Anda di halaman 1dari 19

Pemeriksaan Fisik

Ibu Hamil
Winda Ayu Fazraningtyas
Prinsip Dasar
Inspeksi
Inspeksi pada area yang mencakup
ukuran, bentuk, warna, kesimetrisan,
posisi, dan abnormalitasnya.

Palpasi
Menggunakan indra peraba, yaitu tangan
untuk menentukan ketahanan, kekenyalan,
kekerasan, tekstur, dan mobilitas

Perkusi
Melakukan pengetukan pada bagian tubuh
dengan ujung-ujung jari untuk mengetahui
ukuran, batasan, konsistensi, organ tubuh,
dan cairan dalam tubuh

Auskultasi
Mendengarkan bunyi yang dihasilkan
oleh tubuh melalui stetoskop.
Fokus Pemeriksaan Fisik pada Ibu Hamil

1. Ada atau tdk cloasma gravidarum


2. Pembesaran kelenjar gondok
Inspeksi 3. Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu
4. Perut membesar?
5. Keadaan perineum, vulva

Palpasi Dilakukan melalui Pemeriksaan Leopold.

Perkusi Mengetahui fungsi refleks patella pd ibu hamil dg


menggunakan alat hammer.

Auskultasi 1. Menggunakan alat Doppler dan Funduscope/lianex


2. Djj bayi
3. Normal: 120-160x/menit
Pemeriksaan Obstetrik
Muka
chloasma gravidarum, edema

Mata
Conjungtiva anemis, sklera ikterik

Leher
JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe

Mulut
Gusi dan gigi

Mammae
Bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar,
areola hiperpigmentasi, vaskular ↑, hiperplasia jaringan
kelenjar

Abdomen
Membesar, pigmentasi linea alba dan striae, sikatriks,
terlihat gerak anak
Pemeriksaan Obstetrik

Vulva
Perineum, varices, flour albus

Anus
Hemoroid

Tungkai
Varices, edema (pretibial, ankle, punggung kaki), sikatriks.
Pemeriksaan Leopold
 Leopold's maneuvers are a common and systematic way
to determine the position of a fetus  inside the woman's
uterus and also used to estimate term fetal weight.
 The name of gynecologist who found this maneuver is
Christian Gerhard Leopold. 
 The maneuvers consist of four distinct actions, each helping
to determine the position of the fetus. The maneuvers are
important because they help determine the position and lie
of the fetus, which in conjunction with correct assessment of
the shape of the maternal pelvis can indicate whether the
delivery is going to be complicated, or whether a caesarean
section is necessary.
 Abdominal palpation for the assessment of fetal
presentation and position has the advantages of being
readily available, inexpensive, easy to perform, and
noninvasive.
Pemeriksaan Leopold 1
Teknik Hasil Tujuan: Menentukan usia
• Memposisikan ibu dengan lutut • Apabila kepala janin teraba di kehamilan dan menentukan
fleksi (kaki ditekuk 450 atau lutut bagian fundus, yang akan bagian janin yang berada pd
bagian dalam diganjal bantal) teraba adalah keras,bundar dan fundus uteri
dan pemeriksa menghadap ke melenting (seperti mudah
arah ibu digerakkan)
• Menengahkan uterus dengan • Apabila bokong janin teraba di
menggunakan kedua tangan bagian fundus, yang akan
dari arah samping umbilical terasa adalah lunak, kurang
• Kedua tangan meraba fundus bundar, dan kurang melenting
kemudian menentukan TFU • Apabila posisi janin melintang
• Meraba bagian Fundus dengan pada rahim, maka pada Fundus
menggunakan ujung kedua teraba kosong.
tangan, tentukan bagian janin.
Pemeriksaan Leopold 2
Tujuan: untuk menentukan
Teknik Hasil bagian janin yang berada pada
• Posisi ibu masih dengan lutut fleksi • Bagian punggung: akan teraba kedua sisi uterus, pada letak
(kaki ditekuk) dan pemeriksa jelas, rata, cembung, kaku/tidak lintang tentukan di mana kepala
menghadap ibu dapat digerakkan janin.
• Meletakkan telapak tangan kiri
pada dinding perut lateral kanan
• Bagian-bagian kecil (tangan
dan telapak tangan kanan pada dan kaki): akan teraba kecil,
dinding perut lateral kiri ibu secara bentuk/posisi tidak jelas dan
sejajar dan pada ketinggian yang menonjol, kemungkinan teraba
sama gerakan kaki janin secara aktif
• Mulai dari bagian atas tekan secara maupun pasif.
bergantian atau bersamaan
(simultan) telapak tangan tangan
kiri dan kanan kemudian geser ke
arah bawah dan rasakan adanya
bagian yang rata dan memanjang
(punggung) atau bagian-bagian
kecil (ekstremitas).
Pemeriksaan Leopold 3
Teknik Hasil Tujuan: untuk menentukan bagian
janin apa (kepala atau bokong) yang
• Posisi ibu masih dengan lutut • Bagian keras,bulat dan hampir terdapat di bagian bawah perut ibu,
fleksi (kaki ditekuk) dan homogen adalah kepala serta apakah bagian janin tersebut
pemeriksa menghadap ibu sedangkan tonjolan yang lunak sudah memasuki pintu atas panggul
• Meletakkan ujung telapak dan kurang simetris adalah (PAP).
tangan kiri pada dinding lateral bokong
kiri bawah, telapak tangan • Apabila bagian terbawah janin
kanan bawah perut ibu sudah memasuki PAP, maka
• Menekan secara lembut dan saat bagian bawah digoyang,
bersamaan/bergantian untuk sudah tidak bias (seperti ada
mentukan bagian terbawah bayi tahanan).
• Gunakan tangan kanan dengan
ibu jari dan keempat jari lainnya
kemudian goyang bagian
terbawah janin.
Pemeriksaan Leopold 4
Teknik
Hasil Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang
• Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu,
dengan posisi kaki ibu lurus
bagian janin apa yang terdapat di
• Apabila kedua jari-jari tangan bagian bawah perut ibu, serta untuk
• Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan
kanan pada lateral kiri dan kanan uterus pemeriksa bertemu (konvergen) berarti mengetahui seberapa jauh bagian
bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan bagian terendah janin belum memasuki bawah janin telah memasuki pintu
berada pada tepi atas simfisis
pintu atas panggul, sedangkan apabila atas panggul.
• Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan
kemudian rapatkan semua jari-jari tangan kedua tangan pemeriksa membentuk
yang meraba dinding bawah uterus. jarak atau tidak bertemu (divergen)
• Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: mka bagian terendah janin sudah
bertemu (konvergen) atau tidak bertemu
(divergen) memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
• Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk • Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5
tangan kiri pada bagian terbawah bayi (bila
presentasi kepala upayakan memegang  (seluruh bagian jari masih meraba
bagian kepala di dekat leher dan bila kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5
presentasi bokong upayakan untuk
memegang pinggang bayi) (teraba kepala 1 jari dari lima jari,
• Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu bagian kepala yang sudah masuk 4
atas panggul kemudian meletakkan jari-jari bagian), dan seterusnya sampai 0/5
tangan kanan diantara tangan kiri dan
simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian (seluruh kepala sudah masuk PAP)
terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Place Your Picture Here

Place Your Picture Here

Place Your Picture Here


Tinggi Fundus Uteri
• Fundus uteri adalah titik tertinggi dari rahim. Tinggi
fundus uteri (TFU) adalah jarak antara titik simfisis
pubis dan fundus uteri.
• Diukur dengan 2 cara, yaitu palpasi abdomen dan
teknik Mc. Donalds.
• Tujuan dari pengukuran tinggi fundus uteri adalah
untuk menghitung usia kehamilan dan mengukur
perkembangan dan pertumbuhan janin.
Menghitung Usia Kehamilan dari TFU
1) Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2
jari di atas simpisis
2) Pada usia kehamilan 16 minggu, fundus dapat teraba di
antara simpisis dan pusat
3) Pada usia kehamilan 20 minggu, fundus dapat teraba 3
jari di bawah pusat
4) Pada usia kehamilan 24 minggu, fundus dapat teraba
tepat di pusat
5) Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus dapat teraba 3
jari di atas pusat
6) Pada usia kehamilan 32 minggu, fundus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat
7) Pada usia kehamilan 36 minggu, fundus dapat teraba 3
jari di bawah Prosesus Xipoideus
8) Pada usia kehamilan 40 minggu, fundus dapat teraba di
pertengahan antara Prosesus Xipoideus dan pusat.
Teknik Mc. Donalds
1. Cara mengukur TFU menggunakan teknik McDonald adalah dengan menghitung jarak
dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri dan sebaliknya.
2. Menggunakan pita ukur.
3. Pengukuran usia kehamilan menggunakan metode tinggi fundus uteri dengan teknik
McDonald biasanya dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai 22 minggu.
4. Sebelum pengukuran harus dilakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen terlebih
dahulu.
Menghitung Usia Kehamilan
 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝐾𝑒h𝑎𝑚𝑖𝑙𝑎𝑛 =𝑇𝑔𝑙 𝐾𝑢𝑛𝑗𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝐻𝑃𝐻𝑇 𝑥 4 1
3
Your Text Here Your Text Here Your Text Here Your Text Here
 
Contoh Kasus:
Seorang perempuan usia 34 tahun G2P1A0 datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien
datang berkunjung ke Puskesmas tanggal 05 Mei 2020 dan HPHT pasien 24 November 2019. Berapakah usia
kehamilan pasien sesuai dengan kasus tersebut?

Jawaban:
Tanggal Kunjungan: 05 – 05 – 2020
HPHT : 24 – 11 – 2019
Maka,

= 20 minggu + 1 minggu + 13 hari


= 23 minggu
Add Text Here Add Text Here Add Text Here Add Text Here
Menghitung Taksiran Persalinan
 Jika HPHT-nya pada Bulan Januari, Februari, dan Maret

Jika HPHT Bulan April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober,
November, atau Desember:

 
Contoh Kasus:
Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan belum menstruasi sudah sejak sebulan yang lalu dan telah
melakukan tes kehamilan dengan hasil positif. Pasien mengatakan
menstruasi bulan lalu tanggal 3 Agustus 2020. Kapankan taksiran
persalinan pada kasus tersebut?

Jawaban:

= 10, 5, 2021
= 10 Mei 2021
Menghitung Taksiran Berat Janin
 
Keterangan:
n = 11, bila kepala bayi belum masuk pintu atas panggul
n = 12, bila kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
 Contoh Kasus:
Seorang perempuan usia 31 tahun G3P1A1 hamil 28 minggu datang ke klinik
bersalin untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien mengatakan semakin sering
berkemih. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil: TFU 28 cm dengan kepala bayi
belum masuk pap. Berapakah taksiran berat janin pada kasus tersebut?

Jawaban:

= 17 x 155
= 2.635 gram
Kunjungan Antenatal Care
14T pada ANC
1. Tinggi badan dan berat badan.
2. Tekanan darah.
3. Tinggi fundus uteri
4. Tetanus toksoid
5. Tablet Fe (minimal 90 tablet).
6. Tes Hemoglobin.
7. Tes protein urine.
8. Tes reduksi urine.
9. Tekan pijat payudara.
10. Tingkat kebugaran (senam hamil).
11. Tes VDRL.
12. Temu wicara.
13. Terapi yodium (endemik gondok).
14. Terapi malaria (endemic malaria).
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai