Anda di halaman 1dari 34

WASPADA

VIRUS
CORONA
Dr. Noorkhafisah Tri Asih
Lokakarya Mini
Puskesmas Alabio
Maret 2020
Apakah Novel Coronavirus (2019-
nCoV)?
 Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru
coronavirus yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia.
 Corona virus merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
 Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan
Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Apakah novel coronavirus sama
seperti SARS?
 SARS adalah coronavirus yang diidentifikasi pada
tahun 2003 dan termasuk dalam keluarga besar
virus yang sama dengan novel coronavirus, namun
berbeda jenis virusnya.
 Gejalanya mirip dengan infeksi 2019-nCoV,
namun SARS lebih berat.
Gejala
 Demam ≥380C,
 Batuk,
 Pilek,
 Nyeri tenggorokan dan
 Sesak napas
 Apabila orang tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara
dengan penyakit Corona , atau pernah merawat/kontak dengan
penderita 2019-ncov, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan
pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan
diagnosisnya
 Masa inkubasi bisa berlangsung 2-14 hari
Definisi Operasional
Definisi Operasional
Definisi Operasional

3. Seseorang dengan ISPA berat/


pneumonia berat DAN
membutuhkan perawatan di Rumah
Sakit DAN tidak jelas etiologinya
Definisi Operasional

Orang Dalam Pemantauan


Seseorang yang mengalami :
 Demam (> 38o) atau riwayat demam tanpa gejala
gangguan pernafasan
 Gangguan pernafasan tanpa demam (> 38o) atau riwayat
demam.
 Tidak memiliki gejala sakit

DAN
 Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
DEFINISI OPERASIONAL (2)
DEFINISI OPERASIONAL (3)

KONTAK ERAT
Seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap
dalam radius 1 meter dengan pasien dalam pengawasan, probabel atau konfirmasi). Termasuk
kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan membersihkan ruangan di tempat
perawatan khusus
b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di ruangan
c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien
d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan pasien
e. Orang yang bepergian dan bekerja bersama dengan pasien

11
ALUR YG
DILAKUKAN
Kesiapsiagaan di Wilayah
Dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi infeksi 2019-
nCoV maka Pusat dan Dinkes melakukan kesiapan
sumber daya sebagai berikut:

a. Sumber Daya Manusia (SDM)


• Mengaktifkan TGC yang sudah ada baik di tingkat
Pusat, Provinsi dan Kab/Kota.
• Meningkatkan kapasitas SDM dalam kesiapsiagaan
menghadapi infeksi 2019-nCoV dengan melakukan
sosialisasi, table top exercises/drilling dan simulasi
2019-nCoV.
• Meningkatkan jejaring kerja surveilans dengan lintas
program dan lintas sektor terkait.
b. Sarana dan Prasarana
• Kesiapan alat transportasi (ambulans) dan
memastikan dapat berfungsi dengan baik untuk
merujuk kasus.
• Kesiapan sarana pelayanan kesehatan antara
lain meliputi tersedianya ruang isolasi untuk
melakukan tatalaksana, alat-alat kesehatan dan
sebagainya.
b. Sarana dan Prasarana
• Kesiapan ketersediaan dan fungsi alat komunikasi untuk
koordinasi dengan unit-unit terkait.
• Kesiapan logistik penunjang pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan antara lain obat-obat suportif (life saving), alat-
alat kesehatan, APD serta melengkapi logistik lainnya.
• Kesiapan bahan-bahan KIE antara lain brosur, banner,
leaflet serta media untuk melakukan komunikasi risiko
terhadap masyarakat.
• Kesiapan pedoman 2019-nCoV untuk petugas kesehatan,
termasuk mekanisme atau prosedur tata laksana dan rujukan
RS
Bila fasyankes menemukan kasus yang memenuhi kriteria pasien dalam
pengawasan maka perlu melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Tatalaksana sesuai kondisi pasien dan rujuk ke RS rujukan menggunakan


mobil ambulans.
2. Memberikan komunikasi risiko mengenai penyakit 2019-nCoV.
3. Fasyankes segera melaporkan dalam waktu ≤ 24 jam ke Dinkes Kab/Kota
setempat. Selanjutnya Dinkes Kab/Kota melaporkan ke Dinas Kesehatan
Provinsi yang kemudian diteruskan ke Ditjen P2P melalui PHEOC dan KKP
setempat. Menggunakan form notifikasi (lampiran 4).
4. Melakukan penyelidikan epidemiologi selanjutnya mengidentifikasi dan
pemantauan kontak erat.
5. Pengambilan spesimen dilakukan di RS rujukan yang selanjutnya RS
berkoordinasi dengan Dinkes setempat untuk pengiriman sampel dengan
menyertakan formulir penyelidikan epidemiologi (lampiran 5), formulir
pengiriman spesimen (lampiran 6) dan surat pengantar dinas kesehatan
setermpat (lampiran 7).
Bila memenuhi kriteria orang dalam pemantauan
maka dilakukan:
1. Tatalaksana sesuai kondisi pasien Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel
Coronavirus (2019-nCoV) 23
2. Memberikan komunikasi risiko mengenai
penyakit 2019-nCoV
3. Pasien diberikan perawatan rumah (isolasi diri)
namun pasien tetap dalam pemantauan petugas
kesehatan puskesmas berkoordinasi dengan Dinkes
4. Fasyankes segera melaporkan secara berjenjang
dalam waktu ≤ 24 jam ke Dinkes
Kab/Kota/Provinsi.
Bila kasus tidak memenuhi kriteria
definisi operasional maka dilakukan:
1. Tatalaksana sesuai kondisi pasien
2. Komunikasi risiko kepada pasien
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RS Rujukan Untuk Kalsel :
1. RSUD Ulin, Banjarmasin
2. RSUD H. Boejasin, Pelaihari
CORONAVIRUS

 Coronavirus merupakan virus RNA strain


tunggal positif, berkapsul dan tidak
bersegmen.
 Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,
keluarga Coronaviridae.
 Coronaviridae dibagi dua subkeluarga
dibedakan berdasarkan serotipe dan
karakteristik genom.
 Terdapat empat genus yaitu alpha
coronavirus, betacoronavirus,
deltacoronavirus dan gamma coronavirus.
 Struktur coronavirus
 membentuk struktur seperti
kubus dengan protein S berlokasi
di
 permukaan virus. Protein S atau
spike protein merupakan salah
satu
 protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama
untuk
 penulisan gen. Protein S ini
berperan dalam penempelan dan
masuknya
 virus kedalam sel host (interaksi
protein S dengan reseptornya di
sel
 inang)
 Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan
secara efektif dapat diinaktifkan oleh desinfektan
mengandung klorin, pelarut lipid dengan suhu
56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam
perioksiasetat, detergen non-ionik, formalin,
oxidizing agent dan kloroform.
 Klorheksidin tidak efektif dalam menonaktifkan
virus
 Evolusi group dari SARS-CoV-2 ditemukan di kelelawar
sehingga diduga host alami atau utama dari SARS-CoV-2
mungkin juga kelelawar.
 Coronavirus tipe baru ini dapat bertransmisi dari
kelelawar kemudian host perantara kemudian manusia
melalui mutasi evolusi.
 Ada kemungkinan banyak host perantara dari kelelawar
ke manusia yang belum dapat diidentifikasi.
 Coronavirus baru, memproduksi variasi antigen baru dan
populasi tidak memiliki imunitas terhadap strain mutan
virus sehingga dapat menyebabkan pneumonia.
Kenapa Virus Corona cepat
menyebar?

 Virus Corona dapat bertahan 30 menit di udara dan


menyebar sejauh 4,5 meter
 Virus corona dapat bertahan selama 2-3 hari di
atas permukaan kaca, kain, logam, plastik atau
kertas. Tergantung suhu lingkungan
 Virus corona dapat bertahan lebih dari 5 hari
dalam kotoran manusia atau cairan tubuh.
 Dalam lingkungan tertutup dengan pendingin
udara, jarak penyebaran virus corona melebihi
jarak aman yang disarankan (1-2 meter)

Anda mungkin juga menyukai