Anda di halaman 1dari 10

Pemeriksaan

narkoba

Di buat oleh

jampang
Apa itu narkoba !

– arkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif.


Narkoba adalah obat, bahan, zat dan bukan tergolong makanan. jika diminum,
dihisap, ditelan, atau disuntikkan dapat menyebabkan ketergantungan dan
berpengaruh terhadap kerja otak, demikian pula fungsi vital organ tubuh lain.
jenis-jenis narkoba dapat digolongkan
menjadi 5 jenis
– golongan amfetami
– Golongan Barbiturat
– Golongan Benzodiazepine
– Golongan Ganja/Cannabis
– Golongan Opiat
Apa saja Pemeriksaan
Laboratorium untuk Narkoba
1. Pemeriksaan Urin, Skrining dan Konfirmatori
– Urin merupakan spesimen yang paling sering digunakan untuk pemeriksaan narkoba rutin
karena ketersediaannya dalam jumlah besar dan memiliki kadar obat dalam jumlah besar
sehingga lebih mudah mendeteksi obat dibandingkan pada spesimen lain.
– Pemeriksaan narkoba seringkali dibagi menjadi pemeriksaan skrining dan konfirmatori.
Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan awal pada obat pada golongan yang besar
atau metobolitnya dengan hasil presumptif positif atau negative.
– Pemeriksaan konfirmasi digunakan pada spesimen dengan hasil positif pada pemeriksaan
skrining. Pemeriksaan konfirmasi menggunakan metode yang sangat spesifik untuk
menghindari terjadinya hasil positif palsu.
pemeriksaan narkoba untuk skrining maupun
konfirmasi.

Obat Kadar Skrining (ng/mL) Kadar Konfirmasi (ng/mL)

THC 50 15
Metabolit Kokain 300 150
Metabolit Opiat 300 atau 2000 300 atau 2000
Morfin - 300 atau 2000
Kodein - 300 atau 2000
Phenicyclidin 25 25
Amfetamin 1000 500
Metamphetamin - 500
Waktu deteksi obat dalam urin tergantung berbagai kondisi termasuk
waktu paruh obat. Pada tabel berikut disampaikan durasi deteksi obat
dalam urin:

Obat Durasi Deteksi dalam Urin


Amfetamin dan metamfetamin 1-2 hari
Barbiturat 1-3 hari
Benzodiazepin Sampai 21 hari
Kanabinoid Sampai 60 hari
Kokain 1-3 hari
Methadon 1-3 hari
Opiat 1-3 hari
Kondisi urin berikut ini merupakan keadaan normal, dan
keadaan urin di luar kondisi berikut patut dicurigai terjadinya
manipulasi maupun substitusi urin:

– Suhu urin harus dicatat dalam waktu 4 menit sesudah pengambilan sampel
dengan suhu di antara 32-380C dan tetap di atas 330C dalam waktu 15 menit.
– pH urin normal berkisar antara 4,5-8
– Berat jenis urin berkisar antara 1,002-1,020
– Konsentrasi kreatinin lebih dari 20mg/dL
– Tampilan urin normal (tidak berbusa, keruh, berwarna gelap atau sangat jernih
dan kuning muda)
2. Rapid Test
Dalam pemeriksaan narkoba ada beberapa cara salah satunya dengan menggunakan Rapid Test.
Rapid Test ini menggunakan Strip/Stick Test dan Card Test.
– Strip/Stick Test
Dalam pemeriksaan Strip/Stick Test tersebut ada yang menggunakan 6 parameter yaitu
Amphetamine (AMP), Methamphetamine (METH), Cocaine (COC), Morphine (MOP), Marijuana
(THC), dan Benzidiazephine (BZO).
– Card Test
Card Test ini sama dilakukan seperti Strip/Stick Test yang sudah dijelaskan sebelumnya. Yang
membedakan, jika Strip/Stick Test ini dicelupkan pada wadah yang sudah diisi dengan urin,
sedangkan pada Card Test ini urin yang diteteskan pada zona sample sekitar 3-4 tetes urin.
3. Tes Darah
– Selain dilakukan pemeriksaan urin dan rapid test seperti Strip/Stick dan Card Test, dapat
dilakukan tes darah. Pada pengguna narkoba, akan didapat hasil SGOT dan SGPT yang meningkat
karena biasanya pemakaian narkoba dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya
hepatomegaly(pembesaran ukuran hati).
4. Sampel Rambut
– Cara ini dinilai lebih mantap dibandingkan tes urin untuk memastikan seseorang pecandu
narkoba atau tidak. Ada beberapa kelebihan dari analisis rambut bila dibandingkan dengan tes
urin. Salah satunya adalah narkoba dan metabolism narkoba akan berada dalam rambut secara
abadi dan mengikuti pertumbuhan rambut yang berlangsung sekitar 1 inchi per 60 hari.
Sedangkan, kandungan narkoba dalam urin segera berkurang dan menghilang dalam waktu
singkat.

Anda mungkin juga menyukai