Dibuat Oleh:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit pada sistem pencernaan adalah penyebab paling umum terjadinya nyeri.
Salah satunya penyakit gastritris atau yang biasanya di kenal dengan maag. Gastritis
Rahmawati,2018).
Banyaknya faktor yang dapat menyebabkan gastritis yang membuat angka kejadian
gastritis juga meningkat, menurut kesehatan dunia World health Organization (WHO)
angka kematian di dunia akibat kejadian gastritis dirawat inap yaitu 17-21% dari kasus
yang ada pada tahun 2018. Di Inggris (22%), China (31%), Jepang (14,5%), Kanada (35%),
dan Prancis (29,5%). Di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap
tahunnya. Di Indonesia menurut WHO (2018) adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada
beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevelensi 274.396 kasus dari
terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting gangguan dalam
sistem pencernaan.
1
2
Pelepasan sel epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung
(Wijayanti dan Dirdjo,2018). Gastritis yang dibiarkan tidak terawat akan terus menerus
mengalami kekambuhan dan memberikan efek negatif pada kondisi kesehatan (Wuluyo &
Suminar,2017).
Cara mengurangi nyeri gastritis terdapat dua tindakan yaitu secara farmakologis dan
non farmakologis. Salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan nyeri adalah
kompres hangat, yaitu memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan
kantung berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang
menempelkan kantung karet yang diisi air hangat ke daerah tubuh yang nyeri. Tujuan dari
kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks,
menurunkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah dan memberikan
Hasil penelitian Amin (2017) Menurut teori gate-control kompres hangat dapat
β) untuk “menutup gerbang” bagi serat-serat yang berdiameter kecil (A-δ dan C) yang
berperan dalam menghantarkan nyeri, sehingga nyeri dapat dikurangi. Upaya menutup
Hasil penelitian Jayanti dan Purnomo (2019), menyatakan bahwa kompres hangat
merupakan tindakan menurunkan nyeri dengan memberi energi panas melalui konduksi,
sehingga menambah pemasukan oksigen, nutrisi dan leukosit darah yang menuju ke
3
Menurunkan Tingkat Nyeri Dengan Penerapan Kompres Air Hangat di Desa Batu Merah
Ambon”.
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut: Bagaimana
Menurunkan Tingkat Nyeri Dengan Penerapan Kompres Hangat di Desa Batu Merah
Ambon ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
dalam upaya menurunkan tingkat nyeri dengan penerapan kompres hangat di Desa
2. Tujuan Khusus
4
menurunkan tingkat nyeri dengan penerapan kompres hangat di Desa Batu Merah
Ambon.
b. Dapat menentukan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gastritis dalam upaya
menurunkan tingkat nyeri dengan penerapan kompres hangat di Desa Batu Merah
Ambon.
c. Dapat membuat perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada pasien dengan
gastritis dalam upaya menurunkan tingkat nyeri dengan penerapan kompres hangat
menurunkan tingkat nyeri dengan penerapan kompres hangat di Desa Batu Merah
Ambon.
e. Dapat melakukan evaluasi pada pasien dengan gastritis dalam upaya menurunkan
tingkat nyeri dengan penerapan kompres hangat di Desa Batu Merah Ambon.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis:
nyeri dengan penerapan kompres hangat dan sebagai data dasar untuk penelitian lanjut.
2. Secara Praktis:
5
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi institusi terutama kepada para
b. Bagi Peneliti
pendidikan.
gastritis dalam upaya menurunkan tingkat nyeri dengan pemberian kompres hangat
E. Sistematika Penulisan
6
Penelitian ini disusun dengan sistematika penulisan terdiri dari: bagian awal, bagian
utama, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari lembaran judul, lembar persetujuan,
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran,
● BAB I yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penilitian,
● BAB II terdiri dari: tinjauan pustaka yang meliputi dasar-dasar teoritis dan berbagai
● BAB III yang merupakan metode penelitian yang meliputi: jenis penelitian, subjek
penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, lokasi dan waktu penelitian, teknik
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan dalam saluran
(Masjoer,2017).
2. Etiologi
Pemakaian obat anti inflamasi non steroid seperti aspirin, asam mefenamat,
aspilet dalam jumlah besar. Obat antiinflamasi non steroid dapat memicu kenaikan
karena terjadinya
8
9
disfusi balik ion hidrogen ke epitel lambung. Selain itu jenis obat ini dapat
mengakibatkan kerusakan langsung pada epitel mukosa karena dapat bersifat iriatif
dan siftnya yang asam dapat menambah derajat keasaman pada lambung.
Bahan etanol merupakan salah satu bahan yang dapat merusak sawar pada
lambung.
c. Faktor makanan
dan minuman seperti cuka, cabe, asam, kopi, alkohol, porsi makan terlalu banyak
dan sering terlambat makan. Karena tidak ada makanan yang masuk.
d. Rokok
mukus yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari iritasi. Selain itu
CO yang dihasilkan oleh rokok lebih mudah diikat oleh Hb dari pada O2 sehingga
perokok juga dapat dipicu oleh pengaruh asam nikotin yang menurunkan
rangsangan pada pusat makan, perokok menjadi tahan lapar sehingga asam
lambung dapat langsung mencerna mukosa lambung bukan makanan karena tidak
abnormal, perusakan ini ternyata dapat juga mengenai sel inang pada tubuh
f. Stres
dirangsang oleh mediator kimia yang dikeluarkan oleh neuron simpatik seperti
epinefrin.
g. Infeksi sistemik
Pada infeksi sistemik toksik yang dihasilkan oleh mikroba akan merangsang
dalam mencerna makanan. Peningkatan HCL lambung dalam kondisi seperti ini
lambung.
i. Trauma mekanik
11
kecelakaan yang cukup kuat juga dapat menjadi penyebab ganggguan keutuhan
jaringan lambung. Kadang kerusakan tidak sebatas mukosa, tetapi juga jaringan
otot dan pembuluh darah lambung sehingga pasien dapat mengalami perdarahan
yang hebat. Trauma juga bisa disebabkan tertelanya benda asing yang keras dan
sulit dicerna.
j. Infeksi mikroorganisme
3. Patofisiologi
a. Gastritis Akut
jaringan, cairan, dan darah) dan mengalami erosi superficial, bagian ini
mengsekresi sejumlah getah lambung, yang mengandung sangat sedikit asam tetapi
banyak mucus, ulserasi super visial dapat terjadi dan dapat menyebabkan
mencapai usus, dapat mengakibatkan kolik dan diare, biasanya pasien sembuh kira-
kira sehari, meskipun nafsu makan menurun 2-3 hari kemudian. (G.Bare,2017).
b. Gastritis Kronis
12
di sebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel pariental, yang
menimbulkan atrofi dan infiltaris seluler, hal ini sering dihubungkan dengan
penyakit otoium seperti anemi perinisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari
dan pylorus (Ujung bawah lambung dekat duodenum). Ini di hubungkan dengan
bakteri H pylory: seperti minum panas atau makan pedas, penggunaan obat dan
4. Manisfestasi Klinis
a. Perut kembung
b. Sakit kepala
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Endoskopi
d. Pemeriksaan barium
e. Radiologi abdomen
6. Komplikasi
b. Ulkus.
7. Penatalaksanaan
Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila
gejala menetap perlu diberikan cairan parenteral. Bila peredaran terjadi maka
gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat
(G.Bare,2018).
intravena. (Musttaqin,2017).
14
porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditunjukkan untuk mengatur sekresi asam
(Masjoer,2017).
8. Pencegahan
Walaupun infeksi H. Pylori tidak dapat selalu dicegah, berikut beberapa cara yang
Makanlah dengan jumlah yang cukup pada waktunya dan lakukan dengan santai.
b. Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam,
c. Kendalikan stress.
15
PATHWAY
Anoreksia
Mual Dorongan ekspulsi isi
lambung ke mulut
Kekurangan volume
cairan
B. Konsep Dasar Nyeri
1. Pengertian
subjektif karena perasaan nyeri berada pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatnya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun
emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain,
Nyeri adalah suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau
yang pernah dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Potter dan
Perry,2017).
17
1). Trauma
2). Neoplasma
3). Peradangan
● Trauma psikologis
3. Stimulus Nyeri
mengenali jumlah stimulus nyeri sebelum merasakan nyeri (pain threshold). Terdapat
a. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya karena bedah akibat terjadinya kerusakan
d. Iskemia pada jaringan, misalnya terjadi blokade pada arteria koronoria yang
4. Klasifikasi Nyeri
tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan (Asmandi,2017).
1) Pheripel pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh misalnya pada
2) Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau
3) Refered pain, yaitu nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ struktur
4) Central pain, yaitu nyeri yang sering terjadi karena perangsangan pada sistem
2) Steady pain,yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu
yang lama.
3) Paraxysmal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat
TABEL 1:
eksitensi
lama
berkembang, dan
terselubung
bertahun-tahun
6. Gejala klinis nyeri Pola respon yang khas Pola respon yang
jelas gejala
5. Skala Nyeri
Menurut (Potter dan Perry, 2018). Intensitas nyeri dapat diketahui dengan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
0 : Tidak Nyeri
baik.
berkomunikasi, memukul.
VAS (Visual Analog Scale) adalah suatu garis lurus yang mewakili intensitas
nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendiskripsikan verbal pada setiap
nyeri.
Analog Visual
Skala numerik adalah alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa
nyerinya sesuai dengan level itensitas nyerinya pada skala numerik dari 0-10 atau
0-100. Angka 0 berarti no pain dan 10 atau 100 berarti severe pain (nyeri hebat).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nyeri Hebat
memperlihatkan mimik wajah pasien pada saat nyeri tersebut menyerang. Cara ini
ditetapkan pada pasien yang tidak dapat menyatakan nyerinya dengan skala angka,
Perry,2017).
a. Usia
kelompok usi ini dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi
terhadap nyeri.
b. Jenis kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam
c. Kebudayaan
nyeri. Individu mempelajari apa yang digarapkan dan apa yang diterima oleh
d. Makna Nyeri
memepersiapkan nyeri dengan cara berbeda beda, apabila nyeri tersebut memberi
e. Perhatian
f. Ansietas
meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat menimbulkan suatu perasaan
ansietas, individu yang sehat secara emosional, biasanya lebih mentoleransi nyeri
sedang hingga berat dari pada individu yang memiliki status emosional yang kurang
stabil.
g. Keletihan
24
h. Pengalaman Sebelumnya
tidak selalu berarti bahwa individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih
i. Gaya Koping
sakit, pasien merasa tidak berdaya dengan rasa sepi itu, hal yang sering terjadi
control terhadap lingkungan atau kehilangan control terhadap hasil akhir dari
perlindungan. Walaupun nyeri tekan pasien rasakan, kehadiran orang yang dicintai
7. Penanganan Nyeri
perilaku nyeri, dan memberikan pasien rasa pengendalian yang lebih besar. Agen-
mengubah respon fisiologi, dan mengurangi rasa takut yang terkait dengan
imobilisasi.
2) Bimbingan antisipasi
3) Relaksasi
4) Imajinasi terbimbing
5) Teknik effluarge/Mengusap
6) Distraksi
7) Akupuntur
8) Biofeedback
9) Stimulus kutaneus
10) Akupresur
11) Psikoterapi
transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikol
terhadap nyeri. Jenis analgesiknya adalah narkotika dan bukan narkotika. Jenis
pada fungsi fital seperti respirasi. Jenis bukan narkotika yang paling banyak dikenal
26
(Alimul Aziz,2018).
1. Pengertian
Dalam bahasa medis ulu hati disebut dengan dengan epigastrium yaitu salah satu
bagian dari sembilan pembagian lokasi perut. Nyeri epigastrium berhubungan dengan
nyeri yang tajam dan terlokalisasi yang dirasakan oleh seseorang pada daerah tengah
atas perut yang berada tepat dibawah tulang iga sewaktu atau segera setelah makan.
27
2. Letak Epigastrium
Epigastrium (Ulu hati) terletak diantara ujung tulang dada bagian bawah dan dibawah
tepat nomor 2
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan rasa sakit di ulu hati. Ada banyak
gangguan dan penyakit dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman pada daerah ini.
Oleh karena itu, menjadi sulit untuk mendiagnosis dengan pasti, berikut kami sajikan
a. Tukak Lambung
Tukak Lambung adalah penyebab paling umum dari nyeri ulu hati. Ulkus
diartikan sebagai perlukaan pada lapisan lambung, paling sering disebabakn oleh
infeksi bakteri Helicobacter pylori. Dalam kasus ulkus peptikum, gejala yang khas
adalah nyeri ulu hati yang menetap setelah makan. Gejala lain yang menyertai
seperti kembung, hematemesis (muntah darah kehitaman) dan perut terasa penuh.
Tukak juga bisa terjadi pada usus dua belas jari (ulkus duodenum) bedanya, pada
28
kondisi ini nyeri ulu hati terjadi setelah makan yang muncul dalam jeda waktu dua
Salah satu gejala yang dominan adalah nyeri ulu hati. Peradangan terjadi pada
lapisan lambung yang kontak dengan asam lambung, peradangan bisa menacapai
lapisan yang lebih dalam sesuai berat ringannya penyakit. Selain sakit di ulu hati,
seseorang merasakan sensasi terbakar dibelakang tulang dada. Sensasi ini dapat
dirasakan didaerah ulu hati. Hal ini terjadi karena regurgitasi atau naiknya asam
disertai dengan mual dan perasaan ada makanan yang nyangkut dibelakang dada.
d. Heartburn
Hampir sama dengan GERD namun pada kondisi ini sensasi rasa terbakar dan
nyeri di ulu hati akibat tingginya sekresi asam lambung yang dominan. Asam ini
dengan GERD). Kondisi ini disebut juga dengan cardialgia atau pyrosis.
e. Karsinoma Lambung
Keganasan atau kanker lambung juga bisa menyebabkan nyeri didaerah ulu
hati kronis yang disertai dengan berbagai macam gejala seperti penurunan berat
f. Gastroenteritis
Mudahnya kita sebut sebagai diare, yaitu penyakit inflamasi pada lambung
dan usus yang disebabkan oleh infeksi, baik bakteri ataupun virus. Gejala umumnya
g. Radang Pankreas
Pankreatitis adalah salah satu penyebab utama nyeri ulu hati. Radang
pankreas dapat berupa radang akut atau kronis. Pankretitis akut ditandai dengan
h. Batu Empedu
didaerah perut kanan yang juga menyebar ke daerah epigastrium. Rasa sakit
i. Penyakit Hati
Hepatitis adalah peradangan hati yang ditandai dengan rasa sakit yang juga
dapat dirasakan didaerah ulu hati. Peradangan hati ini paling sering disebabkan oleh
infeksi virus. Selain sakit perut, gejala lain yang menyertai yaitu perubahan warna
kuning pada kulit dan sklera mata, badan lemas dan demam.
abdomen, Caliac Stenosis arteri dari aompression oleh ligamant arkuata median
Pylephlebitis, Sandifer sindrom, sindrom Zieve, infeksi Pancriatic dan terakhir namun
1. Pengertian
Kompres air hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis seperti rasa nyaman, mengurangi
memperlancar sirkulasi darah, merangsang peristatik usus, serta memberi rasa hangat.
(Gabriel F.J,2017).
Menurut Sylvia A Price (2017) Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat
kepada pasien untuk mengurangai nyeri dengan menggunakan cairan yang berfungsi
untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal dengan tujuan
2) Bak steril berisi 2 buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
4) Pengalas
7) Waslap 4 buah
9) Korentang
2) Cuci tangan
32
5) Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila-bila diperban. Kemudian,
6) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak steril, lalu masukkan
7) Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang
akan dikompres.
kasa kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
9) Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan
3) Lap kerja
33
1) Cuci tangan
2) Lakukan pemasangan terlebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara: mengisi
buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang
diinginkan (50-60oC).
3) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-
b) Bagian atas buli-buli dilipat sampai kelihatan permukaan air dileher buli-buli.
4) Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan dengan lap kerja dan
7) Kaji secara teratur kondisi pasien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat
ketidaknyamanan, kebocoran.
8) Ganti buli-buli panas setelah 30 menit dipasang dengan air panas lagi, sesuai yang
dikehendaki.
11) Dokumentasikan.
34
1) Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres dipertahankan tetap
hangat.
2) Cairan jangan terlalu paans, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3) Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4) Untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka
memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.
atas/samping.
1. Pengertian Keperawatan
kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalami gangguan fisik, psikis, dan social agar dapat mencapai derajat kesehatan
rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersiapkan sakit oleh individu (Nursalam,2017).
2. Tujuan Keperawatan
optimal agar tidak tergantung pada orang lain dalam memelihara kesehatnnya.
3. Proses Keperawatan
a. Pengertian
dalam pemberian asuhan keperawatan, yang di fokuskan pada reaksi dan respon
unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan
yang dapat digunakan dalam berbagai macam situasi, memperoleh metode yang
baku, sistematis dan rasional, serta memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan
1) Manfaat, semua kebutuhan atau tindakan yang diambil harus bermanfaat bagi
keperawatan dalam merawat pasien. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama
beberapa aspek.
1). Dinamis
2). Skilikal
3). Interdependen
a. Pengkajian
1). Wawancara
38
Wawancara meruapkan pola komunikasi yang di lakukan untuk tujuan spesifik dan
di fokuskan pada area dengan isi yang spesifik. Ada dua tipe wawancara, yaitu
2). Observasi
atau mahasiswa. Untuk itu, perawat harus meningkatkan dasar pengetahuan dan
Ketrampilan saat pengkajian fisik merupakan hal yang penting dalam mendapatkan
data dan evaluasi kondisi pasien. Perawat menggunakan teknik inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi untuk memberikan kondisi fisik pasien secara menyeluruh.
Pada tahap ini perawat atau mahasiswa di tuntut untuk mengetahui pengkajian fisik
b. Diagnosa Keperawatan
gastritis yaitu:
2) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake nutrisi yang tidak dekuat.
keseimbangan cairan.
b) Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam pasien mampu melaksanakan apa yang telah
diinformasikan.
c. Perencanaan
keperawatan. (Nikmatur,2018).
Nyeri b/d peningkatan asam lambung. Sesuai dengan judul dan masalah yang
b) Rencana tindakan
nyeri.
(3). Ajarkan pasien dan keluarga melakukan teknik kompres air hangat jika
neyri berulang.
41
(4). Lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi untuk
mengurangai nyeri.
d. Pelaksanaan
telah disusun pada tahap perencanaan. Jenis tindakan yang dilakukan antara lain:
Adalah tindakan yang diperiksa sendiri oleh perawat untuk membantu pasien dalam
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerja sama sesama tim perawatan atau
dengan tim kesehatan lainnya seperti dokter, gizi, analisi kesehatan dan sebagainya.
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, diantaranya
e. Evaluasi
1). Pengertian
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di tetapkan, dilakukan dengan cara
42
Zaidin,2018).
2). Tujuan
1. Pengertian
43
merupakan landasan dasar dari semua institusi. Keluarga merupakan kelompok primer
yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan interaksi interpersonal,
2. Tipe Keluarga
2) Reconstitude nuclear
4) Commune family
7) Cohabiting couple
8) Group-marriage family
11) Intitusional
Friedman (2018) menjelaskan bahwa struktur dalam keluarga terbagi menjadi empat,
yaitu:
b. Struktur peran
c. Struktur kekuatan
1) Patrilineal
Ialah suatu adat masyarakat dimana pengatur alur keturunan berasal dari pihak
ayah. Maka bila terjadi masalah yang bertanggungjawab adalah pihak laki-laki.
2) Matrilineal
Ialah suatu adat masyarakat dimana pengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu.
1) Patrilokal
Ialah adat yang mengatur pasangan suami istri untuk tinggal bersama atau disekitar
2) Matrilokal
45
Ialah adat dimana pasangan baru diwajibkan tinggal bersama atau disekitar tempat
1) Patriarkal
Ialah suatu kondisi rumah tangga dimana pengambilan keputusan didominasi oleh
pihak suami. Bahkan, dapat terjadi pula diputuskan oleh keluarga besar pihak
suami.
2) Matriarkal
Ialah suatu kondisi rumah tangga dimana pengambilan keputusan berada pada pihak
3) Equalitarian
Ialah suatu kondisi rumah tangga dimana pihak suami dan pihak istri membahas
a. Fungsi keluarga
Friedman (2018) mengelompokkan fungsi pokok keluarga dalam lima poin, yaitu:
4) Fungsi ekonomi
46
Selain itu, menurut BKKBN (2018), fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah
1) Fungsi pendidikan
2) Fungsi budaya
3) Fungsi agama
5) Fungsi perlindungan
b. Peran keluaraga
1) Peran ayah
pelindung, pemberi rasa aman, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
2) Peran ibu
Selain mengurus wilayah domestik keluarga, ibu juga berperan sebagai salah satu
anggota kelompok dari peran sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya. Bahkan ibu pula dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarga.
3) Peran anak
Dalam posisi ini, anak menjadi objek sekaligus subjek. Anak yang dibentuk oleh
keluarga pada saat bersamaan juga memiliki perannya sendiri. Anak melaksanakan
47
5. Perkembangan Keluarga
bergerak bertahap dari waktu ke waktu. Setiap tahapan umumnya memiliki tugas dan
resiko kesehatan yang berbeda-beda. Duval (2018) membagi keluarga dalam 8 tahap
perkembangan, yaitu:
G. Kerangka Konsep
Untuk memudahkan penulisan ini, maka kerangka konsep yang digunakan peneliti adalah
Asuhan Keperawatan
1) Peng
kajia Nyeri epigatrium
Ny/Tn
n berkurang.
dengan
Gastritis
2) Diag
nosa
Kepe
rawat
an
3) Peren
canaa Gambar 6: Kerangka Konsep Penelitian
n
Sumber: Data Primer
(kom
pres
air
hang
at )
49
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
METODE PENELITIAN
Sedangkan studi kasus adalah salah satu macam dari penelitian deskriptif, yang
meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus unit tunggal. Unit yang menjadi masalah
tersebut dianalisa secara mendalam baik dari segi yang berhubungan dengan kasusnya
sendiri, faktor risiko, yang mempengaruhi, kejadian yang berhubungan dengan kasus
maupun tindakan dan reaksi dari kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu.
(Setiadi,2017).
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pasien Ny/Tn dengan Gastritis yang
D. Fokus Studi
Penerapan prosedur kompres air hangat pada Ny/Tn dengan Gastritis yang mengalami
nyeri epigastrium.
50
51
1. Pasien adalah seseorang yang mengalami sakit secara fisik dan melakukan perawatan di
2. Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung. Peradangan ini dapat
superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan dalam saluran pencernaan.
Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin,
2017:147).
3. Kompres air hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
1. Pengumpulan Data
auskultasi.
d. Studi Dokumenter yaitu peneliti menggunakan catatan atau status kesehatan pasien
e. Format pengkajian keluarga, digunakan untuk mendapatkan data dari pasien dan
keluarga.
G. Analisis Data
membandingkan dengan teori yang ada dan di lanjutkan dengan opini dalam pembahasan.
Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskripsif yang dipih. Data dapat
disajikan secara narasi dan dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek studi
H. Etik Penelitian
Menurut Yurisa (2008) dalam Husna (2006), etika penelitian memiliki berbagai
macam prinsip namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami, yaitu:
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and
confidentiality),
benefits).
Lembar persetujuan ini diberikan kepada pasien dengan kanker paru dengan
memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta dampak dari penelitian.
2. Anonimity
hanya kode untuk setiap responden, hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan
responden.
3. Confidentiality
Informasi dari responden akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya pada
kelompok tertentu saja yang akan peneliti sajikan, terutama dilaporkan pada hasil riset.