Anda di halaman 1dari 13

Penyakit Menular

COVID 19
Silviyana Dewi Safitri
(D11.2019.02947)
Definisi
 COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus menyebabkan infeksi saluran
pernapasan atas ringan, sedang, hingga berat.
 Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
 Terdapat dua jenis Coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala
berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS)
 Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona bersifat zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia)
 SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut
lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam
peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin).
Penularan COVID-19
• Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14
hari.
• Risiko penularan tertinggi pada hari-hari pertama karena konsentrasi virus pada sekret yang tinggi
melalui percikan air liur pengidap dari bantuk dan bersin.
• Utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain yang berada jarak dekat
(dalam 1 m) melalui droplet.
• Periode presimptomatik memungkinkan menyebarkan virus melalui droplet atau kontak dengan benda
yang terkontaminasi. Misalnya, menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi, menyentuh mata,
hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona.
• Transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan
suportif yang menghasilkan aerosol.
Gejala COVID-19
Demam, rasa lelah, dan Konjungtivitis, diare
batuk kering. ruam kulit.

Rasa nyeri dan sakit,


hidung tersumbat, pilek, Batuk dengan lendir,
nyeri kepala, sakit sesak napas
tenggorokan.

Hilang penciuman / Nyeri dada atau


pembauan, hilang sesak saat bernapas
kepekaan indera dan batuk.
perasa (lidah).
Faktor Resiko

Diabetes, Hipertensi, Gangguan


Orang Dengan
1 Kondisi Medis
jantung dan paru, Kanker, Orang
dengan masalah imunitas tubuh

Sistem imun tubuh merekan


2 Lansia bekerja tidak sekuat saat masih
muda

Orang yang Pergerakan antara wilayah dan


3 mobilitasnya bersinggungan dengan orang lain
menambah resiko menderita Covid19
tinggi

Nakes bertugas melayani masyarakat


Tenaga
4 kesehatan
yang telah terkonfirmasi Covid19
maupun yang belum.
Istilah – Istilah
A. Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dengan kriteria sebagai berikut :

1) Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38 ͦ C) atau riwayat demam; disertai salah satu
gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat#
DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.

2) Orang dengan demam (≥38 ͦ C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.

3) Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Istilah – Istilah
B. Orang Dalam Pemantauan (ODP), dengan kriteria sebagai berikut :

1) Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti
pilek/sakit tenggorokan/batuk. Dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan. Dan pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi lokal Orang dengan demam (≥38 ͦ C) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.

2) Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk. Dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
Istilah – Istilah
C. Orang Tanpa Gejala (OTG), dengan kriteria sebagai berikut :

1) Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat
dengan kasus konfirmasi COVID-19..

2) Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus
pasien dalam pengawasan atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

3) Yang termasuk kontak erat adalah petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus tanpa menggunakan APD sesuai standar, orang yang berada dalam suatu ruangan yang
sama dengan kasus (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
kasus timbul gejala, orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus
timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.

4) Kasus konfirmasi adalah pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan tes positif melalui
pemeriksaan PCR
Pencegahan COVID-19

Perilaku PHBS Menerapkan etika batuk Vaksinasi


maupun bersin

Konsumsi Vitamin Menaati protokol


kesehatan
Protokol Kesehatan (5M)
Mencuci tangan
Menggunakan Mengurangi
dengan sabun da
masker mobilitas
air mengalir

01 02 03 04 05

Menjauhi
Menjaga jarak
kerumunan
Penanggulangan COVID19
• PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

• PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

• New Normal, yaitu perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan
protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

• Karantina wilayah, yaitu pembatasan penduduk dalam suatu wilayah termasuk wilayah Pintu Masuk beserta
isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
penyebaran penyakit atau kontaminasi.

• 3T (Testing, Tracing, Treatment).

• Kegiatan promosi kesehatan, misalnya sosialisasi, edukasi, pemanfaatan teknologi informasi.

• Pembentukan gugus tugas Covid-19 dan program jogo tonggo.


Kolaborasi Lintas Sektor dan Lintas
Program
 Bidang pendidikan, dengan penerapan sistem pembelajaran online atau kegiatan offline dengan protokol sekolah aman.
 Bidang pembiayaan dan perlindungan sosial, tambahan pembiayaan kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan desa.
Serta sebagai bentuk perluasan sistem perlindungan sosial bagi rumah tangga berupa adanya kartu prakerja, kartu sembako
murah, dan program keluarga harapan, dan UMKM.
 Bidang ketenagakerjaan dengan Surat Edaran No. M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan
Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19
 Melibatkan influencer untuk menyampaikan informasi Covid-19.
 Organisasi kemasyarakatan/LSM kesehatan, kelompok perempuan (PKK), serikat pekerja, relawan kesehatan
masyarakat/penggerak sosial.
 Dengan sumberdaya pengusaha yang dimiliki, dapat membantu pemerintah menyediakan alkes, obat-obatan dan lain-lain
yang dibutuhkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai