondents. Data collection is carried
out into 2 stages: the preparation stage and the implementation stage. The intervention was carried
out for 3 days after chemotherapy by taking 1 day as much as 2 times then analyzed using wilcoxon
and mann whitney tests with a significant value of p < 0.05. The results showed before and after
being given ginger water drink comfort theory approach obtained an meaningful value of ρ = 0.000
where ρ<0.05 which means Ho rejected which means there is an effect of ginger drink on the
decrease in nausea and vomiting in breast cancer patients undergoing chemotherapy with comfort

655
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

theory approach. Giving ginger water drinks with a comfort theory approach can reduce nausea
vomiting in breast cancer patients undergoing chemotherapy.

Keywords: breast cancer; chemotherapy; comfort theory; ginger; nausea vomiting

PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari
epitel duktus maupun lobulusnya, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker
terbanyak di Indonesia tahun (Farhadi, 2016). Pathological Based Registration di Indonesia,
kanker payudara menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6% pertahun
(Kemenkes, 2017). Saat ini kasus kanker payudara menjadi salah satu penyakit utama
penyebab kematian kaum wanita di dunia. Penyakit kanker dapat menyerang kapan saja dan
menyerang wanita pada usia 40-50 tahun (American Cancer Society, 2011). Kanker
payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini
cenderung berdampak pada perempuan yang memasuki usia senja di atas 50 tahun.

Berdasarkan data di ruang kemoterapi RSPAL Dr. Ramelan Surabaya selama bulan Oktober
– Desember 2020, bahwa pasien kemoterapi dengan kanker payudara rata-rata per bulan 120
pasien, yang mengalami keluhan mual dan muntah sebanyak 50-60%. Fakta tersebut dapat
didukung oleh hasil penelitian Nasif, Junaidi & Muchtar (2011) yang menunjukkan penderita
kemoterapi yang mengalami mual muntah saat diberikan obat antiemetik dan secara umum
antiemetik belum efektif mengatasi mual dan muntah setelah pemberian obat kemoterapi.
Beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa meskipun mendapatkan profilaksis
antiemetik, frekuensi mual muntah akut dan lambat masih terjadi lebih dari 60%. Penelitian
lain menunjukkan bahwa 22-50% pasien mengalami mual muntah akibat kemoterapi (Genc
et al., 2013).

Mual dan muntah pasca kemoterapi di sebabkan karena adanya interaksi antara 5-
hidroxytryptamine-3 (5HT3) dengan reseptor 5HT3 pada afferen terminal Vagus di dinding
usus (Apro et al, 2013). Wood (2017) mengemukakan bahwa chemotherapy-induce nausea
and vomiting (CINV) disebabkan oleh adanya rangasangan zat obat kemoterapi dan hasil
metabolitnya terhadap pusat mual dan muntah, yaitu Vomiting center yang terdapat di
medulla oblongata dan chemoteceptor trigger zone (CTZ) yang terdapat diarea postrema
(AP) batas belakang ventrikel keempat melalui serabut saraf aferen. Mual dan muntah
mengakibatkan gangguan rasa nyaman yang perlu diatasi, rasa nyaman merupakan bagian
dari keperawatan yang penting untuk diperhatikan (Siefert et al, 2012). Kenyamanan
diartikan sebagai kondisi sejahtera dan merupakan tahap berakhirnya tindakan keperawatan
yang dilakukan kepada klien dan nilai dasar yang menjadikan tujuan keperawatan ada setiap
waktu (Siefert et al, 2012). Pendekatan teori comfort yang dikembangkan oleh Kolcaba
memberikan kenyamanan sebagai bagian terdepan dalam proses keperawatan, Kolcaba
memandang bahwa kenyamanan holistik adalah kenyamanan yang menyeluruh meliputi
kenyamanan fisik, psikospiritual, lingkungan, dan psikososial. Tingkat kenyamanan terbagi
menjadi tiga yaitu relief dimana pasien memerlukan kebutuhan kenyamanan yang spesifik,
ease yaitu terbebas dari rasa ketidaknyamanan atau meningkatkan rasa nyaman, dan
transcendence yaitu mampu mentoleransi atau dapat beradaptasi dengan ketidaknyamanan
(Tomey & Alligood, 2016).

Salah satu tindakan penanganan dalam pengobatan kanker payudara adalah dengan
menggunakan obat antikanker yang disebut sitostatika atau kemoterapi. Obat sitostatika
dapat menghambat proliverasi pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi dapat menjadi terapi
definitive maupun adjuvan dari terapi radiasi atau operatif (Susan, 2009). Tindakan non

656
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

farmakologi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual muntah pada pasien kemoterapi
yaitu dengan mengkonsumsi jahe yang merupakan obat herbal yang aman, efektif dan
memiliki khasiat yang tinggi untuk kesehatan (Aryanta, 2017). Khasiat dan manfaat jahe
terutama karena kandungan minyak atsiri yang mengandung rasa pedas dan mempunyai
beberapa manfaat salah satunya digunakan untuk mengurangi mual dan muntah (Aryanta,
2017). Jahe mempunyai kelebihan dalam mengatasi mual muntah. Hal ini dikarenakan jahe
mampu memblok serotonin yang merupakan senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut
berkontraksi, sehingga timbul rasa mual, termasuk rasa mual akibat kemoterapi (Cidadapi,
2016). Dengan pendekatan Comfort Theory dalam memberikan minuman jahe tersebut
bertujuan untuk membantu memberikan rasa nyaman terhadap efek yang di timbulkan dari
kemoterapi.

Kenyamanan sendiri menurut Katherine Kolcaba adalah pengalaman langsung dalam


memenuhi kebutuhan akan kelegaan, kemudahan, dan transendensi dalam empat konteks
(fisik, psikospiritual, sosiokultural, dan lingkungan) atau kita sering menyebutnya dengan
bio-psikospiritual-sosio-kultural (Ergin & Cinar, 2019). Pentingnya penelitian ini dilakukan
untuk mengurangi mual muntah pada pasien karena efek samping kemoterapi. Kondisi
tersebut menyebabkan stres bagi pasien dan keluarga yang terkadang memilih menghentikan
siklus terapi yang berpotensi meningkatkan progesivitas kanker dan mengurangi harapan
hidup pasien. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh minuman jahe terhadap
penurunan mual dan muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi
dengan pendekatan comfort theory.

METODE
Jenis penelitian adalah analitik untuk mengkaji hipotesis mengenai kemungkinan hubungan
antara variabel. Jenis penelitian ini menggunakan quasy xperimental dengan rancangan yang
dilakukan dengan pendekatan one group pra post test design. Dalam rancangan ini, kelompok
eksperimental diberi perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Pada
kedua kelompok diawali dengan pre-test dan setelah pemberian perlakuan pada kelompok
eksperimental, dilakukan pengukuran kembali (post-test) pada kedua kelompok. Jumlah
populasi 50 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan sampelnya bejumlah 44
pasien dengan 22 kelompok eksperimental dan 22 kelompok control, Besar sampel yang
diambil menggunakan teknik sampling Probability Sampling dengan simple random Sampling
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan menjadi 2 tahap
yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Penelitihan ini menggunakan Uji Mann
Whitney untuk menganalisis perbedaan mual dan muntah pada kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol dan uji Wilcoxon untuk menganalisis pengaruh mual dan muntah pada
kelompok perlakuan.

HASIL
Tabel 2 pada kelompok intervensi didapatkan p-value pada mual muntah pre test dan post
test pada kelompok intervensi sebesar 0,000 atau p < 0.05 berarti ada perbedaan yang
bermakna dimana didapatkan perubahan kategori mual muntah sebelum diberikan minuman
air jahe pendekatan comfort theory hampir seluruhnya (90,0%) responden mengalami mual
muntah kategori sedang dan sesudah diberikan minuman air jahe pendekatan comfort theory
hampir seluruhnya (90,0%) responden mengalami mual muntah kategori ringan. Berdasarkan
hasil uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test serta uji Mann Whitney
sebelum dan sesudah diberikan minuman air jahe pendekatan comfort theory didapatkan nilai
kemaknaan ρ= 0,000 dimana ρ<0,05 yang berarti Ho ditolak yang artinya ada pengaruh

657
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

minuman jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien kanker payudara yang
menjalani kemoterapi dengan pendekatan comfort theory di RSPAL. Dr. Ramelan Surabaya.

Tabel 1.
Karakteristik Responden
Intervensi Kontrol Total
Karakteristik
(n=22) (n=22) Homogenitas
Responden
f % f % f %
Usia
35-45 4 18,2 1 4,5 5 11.3
0,216
46-55 10 45,5 12 54,5 22 50,0
56-60 8 36,4 9 40,9 17 38,7
Pendidikan
Sekolah Menengah
6 27,3 6 27,3 12 27,3
Pertama
Sekolah
12 54,5 13 59,1 25 56,8 0,545
Menengah Atas
Perguruan
4 18,2 3 13,6 7 15.9
Tinggi
Pekerjaan
Tidak Bekerja 5 22,7 9 40,9 14 31,9
Ibu Rumah
13 59,1 12 54,5 25 56,8 0,594
Tangga
Guru 1 4,5 1 4,5 2 4,5
PNS 3 13,6 - - 3 6,8
Status
Pernikahan
0,240
Menikah 21 95,5 20 90,9 41 93,2
Janda 1 4,5 2 9,1 3 6,8
Lama Kemoterapi
< 1 tahun 12 54,5 11 50,0 23 52,3 0,175
> 1 tahun 10 45,5 11 50,0 21 47,7

Tabel 2.
Hasil Pengaruh dan Perbedaan Pre Test dan Post Test Mual Muntah pada Kelompok
Intervensi
Pemberian Minuman Mual Muntah Total
Jahe Dengan Pendekatan Ringan Sedang Berat
Comfort Theory f % f % f % f %
Pre Test 0 0 20 90,0 2 9,1 22 100
Post Test 20 90,9 2 9,1 0 0 22 100
Mann Whitney - U ρ= 0,000
Wilcoxon Sign Rank Test ρ= 0,000

PEMBAHASAN
Mual muntah pada pasien kanker payudara sebelum diberikan minuman jahe dengan
pendekatan comfort theory
Mual muntah pada pasien kanker payudara sebelum diberikan minuman jahe dengan
pendekatan comfort theory pada kelompok intervensi dapat dilihat pada tabel 5.3
menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (90,0%) responden mengalami mual muntah

658
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

kategori sedang. Pada kelompok kontrol sebelum diberikan tindakan sesuai standar rumah
sakit didapatkan bahwa hampir seluruhnya (81,8%) responden mengalami mual muntah
kategori sedang.

Mual muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi sebelum diberikan
intervensi mengalami kategori sedang dengan skor 9-16 dalam mual muntah, hal ini
dimungkinkan karena kurangnya lingkungan dan teknik non farmakologis yang mendukung.
Hal tersebut didukung penelitian oleh (Rimawan, 2021) yang menyatakan pasien yang
mengalami efek samping dari kemoterapi yaitu mual 87%, dan muntah 54% sehingga
penatalaksanaan mual dan muntah yang tidak tepat dapat menghambat proses kemoterapi
berikutnya, menurunkan tingkat kesembuhan kasus kanker.

Karsono (2010) menyebutkan bahwa kanker payudara merupakan suatu penyakit dari
pertumbuhan sel, akibat dari adanya onkogen yang dapat juga menyebabkan sebuah sel
normal akan menjadi sebuah sel kanker di dalam jaringan payudara seseorang. Firmana
(2017) mengemukakan bahwa salah satu pengobatan kanker payudara yaitu dengan
kemoterapi dimana penggunaan obat-obat sitotoksik dalam terapi kanker yang dapat
mengambat proliferasi sel kanker. Kemoterapi memiliki dampak yang kompleks pada diri
pasien antara lain dampak terhadap fisik dan psikologis kemoterapi memberikan efek nyata
kepada fisik pasien seperti salah satunya terjadinya mual dan muntah di sebabkan karena
adanya interaksi antara 5-hidroxytryptamine-3 (5HT3) dengan reseptor 5HT3 pada afferen
terminal Vagus di dinding usus. Selanjutnya serabut aferen Vagus tersebut meneruskan
rangsangan ke dorsal brain stem, terutama ke nucleus traktus solitaries (NTS) dan ke AP
yang berada di dorsal vagal complex (Apro dkk, 2013). Kompleks ini merupakan tempat
beradanya reseptor untuk neurotransmitter yang mempunyai peran potensial terhadap respon
muntah (Ambarwati, 2014).

Pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum diberikan intervensi maupun
tindakan standar rumah sakit didapatkan responden memiliki mual muntah dengan kategori
sedang. Kanker payudara merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada
wanita, kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi sehingga sel itu tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat
dikendalikan, sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh
tubuh. Kemoterapi merupakan terapi modalitas kanker yang paling sering digunakan pada
kanker stadium lanjut lokal, maupun metastatis dan sering menjadi satu-satunya pilihan
metode terapi yang efektif. Setiap orang akan mengalami variasi dampak yang berbeda
dalam merespon obat kemoterapi, efek fisik yang tidak diberikan penanganan yang baik
dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.

Mual muntah pada pasien kanker payudara sesudah diberikan minuman jahe dengan
pendekatan comfort theory
Mual muntah pada pasien kanker payudara sesudah diberikan minuman jahe dengan
pendekatan comfort theory pada kelompok intervensi dapat dilihat pada tabel 5.4
menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (90,0%) responden mengalami mual muntah
kategori ringan. Pada kelompok kontrol sesudah diberikan tindakan sesuai standar rumah
sakit didapatkan bahwa hampir seluruhnya (77,3%) responden juga mengalami mual muntah
kategori sedang.

Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Enikmawati (2016) menyebutkan bahwa
tindakan intervensi nonfarmakologi yaitu dengan pemberian jahe merupakan bagian dari

659
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

intervensi comfort yang bertujuan memberikan kenyamanan secara fisik pada pasien kanker
yang menjalani kemoterapi dengan mengurangi atau menghilangkan mual muntah akibat
kemoterapi dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Muzeyyen et al, 2017) yang
berjudul “Oral Intake of Ginger for Chemotheraphy – Induced Nausea and Vomiting Among
Women With Breast Cancer” bahwa pemberian jahe selama 2 kali sehari selama tiga hari
menghasilkan tingkat keparahan mual dan jumlah episode muntah secara signifikan lebih
rendah pada kelompok intervensi dibandingkan pada kelompok kontrol (p <0,05). Menurut
Suranto (2014), jahe banyak mengandung berbagai fitokimia dan fitonutrien dimana
beberapa zat yang terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%, oleoresin,
damar, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerin, gingeron, minyak damar,
flavonoid, polifenol, alkaloid, dan musilago. Kandungan gingerol dipengaruhi oleh umur
tanaman dan agroklimat tempat tumbuh tanaman jahe, karena semakin tua umur tanaman
jahe semakin tinggi pula kandungan gingerol. Gingerol juga bersifat sebagai antioksidan
sehingga jahe bermanfaat sebagai komponen bioaktif anti penuaan. Komponen bioaktif jahe
dapat berfungsi melindungi lemak atau membrane dari oksidasi, menghambat oksidasi
kolesterol, dan meningkatkan kekebalan tubuh (Kurniawati, 2010). Selain kandungan
senyawa gingerol yang bersifat sebagai antioksidan, jahe juga mempunyai kandungan nutrisi
lainnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah diberikan intervensi maupun
tindakan standar rumah sakit didapatkan perbedaan kategori mual muntah pada pasien
kanker payudara yang menjalani kemoterapi dikarenakan kelompok intervensi mendapatkan
perlakuan minuman air jahe dengan pendekatan comfort theory yang mana jahe sangat
efektif untuk mencegah atau menyembuhkan berbagai penyakit karena mengandung gingerol
yang bersifat anti inflamasi dan antioksidan yang sangat kuat dan jahe berkhasiat untuk
mengatasi berbagai penyakit, seperti mual-mual, mengurangi rasa sakit dan nyeri otot,
membantu menyembuhkan penyakit.

Pengaruh minuman jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi dengan pendekatan comfort theory
Pemberian minuman jahe dengan pendekatan comfort theory memberikan efek yang
signifikan terhadap penurunan mual muntah pada pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi. Hasil penelitian pada kelompok kontrol sebelum dan sesudah pemberian
intervensi yang diberikan perawat sesuai standar rumah sakit mengalami perubahan mual
muntah yang tidak signifikan, hal ini dibuktikan pada tabel 5.5 dengan nilai p = 0,084
sedangkan pada kelompok intervensi terdapat penurunan mual muntah secara signifikan.
Fenomena ini ditunjukkan pada hasil penelitian pada tabel 5.4 yang membuktikan bahwa
adanya pengaruh minuman jahe terhadap penurunan mual dan muntah pada pasien kanker
payudara yang menjalani kemoterapi dengan pendekatan comfort theory dengan nilai p =
0,000.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yunes et al (2018) yang berjudul
“Effect of Ginger on Acute and Delayed Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting: A
Pilot, Randomized, Open-Label Clinical Trial” bahwa penambahan jahe (1,5 g/hari) ke
terapi antiemetik standar (granisetron plus deksametason) pada pasien dengan kanker
payudara stadium lanjut secara efektif mengurangi prevalensi mual 6 hingga 24 jam pasca
kemoterapi. Berdasarkan jurnal penelitian yang pernah di lakukan oleh Ryan et al (2011),
yang melibatkan 576 responden menunjukkan bahwa semua dosis jahe secara signifikan
mengurangi keparahan mual akut dibandingkan dengan plasebo mulai hari pertama
kemoterapi (p = 0,003). Penurunan intensitas mual terbesar terjadi pada dosis 0,5 g dan 1,0 g

660
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

jahe ekstrak (p = 0,017 dan p = 0,036 masing-masing). Menurut Suparyo (2014) Jahe
memiliki sifat antihistamin yang biasa di manfaatkan untuk menyembuhkan berbagai
penyakit termasuk kanker payudara, stress, sakit kepala, efek samping kemoterapi seperti
mual muntah. Ergin & Cinar (2019) mengemukakan bahwa teori Comfort Kolcaba dalam
melakukan intervensi keperawatan menekankan pada kenyamanan untuk mencapai
kebutuhan kenyamanan penerima asuhan, mencakup fisiologis, sosial, budaya, ekonomi,
psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik.

Pada kelompok intervensi didapatkan hasil yang maksimal dikarenakan adanya penurunan
mual dan muntah dibandingkan dengan kelompok kontrol, hal ini dikarenakan pemanfaatan
jahe sebagai obat dapat di konsumsi sebagai minuman dalam bentuk jahe segar yang di
seduh dengan air panas, atau bisa dalam bentuk jahe serbuk murni dan dapat juga di proses
dalam bentuk ekstrak jahe. Sedangkan dosis pemakian berbeda-beda menurut selera masing-
masing orang, tetapi berdasarkan penelitian yang telah di lakukan manfaat jahe untuk
mengurangi mual dan muntah dapat efektif. Durasi pemberian minuman jahe yaitu 2 kali
sehari selama tiga hari berturut-turut sejak di lakukan kemoterapi. Pemberian minuman jahe
dengan comfort theory merupakan pengalaman langsung dalam memenuhi kebutuhan akan
kelegaan, kemudahan, dan transendensi dalam empat konteks (fisik, psikospiritual,
sosiokultural, dan lingkungan) atau kita sering menyebutnya dengan bio-psikospiritual-sosio-
kultural.

SIMPULAN
Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi sebelum diberikan minuman jahe dengan
pendekatan comfort theory hampir seluruhnya responden mengalami mual muntah kategori
sedang. Pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi sesudah diberikan minuman jahe
dengan pendekatan comfort theory terdapat perubahan yang signifikan yaitu 90.9%
responden mengalami mual muntah kategori ringan. Pemberian minuman jahe dengan
pendekatan comfort theory lebih efektif dalam menurunkan menurunkan mual muntah pada
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi, di bandingkan dengan terapi minuman
jahe saja sebagaimana yang telah di lakukan pada peneliti sebelumnya. Hal ini karena secara
fisik pasiean akan merasa lebih nyaman karena pengaruh minuman jahe, sedangkan secara
psikis pasien merasa lebih tenang karena pengaruh comford theory dengan motivasi dan
dorongan semangat untuk sembuh.

DAFTAR PUSTAKA
Aini Nur. (2018). Teori Model Keperawatan (edisi 1). UMM press.
Aryanta, I. W. R. (2017.). Manfaat jahe untuk kesehatan. 1, 39–43.
Carvalho, I., Martins, A., Gomes, C., Martins, T., & Abelha, F. (2020). Perioperative Care
and Operating Room Management Development and psychometric evaluation of the
Perioperative Comfort Scale. Perioperative Care and Operating Room Management,
12(September 2018), 11–15. https://doi.org/10.1016/j.pcorm.2018.09.004
Chemotherapy, E., Blind, A. D., Trial, P. C., Marx, W., Mccarthy, A. L., Ried, K.,
Mckavanagh, D., Vitetta, L., Sali, A., Lohning, A., & Isenring, E. (2017). The Effect of
a Standardized Ginger Extract on Life in Patients Undergoing Moderately or Highly.
https://doi.org/10.3390/nu9080867
Desen, Wan. 2011. Patologi Tumor. Dalam: Japaries, W, ed. Buku Ajar Onkologi Klinis ed 2.
Jakarta: Balai Penerbit FK UI

661
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

DeVita VT. Principles of cancer management: Chemotherapy. In : DeVita VT, Hellman S,


Rosenberg RA, eds. Cancer: principles and practice oncology. 5th ed. Philadephia:
Lippincott-Raven Publisher; 1997. p. 333-48.
Egger-Rainer, A., Trinka, E., Höfler, J., & Dieplinger, A. M. (2017). Epilepsy monitoring –
The patients’ views: A qualitative study based on Kolcaba’s Comfort Theory. Epilepsy
and Behavior, 68, 208–215. https://doi.org/10.1016/j.yebeh.2016.11.005
Ergin, E., & Çinar, Ş. (2019). The Effect of Music on the Comfort and Anxiety of Older
Adults Living in a Nursing Home in Turkey. Journal of Religion and Health, 58(4),
1401–1414. https://doi.org/10.1007/s10943-019-00811-z
Founds, S. (2018). Systems biology for nursing in the era of big data and precision health.
Nursing Outlook, 66(3), 283–292. https://doi.org/10.1016/j.outlook.2017.11.006
Global Cancer Obsevatory of World Health Organozation 2018s
Groer, M. E., Clochesy, J. M., Florida, S., & States, U. (2020). Conflicts Within the
Discipline of Nursing : Is There a Looming Paradigm War ? Journal of Professional
Nursing, 36(1), 53–55. https://doi.org/10.1016/j.profnurs.2019.06.014
Hilarius DL, Kloeg PH, Wall EVD, Heuvel JJG, Gundy CM, Aaronson NK. Chemotherapy-
induced nausea and vomiting in daily clinical practice: a community hospital-based
study. Support Care Cancer. 2012;20.p.107-17.
Hockenberry M, Wilson D. Wong’s nursing care of infants and children. Saint Louis Mosby
Elsevier;2007. p. 37-45.
Joe Leach, J. 2017. 11 Proven Health Benefits of Ginger.
https://www.healthline.com/nutrition/11 proven-benefits-of-ginger. (diakses tanggal 10
Desember 2020)
Kemenkes RI. 2019. Tersedia di : http://www.depkes.go.id.
Lund-Nielsen, B. (2011). Malignant wounds in patients with advanced stage cancer.
[Disertasi]. University of Copenhagen Midtgaard, J., Rørth, M., & Gottrup, F. (2011).
An Avalanche of Ignoring V A Qualitative Study of Health Care Avoidance in Women
With Malignant Breast Cancer Wounds. 34(4), 277–285.
https://doi.org/10.1097/NCC.0b013e3182025020
Ozdemir, L. (2015). Oral Intake of Ginger for Chemotherapy-Induced Nausea and Vomiting
Among Women With Breast Cancer. 19(5).
Pinto, S., Fumincelli, L., Mazzo, A., Caldeira, S., & Martins, J. C. (2017). Comfort, well-
being and quality of life: Discussion of the differences and similarities among the
concepts. Porto Biomedical Journal, 2(1), 6–12.
https://doi.org/10.1016/j.pbj.2016.11.003
Ravindran, P.N., and Babu, K. N., (2005), ―Ginger The Genus Zingiber, CRC Press, New
York, hal. 87-90
Rimawan, I. N. (2021). Pengaruh Aroma Terapi Jahe Terhadap Keluhan Mual Muntah Pada
Pasien Kanker Payudara Yang menjalani Kemoterapi Di Ruang Bima RSUD Sanjiwani
Gianyar. Jurnal Medika: Karya Ilmiah Kesehatan, 6(1).

662
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Romito, F., Cormio, C., Giotta, F., Colucci, G., & Mattioli, V. (2012) Quality of life, fatigue
and depression in Italian long-term breast cancer survivors. Support Care Cancer, 20,
2941– 2948
Smeltzer, C. S dan Bare, B. G. (2002). Kanker Payudara. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi Delapan. Jakarta: EGC
Smeltzer, C. S dan Bare, B. G. (2008). Textbook medical–surgical nursing. Second edition.
Volume 2. Author: M. Farrell, J. Dempsey
Smith, M. J., & Liehr, P. R. (Eds.). (2018). Minddle Range Theory for Nursing (Fouth Edit).
Springer Publishing Company.
Sukardja IDG. Dasar-dasar kemoterapi kanker. Dalam : Sukardja IDG. Onkologi klinik. Edisi
2. Surabaya : Airlangga University Press; 2008. hal. 239-55.
Susan G. Chemotherapy and Side Effects. Saint Louis : American Cancer Society; 2009. p.
48-60.
Susanti & Tarigan. (2012). Karakteristik Mual Dan Muntah Serta Upaya Penanggulangan
Oleh Penderita Kanker Yang Menjalani Kemoterapi. Diakses dalam
www.breastcancer.go.id.
Suparyo. (2014). Manfaat Rempah-Rempah Untuk Kesehatan. Jurnal Kesehatan. Vo.1 No.1.
Tasripiyah, AS. 2012. Hubungan Koping dan Dukungan Sosial dengan Body Image Pasien
Kanker Payudara Post Mastektomi di Poli Onkologi RSHS Bandung. http://ww
w.google.com.
Toscano N, Holtzclaw D, Hargitai IA, ShumakerN, Richardson H, Naylor G, Marx R. Oral
Impications of Cancer Chemotherapy. JIACD Continuing Education 2009;1(5).p.1-19.
Utama H, Herqutanto. Kemoterapi tumor ganas. Dalam : Utama H, Herqutanto. Onkologi
klinis. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2008. hal. 38-54.
Utami, S. S. (2017). Aspek psikososial pada penderita kanker payudara : Pendahuluan
Metode. 20(2), 65–74. https://doi.org/10.7454/jki.v20i2.503.
Ware, M. 2017. Ginger: Health Benefits and Dietary Tips.
https://www.medicalnewstoday.com, di akses tanggal 08 Desember 2020)
Warr DG. Chemotherapy and cancer-related nausea and vomiting. Curr Oncol.2008;15.p.4–9.
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha
Medika.

663
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 655 - 664, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

664

Anda mungkin juga menyukai