Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KESEHATAN

Vol. (9) No. (1) Bulan (2) Tahun (2023)


e-ISSN : 2777-1083 p-ISSN: 2442-4013
LPPM Akademi Keperawatan YPIB Majalengka

IMPLEMENTASI KOMPRES HANGAT


TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN
DENGAN KOLIK ABDOMEN DI RUANG BANDENG 2
RSUD PANTURA M.A SENTOT PATROL INDRAMAYU
TAHUN 2022
Dian Hadinata
Akademi Keperawatan YPIB Majalengka
Jl. Kasokandel Timur No.63 Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka 45453
Telp./Fax.(0233) 866694
E-mail: dian.hd7@gmail.com

ABSTRAK

Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari organ
yang terdapat dalam abdomen (perut), hal yang mendasari hal ini adalah infeksi pada organ di dalam
perut (radang) dan sumbatan dari organ perut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
implementasi dari kompres hangat pada skala nyeri bagi penderita kolik abdomen. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh pasien yang menderita penyakit kolik abdomen. Sempel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 4 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrument
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SOP kompres hangat dan lembar
observasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan intervensi didapatkan hasil 75%
dengan kategori skala nyeri sedang dan 25% dengan kategori skala nyeri berat, setelah dilakukan
intervensi didapatkan hasil 100% dengan kategori nyeri ringan. Perbandingan sebelum dan setelah
dilakukan implementasi kompres hangat menunjukan penurunan skala nyeri. Sehingga kompres
hangat dikatakan efektif dalam penurunan skala nyeri. Saran penelitian ini agar dapat menambah
informasi pentingnya kompres hangat dalam menurunkan skala nyeri.

Kata kunci : Kolik abdomen, kompres hangat, Skala nyeri

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
93
ABSTRACT

Abdominal colic is pain in the abdomen that is intermittent and comes from the organs in the
abdomen (abdomen), the underlying thing is infection of the organs in the abdomen (inflammation)
and blockage of the abdominal organs. This study aims to determine the implementation of warm
compresses on a pain scale for patients with abdominal colic. The method used in this research is
descriptive quantitative research. The population in this study were all patients suffering from
abdominal colic. The sample used in this study were 4 respondents using purposive sampling
technique. The data collection instruments used in this study were SOPs for warm compresses and
observation sheets. The results showed that before the intervention, 75% of the results were in the
moderate pain scale category and 25% with the severe pain scale category, after the intervention,
100% of the results were in the mild pain category. The comparison before and after the
implementation of warm compresses showed a decrease in the pain scale. So that warm compresses
are said to be effective in reducing the pain scale. Suggestions for this study are to add information
on the importance of warm compresses in reducing pain scale.

Keywords : Abdominal colic, warm compress, pain scale

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
94
PENDAHULUAN
Nyeri perut pada manusia bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam tubuh
manusia. Di era maju seperti sekarang banyak penyakit baru yang bermunculan akibat
infeksi virus, bakteri atau jamur dan juga akibat penggunaan zat-zat kimia yang
berlebihan atau salah. Usaha mengobati nyeri pastinya masyarakat akan menuju ke
instansi kesehatan terdekat guna memperoleh obat. Namun, jika penderita memiliki
ambang nyeri yang sangat tinggi tentunya membutuhkan terapi sebelum sampai ke
instansi kesehatan yang dituju agar nyeri yang dirasakan berkurang.
Menurut data dari WHO (World Health Organitation) pada tahun 2012 ±7 miliar
jiwa, Amerika Serikat berada diposisi pertama dengan penderita kolik abdomen
terbanyak 47% dari 810.000 orang penduduk. Prevelensi kolic abdomen di Indonesia
tercatat 40,85% dari 800.000 orang penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan
penelitian yang dilakukan oleh departemen kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI)
tahun 2012 diperoleh angka penderita kolik abdomen di Indonesia cukup tinggi sekitar
91,6%. Penyebab dari kasus kolik abdomen tersebut adalah makanan yang
mengandung pedas dan biji - bijihan seperti: cabai, biji jambu dan biji tomat (Depkes
RI, 2012).
Nyeri kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat terlokalisasi dan dirasakan
seperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena sumbatan baik
parsial ataupun total dari organ tubuh berongga atau organ yang terlibat tersebut
dipengaruhi peristaltic (Gilroy, 2009).
Kolik abdomen adalah kontraksi otot, penyumbatan, atau peradangan pada organ
di dalam rongga perut, seperti usus, rektum, kantong empedu, ginjal, atau saluran
kemih. Kejadian penyakit kolik abdomen terjadi karena pola hidup yang tidak sehat
sehingga berdampak pada kesehatan tubuh (Bare, 2010).
Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen (perut). Hal yang mendasari hal
ini adalah infeksi pada organ di dalam perut (radang kandung empedu, radang kandung
kemih), sumbatan dari organ perut (batu empedu, batu ginjal). Pengobatan yang
diberikan adalah penghilangan rasa sakit dan penyebab utama dari organ yang terlibat.
Bila infeksi dari kandung kemih atau kandung empedu maka pemberian antibiotik, bila
ada batu di kandung empedu maka operasi untuk angkat kandung empedu (Reeves,
2011).
Ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri secara non farmakologi
yaitu pemberian kompres hangat. Nyeri kolik abdomen jika tidak segera diatasi akan
mempengaruhi fungsi mental dan fisik individu sehingga mendesak untuk segera
mengmbil tindakan atau terapi baik farmakologis maupun non farmakologis. Cara
yang mudah dilakukan yaitu dengan kompres hangat. Mengkompres hangat area perut
yang nyeri selama perjalanan hingga sampai di tempat tujuan diharapkan dapat
mengurangi nyeri perut si penderita.
Pemberian kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri. Efek hangat
dari kompres dapat menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang nantinya
akan meningkatkan aliran darah ke jaringan penyaluran zat asam dan makanan ke sel-
sel di perbesar dan pembuangan dari zat – zat di perbaiki yang dapat mengurangi rasa
nyeri kolik abdomen (Natalie, 2013).

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
95
Pemberian kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada klien dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukannya. Tujuannya adalah memperlancar sirkulasi darah, Mengurangi rasa
sakit, merangsang peristaltik usus, memperlancar pengeluaran getah radang,
memberikan rasa nyaman atau hangat dan tenang. Pemberian kompres hangat
dilakukan pada klien dengan perut kembung, klien yang mengalami radang,
kekejangan otot (spasmus), adanya abses (bengkak) akibat suntikan, tubuh dengan
abses atau hematom (Kusyati,2006).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan
variabel-variabel independen untuk dianalisis pengaruhnya terhadap variabel
dependen (Sugiyono, 2018).
Pada penelitian ini peneliti melakukan intervensi dan implementasi dengan cara
membandingkan nilai sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi,
pada penelitian ini peneliti membandingkan skala nyeri kolik abdomen sebelum
dilakukannya intervensi dan skala nyeri setelah dilakukannya intervensi pemberian
kompres hangat dengan menggunakan lembar obsrvasi skala nyeri numeric rating
scale (NRS).
Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien dengan kolik abdomen di Ruang
Bandeng 2 RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu sebanyak 15 orang. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
sehingga terdapat sejumlah 4 orang.

HASIL PENELITIAN
4.1.1 Skala nyeri sebelum pemberian kompres hangat pada pasien dengan
kolik abdomen
Sebelum dilakukan pemberian kompres hangat maka responden diberikan
lembar observasi skala nyeri NRS (Numeric Rating Scale), dan diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Skala nyeri sebelum pemberian kompres hangat
NO Responden Hasil Keterangan
1. Nn.Q 7 Nyeri berat
2. Ny.R 5 Nyeri sedang
3. Ny.C 6 Nyeri sedang
4. Nn.N 6 Nyeri sedang
Berdasarkan tabel 4.1 diatas digambarkan bahwa dari total 4 (100%)
responden didapatkan hasil yakni terdapat 3 (75%) responden dengan kategori skala
nyeri sedang dan 1 (25%) responden yakni termasuk kategori skala nyeri berat
sebelum dilakukan Pemberian Kompres Hangat.
4.1.2. Skala nyeri setelah pemberian kompres hangat pada pasien dengan kolik
abdomen
Setelah dilakukan pemberian kompres hangat selama 15-20 menit maka
responden diukur kembali skala nyerinya untuk mengetahui ada penurunan skala
nyeri dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
96
Tabel 4.2 Skala nyeri setelah pemberian kompres hangat
NO Responden Hasil Keterangan
1. Nn.Q 3 Nyeri ringan
2. Ny.R 2 Nyeri ringan
3. Ny.C 3 Nyeri ringan
4. Nn.N 3 Nyeri ringan
Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat digambarkan bahwa dari total 4 (100%)
responden didapatkan hasil yakni dengan kategori skala nyeri ringan setelah
dilakukan pemberian kompres hangat.
4.1.2 Proses penatalaksanaan kompres hangat sebelum dan setelah pada
pasien dengan kolik abdomen
Hasil penelitian dari 4 (100%) responden sebelum dan setelah
penatalaksanaan kompres hangat selama 15-20 menit terhadap penurunan skala
nyeri pada kolik abdomen diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Proses penatalaksanaan sebelum dan setelah pemberian kompres
hangat
Sebelum Setelah
No Responden Keterangan
Implementasi Implementasi
1. Nn.Q 7 3 Menurun
2. Ny.R 5 2 Menurun
3. Ny.C 6 3 Menurun
4. Nn.N 6 3 Menurun
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat digambarkan bahwa adanya penurunan
skala nyeri pada 4 (100%) responden dari sebelum dan setelah dilakukanya
implementasi kompres hangat selama 15-20 menit terhadap penurunan skala nyeri.
Penurunan yang signifikan terjadi pada 4 responden dengan skala nyeri 2 dan 3
yaitu skala nyeri ringan.

PEMBAHASAN
4.2.1 Skala nyeri sebelum pemberian kompres hangat pada pasien dengan kolik
abdomen
Berdasarkan hasil penelitian pemberian kompres hangat terhadap pasien dengan
kolik abdomen di Ruang Bandeng 2 RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu yang
dilakukan sebelum dilakukan intervensi kompres hangat rata-rata tingkat nyeri pada
rentang nyeri yaitu (100%) dari 4 responden, (25%) mengalami nyeri berat yaitu 7,
dan (75%) mengalami nyeri sedang yaitu 5-6.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya perawatan dan pengetahuan yang
menyebabkan pasien tidak memahami cara menurunkan skala nyeri pada kolik
abdomen, ditunjukan oleh respon pasien saat dilakukan wawancara semua responden
mengatakan belum mengetahui bahwa pemberian kompres hangat dapat menurunkan
skala nyeri pada kolik abdomen.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darsini dkk,
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang pada tahun 2019, dalam
jurnalnya berjudul “pengaruh kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada
pasien dengan kolik abdomen” yang memaparkan mengenai implementasi kompres
hangat terhadap skala nyeri. Hasil analisisnya mengatakan sebelum adanya perlakuan
diketahui bahwa dari 30 pasien yang mengalami nyeri kolik abdomen sebagian besar

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
97
responden mengalami nyeri kolik abdomen yaitu pada skala 4-6 (nyeri sedang) yaitu
sebnayak 26 responden (86,7%), sisanya skala 1-3 (nyeri ringan) sebanyak 4
responden (13,3%).
Melihat hasil penelitian pasien pada umumnya tidak mengetahui bahwa kompres
hangat dapat menurunkan skala nyeri pada kolik abdomen, maka dari itu perlunya
melakukan tindakan kompres hangat untuk menurunkan skala nyeri.
4.2.2. Skala nyeri setelah pemberian kompres hangat pada pasien dengan kolik
abdomen
Berdasarkan hasil penelitian pemberian kompres hangat terhadap pasien dengan
kolik abdomen di Ruang Bandeng 2 RSUD Pantura M.A Sentot Patrol Indramayu
setelah dilakukan pemberian kompres hangat selama 15-20 menit diketahui bahwa 4
(100%) responden mengalami penurunan nyeri kolik abdomen pada skala ringan .
Menurut Peneliti hal ini disebabkan karena jika seseorang melakukan tindakan
kompres hangat dengan teratur dapat memberikan dampak positif terhadap penurunan
skala nyeri.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darsini dkk,
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang pada tahun 2019, dalam
jurnalnya yang berjudul “pengaruh kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri
pada pasien dengan kolik abdomen” yang memaparkan mengenai implementasi
kompres hangat terhadap skala nyeri. Hasil analisisnya mengatakan setelah adanya
perlakuan diketahui bahwa dari 30 pasien pada 30 responden yang diberikan
pemberian kompres hangat terhadap pasien dengan kolik abdomen diruang rawat inap
RS Lawang Medika selama 15-20 menit sebagian besar (40%) responden berada dalam
skala (nyeri ringan).
Melihat hasil penelitian pasien pada umumnya dengan kategori skala nyeri berat
dan skala nyeri sedang, maka dari itu implementasi kompres hangat dapat menurunkan
skala nyeri pada pasien kolik abdomen.
4.2.3. Perbandingan sebelum dan setelah pemberian kompres hangat terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien dengan kolik abdomen
Berdasarkan hasil perbandingan dalam tabel 4.3 yang dilakukan oleh peneliti
bahwa 4 (100%) responden sebelum dan setelah dilakukanya pemberian kompres
hangat selama 15-20 menit terhadap penurunan skala nyeri pada pasien dengan kolik
abdomen didapatkan hasil skala nyeri menurun pada setiap responden.
Menurut Peneliti hal ini disebabkan karena responden yang rutin melakukan
tindakan kompres hangat hasilnya akan berbeda antara skala nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan pemberian kompres hangat, karena kurangnya pengetahuan dan
tidak bersungguh-sungguh nya responden melakukan tindakan pemberian kompres
hangat akan menyebabkan skala nyeri akan bertambah.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darsini dkk,
mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Husada Jombang pada tahun 2019, dalam
jurnalnya yang berjudul “pengaruh kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri
pada pasien dengan kolik abdomen” yang memaparkan mengenai implementasi
kompres hangat terhadap skala nyeri. Hasil analisisnya mengatakan setelah dilakukan
pemberian kompres hangat ternyata ada perubahan yang signifikan dimana presentase
terbesar sebelumnya adalah pada kategori skala nyeri berat dan disusul dengan
kategori skala nyeri ringan.
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
98
Berdasarkan hasil penelitian diatas, karena pemberian kompres hangat dapat
menurunkan skala nyeri, jadi harus diadakannya implementasi kompres hangat
terhadap penurunan skala nyeri pada pasien kolik abdomen.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
mengenai implementasi kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada pasien
dengan kolik abdomen di Ruang 2 Bandeng RSUD Pantura M.A Sentot Patrol
Indramayu adalah sebagai berikut:
1. Skala nyeri sebelum pemberian kompres hangat memperoleh hasil 75%
responden dengan kategori skala nyeri sedang dan 25% responden dengan
kategori skala nyeri berat.
2. Skala nyeri setelah pemberian kompres hangat memperoleh hasil 100%
responden dengan kategori skala nyeri ringan.
3. Dari hasil impelementasi pemberian kompres hangat didapatkan hasil 100%
responden terjadi penurunan skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan
pemberian kompres hangat.

SARAN
1. Bagi peneliti, lebih menambah wawasan dan pengetahuan tentang
implementasi kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada pasien
dengan kolik abdomen di Ruang Bandeng 2 RSUD Pantura M.A Sentot Patrol
Indramayu.
2. Bagi institusi pendidikan, dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan bahan
masukan untuk kegiatan proses pembelajaran mengenai implementasi kompres
hangat terhadap penurunan skala nyeri pada pasien dengan kolik abdomen.
3. Peneliti lain, Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian
selanjutnya terkait dengan kolik abdomen

DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin, M. (2017). Patofisiologi nyeri (pain). Saintika Medika: Jurnal Ilmu
Kesehatan dan Kedokteran Keluarga, 13(1), 7-13.
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/download/5449/5246 Diakses
pada tanggal 3/12/2021 pukul 08:37 WIB.

Basri, Bahruddin, dkk.2020. konsep Dasar Dokumentasi Keperawatan. Bandung:C.V


Media sains Indonesia
Darsini, D., & Praptini, I. (2019). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Dengan Kolik Abdomen. Jurnal
Keperawatan dan Kebidanan, 11(2), 4-4.
https://e.journal.lppmdianhusada.ac.id/index.php/jkk/article/view/102. Diakses pada
tanggal 22/11/2021 pukul 10:43 WIB.
Dinarti, & Muryanti, Y. (2017). Bahan Ajar Keperawatan: Dokumentasi
Keperawatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kusuma Hardi, dkk. (2018). Pathway kolik abdomen

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
99
https://pdfcookie.com/documents/pathwaykolik-abdomen-x20go78zogl3 Diakses
pada tanggl 1/12/2021 pukul 10:47 WIB.
Jacob, dkk, 2014. Tujuan kompres hangat. http://repository.poltekes-tjk.ac.id. Diakses
pada tanggal 3/12/2021 pukul 10.05 WIB.
M Hannan. (2019). Pengaruh terapi kompres hangat terhadap penurunan nyeri sendi
osteoarthritis pada lansia puskesmas Pandian Sumenep.
https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/689/631 Diakses pada
tanggal 30/11/2021 pukul 10.03 WIB.
Maharani dalam Wardiyah,(2016). Pengertian kompres hangat.
https://eprints.poltekesjogja.ac.id. Diakses pada tanngal 3/12/2021 pukul 09:13 WIB.
Mayangsari C D, 2016.PENTINGNYA PEMAHAMAN MANAJEMEN NYERI NON
FARMAKOLOGI BAGI SEORANG PERAWAT: Jurnal Wawasan Kesehatan,
Volume: 1, Nomor 1, Juni 2016 https://stikessantupaulus.e-journal.id diakses
pada tanngal 1/12/2021 pukul 17:03 WIB.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan.Cetakan Ketiga.
Jakarta:PT Rineka Cipta
P Eka Rohmwati. (2020). Pengertian kolik abdomen
https://repository.pkr.ac.id/815/6/BAB%20l%20PENDAHULUAN.pdf Diakses pada
tanggal 30/11/2021 pukul 8:05 WIB.
P Emi, (2020). Prosedur kompres hangat. http://repository.stikes-bhm.ac.id. Diakses
pada tanggal 4/12/2021 pukul 11:35 WIB.
Risna, (2018). Definisi kolik abdomen.
https://id.scribd.com/document/372624008/kolik-abdomen-Definisi Diakses pada
tanggal 1/12/2021 pukul 10:30WIB.
S H Wahyuni, (2019). Prosedur kompres hangat. http://eprintslib.ummgl.ac.id
Diakses pada tanggal 5/12/2021 pukul 10:46 WIB.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D.Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:Alfabeta.
Windy octaviany siallagan. (2019). Gambaran karakteristik pasien kolik abdomen
dirumah sakit umumdaerah labuhanbatu selatan tahun 2019.
https://repository.stikeselisabethmedan.ac.id/wpcontent/uploads/2021/04/windy-
sialagan.pdf. Diakses pada tanggal 30/11/2021 pukul 8:17 WI

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka#Volume 9 Nomor 1 Februari 2023
100

Anda mungkin juga menyukai