BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat
akut,kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastristis yang terjadi yaitu gastristis akut dan
kronik (Suddarth, 2002). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang
paling sering terjadi adalah gastritis akut dan kronik (Sylvia, 2005).
Data tahun 2005 WHO (World Health Organization) menunjukkan data bahwa di seluruh
dunia sekitar 1,8–2,1 juta penduduk dunia menderita gastritis. Sementara di Indonesia angka
kejadiaan gastritis sebanyak 218.500 kasus (Wijoyo, 2009). Berdasarkan hasil pengkajian pada
bulan Mei 2012 penduduk di RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur terdapat 43,40% penderita gastritis dari 2.393 penduduk.
Penyakit gastritis yang cukup besar di masyarakat dapat menyebabkan gangguan pada
kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas, sehingga diperlukan fungsi
perawatan keluarga dan perawat dalam meningkatkan status kesehatan di dalam keluarga.
Fungsi perawatan keluarga yaitu mengenal masalah gastritis dalam keluarga, mengambil
keputusan dalam keluarga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi akibat
gastritis, merawat anggota keluarga dengan gastritis, memodifikasi lingkungan yang ada dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Ayu, 2010).
Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga yaitu sebagai care giver
dimana perawat memberikan asuhan keperawatan langsung pada keluarga yang meliputi
pengkajian sampai evaluasi keperawatan, sebagai pendidik dengan memberikan informasi
kesehatan yang dibutuhkan keluarga melalui pendidikan kesehatan sesuai dengan kemampuan
keluarga, sebagai konselor yaitu mendengar keluhan keluarga secara objektif, memberikan
umpan balik dan informasi serta membantu keluarga melalui proses pemecahan masalah
sehingga keluarga menjadi lebih produktif, sebagai koordinator dengan cara memanfaatkan
sumber-sumber dan potensi yang ada baik materi maupun kemampuan keluarga secara
terkoordinasi, sebagai pembaharu dengan cara perawat mengadakan inovasi dalam cara
berpikir, bersikap, bertingkah laku serta meningkatkan keterampilan keluarga agar menjadi
sehat, sebagai kolaborator yaitu perawat dapat bekerjasama dengan anggota tim kesehatan
untuk menyelesaikan masalah keluarga, sebagai role model dengan menampilkan perilaku
yang dapat dijadikan panutan oleh keluarga dan sebagai referral resource dengan membuat
rujukan ke pelayanan kesehatan lain sesuai dengan yang diperlukan keluarga, sebagai pembela
ditunjukkan oleh perawat yang tanggap terhadap kebutuhan komunitas dan mampu
mengkomunikasikan kebutuhan tersebut kepada pemberi pelayanan kesehatan secara tepat,
sebagai fasilitator perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan
masalah kesehatan, diharapkan perawat dapat memberikan solusi mengatasi masalah kesehatan
yang di hadapi (Ayu, 2010).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun makalah keperawatan keluarga
dengan gastritis, sehingga penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada klien dengan
judul “Asuhan Keperawatan pada Keluarga Tn. M khususnya Ny. N dengan gastristis di RT.09
RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan Kecamatan Jatinegara.”
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
C. Ruang lingkup
Penulisan makalah ini merupakan pemberian asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.
M khususnya Ny. N dengan gastritis di RT.09 RW.06 Kelurahan Cipinang Besar Selatan
Kecamatan Jatinegara yang telah dilaksanakan sejak tanggal 06-11 Agustus 2012.
D. Metode Penulisan
Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ilimiah ini menggunakan metode deskriptif
dan metode studi kepustakaan. Dalam metode deskriptif pendekatan yang digunakan adalah
studi kasus yaitu dengan cara melakukan pengkajiaan sampai dengn evaluasi pada keluarga
Tn.M khususnya Ny.N, studi kepustakaan yaitu memproleh konsep teoritis dalam makalah ini
melalui pengumpulan data literatur seperti buku bacaan tentang keperawatan keluarga dan
gastritis serta melalui sumber-sumber lain dari media elektronik internet.
E. Sistematika Penulisan
Laporan makalah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari 5 bab yang terdiri dari atas :
BAB I pendahuluan berisi latar belakang, tujuan penulisan yang mencakup tujuan utama dan
tujuan khusus, ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II tinjauan
teoritis berisi tentang konsep masalah kesehatan antara lain: definisi, etiologi, patofisiologi atau
proses terjadinya penyakit sampai timbulnya gejala serta komplikasi dan penatalaksanaan
farmakologis dan non farmakologis, asuhan keperawatan keluarga yang terdiri atas konsep
keluarga, definisi, jenis/ tipe keluarga, struktur keluarga, peran keluarga, fungsi keluarga,
tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga, konsep proses
keperawatan keluarga yang terdiri dari pengkajian keperawatan, prioritas diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.
BAB III tinjauan kasus berisi tentang pengkajian keperawatan pada anggota keluarga dengan
penyakit gastritis, prioritas diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada anggota
keluarga dengan gastritis, rencana keperawatan yang akan dilakukan pada anggota keluarga
dengan gastritis, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan. BAB IV pembahasan
berisi tentang analisa kasus, faktor pendukung, faktor penghambat dan kesenjangan antara teori
dan kasus. BAB V penutup berisi kesimpulan dan saran, yang terakhir daftar pustaka dan
lampiran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
3. Etiologi
a. Konsumsi obat-obatan kimia digitalis (asetaminofen/aspirin, kortiko steroid).
Aseteminofen dan kortikosteroid dapat mengakibatkan iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS
(Non Steroid Anti Inflamasi Drugs) dan kortikosteroid menghambat sintesis prostatglandin,
sehingga sekresi HCL meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam dan
menimbulkan iritasi lambung.
b. Konsumsi alkohol dapat menyebakan kerusakan mukosa gaster.
c. Terapi radiasi, reflux empedu, zat-zat korosif (cuka, lada) dapat menyebabkan kerusakan
mukosa gaster dan menimbulkan edema serta perdarahan.
d. Kondisi stress atau tertekan akan meransang peningkatan produksi HCL lambung.
e. Infeksi oleh bakteri, seperti Helicobacter pilori, Escerechia coli, Salmonella, dan lain-lain.
f. Penggunaan antibiotik, terutama untuk infeksi paru, dicurigai turut mempengaruhi
penularan kuman di komunitas, karena antibiotik tersebut mampu mengeradikasi infeksi
Helicobater pylori, walaupun presentase keberhasilanya sangat rendah.
g. Jamur dan spesis candida, seperti Histoplasma capsulaptum dan Mukonaceace dapat
menginfeksi mukosa gaster hanya pada pasien imunocompromezed. Pada pasien yang sitem
imunnya baik, biasanya tidak dapat terinfeksi oleh jamur. Sama dengan jamur, mukosa
lambung bukan tempat yang mudah terkena infeksi parasit.
4. Manifestasi klinis
Gastritis akut :
a. Anoreksia ( tidak nafsu makan ), karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi
lambung. Lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, dilambung HCO3
akan berikatan dengan nAcL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil persenyawaan
tersebut akan menigkatkan asam lambung maka terjadilah mual muntah.
b. Nyeri pada epigastrum, karena adanya peradangan pada mukosa lambung.Mual dan
muntah, dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung sehingga terjadi peningkatan asam
lambung yang mengakibatkan mual hingga muntah.
c. Perdarahan saluran cerna ( hemetemesis melena), karena mucus gagal melindungi mukosa
lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada
lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan.
d. Anemia, karena terjadinya perdarahan.
Gastritis kronis :
a. Nyeri ulu Hati, karena adanya peradangan atau iritasi pada mukosa lambung.
b. Anoreksia ( tidak nafsu makan), karena peningkatan produksi HCL atau peningkatan asam
lambung.
c. Nausea, Lambung akan meningkatkan sekresi mukosa yang berupa HCO3, dilambung
HCO3 akan berikatan dengan nAcL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3. Hasil
persenyawaan tersebut akan menigkatkan asam lambung maka terjadilah mual muntah.
5. Patofisiologi
a. Gastritris Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia misalnya obat-obatan,
alkohol, makanan yang pedas atau asam. Pada penderita yang mengalami stress akan terjadi
peransangan saraf simpatis (nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi asam klorida
(HCL) didalam lambung, peningkatan HCL yang berada di dalam lambung akan menimbulkan
rasa mual, muntah dan anoreksia. Zat kimia maupun makanan yang meransang akan
menyebabkan sel epitel kolumner, yang berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi
produksinya. Mucus berfungsi untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut tercerna.
Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mucus bervariasi diantaranya vasodilatasi
sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCL ( terutama
daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa gaster menyebabkan produksi HCL
meningkat, anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri ditimbulkan karena kontak HCL
dengan mukosa gaster. Respon mukosa lambung akibat penerunan sekresi mucus dapat berupa
eksfeliasi (penglupasan). Eksfeliasi sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel
mukosa gaster, hilangnya sel mukosa akibat erosi memicu timbulnya perdarahan.
b. Gastritis kronis
Inflamasi lambung yang lama disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung
atau oleh bakteri Helicobatery pylory. Gastritis kronis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
tipe A dan tipe B. Gastritis kronis tipe A (gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel
parietal yang menimbulkan atropi dan infiltrasi seluler. Hal ini dihubungkan dengan penyakit
autoimun seperti anemia pernisiosa yang terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.
Sedangkan gastritis tipe B (H Pylori), mempengaruhi antrum dan pylorus (ujung bawah
lambung dekat duodenum ) dan dihubungkan dengan bakteri H Pylori . Faktor diet seperti
makanan pedas, penggunaan obat-obatan dan alcohol, merokok atau refluks isi usus kedalam
lambung, juga dapat menyebabkan gangguan ini.
6. Pemeriksaan diagnostik
a. Pemeriksaan darah lengkap, yang bertujuan untuk mengetahui adanya anemia.
b. Pemeriksaan serum vitamin B12 yang bertujuaan untuk mengetahui adanya defisiensi B12.
c. Analisis feses, yang bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.
d. Analisis gaster, yang bertujuan untuk mengetahui kandungan HCL lambung.
e. Achlorhida ( kurang/ tidak adanya produksi asam lambung) menunjukan adanya gastritis
atropi.
f. Uji serum antibody, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya antibody sel parietal dan
factor intrisik lambung.
g. Endoscopy, biopsy dan pemeriksaan urin biasanya dilakukan bila ada kecurigaan
berkembangnya ulkus peptikum.
h. Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Farmakologi
1) Antasida untuk mengatasi perasaan begah (penuh) dan tidak enak di abdomen,
serta untuk menetralisir asam lambung.
2) Antagonis H2 (seperti rantine dan ranitidine, simetedin), karena mampu menurunkan
sekresi asam lambung.
3) Antibiotik diberikan bila dicurigai adanya infeksi oleh Helicobater pylori.
b. Nonfarmakologi
1) Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien
Orang yang memiliki pola makan tidak teratur atau tidak memodifikasi diet mudah terserang
penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong atau ditunda pengisianya,
asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.
2) Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang pedas
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan meransang system pencernaan,
terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan
nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual muntah.
3) Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol
Karena alcohol mempunyai kemampuan sebagai pelarut lipida yang terdapat dalam membrane
sel memungkinkanya cepat masuk kedalam sel dan menghancurkan struktur sel tersebut.
Konsumsi alcohol secara berlebihan akan merusak mukosa lambung.
4) Ajarkan pasien untuk melakukan tehnik relaksasi nafas dalam.
Dengan tehnik relaksasi akan mengurangi rasa nyeri.
5) Instruksikan pasien untuk tidak merokok
Efek rokok pada saluran gastrointertistinal antara lain melemahkan katup esophagus dan
pylorus, meningkatkan refluks, mengubah kondisi alami dalam lambung dan memnurunkan
PH duodenum dan meningkatkan sekresi asam lambung yang berlebihan.
B. Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Konsep keluarga
a. Definisi
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap anggota (Ayu, 2010). Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Sudiharto, 2007).
b. Tipe Keluarga
Tipe keluarga berbeda menurut pandangan dan keilmuan serta orang yang
mengelompokkannya. Tipe keluarga dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok tradisional
dan kelompok non tradisional.
c. Struktur Keluarga
1) Patrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2) Matrilineal merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3) Matrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4) Patrilokal merupakan sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5) Keluarga kawinan merupakan hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri (Ayu, 2010).
d. Peran keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran formal yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1) Peranan ayah yaitu sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, mendidik anak-anak,
melindungi keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2) Peranan ibu yaitu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, mengasuh dan mendidik anak-anaknya dan sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
3) Peranan anak yaitu anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Berbagai peran non formal yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1) Peran ayah dan ibu sebagai anak dari kedua orang tua apabila masih tinggal bersama orang
tua.
2) Peran ibu dan anak sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya (Ayu, 2010).
e. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu tentang
apa yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga yaitu:
1) Fungsi biologis seperti meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak untuk
kelanjutan generasi selanjutnya.
2) Fungsi Psikologis seperti memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian
diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan
memberikan identitas keluarga.
3) Fungsi sosialisasi seperti membina sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang
diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4) Fungsi ekonomi seperti memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, papan,
kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga, mencari sumber penghasilan
guna memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluarga dan menabung untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
5) Fungsi pendidikan seperti memberikan pengetahuan, ketrampilan, membentuk perilaku
anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai tingkatan
perkembangannya.
6) Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan pemeliharaan
kepribadian dari anggota keluarga. Merupakan respon dari keluarga terhadap kondisi dan
situasi yang dialami tiap anggota keluarga baik senang maupun sedih dengan melihat cara
keluarga mengekspresikan kasih sayang.
7) Fungsi perawatan kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan dalam keluarga,
mengambil keputusan dalam keluarga untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi
dari masalah kesehatan tersebut, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Ayu, 2010).
f. Tahap perkembangan keluarga
Perawat keluarga perlu mengetahui tentang tahapan dan tugas perkembangan keluarga untuk
memberikan pedoman dalam menganalisis pertumbuhan dan kebutuhan promosi kesehatan
keluarga serta untuk memberikan dukungan pada keluarga untuk kemajuan dari satu tahap ke
tahap berikutnya. Tahap perkembangan keluarga tersebut sebagai berikut
1) Tahap I: keluarga pemula atau pasangan baru
Tugas perkembangan keluarga pemula antara lain membina hubungan yang harmonis dan
kepuasan bersama dengan membangun perkawinan yang saling memuaskan, membina
hibungan dengan orang lain dengan menhubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis,
merencanakan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
2) Tahap II: keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur 30 bulan)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap II yaitu membentuk keluarga muda sebagai sebuah
unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan
dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orangtua kakek dan nenek dan
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing-masing pasangan.
3) Tahap III: keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 sampai 6 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap III yaitu memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegritasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang laiinya, mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan luar
keluarga, menenmkan nilai dan norma kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga,
menanamkan keyakinan beragama dan memenuhi kebutuhan bermain anak.
4) Tahap IV: keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua usia 6 sampai 13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke IV yaitu mensosialisasikan anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya,
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan
fisik sebagai anggota keluarga, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat
menyelesaikan tugas sekolah.
5) Tahap V: keluarga dengan anak remaja (anak tertua umur 13 sampai 20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke V yaitu menyeimbangkan kebebasan dengan
tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan kembali hubungan
perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan
perhatian, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan
komunikasi dua arah.
6) Tahap VI: keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama sanpai
anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VI memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota kelurga baru yang didapat melalui perkawinan anak-anak, melanjutkan
untuk memperbaharui hubungan perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan
dari suami maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas
hubungan keluarga dengan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga setelah
ditinggalkan anak.
7) Tahap VII: Keluarga usia pertengahan
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VII yaitu menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti para
orang tua dan lansia, memperkokoh hubungan perkawinan, menjaga keintiman, merencanakan
kegiatan yang akan datang, memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan dan tetap
menjaga komunikasi dengan anak-anak.
8) Tahap VIII: Keluarga usia lanjut dan masa pensiun
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ke VIII yaitu mempertahankan pengaturan hidup
yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun, mempertahankan
hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan
ikatan keluarga antar generasi, meneruskan untuk memahami ekstensi mereka, saling memberi
perhatian yang menyenangkan antar pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi waktu
tua seperti berolahraga, berkebun, mengasuh cucu (Ayu, 2010).
2. Konsep Proses Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus
menerus tentang keluarga yang dibinanya (Suprajitno, 2004). Pengkajian keperawatan
keluarga terdiri atas 2 tahap yaitu penjajagan I dan penjajagan II. Pengkajian asuhan
keperawatan keluarga dalam penjajagan I meliputi 7 komponen pengkajian yaitu data umum,
riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,
stress dan koping keluarga, pemeriksaan fisik, dan harapan keluarga. Penjajagan II berisi
tentang pengkajian keluarga mengenai 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga.
Penjajagan I mengenai pengkajian data dasar didalamnya meliputi identitas keluarga,
komposisi anggota keluarga, genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga, aktivitas rekreasi keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
riwayat terbentuknya keluarga inti, riwayat keluarga sebelumnya.
Identitas keluarga meliputi nama kepala keluarga, usia, pendidikan, pekerjaan dan alamat. Tipe
keluarga terdiri dari keluarga inti, keluarga besar, janda atau duda. Status sosial ekonomi
meliputi penghasilan dan pengeluaran keluarga, yaitu total pendapatan keluarga, mencukupi
atau tidaknya penghasilan untuk biaya sehari-hari, memiliki tabungan atau tidak, anggota
keluarga yang membantu perekonomian keluarga, pengelola keuangan dalam keluarga.
Aktivitas dan rekreasi meliputi kebiasaan rekreasi keluarga dan penggunaan waktu senggang.
Tahap perkembangan keluarga meliputi tahap perkembangan saat ini dan tahap perkembangan
yang belum terpenuhi.
Pengkajian lingkungan terdiri dari perumahan, denah rumah, pengolahan sampah, sumber air,
jamban keluarga, pembuangan air limbah, fasilitas sosial dean fasilitas kesehatan, karakteristik
tetangga dan komunitas, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat dan sistem pendukung keluarga. Perumahan meliputi jenis rumah, luas
banguan, luas pekarangan, status rumah, atap rumah, ventilasi rumah, pencahayaan, lantai
rumah dan kondisi kebersihan rumah. Pengolahan sampah meliputi tempat
pembuangan sampah, cara mengelola sampah. Sumber air meliputi sumber air yang digunakan
keluarga dan sumber air minum yang digunakan keluarga. Jamban keluarga meliputi memiliki
WC, jenis jamban dan jarak penampungan tinja dengan sumber mata air. Fasilitas sosial dan
kesehatan meliputi perkumpulan sosial, fasilitas kesehatan dalam masyarakat, pemanfaatan
fasilitas kesehatan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan.
Pengkajian struktur keluarga, terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan
keluarga, struktur peran dan nilai norma budaya. Pola komunikasi keluarga meliputi cara dan
jenis komunikasi yang dilakukan keluarga, cara keluarga memecahkan masalah.
Struktur kekuatan keluarga meliputi respon keluarga bila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah dan kekuatan yang digunakan keluarga. Struktur peran meliputi peran
formal dan informal.
Pengkajian fungsi keluarga terdiri dari fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi dan
fungsi perawatan kesehatan. Fungsi afektif meliputi bagaimana cara keluarga mengekspresikan
perasaan kasih sayang, perasaan saling memiliki, dukungan terhadap anggota keluarga dan
saling menghargai. Fungsi sosialisasi meliputi bagaimana memperkenalkan anggota keluarga
dengan dunia luar, interaksi dan hubungan dalam keluarga. Fungsi perawatan kesehatan
meliputi mengenal masalah kesehatan dalam keluarga, mengambil keputusan dalam keluarga
untuk mengatasi atau mencegah terjadinya komplikasi dari masalah kesehatan tersebut,
merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
Pengkajian stress dan koping keluarga meliputi stressor jangka panjang dan jangka pendek
serta kekuatan keluarga, respon keluarga terhadap stress, strategi koping yang digunakan dan
strategi adaptasi yang disfungsional. Pemeriksaan fisik meliputi tanggal pemeriksaan fisik
dilakukan, pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga dan membuat
kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik. Aspek pemeriksaan fisik meliputi:
Penjajagan II berisi tentang 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga yang berhubungan dengan
pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanganannya (Ayu, 2010).
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga disusun berdasarkan jenis diagnosis seperti:
1) Diagnosis Sehat atau wellness
Diagnosis sehat atau wellness, digunakan bila keluarga mempunyai potensi untuk ditingkatkan,
belum ada data maladaptif. Perumusan diagnosis keperawatan keluarga potensial hanya terdiri
dari komponen problem (P) saja atau P (problem) dan S (symptom / sign), tanpa komponen
etiology (E) (Ayu, 2010).
2) Diagnosis ancaman (risiko)
Diagnosis ancaman digunakan bila belum terdapat paparan masalah kesehatan, namun sudah
ditemukan beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya gangguan. Perumusan
diagnosis keperawatan keluarga risiko, terdiri dari problem (P), etiology (E) dan symptom atau
sign (S) (Ayu, 2010) .
Selanjutnya masalah kesehatan keperatan keluarga yang ada, perlu diprioritaskan bersama
keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki keluarga.
c. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana tindakan
untuk mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan untuk mengatasi atau meminimalkan
stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer
untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk memperkuat garis
pertahanan sekunder dan pencegahan tersier untuk memperkuat garis pertahanan resisten.
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Penetapan tujuan jangka
panjang (tujuan umum) mengacu pada bagaimana mengatasi problem atau masalah (P) di
keluarga sedangkan penetapan tujuan jangka pendek (tujuan khusus) mengacu pada bagaimana
mengatasi etiology (E). Tujuan jangka pendek harus SMART (S=spesifik,
M=measurable/dapat diukur, A=achievable/dapat dicapai, R=reality, T=time limited/punya
limit waktu). Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan
standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan
keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan (Ayu, 2010).
d. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan merupakan bagian aktif dalam asuhan keperawatan yaitu perawat
melakukan tindakan sesuai rencana. Tindakan ini bersifat intelektual, teknis dan interpersonal
berupa berbagai upaya memenuhi kebutuhan dasar klien. Tindakan keperawatan meliputi:
tindakan keperawatan, observasi keperawatan, pendidikan kesehatan atau keperawatan dan
tindakan medis yang dilakukan perawat (kolaborasi). Pelaksanaan keperawatan perlu
merencanakan secara sistematis, berurutan, bertingkat berdasarkan rencana tindakan yang telah
disusun sebelum implementasi keperawatan, perawat perlu kontrak terlebih dahulu dengan
keluarga dan membuat suatu rencana kegiatan yang bertujuan agar selama pelaksanaan
keperawatan sesuai dengan waktu yang disepakati dan bahan yang diimplementasikan
mempunyai efektifitas yang tinggi. Pelaksanaan dapat dilakukan klien sendiri (anggota
keluarga atau keluarga), perawat, anggota tim perawat (kesehatan ), keluarga lain (extended)
dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja keperawatan keluarga (Ayu, 2010).
e. Evaluasi keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi digunakan untuk
mengetahui pencapaian tujuan yang ditetapkan dan keefektifan intervensi yang dilakukan bagi
keluarga setempat sesuai dengan kondisi dan situasi sesuai dalam mengatasi masalah keluarga.
Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses dan hasil. Evaluasi program merupakan proses
mendapatkan dan menggunakan informasi sebagai proses mendapatkan dan menggunakan
informasi sebagai dasar proses pengambilan keputusan dengan cara meningkatkan upaya
pelayanan kesehatan. Evaluasi proses difokuskan pada urutan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan hasil. Evaluasi hasil dapat diukur melalui perubahan pengetahuan (knowledge),
sikap (attitude) dan perubahan perilaku. Evaluasi disusun menggunakan SOAP (Subjektif,
Objektif, Analisa, Planning) secara operasional dengan sumatif (dilakukan selama proses
asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan evaluasi akhir). Metode yang dipakai
dalam evaluasi antara lain: observasi langsung, wawancara, memeriksa laporan, dan latihan
stimulasi. Penentuan keputusan pada tahap evaluasi ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap
ini antara lain: keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, keluarga masih
dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah
ditentukan. Hasil dari evaluasi terdiri dari 3 tujuan tercapai, tercapai sebagian atau tidak
tercapai. Tujuan tercapai yaitu jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan, tujuan tercapai sebagian yaitu jika klien menunjukkan perubahan sebagian
dari standar dan kriteria yang telah ditetapkan dan tujuan tidak tercapai yaitu jika klien tidak
menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru (Ayu,
2010).
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengakajian Keperawatan
Pada tanggal 06 Agustus 2012 dilakukan pengkajian keperawatan keluarga pada keluarga Tn.
M, pengkajian data dasar yang didapat yaitu nama kepala keluarga Tn. M berusia 42 tahun
dengan pendidikan terakhir SD, bekerja sebagai pemulung dan bertempat tinggal di Kampung
Jembatan RT.09 RW.06 Kelurahan Cipinang besar Selatan Kecamatan Jatinegara. Tn. M
mempunyai seorang istri bernama Ny. N, berusia 51 tahun, pendidikan terakhir tidak
bersekolah dan bekerja sebagai buruh cuci. Tn. M dan Ny. N memiliki 1 orang anak. Anak
mereka bernama An. R berusia 12 tahun pendidikan SD.
2. tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. M adalah keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari Tn. M sebagai
suami, Ny. N sebagai istri dan anak An. R yang tinggal dalam satu atap. Keluarga Tn. M berasal
dari suku Jawa, bahasa yang dipakai keluarga adalah Bahasa Indonesia dan untuk kebiasaan
keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi terhadap kesehatan tiadak ada.
Agama yang dianut keluarga Tn. M adalah agama Islam dan seluruh anggota keluarganya
melaksanakan sholat lima waktu.
Pencari nafkah yaitu Tn.M dan Ny.N yang bekerja sebagai pemulung dan buruh dengan
penghasilan rata-rata antara Rp. 300.000,- s/d Rp. 400.000. Jenis pengeluaran keluarga tiap
bulan untuk membeli kebutuhan pokok sperti beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. dan
keluarga tidak mempunyai tabungan khusus baik untuk kesehatan maupun sekolah dan
keluarga ini termasuk dalam keluarga prasejahtra. Aktifitas rekreasi keluarga tidak menentu,
dan penggunaan waktu biasanya digunakan dengan menonton TV bersama atau berkunjung
kerumah saudara Ny. N kebiasaan kumpul bersama biasanya dilakukan keluarga di malam hari
karena Tn. M dan Ny. N bekerja. Tahap perkembangan keluarga Tn. M saat ini adalah keluarga
dengan anak usia sekolah. Tugas perkembangan keluarga Tn. M yang sudah terpenuhi adalah
mengembangkan hubungan anak dengan teman sebaya, meningkatkan prestasi sekolah An. R
Sementara. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah
mempertahankan hubungan yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga, membiasakan An. R belajar teratur dan memperhatikan An.R saat menyelsaikan
tugas sekolah.
Riwayat Keluarga inti, Tn.M dan Ny.N sudah menikah 13 tahun yang lalu, dan mempunyai
anak laki-laki bernama An.R berusia 12 tahun. Riwayat keluarga inti Tn.M tentang kesehatan
adalah An.R yang pernah mengalami batuk pilek dan mual muntah 3 bulan yang lalu dan Ny.N
mengalami gastritis sejak 5 tahun yang lalu sampai sekarang. Riwayat keluarga Tn.M
sebelumnya orang tua Tn.M yaitu Tn.A berusia 88 tahun dan Ny. M berusia 70 tahun sudah
meninggal Tn.M mengatakan tidak mengethui penyebab Tn.A dan Ny.M meninggal. Dan
riwayat orang tua Ny.N yaitu Tn.D berusia 73 tahun dan Ny.U berusia 71 tahun sudah
meninggal dan Ny.N mengatakan meninggal karena faktor umur yang sudah tua.
2. Lingkungan
Status rumah yang ditempati keluarga Tn. M bukan milik pribadi tetapi kontrakkan dengan
ukuran bangunan 3x4 m2. Jenis rumah yang ditempati keluarga Tn.M adalah rumah semi
permanen karena rumah tersebut mempunyai pondasi,dan dinding dari kayu/bambu, genteng,
plester/keramik. Sementara ventilasi rumah tidak ada dan cahaya yang masuk diproleh dari
pintu depan rumah serta menggunakan listrik sebagai penerangan dan kondisi kebersihan
rumah secara keseluruhan cukup bersih. Keluarga Tn.M memiliki tempat pembuangan sampah
tertutup dekat rumah tetangganya yang diolah dan diambil petugas seminggu sekali untuk
dibuang ke TPU, sementara sumber air yang digunakan keluarga Tn.M adalah air bor yang
diminta dari tetangga sebelah rumah dan keluarga Tn.M khususnya Ny. N mengatakan air di
manfaatkan untuk diminum, cuci, mandi dan kondisi air bersih, tidak berbau.
Keluarga Tn.M mempunyai WC sendiri, jenis WC yang digunakan keluarga Tn. M adalah WC
cemplung ke kali dan jarak pembuangan tinja dengan sumber air hanya 3 meter. Keluarga Tn.
M memiliki tempat untuk pembuangan air limbah yaitu dengan pembuangan kekali, kondisi
kali terbuaka, banyak sampah dan mengalir tidak lancar. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
terdapat di lingkungan Tn.M seperti tempat pengajiaan, arisan warga dan ibu-ibu yang sering
mengobrol di warung depan rumah dan untuk fasilitas kesehatan seperti Puskesmas di CBS 02,
posyandu, poswindu di kantor RW 06 dan keluarga Tn.M memanfaatkan fasilitas tersebut.
MCKK
Kali
Perabotan
D
A
3 M Lantai I 3 M Tingkat II
3 M
Ruang TV
3M Kamar Tidur
3 3
Ruang Tamu
3 M 3 M
Karateristik tetangga dan komunitas di lingkungan rumah Tn.M adalah tinggal di lingkungan
yang berpenduduk cukup padat ditemapat tinggal keluarga Tn.M berasal dari berbagai suku
bangsa seperti, Jawa, Betawi, Sunda, Batak, tipe penduduk adalah suburban dan tipe hunian
dilingkungan Tn.M adalah permanen dan semi permanen, kondisi huniaan cukup ramai,
berdebu sehingga terjadi polusi udara dan banyak sampah di kali. Keluarga Tn.M merasa
nyaman hidup di komunitas tempat keluarga Tn.M tinggal karena tetangga di tempat Tn.M
tinggal sangat ramah dan saling menolong, dan tidak ada aturan dan kesepakatan ditempat
keluarga Tn.M tinggal yang membuat mereka tidak nyaman. Dan untuk sampai saat ini tidak
ada budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3. Struktur Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn.M kurang berfungsi dengan baik karena Ny.N sulit
berkomunikasi dengan Tn.M yang sifatnya tertutup, khususnya Tn.M yang sering
mengabaikan ketika Ny.N berbicara tetapi Ny.N tidak melibatkan emosi dalam penyampaian
pesan. Struktur kekuatan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga Tn.M adalah Tn.M
dan Ny.N dengan proses keputusan diambil dengan cara musyawarah. Keluarga Tn.M
menjalankan peran setiap anggota keluarga dengan melakukan sesuai dengan perannya
masing-masing baik peran formal maupun informal, Tn.H berperan sebagai kepala keluarga,
suami dan ayah bagi anaknya. Sedangkan Ny.N berperan sebagai seorang istri, ibu bagi
anaknya, sedangkan An.R tidak menjalankan fungsi formal sepenuhnya karena tidak mampu
memelihara komunikasi dengan keluarga dimana tidak mau belajar dan tidak mau membantu
orang tua. Nilai dan norma budaya yang dipakai oleh keluarga Tn.M adalah yang sesuai
dengan ajaran agama yang dianut oleh keluarganya yaitu ajaran agama islam dimana mengaji,
sholat, berpuasa pada bulan ramadhan.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga Tn. M dalam afektif yaitu tetap saling menghargai, menyayangi satu sama
lain, walaupun terkadang Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraan atau nasehat dari Ny.N
tetapi Ny.N tidak melibatkan emosi dalam penyampaian pesan kepada Tn.M maupun An.R.
Fungsi sosialisasi Pada keluarga Tn.M yaitu kurang cukup baik interaksi antara orang tua dan
anak dimana Tn.M dan An.R suka mengabaikan pembicaraan atau nasihat dari Ny.M dan untuk
Keluarga berinteraksi dengan warga sekitar rumah dengan komunikasi yang cukup baik.
Fungsi reproduksi, pada saat menikah Tn. M dan Ny. N memiliki satu orang anak yaitu An. R
dan menggunakan metode pil KB untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga.
Stresor jangka pendek yang dialami keluarga Tn.M yaitu keluarga masih memikirkan
bagimana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya dan bagaimana menyisihkan
sebgaiaan uang untuk menabung. Serta stresor jangka panjang yang dialami keluarga Tn.M
yaitu memikirkan penyakit gastritis yang sering kambuh pada Ny. Lalu respon keluarga Tn.M
jika menghadapi masalah tidak punya uang, Ny.N meminjam kepada adiknya. Bila ada anggota
keluarga yang sakit Ny.N membelikan obat di warung dan ke puskesmas. Kemampuan
keluarga merespon terhadap masalah keluarga biasanya diselsaikan dengan musyawarah
dengan semua anggota keluarga dengan mengemukakan pendapatnya. Strategi koping yang
digunakan keluaraga Tn.M khususnya Ny.N adalah dengan berdoa dan musyawarah sehingga
tidak ada strategi adaptasi disfungsional yang dilakukan dengan cara maladaptif.
6. Pemeriksaan fisik
Tn.M (42 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi:80x/menit, pernapasan:
19x/menit, suhu : 36˚C, kondisi kulit kepala Tn.H bersih, warna rambut hitam, mata simetris,
hidung bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada
penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi bersih tadak ada caries gigi, pada
leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi nafas
vesikuler, abdomen supel, ekstermitas atas dan bawah baik, kulit berwarna sawo matang
kesimpulan saat ini Tn.M dalam kondisi sehat.
Ny. N(51 tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah:110/80 mmHg, nadi:76 x/menit, pernapasan:
20x/menit, suhu: 36˚C, kondisi kulit kepala Ny.N bersih, warna rambut hiatm Sedikit beruban,
mata simetris, hidung bersih, kelopak mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih
tidak ada penumpukan serumen, mulut bersih, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries
gigi, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi
nafas vesikuler, nafas teratur. Abdomen tidak ada asites, bisisng usus 12x/menit, terdapat nyeri
tekan pada kuadran kiri atas. Extermitas atas dan bawah baik, kulit berwarna sawo matang
kesimpulan saat ini Ny.N adalah gastritis.
An. R (12tahun) tanda-tanda vital, tekanan darah: 18x/menit, nadi: 70x/menit suhu: 36˚C,
kondisi kulit kepala An. R bersih, warna rambut hitam, mata simetris, hidung bersih, kelopak
mata normal, pergerakan mata normal, telinga bersih tidak ada penumpukan serumen, mulut
sedikit tampak kotor, tidak ada sariawan, gigi bersih tidak ada caries gigi, pada leher tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening, dada simetris, bunyi nafas vesikuler, extermitas
atas dan bawah baik, kulit tampak bersih, kesimpulan saat ini An.R dalam kondisi sehat.
7. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.M sangat berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan tentang gastritis ini
dapat berguna dan bermanfaat untuk dapat lebih meningkatkan pengetahuaan tentang cara
mencegah dan merawat anggota keluarganya, keluarga Tn.M khususnya Ny.N juga berharap
agar terhindar dari akibat atau komplikasi atau akibat lanjut yang lebih parah.
Mengenal masalah nyeri pada Ny.N, saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M
khususnya Ny.N mengatakan sudah menderita penyakit maag sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N
mengatakan nyeri ulu hati nyerinya melilit di bagiaan kiri perut atas ketika melakukan aktifitas
yang berlebihan seperti menyuci serta kalau marah-marah sama An.R yang susah sekali
mengikuti perintahnya, tidak nafsu makan, mual, perut terasa penuh, sesak napas dan nyerinya
sebentar kalau beristirahat, nyeri ringan, skal nyeri 3 . Ny.N mengatakan tidak mengetahui
mengenai pengertian nyeri, penyebab nyeri. Mengambil keputusan, Ny.N mengatakan ketika
nyerinya datang Ny.N biasanya hanya beristirahat saja, mengompres dengan air hangat, serta
tidak kerumah sakit atau ke puskesmas.
Merawat anggota keluarga, Ny.N mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres
dengan botol yang berisi air hangat dibagiaan abdomenya dan Ny.N mengatakan mengikat
menggunakan tali pada bagian abdomenya yang nyeri, Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi
obat mylanta, kareana obatnya sudah habis dan belum punya uang untuk beli lagi, tampak obat
mylanta yang di konsumsi Ny.N suadah habis. Memodifikasi lingkungan, Keluarga Tn.M
khususnya Ny.N mengatakan terasa sakit pada ulu hatinya kalau marah sama An.R yang susah
sekali mengikuti perintahnya, dan memikirkan Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraanya
dan jarang dirumah, Ny.N mengatakan malas mau makan pagi dan hanya minum teh saja dan
makan apa adanya saja. Memanfaatkan fasilitas kesehatan, Ny.N mengatakan hanya membeli
obat di warung seperti promag ketika maagnya kambuh atau tidak parah, Ny.N mengatakan
pernah ke rumah dengan majikannya untuk membeli obat Mylanta dan obat tersebut cocok,
Ny.N mengatakan obat yang didapatkan dari puskesmas tidak cocok, Ny.N mengatakan tidak
pernah ke puskesmas lagi karena obatnya yang kurang cocok Tampak obat yang di dapat Ny.N
dari puskesmas adalah obat Ranitidin.
Mengenal masalah gastritis pada Ny.N, saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tn.M
khususnya Ny.N mengatakan sudah menderita penyakit maag sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N
mengatakan tidak mengetahui mengenai pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan
gejala gastritis serta akibat lanjut dari gastritis. Ny.N mengatakan hanya tau dari dokter bahwa
penyakitnya maag atau gastritis, Ny.N tampak bingung saat ditanya mengenai pengertiaan
gastritis, penyebab, tanda dan gejala serta akibat lanjut.Mengambil keputusan, Ny.N
mengatakan ketika keluhan datang Ny.N biasanya hanya beristirahat saja, mengompres dengan
air hangat, serta tidak kerumah sakit atau ke puskesmas. Merawat anggota keluarga, Ny.N
mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres dengan botol yang berisi air hangat
dibagiaan abdomenya dan Ny.N mengatakan mengikat menggunakan tali pada bagian
abdomenya yang nyeri, Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi obat mylanta, kareana obatnya
sudah habis dan belum punya uang untuk beli lagi, tampak obat mylanta yang di konsumsi
Ny.N suadah habis. Memodifikasi lingkungan, Keluarga Tn.M khususnya Ny.N mengatakan
terasa sakit pada ulu hatinya kalau marah sama An.R yang susah sekali mengikuti perintahnya,
dan memikirkan Tn.M yang suka mengabaikan pembicaraanya dan jarang dirumah, Ny.N
mengatakan malas mau makan sarapan dan hanya minum teh saja dan makan apa adanya saja.
Memanfaatkan fasilitas kesehatan, Ny.N mengatakan pernah ke rumah sakit dengan majikanya
untuk membeli obat dan Ny.N mengatakan majikannya membelikan obat Mylanta dan Ny.N
mengatakan sekarang obatnya sudah habis dan Ny.N hanya membeli obat di warung seperti
promag ketika maagnya kambuh atau tidak parah, Ny.N mengatakan pernah ke puskesmas dan
mendapatkan obat tetapi obatnya tidak cocok, Ny.N mengatakan tidak pernah ke puskesmas
lagi karena obatnya yang kurang cocok. Tampak obat yang di dapat Ny.N dari puskesmas
adalah obat Ranitidin.
9. Analisa Data
Data Fokus
Diagnosa Keperawatan
DS:
- Ny.N mengatakan nyeri ulu hati , nyeri ringan, nyerinya melilit di bagiaan perut atas
ketika melakukan aktifitas yang berlebihan seperti menyuci serta kalau marah-marah sama
An.R yang susah sekali mengikuti perintahnya,
- Ny.N mengatakan tidak nafsu makan, mual, perut terasa penuh, sesak napas dan
- Ny.N mengatakan kalau nyerinya timbul biasanya mengompres dengan botol yang
berisi air hangat dibagiaan abdomenya
- Ny.N mengatakan mengikat menggunakan tali pada bagian abdomenya yang nyeri
DO :
- pernapasan: 22x/menit.
DS:
- Ny.N mengatakan tidak mengetahui tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
akibat anjut dari gastritis, cara perawatan gastritis
-Ny.N mengatakan malas mau makan pagi dan hanya minum teh saja.
-Ny.N mengatakan hanya tau dari dokter bahwa penyakitnya maag atau gastritis.
-Ny.N mengatakan tidak mengkonsumsi obat Mylanta, kareana obatnya sudah habis dan belum
punya uang untuk beli lagi.
-Ny.N mengatakan hanya membeli obat di warung ketika maagnya kambuh atau tidak parah.
-Ny.N mengatakan pernah ke puskesmas dan mendapatkan obat tetapi obatnya tidak cocok.
DO:
- pernapasan: 22x/menit.
- Ny.N tampak bingung saat ditanya mengenai pengertiaan gastritis, penyebab, tanda dan
gejala serta akibat lanjut.
Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
a. Diagnosa Keperawatan I : Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M
khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri.
No.
Kriteria
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1.
3/3 x 1 = 1
2.
2
1/2 x 2 = 1
Masalah dapat diubah sebagian karena fasilitas kesehatan cukup jauh tetapi masih dapat
dijangkau dengan kendaraan, perawat mempunyai pengetahuan tentang penyakit, waktu yang
cukup untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang gastritis.
3.
2/3 x 1 = 2/3
Masalah penyakit gastritis sudah terjadi sejak 5 tahun yang lalu, Ny. N mengatakan penyebab
gastritis karena malas mau makan pagi
4.
2/2 x 1 = 1
Ny. N mengatakan masalah tersebut harus segera ditangani karena mengganggu aktivitasnya.
Jumlah
3 2/3
Diagnosa keperawatan II : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M
khususnya Ny.Nb.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
No.
Kriteria
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1.
3/3 x 1 = 1
2.
diubah: sebagian
1/2 x 2 = 1
Masalah dapat diubah sebagian karena fasilitas kesehatan terjangkau, perawat mempunyai
pengetahuan tentang penyakit, waktu yang cukup untuk memberikan penyuluhan kesehatan
tentang gastritis tapi keluarga tidak memiliki dana kesehatan
3.
2/3 x 1 = 2/3
4.
0/2 x 1 = 0
Keluarga mengatakan selalu mengingatkan Ny. N untuk selalu kontrol ke pelayanan kesehatan
tetapi Ny.N selalu mengatakan jika minum obat akan hilang tanpa harus Ny.N mengurangi
aktifitas yang berlebihan
Jumlah
2 2/3
B. Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas
1. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N
b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis, skor : 3 2/3.
C. Perencanaan Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N
b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri
Tujuan umum:
Tujuan Khusus :
Rencana intervensi :
Standar Evaluasi : menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri atau sakit pada
ulu hati, perut Kembung dan mual muntah, nafsu makan berkurang, saat makan terasa penuh.
Rencana Intervensi :
a. Diskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny.N
Standar Evaluasi : perdarahan pada saluran cerna bagian atas atau bawah
Rencana Intervensi :
(1) Identifikasi akibat nyeri abdomen yang dialami Ny.N yang lalu
(2) Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali akibat nyeri abdomen bila tidak diatasi
Rencana Intervensi :
(1) Diskusikan dengan keluarga bagaimana mengatasi nyeri abdomen untuk mengambil
keputusan selanjutnya
(2) Motivasi keluarga untuk memutuskan menangani nyeri abdomen secara tepat
Rencana Intervensi :
(3) Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali apa yang telah disampaikan
Standar evaluasi : keluaraga mendemostrasikan kembali cara perawatan nyeri seperti tehnik
relaksasi, keluarga dapat menilai keberhasilan tindakan yaitu mengontrol diri dengan dengan
mengatur pola makan, keluarga dapat menilai keberhasilan pelaksanan tindakan yang di
lakukan.
Renacana Intervensi :
c. Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan yang dilakukan.
Standar Evaluasi : menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi gastritis berlanjut.
Rencana Intervensi :
Rencana Intervensi :
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis selama 3x30 menit,
diharapkan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N kembali efektif.
Tujuan Khusus:
Rencana Intervensi :
Standar Evaluasi : menyebutkan 3 dari 4 tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri atau sakit
pada ulu hati, perut Kembung dan mual muntah, nafsu makan berkurang, saat makan terasa
penuh.
Rencana Intervensi :
(1) Diskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
(2) Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali tanda dan gejala gastritis.
Standar Evaluasi : menyebutkan akibat lanjut bila gastritis tidak ditangani seperti
perdarahan pada saluran cerna atas (muntah darah atau berak darah), syok haemoragik atau
tidak sadarkan diri karena perdarahan.
Rencana Intervensi :
Standar Evaluasi : keputusan keluarga untuk menangani gastritis agar tidak bertambah
parah.
Rencana Intervensi :
c. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu merawat keluarga
dengan gastritis
Standar Evaluasi : cara perawatan gastritis yaitu melakukan teknik relaksasi dan pola makan
yang teratur.
Rencana Intervensi :
Rencana Intervensi :
c) Beri pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan yang dilakukan.
d. Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan keluarga mampu memodifikasi
lingkungan dalam perawatan gastritis.
Standar Evaluasi : Menghindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok atau
minuman beralkohol , pola makan yang teratur
Rencana Intervensi :
2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas.
Standar Evaluasi : menjelaskan manfaat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk
mengatasi gastritis berlanjut.
Rencana Intervensi :
Rencana Intervensi :
c. Mendiskusikan tanda dan gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny.N
S = Ny. N mengatakan tanda dan gejala gastrits yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak
nafsu makan. Ny. N mengatakankualitasnyerisepertimelilit, skalanyeri 3 dan
biasanyahanyadiatasidenganistirahat
O = Ny. N mampu menyebutkan 4 dari 5 tanda dan gejala gastritis, Ny.N tampak
memahami pengertian Nyeri
c. Memotivasi keluarga mengungkapkan kembali akibat nyeri abdomen bila tidak diatasi dan
memutuskan menangani nyeri abdomen secara tepat
S = Ny. N mengatakan tanda dan gejala gastrits yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu
makan. Ny. N mengatakankualitasnyerisepertimelilit, skalanyeri 3 dan
biasanyahanyadiatasidenganistirahat
O = Ny. N mampu menyebutkan akibat bila nyeri abdomen tidak diatasi akan terjadi
perdarahan pada saluran cerna bagian atas dan bawah.
P = Lanjutkan intervensi TUK III tanggal 08 Agustus 2012 pukul 14.00 WIB
f. Memberi pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan tehnik yang
dilakukan.
S = Ny. N mengeluh nyeri biasanya hanya dengan beristirahat dan minum obat promag dari
warung. Ny. N mengatakan untuk menghilangkan nyeri sebaiknya istirahat, melakukan teknik
relaksasi, minum obat, Ny. N mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 2.
O = Ny. N mampu menyebutkan cara perawatan bila nyeri timbul. Ny. N mampu
meredemonstrasikan kembali tekhnik relaksasi nafas dalam.
b.Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum dimengerti.
S = Ny.N mengatakan hindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok dan minuman
alkohol, pola makan yang teratur.
c. Menganjurkan keluarga untuk periksa kepelayanan kesehatan bila nyeri tidak dapat
ditangani.
S = Ny. N mengatakan tidak perlu ke pelayanan kesehatan karena sudah minum obat maag.
Ny.N mengatakan akan memanfaatkan pelayanan kesehatan bila sakit tidak tertahankan.
P = Intervensi dihentikan.
a. Mendiskusikan dengan Ny. N tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan gejala
gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
S = Ny. N mengatakan lupa tentang pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda gejala
gastritis setelah di tanya kembali oleh perawat.
O = Ny. N tampak bingung dan bertanya kembali kepada perawat tentang pengertian gastritis,
penyebab gastritis, tanda gejala gastritis setelah di tanya kembali oleh perawat.
a. Melakukan evaluasi validasi TUK I tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan
gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
b. Mendiskusikan kembali dengan Ny. N tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan
gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
S = Ny. N mengatakan pengertian gastritis yaitu peradangan pada mukosa lambung, Ny. N
mengatakan penyebab gastritis yaitu makan pedas, merokok, minum alkohol. Ny. N
mengatakan tanda dan gejala gastritis yaitu nyeri pada ulu hati, perut kembung, mual, nafsu
makan berkurang
O= Ny. N tampak ragu-ragu dalam menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala
gastritis.
P = Lanjutkan intervensi TUK II tanggal 08 Agustus 2012 pukul 13.00 WIB modifikasi dengan
menggunakan gambar dan pengucapan bahasa yang lebih sederhana.
a. Melakukan evaluasi validasi TUK I tentang pengertian gastritis, penyebab, tanda dan
gejala gastritis yang biasanya terjadi pada Ny. N.
S = Ny.N mengatakan sudah mengerti tentang akibat gastritis bila tidak diatasi, Ny.N
mengatakan akan menjaga pola makan secara teratur, Ny.N mengatakan akan segera ke
pelayanan kesehatan jika gastritis tidak dapat diatasi.
O = Ny.N mampu menjawab pertanyaan perawat tentang akibat gastritis bila tidak diatasi.
Ny.N tampak siap membawa ke pelayanan kesehatan jika gastritis tidak dapat diatasi.
e.Memotivasi keluarga untuk meredemonstrasikan teknik relaksasi dan mengatur pola makan
f. Memberi pujian positif atas upaya keluarga dalam menilai keberhasilan tehnik yang
dilakukan.
O = Ny.N mampu mengulangi kembali langkah-langkah tekhnik relaksasi nafas dalam dengan
di pandu perawat. Ny.N tampak antusias saat diajarkan tekhnik relaksasi.
A = Tujuan tercapai sebagian, masalah belum teratasi.
P = Evaluasi validasi TUK III, Lanjutkan intervensi TUK III tanggal 09 Agustus 2012
O = Ny.N mampu mengulangi kembali langkah-langkah tekhnik relaksasi nafas dalam tanpa
bantuan perawat. Ny.N tampak antusias saat diajarkan tekhnik relaksasi.
e.Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal yang belum jelas.
S = Ny.N mengatakan hindari makanan yang pedas atau asam, hindari merokok dan minuman
alkohol, pola makan yang teratur.
P = Intervensi di hentikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu masalah. Pada tahap
pengkajian salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap perkembangan. Pada saat
melakukan pengkajian tentang tahap perkembangan pada keluarga Tn.M yaitu tahap
perkembangan dengan anak usia sekolah, dilihat dari anak Ny.N yaitu An. R (12 tahun).
Tahap perkembangan keluarga Tn.M yang sudah terpenuhi yaitu mengembangkan hubungan
anak dengan teman sebaya, meningkatkan prestasi sekolah An. R. Sementara tugas
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini adalah mempertahankan hubungan yang
memuaskan diantara anggota keluarga faktor penghamabatnya adalah adanya pola komunikasi
yang tidak berfungsi dengan baik karena Ny.N sulit berkomunkasi dengan Tn,M yang sifatnya
tertutup yang ditandai dengan Tn.M Sering mengabikan pembicaraan Ny.N, memenuhi
kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga belum terpenuhi karena faktor ekonomi dalam
keluarga yang tidak mendukung yang di tandai dengan penghasilan keluarga yang tidak cukup
untuk memenuhui kebutuhan sehari-hari, membiasakan An.R belajar teratur dan
memperhatikan An.R saat menyelsaikan tugas sekolah, tidak terpenuhi karena tidak mampu
memelihara komunikasi yang baik dalam keluarga anatara orang tua dan anak.
Penulis membahas tentang adanya ketidaksesuaian dari pengkajian antara teori dan kasus serta
alternatif pemecahan masalahnya. Dari hasil pengkajian penulis menemukan kesenjangan
dimana menurut teori dari penyebab gastritis oleh bakteri, obat-obatan, konsumsi alkohol,
kondisi stress, makan yang tidak teratur, merokok. Penyebab gastritis yang di alami Ny.N yaitu
karena malas mau makan pagi dan hanya minum teh atau makan apa adanya . Dalam hal ini
malas makan atau makan apa adanya akan mempengaruhi peningkatan asam lambung sehingga
dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri di daerah sekitar epigastrum..
Dan pada keadaan stress akan terjadi peransangan saraf simpatis ( nervus vagus) maka akan
terjadi peningkatan asam lambung dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini
dibiarkan, lama kelamaan akan menyebabkan terjadinya gastritis. Tanda dan gejala gastritis
pada teori gejala seperti anoreksia, nyeri pada ulu hati, mual muntah, perdarahan pada saluran
cerna. Pada saat pengkajian Ny.N, mengatakan suka nyeri di di bagiaan perut melilit, terasa
begah dan sesak napas ketika maagnya kambuh. Saat ini Ny.N tidak mengalami anoreksia,
nyeri pada ulu hati, mual muntah, perdarahan pada saluran cerna.
Pada teori akibat lanjut dari gastritis adalah perdarahan pada saluran pencernaan (muntah
darah/berak darah), syok haemoragik atau tidak sadarkan diri karena perdarahan. Pada kasus
Ny.N belum mengalami akibat lanjut dari gastritis, saat dilakukan pengkajiaan terhadap
keluarga. Keluarga Tn.M khususnya Ny.N mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
gastritis dan komplikasi yang terjadi akibat gastritis.
Perawatan gastritis pada teori dengan cara memodifikasi diet, menghindari makanan yang
pedas, mengurangi stress, menghindari alcohol, tidak merokok, tehnik relaksasi nafas dalam.
Pada saat pengkajiaan ditemukan bahwa keluarga Tn.M khususnya Ny.N tidak mengetahui
cara perawatan gastritis baik farmakologis maupun nonfarmakologis. Hal ini
disebabkan pengetahuan yang dimiliki keluarga Tn.M khususnya Ny.N kurang.
Cara memodifikasi lingkungan pada teori dengan cara menjaga rumah agar tidak berantakan,
penerangan yang cukup dan lingkungan yang tidak bising, memodifikasi diet (pola makan yang
teratur) Pada saat pengkajian pada Keluarga Tn.M khususnya Ny.N penerangan di rumah
keluarga Tn.M khususnya Ny.N cukup, lingkungan yang bising, penuh dengan perabotan yang
tidak pakai disamping rumah dan kurungan ayam dan keluarga belum mampu untuk
memodifikasi dietnya, karena factor ekonomi keluarga yang serba kecukupan.
Pada teori dilakukan pemerikasaan penunjang untuk penyakit gastristis yaitu pemeriksaan
darah lengkap, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya Anemia, pemeriksaan serum vitamin
B12 yang bertujuaan untuk mengetahui defesiensi vitamin B12, Analisis feses yang bertujuaan
untuk mengetahui adanya perdarahan pada feses . Sedangkan Ny.N mengatakan dirinya tidak
melakukan pemeriksaan penunjang apapun karena Ny.N tidak memiliki biaya yang cukup.
Pada sarana pelayanan kesehatan, menurut teori ada tiga sarana pelayanan kesehatan yaitu
Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Ketiga sarana pelayanan keshatan tersebut memiliki
manfaat dan keuntungan masing-masing. Pada saat pengkajian keluarga Tn.M khususnya
Ny.N tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut secara maksimal seperti puskesmas
dan poswindu karena obat yang diberikan kurang cocok. Keluarga Ny.N mengatakan hanya
membeli obat di warung apabila gastritisnya belum terlalu parah.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi pengukuran, pemeriksaan
fisik. Selama pengumpulan data tidak ada hambatan yang terjadi karena Ny.N memiliki waktu
luang untuk melakukan pengkajian.
B. Diagnosa keperawatan
Menurut teori diagnosa keperawatn keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu diagnosa
aktual, resiko, potensial. Dalam kasus ini penulis mengangkat dua diagnosa yaitu Gangguaan
rasa nyaman, nyeri abdomen pada keluarga Tn,M khususnya Ny.N b.d ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan nyeri.
karena ditemukan data-data yang kuat untuk diagnosa tersebut. Diagnosa kedua adalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis Faktor pendukung yang
ditemukan dalam menentukan diagnosa sangat terlihat bahwa keluarga tidak mampu mengenal
masalah gastritis, tidak mampu mengambil keputusan, tidak mampu merawat anggota keluarga
dengan gastritis, tidak mampu memodifikasi lingkungan dan keluarga kurang memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Faktor penghamabat dalam perusmusan diagnosa adalah data yang tidak
mendukung dikarenakan diagnosa utama pada hari pertama pengkajiaan adalah pemeliharaan
kesehatan, tetapi pada pengkajian hari kedua penulis menemukan diagnosa nyeri sehingga
prioritas nyeri menjadi prioritas satu atau utama dan pemeliharaan kesehatan menjadi diagnosa
yang kedua.
C. Perencanaan
Dalam menentukan masalah penulis menemukan beberapa hambatan dimana ketersediaan
literatur yang kurang dan faktor pendukungnya masalah yang dialami keluarga sangat jelas
terlihat. Dalam menentukan sifat masalah kedua diagnosa bersifat aktual. Oleh karena itu,
penulis merencanakan mengatasi masalah nyeri dahulu karena keluarga Tn.M khususnya Ny.N
belum mengetahui Lima fungsi keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah nyeri yang
dilakukan secara bertahap.
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan yang membandingkan antara teori dan hasil
tindakan keperawatan dengan kriteria hasil dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilanya. Bila hasil evaluasi tidak berhasil atau berhasil sebagaian perlu disusun rencana
keperawatan yang baru. Pada TUK I- V diagnosa I evaluasi tercapai karena keluarga
khususnya Ny.N sangat antusias dalam mendengarkan penyuluhan dari perawat dan mampu
menjawab pertanyaan dari perawat serta mampu untuk mengulang kembali bagaimana cara
mengatasi nyeri secara mandiri dibuktikan dengan Ny.N mampu mengulang kembali atau
mendemostrasikan kembali tehnik relaksasi nafas dalam dan Ny.N berjanji untuk menjaga dan
mengatur pola makan sehariannya. Pada diagnosa II untuk TUK I keluarga mampu memahami
pengertian, penyebab dan tanda gejala gastritis sehingga penulis memodifikasi dengan
melanjutkan evaluasi validasi TUK I tanggal tanggal 7 Agustus 2012.
Pada tujuaan kasus II penulis sudah tercapai , keluarga Tn.M khususnya Ny.N mampu
memahami akibat lanjut dari gastristis yang sudah dijelaskan oleh penulis dan keluarga dapat
mengambil keputusan yang tepat bagi anggota keluarga yang sakit. Respon keluarga sangat
antusias saat penulis menjelaskan akibat lanjut dari gastristis dan keluarga memutuskan akan
membawa anggota keluarga yang sakit pelayanan kesehatan. Dalam hal ini tujuan penulis
dalam memberikan penyuluhan kesehatan tujuaan khusus dua tercapai.
Pada tujaan khusus III penulis menjelaskan tentang cara perawatan gastritis, respon keluarga
Tn.M khususnya Ny.N sangat antusias saat penulis menjelaskan dan mendemostrasikan tehnik
relaksasi napas dalam. Keluarga Tn.M khususnya Ny.N tampak paham dan akan melakukan
jika penyakit gastristisnya kambuh. Dalam hal ini tujuaan penulis dalam memberiakan
penyuluhan kesehatan tujuaan khusus III tercapai.
Pada tujuaan khusus IV penulis menjelaskan tentang cara lingkungan bagi penderita gastristis.
Keluarga tampak memperhatikan penjelasan dari penulis.Saat penulis bertanya keluaraga
menjawab akan mengikuti anjuran perawat tentang cara memodifikasi lingkungan secara
optimal , saat penulis melakukan kunjungan yang direncanakan keluarga Tn.M khususnya
Ny.N belum memodifikasi lingkungan secara optimal. Sehingga penulis dapat menyimpulkan
pada tujuaan khusus 4 tercapai.memodifikasi
Tujuaan khusus V penulis menjelaskan tentang fasilitas kesehatan. Keluarga Tn.M khususnya
Ny.N paham penjelasan tentang keuntungan dan kerugiaan dari pelayanaan kesehatan. Yang
ditandai dengan keluarga menyebutkan kembali tentang keuntungan dan kerugian dari
pelayanan kesehatan. Sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa TUK V tercapai.
Masalah yang ada pada keluarga Tn.M khususnya Ny.N masih perlu adanya rencana tindak
lanjut yang dilakukan penulis untuk keluarga Tn.M khususnya Ny.N dengan menunjuk An.R
untuk memantau Ny.N dalam menjaga pola makan yang teratur.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian adalah pengumpulan data untuk merumuskan suatu masalah. Pada tahap
pengkajian salah satu faktor yang harus dikaji adalah tahap perkembangan. Pada saat
melakukan pengkajian tentang tahap perkembangan pada keluarga Tn.M yaitu tahap
perkembangan dengan anak usia sekolah, dilihat dari anak Ny.N yaitu An. R (12 tahun).
Penyebab gastritis yang dialami Ny.N karena faktor makan yang tidak teratur dan makan apa
adanya dan stress. Sarana pelayanan kesehatan yang ada dilingkungan tempat Ny.N tinggal
yaitu puskesmas, posyandu dan poswindu yang letaknya cukup dekat. Pada kasus ini Ny. N
tidak membawa ke pelayanaan kesehatan dengan alasan tidak akan ke ruma sakit atau ke
puskesmas bila sakit gastritisnya tidak parah. Penulis mengatakan kepada keluarga untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan tersebut.
Diagnosa keperawatan yang diangkat berfokus pada lima fungsi keluarga dan merupakan
masalah utama yang dapat dilaksanakan oleh keluarga. Diagnosa yang diangkat yaitu
Gangguaan rasa nyaman, nyeri abdomen pada keluarga Tn,M khususnya Ny.N
b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. Diagnosa kedua
adalah Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.Nb.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis karena ditemukan data-
data yang kuat untuk diagnosa tersebut Penulis merencanakan mengatasi masalah
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Tn.M khususnya Ny.Nb.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. Dalam
menyususn perencanaan perawat merencanakan untuk memberikan penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan dimulai darimenjelaskan pengertian, tanda dan gejala gastritis serta akibat lanjut
bila tidak diatasi, cara mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam bila sakit nyeri ulu hati. Dan
menyarankan keluarga Tn.M khususnya Ny.N untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan bila
gastritis tidak segara di tangani.
Pada saat pelaksanaan keperawatan, faktor pendukung yang ditemukan yaitu kelurga Tn.M
khususnya Ny.N kooperatif sehingga dapat menyelsaikan masalah kesehatan didalam keluarga
Tn.M. Faktor penghambat yaitu Ny.N yang memiliki keterbatasan pendidikan sehingga penulis
memodifikasi dengan memberikan contoh gambar dan penjelasan secara lisan dengan bahasa
yang mudah di pahami.
Pada tahap evaluasi keperawatan, respon afektif keluarga Tn.M khususnya Ny.N belum
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan, tetapi Ny.N berjajnji akan kepelayanan kesehatan
jika gastritisnya kambuh. Respon psikomotor keluarga Tn.M khususnya Ny.N yaitu telah
mampu mendemostrasikan tehnik relaksasi dan kompres hangat.
Implementasi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang mudah dapat dimengerti oleh
keluarga, menggunakan alat bantu peraga, flipchat dan leaflet sehingga keluarga dapat
memahami apa yang telah disampaikan untuk mencapai hasil yang maksimal, memberi
kesempatan kepada keluarga untuk bertanya dan memberi pujian positif saat keluarga berespon
pada saat memberikan penyuluhan.
B. Saran
Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat bekerjasama dengan setiap kader dan keluarga untuk
mengadakan penyuluhan kesehatan sesuai dengan pendidikan masyarakat setempat, untuk
melakukan pendeteksian lebih dini dengan cara kontrol kesehatan setiap bulan untuk mencegah
terjadinya akibat lebih lanjut.
Asmanurs3
75 comments:
1.
Aulia Maharani7 December 2015 at 07:43
Saya sangat senang dengan isi artikel Anda sangat bermanfaat dan saya tunggu
artikel berikutnya untuk memperbarui informasi lagi.
Obat Sakit Maag Untuk Anak, Dewasa Dan Orang Tua Obat Maag
Reply
Replies
1.
Arwan asma4 May 2016 at 07:37
terima kasih telah berkunjung,,.
Reply
2.
Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro4 May 2016 at 02:14
terima kasih untuk infonya, sangat bagus sekali
OBAT MAAG,
Reply
3.
Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro4 May 2016 at 02:16
Replies
1.
Arwan asma4 May 2016 at 07:38
sama sama.,
Reply
4.
Obat Hematuria Alami Dengan AgaricPro4 May 2016 at 22:11
5.
Reza Ahmad Firdaus5 May 2016 at 18:40
6.
Reza Ahmad Firdaus5 May 2016 at 18:40
7.
Reza Ahmad Firdaus9 May 2016 at 00:23
thank for share
obat maag
Reply
8.
Agaricpro Backlink29 July 2016 at 21:00
9.
Nate River3 August 2016 at 19:46
OBAT BATUK
OBAT SINUSITIS
OBAT KOLESTEROL
OBAT ASMA
OBAT AMBEIEN
Reply
10.
Agaricpro 533 November 2016 at 20:04
11.
Agaricpro herbal55 November 2016 at 00:55
12.
Agaricpro 5328 November 2016 at 22:45
Nice and the rioght post good in this site and search by google
Obat campak pada bayi secara aman dan alami Intens Cara Mengobati Anyang-
anyang pada anak high Pengobatan Anyang-anyang secara Aman the nice cara
mengobati buah zakar yang besar sebelah and greats cara mengobati campak
dengan cepat
The best article from the best author
Reply
13.
Agaricpro 538 December 2016 at 19:13
Best and Verry good Site. Best Article and Nice Author.
Pengobatan Hipertensi Anak Secara Cepat good Obat Darah Tinggi Sampai
Sembuh Total
Succes for Adm.
Reply
14.
Agaricpro herbal516 December 2016 at 22:54
15.
Agaricpro 5321 December 2016 at 23:59
16.
Agaricpro 5330 December 2016 at 20:13
17.
hyongoeoet6 January 2017 at 15:04
Saya sangat senang bisa memaca askep anda , sehingga menjadi tambahan
wawasan saya tentang askep keluarga
Reply
18.
Agaricpro 5318 January 2017 at 22:02
19.
Agaricpro 531 February 2017 at 20:43
20.
AGEN RESMI QNC JELLY GAMAT10 March 2017 at 18:28
Artikelnya sangat bermanfaat , ini sangat bagus sekali . semog artikel ini terus
di update ..
Mohon ijin share
good ...?????
Vimax
Viagra
Obat Kuat
Reply
22.
nunung fitri17 April 2017 at 23:12
semoga bermanfaat
Cara-Mengobati-luka-Diabetes-Secara-Alami-Cepat-Dan-Aman
Pengobatan-tradisional-luka-diabetes-dengan-cepat
Cara-Mengatasi-Kesemutan-dikaki-tangan-akibat-penyakit-diabetes
Pengobatan-Alami-kista-bartholin-Pada-Wanita-Tanpa-operasi
Reply
23.
nunung fitri18 April 2017 at 18:26
24.
Agaricpro 5322 April 2017 at 02:12
25.
Agaricpro 5322 April 2017 at 02:17
Nice nice, Best Article and the best Author
Cara Mengobati Ambeien Nice Pengobatan Penyakit Ambeien Good Cara
Menyembuhkan Ambeien Best Obat Ambeien Herbal Love Cara Mengobati
Ambeien Anak
Verry Nice, and thanks for informations
Reply
26.
Agaricpro 5322 April 2017 at 03:15
27.
Miriam Steve27 April 2017 at 01:22
You have created a nice post, a page that is well presented and clearly written.
Your way of sending the message across is very unique, making your post more
preferable. Blog Commenting could serve as a great mechanism of increasing
the ranking of a page. Thank you for sharing and kindly post more.
Reply
28.
viagra asli27 April 2017 at 05:27
good ...?????
Vimax
Viagra
Obat Kuat
Reply
29.
nunung fitri2 May 2017 at 23:40
The information is interesting and I'm glad to be able to read your article.
Penyebab-&-Obat-Sakit-Perut-Bagian-Bawah-Pada-Pria-dan-Wanita
Cara-Terbaik-Mengobati-Penyakit-Kanker
6-Bahaya-Menggunakan-Celana-Ketat-Yang-Penting-untuk-Anda
We are waiting for the latest information
Reply
30.
nunung fitri4 May 2017 at 23:07
31.
nunung fitri4 May 2017 at 23:10
Thanks for the information. I'm glad to be able to read your article.
Agen-Resmi-Jelly-Gamat-QnC-Indragiri
Reply
32.
nunung fitri4 May 2017 at 23:15
Thanks for the information. I'm glad to be able to read your article.
Read also our article:
Kanker-Darah-Penyebab-Gejala-dan-Pengobatannya
Angina-Pektoris-Gejala-Penyebab-serta-Pengobatannya
Cara-Mengatasi-Penyakit-Asam-Lambung
Angina-Pektoris-Gejala-Penyebab-serta-Pengobatannya
We are waiting for the latest information
Reply
33.
Obat Herbal15 May 2017 at 01:05
34.
Agaricpro Backlink8 June 2017 at 20:31
Selamat Ramadhan, Terimakasih atas informasinya semoga berkah dan terus
lanjut kedepannya. Jangan lupa kunjuni pula kami semua :
Obat Hernia Resep Dokter
Cara mengobati hidrokel dengan cara alami
Obat sinusitis resep dokter
Reply
35.
Agaric Pro514 August 2017 at 00:23
Terima kasih atas informasi dan artikel kerennya. kami dari agen AgaricPro
yang sudah terbukti ampuh mampu menyembuhkan penyakit pneumonia, akan
menawarkan Obat Pneumonia Tradisional Pada Anak dan Balita dan juga Obat
Pneumonia Pada Orang Dewasa dan Ibu Hamil. Terima kasih atas informasi
dan juga artikelnya sehingga menambah ilmu untuk kami.
Terima Kasih
Reply
36.
Viagra13 August 2017 at 15:50
Terimakasih
Viagra
Obat Kuat
Obat Viagra
Obat Kuat Viagra
Viagra Asli
Viagra Usa
Viagra
Reply
37.
Agaric Pro5116 August 2017 at 01:09
Terimakasih atas artikel yang luarbiasa dari anda, jangan lupa kunjungi kamio.
jika anak anda mengalami campak karena virus rubell maka anda perlu Obat
Penyakit Campak Untuk Anak di Bawah 5 Tahun dan jang lupa melihat artikel
kami berjudul
6 Jurus Mudah Menghafal Al-Qur’an agar anda lebih mudah untuk menghafal
Al-Qur'an.
Reply
38.
Viagra26 August 2017 at 19:15
thank you
Viagra
Obat Kuat
Obat Viagra
Obat Kuat Viagra
Viagra Asli
Viagra Usa
Viagra
Reply
39.
Info sehatku22 September 2017 at 01:30
terima kasih atas informasi yang telah disajikan senang bisa berkunjung di
halaman anda dan terima kasih banyak atas ilmunya.
Obat Asam Lambung
Obat Infeksi Paru Paru
Obat Stroke Ringan
Obat Kelenjar Tiorid
Obat Kista Payudara
Obat Hepatitis B
Obat Kanker Payudara
Reply
40.
Obat Herbal23 September 2017 at 00:27
Thank you for the information. This is amazing and helpful. I like it.
41.
Healty Happy30 November 2017 at 17:05
42.
walatrazedoril14 December 2017 at 00:10
Thank you for the information. This is amazing and helpful. I like it.
43.
Bambang Irawan15 January 2018 at 22:11
Greetings admin
I like your topic, after reading your article very helpful at all and can be a source
of reference
I will wait for your next article updates
Thank you, for sharing
penirum
penirum asli
Titan Gel
Vimax
Hammer Of Thor
Reply
44.
Milda Aura9 March 2018 at 19:26
Askepnya sangat lengkap, bisa kami jadikan referesni kami guna menyajikan
artikel kesehatan yang kredibel senang berkunjung dan menyimak halaman
anda,
Pencegahan Kanker Serviks
Bahaya Keputihan
Reply
45.
Aldira Chena13 May 2018 at 22:59
46.
Irsyad Hilmi25 May 2018 at 23:09
Obat Sinusitis
Reply
47.
apotek k248 July 2018 at 08:58
obat aborsi
jual obat aborsi
obat penggugur kandungan
obat aborsi tradisional
obat aborsi 1 bulan
obat aborsi 2 bulan
obat aborsi 3 bulan
obat aborsi 4 bulan
obat aborsi 5 bulan
obat aborsi 6 bulan
Reply
48.
Welcome To My Blog31 July 2018 at 23:26
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-stroke-paling-fenomenal/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-gagal-ginjal-tanpa-cuci-darah/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-hepatitis-akut/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-kanker-prostat-yang-ampuh/
http://obatasamuratagaricpro.com/obat-jantung-koroner-ampuh/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-prostat-tanpa-operasi/
http://rizkyherbal.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi/
http://rizkyherbal.com/pengobatan-jantung-koroner-tanpa-operasi/
http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/
Reply
49.
Bambang Irawan6 August 2018 at 13:12
PENIRUM
PENIRUM ASLI
HAMMER OF THOR
TITAN GEL
VIMAX
VIMAX ASLI
Reply
50.
eros rosita9 August 2018 at 20:38
51.
eros rosita10 August 2018 at 23:57
52.
eros rosita14 August 2018 at 00:39
Terimakasih
53.
eros rosita24 August 2018 at 21:46
54.
eros rosita26 August 2018 at 23:55
55.
eros rosita29 August 2018 at 00:50
56.
eros rosita19 September 2018 at 01:21
57.
Baju lengan24 September 2018 at 18:15
58.
eros rosita26 September 2018 at 23:43
Your article is very useful, hopefully it can help others who want to know it.
59.
eros rosita25 October 2018 at 00:12
60.
eros rosita1 November 2018 at 20:47
Thanks for information
61.
Anton basir8 November 2018 at 19:33
62.
eros rosita9 November 2018 at 19:52
I am proud of the articles that you have because all the contents are very
interesting and very useful.
63.
baju moder15 November 2018 at 21:47
64.
Toko Semarang13 December 2018 at 10:56
PENIRUM
PENIRUM ASLI
HAMMER OF THOR
TITAN GEL
VIMAX
VIMAX ASLI
KLG ASLI
EXTENZE ASLI
EROGAN ASLI
VMENPLUS ASLI
Reply
65.
obat aborsi23 January 2019 at 07:36
66.
eros rosita12 March 2019 at 22:03
Thank you for our good cooperation, hopefully it can be even better.
Bahaya Kista Ginjal
Reply
67.
Bonsai4D4 July 2019 at 16:55
Sabung Ayam
Bandar Bola
Bandar Poker
Agen Togel
AgenTangkas&Slot
jadwal bola
prediksi parlay
casino online
prediksi bola malam ini
togel singapore
togel hk
prediksi togel hongkong
sydney
toto
poker online terpercaya
sakong
bandar poker
bandarq online
Reply
68.
Rositaaa23 July 2019 at 00:19
69.
Rositaaa7 August 2019 at 23:41
70.
Idola Bokep13 August 2019 at 21:59
Dominoq
Agen Bola
Trik Judi
Judi Togel
Panduan Judi
Poker Online
Informasi Judi
Info Judi Online
Review Bandar Judi
Review Bandar Judi Pokerqq
Review Bandar Judi Bola
Review Bandar Judi Togel
Review Bandar Judi Domino Qiu
Cara Menang Judi Bola
Taruhan Bola Online
Cara Menang Taruhan Bola
Cara Menang Taruhan Bola Online
Cara Menang Taruhan Bola Agen SBOBET
Cara Menang Taruhan Bola Poker Online
Cara Menang Taruhan Bola Judi Togel
Cara Menang Taruhan Bola Domino Qiu
Informasi Situs Judi
Informasi Situs Judi Cara Menang Taruhan Bola
Info Situs Judi Bola Resmi
Informasi Situs Agen Sbobet
Info Bandar Bola Terpercaya
Info Bandar Judi Bola Online
Informasi Situs Judi Pokerqq
Info Situs Poker Online Resmi
Informasi Bandar Ceme Terbaik
Info Agen Judi Bola Terpercaya
Info Situs Judi Bola Terpercaya
Panduan Bermain Judi Bola Online
Informasi Agen IDN Poker Terpercaya
Informasi Situs Judi Qiu Qiu Online
Daftar Bandar Bola Online Terpercaya
Reply
71.
kaka19 August 2019 at 12:04
Agen Judi
Agen Togel
Agen Euro
Bola Online
Judi Online
Reply
72.
Rositaaa21 August 2019 at 00:52
For those of you who like fishing, let's see our website.
73.
Eros Rosita11 September 2019 at 00:51
‹
›
Home