PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis terjadi peradangan pada mukosa lambung dimana secara normal lambung
mengeluarkan asam klorida yang berfungsi memperlancar pencernaan. Selain karena
terjadinya perlukaan, terkena asam klorida atau HCl juga merupakan pemicu terjadinya
nyeri dimana ada sel saraf yang beradadi lambung berfungsi sebagai neurotransmitter
yaitu menerima rangsangan tersebut sehingga ditransmisikan ke otak dan presepsikan
menjadi nyeri. Tindakan yang dapat menurunkan nyeri gastritis adalah tindakan
farmakologis dan non- farmakologis. Salah satu tindakan non-farmakologis yang
dapatmembantu menurunkan nyeri adalah terapi kompres hangat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri pada pasien gastritis?
2. Apa mekanisme kerja kompres hangat dalam meredakan nyeri pada pasien gastritis?
3. Bagaimana keamanan dan efek samping dari penggunaan kompres hangat pada
pasien gastritis?
4. Bagaimana pentingnya penelitian terkait pengaruh kompres hangat dalam manajemen
nyeri pada pasien gastritis untuk perbaikan praktik klinis dan kualitas perawatan
pasien?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi bukti ilmiah terkait efektivitas kompres hangat sebagai terapi
tambahan pada pasien dengan gastritis.
2. Menganalisis dampak penggunaan kompres hangat terhadap gejala gastritis, seperti
nyeri perut, mual, dan perbaikan kualitas hidup pasien.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada praktisi kesehatan tentang
potensi peran kompres hangat dalam manajemen pasien gastritis.
1
2. Menyediakan dasar ilmiah yang kuat untuk pengambilan keputusan klinis terkait
dengan penggunaan kompres hangat pada pasien gastritis.
3. Membantu dalam pengembangan panduan perawatan yang lebih efektif untuk pasien
gastritis.
4. Memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam area ini,
mengisi kesenjangan pengetahuan yang mungkin ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
A. Definisi dan gejala gastritis
1. Definisi: Gastritis adalah peradangan pada lapisan mukosa (bagian
dalam) lambung, yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter
pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), alkohol,
stres, atau faktor lainnya. Peradangan ini dapat memengaruhi fungsi
normal lambung dalam mencerna makanan dan menghasilkan asam
lambung.
2. Gejala Umum Gastritis: Nyeri Perut: Nyeri atau ketidaknyamanan di
bagian atas perut adalah gejala yang umum terjadi. Nyeri ini bisa berupa
rasa terbakar, perih, atau kram.Mual: Perasaan ingin muntah atau mual
sering terjadi pada pasien gastritis.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain literatur
3
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian
quasi experimental one group pre-post test (sugiono 2016)
B. Langkah Langkah Literatur
1. Buka halaman website google scholar (http://scholar.google.com)
2. Pada pencarian, masukkan judul artikel yang akan dikutip. Mengetik kata
kunci "Kompres hangat nyeri gastritis".
3. Pada hasil pencarian dengan item atau judul yang sesuai, klik"cite".
4. Pilih yang sesuai dengan judul yang akan dicari.
C. Menentukan Topik Studi Kasus
Dam Literature review ini, peneliti mengambil topik berupa "Pengaruh
Kompres Hangat pada pasien gastritis"
BAB IV
A. Hasil literatur
4
Didalam artikel ini didapatkan 3 jurnal yang di dapatkan dari google scholar. Pencarian jurnal
menggunakan kata kunci kompres hangat, nyeri gastritis. . Setelah proses pencarian artikel
kemudian disaring berdasarkan rentang waktu maksimal 3 tahun (2020-2023) sehingga
didapatkan 3 jurnal.
Artikel disaring kembali dengan melihat keseluruhan sehingga didapatkan 3 Jurnal yang sesuai
dengan topik. Jurnal yang sudah dianalisis disajikan dalam bentuk berupa tabel.
5
penelitian
Lokasi IGD RUMAH SAKIT IGD RSUD dr. RSIA Pala Raya
penelitian BHAYANGKARA TK. III Soeratno Gemolong. Kabupaten Tegal Tahun
KOTA MANADO 2020.
Analisis data uji Paired T-Test Uji Paired T-Test Paired T-Test.
Ringkasan/ Hasil pada penelitian ini Hasil penelitian dapat Hasil penelitian
hasil didapatkan rata-rata disimpulkan bahwa didapatkan bahwa
temuan skala nyeri sebelum terjadi penurunan intensitas nyeri sebelum
diberikan kompres skala nyeri pada dilakukan intervensi
hangat adalah 5.77 dan pasien dengan colic sebagian besar
skala nyeri sesudah abdomen sebelum responden
kompres hangat yaitu dan seudah diberikan mengalaminyeri berat 7
4.08 atau nyeri sedang kompres hangat - 10 (66,66%) dan
dan nilai p-value 0,000 menggunakan buli – intensitas nyeri setelah
dimana p-value< α= 0, 05 buli dari skala 6 dilakukan intervensi
dengan tingkat menjadi skala 4. adalah sebagian besar
kemaknaan Asymp. Sig. respondenmengalami
(p-value= 0,000. Maka nyeri ringan 1 - 3 (60%).
6
Ha diterima. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,000
dan jika α = 0,05 maka p
<α (0.000 <0,05), yang
artinya terdapat
pengaruh yang signifikan
antara terapi kompres
hangat dengan WWZ
(Warm Water
Zack)terhadap nyeri
pada pasien dyspepsia.
B. Pembahasan
Penyebab Gastritis Dinding lambung berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan asam
lambung, serta memproduksi lendir untuk melindungi lapisan lambung dari kerusakan akibat
asam lambung.
Gastritis terjadi ketika dinding lambung mengalami peradangan. Tergantung pada jenisnya,
gastritis bisa disebabkan oleh beragam kondisi. Berikut ini adalah penjelasannya:
a) Gastritis akut
Gastritis akut terjadi ketika dinding lambung mengalami kerusakan atau melemah secara
tiba-tiba. Akibatnya, lambung bisa terpapar cairan asam lambung dan mengalami iritasi.
7
1) Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan
kortikosteroid
2) Menderita infeksi bakteri Helicobacter pylori atau infeksi saluran pencernaan akibat
virus
7) Menelan zat yang bersifat asam yang dapat merusak dinding lambung, seperti racun
serangga
b) Gastritis kronis
Gastritis kronis terjadi akibat peradangan jangka panjang di dinding lambung yang tidak
diobati. Gastritis kronis dapat berdampak pada sebagian atau semua bagian mukus
pelindung lambung.
4) Stres berat yang terjadi terus-menerus sehingga memengaruhi sistem kekebalan tubuh
Pemberian kompres hangat adalah suatu tindakan stimulasi kulit dan jaringan untuk
mengurangi nyeri, meningkatkan kenyamanan dan mendapatkan efek terapeutik lainnya
melalui paparan hangat/panas.
8
diketahui bahwa skala nyeri gastritis kedua responden sebelum dilakukan kompres hangat
mengalami skala nyeri sedang (4-6) dan setelah dilakukan kompres hangat didapatkan skala
nyeri 0 (tidak nyeri). Hasil penerapan kompres hangat yang dilakukan selama tiga hari
memberikan pengaruh positif terhadap penurunan skala nyeri klien gastritis, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini dapat memberikan gambaran efektifnya penerapan kompres
hangat terhadap penurunan skala nyeri pada klien gastritis. Diharapkan tenaga kesehatan di
rumah sakit dapat menjadikan kompres hangat sebagai alternatif intervensi keperawatan
mandiri dalam menangani pasien yang mengalami nyeri.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan pengakajian dari 3 jurnal terkait Pengaruh konpres hangat
pada pasien gastritis ialah:
1. Berdasarkan jurnal yang telah dianalisis pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri
pada pasien gastritis di IGD Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Manado. Saran bagi Rumah
Sakit dan masyarakat diharapkan dapat menerapkan terapi kompres hangat sebagai terapi
komplementer untuk membantumenurunkan nyeri.
B. Saran
Berdasarkan penelitian studi literatur yang sudah dilakukan, dengan ini peneliti menyarankan:
Diharapkan dengan adanya penelitian ini perawat dapat mengetahui apa saja penaganan untuk
nyeri pada pasien gastritis.
9
2. Bagi Instansi Terkait
Diharapkan dengan adanya studi literatur ini dapat dijadikan sebagai referensi serta
memberikan informasi terkini tentang pengaruh konpres hangat pada pasien gastritis yang
berprofesi sebagai perawat.
Diharapkan peneliti selanjutnya juga dapat melanjutkan penelitian terkait pengaruh kompres
hangat pada pasien gastritis.
DAFTAR PUSTAKA
10