PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Suprajipno,2004).
Salah satu peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yaitu sebagai care
giver dimana perawat memberikan asuhan keperawatan langsung pada keluarga yang
dan informasi serta membantu keluarga dalam pemecahan masalah sehingga keluarga
menjadi lebih produktif,sebagai pembaharu dengan cara perawat mengadakan inovasi dalam
menjadi sehat,sebagai fasilisator perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk
Kasus gastritis adalah salah satu jenis kasus yang cukup besar di masyarakat yang
dapat menyebabkan gangguan kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas.
Dari data 10 penyakit terbanyak menunjukan bahwa kasus gastritis selalu masuk dalam 10
penyakit terbanyak (data tahun 2014 dan tahun 2015),sehingga diperlukan asuhan perawatan
1
keluarga untuk meningkatkan status kesehatan keluarga, guna mencegah terjadinya
keluarga dengan gastritis, dengan melakukan studi kasus pada pada Keluarga Tn. S
Khususnya Ny. S dengan gastritis di Desa Suka Merindu Kecamatan Tebat Karai
Kepahiang.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S khususnya pada Ny. S dengan
2. Tujuan Khusus
masalah gastritis
masalah gastritis.
C. Ruang Lingkup
Penulisan makalah ini merupakan pemberian Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S
khususnya diberikan pada Ny. S yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2016.
2
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini menggunankan metode deskritif dan
metode kepustakaan. Dalam metode deskritif pendekatan yang digunakan adalah studi kasus
yaitu dengan cara melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi pada keluarga Tn. S ,studi
kepustakaan yaitu memperoleh konsep teoritis dalam makalah ini melalui pengumpulan data
literatur seperti buku bacaan tentang keperawatan keluarga dan gastritis serta melalui
E. Sistematika Penulisan
Bab I : pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang masalah,tujuan penulisan,ruang
pengertian,etiologi,patofiologi,manifestasi,penatalaksaaan,pemeriksaan diagnostik,konsep
Bab III: tinjauan kasus, bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada
keluarga Tn. S khususnya Ny. S dengan gastritis Di desa Suka Merindu Kecamatan Tebat
Bab IV: penutup, merumuskan kesimpulan dan saran yang dianggap relevan dalam rangka
pemecahan masalah
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian
Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang
berkembang apabila mekanisme protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,
difusi atau lokal (Silvia,1995:251) Gastritis dapat dibagi menjadi dua antara lain :
a. Gastitis akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
b. Gastritis kronik
Gastritis kronik adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
2. Etiologi
1. Infeksi bakteri.
Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup
di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak
diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan
makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori sering
terjadi pada masa kanak – kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak
utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi
4
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang
satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar
dihasilkan oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna
lambung. Tapi sebagian besar orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak
mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini mengindikasikan
bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan terhadap bakteri ini
masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus
atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada
kondisi normal.
4. Penggunaan kokain.
5
5. Stress fisik.
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat
dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.
6. Kelainan autoimmune.
sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan
penghasil asam lambung dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat
dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak
7. Crohn’s disease.
dinding lambung. Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn’s
disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok
berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil
radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan
6
9. Penyakit bile reflux.
tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati
serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah
otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu
mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar,
maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan
gastritis.
Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS,
3. Patofisiologi
1. Gastritis akut
bakteri (masuk setelah menelan makanan terkontaminasi), kafein, alkohol dan aspirin
merupakan agen-agen penyebab yang sering. Membran mukosa lambung menjadi edema
jaringan, cairan dan darah) dan mengalami erosi superficial, bagian ini mensekresi
sejumlah getah lambung, yang mengandug sangat sedikit asam tetapi banyak mucus.
Ulserasi superficial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi. Mukosa lambung
2. Gastritis kronik
Gastritis kronik ditandai oleh atrofi progresif epitel kelenjar disertai kehilang sel parietal
dan sel chief. Akibatnya, produksi asam klorida, pepsi dan faktor intrinsik menurun.
Dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata. Minum
7
alkohol berlebihan, teh manis dan merokok merupakan predisposisi timbulnya gastritis
kronik. (kadang disebut sebagai gastritis H. Pylori) mempengaruhi antrum dan pylorus
(ujung lambung dekat duodenum). Ini dihubungkan dengan bakteri H. Pylori; faktor diet
seperti minuman panas atau peda; penggunaan obat-obatan dan alkohol; merokok atau
4. Manifestasi klinis
a. Gastritis Akut
Keluhan yang sering diajukan pasien adalah : rasa pedih, kadang timbul rasa berdenyut-
denyut perut atas yang ada hubungan dengan makanan. Keluhan ini timbul mendadak
setelah makan atau minum-minuman yang iritatif atau korosif sebagian mengeluh nyeri
ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. .
b. Gastritis Kronik
Keluhan yang sering diajukan oleh penderita pada umumnya bersifat ringan dan dirasakan
Pada umumnya mengeluh rasa tidak enak diperut atas,lekas kenyang, mual, rasa pedih
sebelum atau sesudah makan dan kadang mulut terasa masam, sindrom dispepsia berupa
nyeri epigastrum, mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering
muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
5. Komplikasi
1. Gastritis akut
Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas
(SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus,
2.Gastritis kronik
8
6. Penatalaksanaan
a. Gastritis Akut
1. Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit
2. Mengurangi stress
bismuth (pepto-bismol).
b. Gastritis Kronik
2. Bila pasien mampu makan melalui mulut, anjurkan diet mengandung gizi.
gastrofestinal.
6. Untuk menetralisir alkhali gunakan jus lemon encer atau cuka encer.
perforasi.
8. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah. Hasil tes
yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu
dalam hidupnya tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah
9
dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia yang terjadi akibat perdarahan lambung
karena gastritis.
b. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak. Hasil yang
adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukkan adanya pendarahan dalam lambung.
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas
yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah
selang kecil yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esofagus, lambung
dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dianestesi sebelum endoskop
dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan
dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit
sampel(biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke laboratorium
untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit. Pasien biasanya
tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari
anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua jam. Hampir tidak ada resioko akibat tes ini.
Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan
endoskop.
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.
Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dirontgen. Cairan ini
akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di rontgen.
10
8. Asuhan Keperawatan
Menurut Effendy (1998). Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh
perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan
keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga
untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti yang dijelaskan oleh Effendy
A. Data umum
Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon, komposisi kleuarga
(dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe keluarga, suku (dikaji data yang berhubungan
dengan suku kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan suku seseorang atau keluarga),
agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas rekreasi keluarga (dikaji data tentang
kebiasaan dan pendapatan keluarga), status ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya
Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini. Dikaji tentang maladaptif
kesehatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama sudah
terjadi,
11
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya
C. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar, ventilasi, sumber air, jumlah keliarga,
saluran
Meliputi tentang jenis pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang terdekat
dengan
keluarga.
3) Mobilitas keluarga
Meliputi tentang sumber pendukung eperti orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-
lain.
D. Struktur keluarga
3) Struktur peran
12
Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah berperan sebagai kepala
keluarga.
Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga.
E. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga terhadap anggota keluarga yang
lain.
2) Fungsi sosialisasi
lain.
keputusan
Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan
masalah/stressor.
Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri (koping) keluarga yang maladaptif.
13
5) Pemeriksaan fisik
Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua anggota keluarga baik sehat maupun yang
sakit.
G. Harapan keluarga
Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan oleh perawat
keluarga.
I. Diagnosa Keperawatan
Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa keperawatan adalah kumpulan
pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan
menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah
yang mungkin terjadi pada keluarga dengan masalah gastritis menurut klasifikasi NANDA
a. Nyeri akut/kronis
J. Intervensi Keperawatan
Menurut ANA (1995) intervensi sebagai rencana tindakan perawat untuk kepentingan klien
atau keluarga. Perencanaan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang
14
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :
a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang sesuai
b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan
c. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki
K. Implementasi
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab
profesi.
L. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Evaluasi merupakan
tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan.
Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan
yang ditinjau kembali yaitu (Setiawan dan Dermawan, 2008, hal 47) :
15
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keluarga
A. Data Umum
Komposisi Keluarga :
B. Genogram Keluarga
Ayah Ibu
16
C. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Keluarga Tn S mempunyai tiga orang anaknya sudah menikah dan hidup mandiri,satu orang
anak usia dewasa dan belum menikah,dengan tugas perkembangan antara lain :
2. Menjaga agar keluarga terhindar dari segala bahaya termasuk menjaga kesehatan
anggota keluarga
Ny.S sudah lama sering nyeri perut dan malas makan akibat nyeri perut sejak 2 tahun yang
lalu
D. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.S berukuran 7 x 11 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah kamar tidur,1
ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di bagian belakang rumah,lantai
Tetangga keluarga Ny.A rata-rata bermata pencarian sebagai petani lahan persawahan,ada
kebiasaan kurang baik dari lingkungan Tn.S dimana di depan rumah ada aliran sungai dan
Keluarga Tn.S hidup serumah dengan anggota keluarga nya ,keluarga belum pernah
17
E. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga, dan juga mencari nafkah dengan
bekerja sebagai petani sawah, begitu juga dengan Ny. S dan An. J berperan sebagai
petani sawah.
Keluarga cukup taat dalam melaksankan kewajiban agama nya yaitu ibadah sholat 5
keluarga sifatnya terbuka satu sama lain, Sehingga apabila ada masalah akan cepat
F. Fungsi Keluarga
a. Fungsi pendidikkan
rumah tangga selalu dibicara kan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah
komunikasi.
b. Fungsi sosialisasi
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya,
c. Fungsi ekonomi
Tn. S seorang petani sawahan begitu pula istri dan anaknya penghasilan perbulan
kurang lebih 2-4 juta per kali panen.keluarga menganggap penghasilan ini sudah
18
d. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan baik yang diderita
oleh anggota keluarganya yaitu gastritis pada Ny. S dan juga masalah kesehatan
yang lain.
Keluarga mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan
benar
setempat.
i. Fungsi religious
Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari agama yang di anut nya yaitu
j. Fungsi rekreasi
k. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S mempunyai tiga orang anak,dua orang sudah menikah dan hidup
19
G. Stress dan Koping Keluarga
Stress bila belum panen memikir kan uang untuk membeli keperluan rumah tangga
b. Streesor(masalah)jangka panjang
Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah An. J yang sudah usia dewasa belum
menikah.
Respon keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang
Belum ada strategi adaptasi yang disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga
taat beribadah
20
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid tiroid tiroid
Dada : Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas
tambahan, detak tambahan, detak tambahan, detak
jantung regular jantung regular jantung regular
Abdomen : Simetris,tidak ada Simetris, ada nyeri Simetris,tidak ada
nyeri tekan tekan pada ulu hati, nyeri tekan
skala nyeri 4 dari 0-
10
Extremitas : Baik, skala kekuatan Baik, skala kekuatan Baik, skala kekuatan
otot 5 otot 5 otot 5
Kulit : Sawo matang, kerut Sawo matang, kerut Sawo matang
I. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama Ny. S
Nyeri tekan pada ulu hati
J. Harapan Keluarga
Keluarga mengharap kan agar istri nya yang bernama Ny. S lekas sembuh dari sakitnya.
K. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Ny. S mengatakan adanya nyeri 1. Ekspresi wajah meringis
tekan pada epigastrium skala 4 (0-10)
21
K. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 DS : Ny. S mengatakan adanya Nyeri akut
nyeri tekan pada
epigastrium.
DO : Ekspresi wajah meringis.
Skala nyeri 4 (0-10).
TTV :
TD : 120/80 mmhg
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5OC
2 DS : Ny. S mengatakan tidak dapat Gangguan mobilitas fisik
bekerja karena aktivitas nya
terganggu oleh nyeri yang
dirasakannya.
DO : Klien hanya beristrahat di
rumah.
3 DS : Keluarga mengatakan tidak Kurang Pengetahuan
mengenal tentang masalah
kesehatan.
DO: Keluarga tidak mengerti sama
sekali tentang kesehatan
terutama masalah gastritis
pada Ny. S, dan masalah
kesehatan yang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Nama : Ny. S
22
3.Rencana Keperawatan pada Ny.S
Tanggal 15 Agustus 2015
N DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI
O UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1 Nyeri (akut) b.d Setelah Setelah dilakukan VERBAL : 1.Mengetahui tentang 1.Memberitahu pasien dan keluarga
inflamasi mukosa dilakukan kunjungan satu Pasien dan keluarga penyebab nyeri penyebab nyeri
lambung tindakan hari mampu memahami 2.Mengetahui pentingnya 2.Memberitahu keluarga tentang
diharapkan di Selama 45 menit materi yang makan agar gastritis tidak pentingnya asupan makanan agar
harapkan nyeri diharapkan pasien diberikan kambuh (Makan porsi gastritis tidak kambuh (makan
dapat teratasi dan keluarga kecil tapi sering) porsi kecil tapi sering)
) mampu 3..mengetahui kompres 3.Mengajari cara mengurangi nyeri
Mengurangi nyeri hangat pada daerah nyeri dengan melakukan kompres
4.Mengajari tehnik distraksi hangat pada daerah nyeri
dan relaksasi 4.Mengajarkan tehnik distraksi dan
relaksasi
2 Gangguan mobilitas Setelah Setelah dilakukan VERBAL : 1.Mengetahui tentang cara 1.Memberitahu pasien dan keluarga
fisik b.d ketidak dilakukan kunju kunjungan satu Pasien penghematan energy cara penghematan energy
mampuan keluarga ngan hari selama 45 memperhatikan 2.Mengetahui batas aktivitas 2.Memberitahu pasien dan keluarga
merawat anggota keperawatan menit keluarga dengan baik sesuai toleransi batas aktivitas sesuai toleransi
keluarga yang sakit keadaan Ny.S dapat mengenal 3.Mengetahui pentingnya 3.Memberitahu pasien dan keluarga
(Ny. S) membaik dan mampu istirahat pentingnya Istirahat
merawat anggota
keluarganya yang
sakit
23
3 Kurang pengetahuan Setelah Setelah dilakukan VERBAL: 1.Pengertian penyakit 1.Berikan pengetahuan keluarga
pada keluarga Tn. S dilakukan kunjungan satu Pasien dan Gastritis tentang karakteristik penyakit
b.d ketidaktahuan kunjungan hari selama 45 keluarga dapat 2.Penyebab Gastritis: Gastritis dan perawatanya
keluarga tentang keperawatan menit keluarga menyebutkan -Pola makan yang tidak 2. Mendiskusikan bersama
masalah kesehatan. keluarga Ny.S mampu mengenal dengan jelas dan teratur keluargatentang karakteristik
berangsur karakteristik benar - Stress,minum berakohol penyakit gastritis dan perawatanya
membaik penyakit gastitis - Konsumsi obat 3.Memberikan bimbingan dengan
penghilang nyeri yang ilustrasi menggunakan brosur dan
terus menerus media lainya
4. Mendengarkan dengan seksama
sanggahan dari keluarga
5. Menanggapi pertanyaan dengan
sabar
6. Membimbing keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
sudah diberikan
7. Berikan pujian bila keluarga
mampu menjawab dengan baik
dan benar
24
4. Evaluasi Keperawatan
25
kompres hangat
-Keluarga dan pasien
mampu mempraktekan
tehnik distraksi dan
relaksasi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
26
Ny.S
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
27
5. Menanggapi
pertanyaan dengan
sabar
6. Membimbing keluarga
untuk mengulangi
penjelasan yang sudah
diberikan
7. Berikan pujian bila
keluarga mampu
menjawab dengan baik
dan benar
28
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab Gastritis yang dialami oleh Ny. S karena faktor makan yang tidak teratur dan
makan apa adanya,bagi petugas dengan melakukan pengkajian langsung kepada keluarga
B. Saran
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak
bisa menambah pengetahuan pembaca. Di sampin itu ami juga mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami
selanjutnya.
Penulis
Elva Veronika,S.Kep
29
DAFTAR PUSTAKA
Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi 2).Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut ANA
(1995)
30
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Intervensi Rasional
1. Nyeri (akut) 1. Ajarkan klien untuk kompres 1. Mengurangi
berhubungan dengan hangat diwilayah nyeri inflamasi pada
inflamasi mukosa 2. Anjurkan klien makanan lunak mukosa lambung,
lambung. sedikit demi sedikit dan berikan 2.Makanan yang lunak
minuman hangat dapat membantu
3.Anjurkan klien untuk makan mengurangi kerja
Tujuan: porsi kecil tapi sering peristaltik lambung
Setelah dilakukan 4. Ajarkan teknik distraksi dan klien dapat
tindakan reklasasi. mengurangi resiko
keperawatan selama 4. Anjurkan klien untuk kontrol klien terhadap nyeri.
1 x 24 jam ulang 3.Dapat membuat klien
- Nyeri klien 5. Kolaborasi dalam pemberian jadi lebih baik dan
berkurang atau analgetik. melupakan nyeri.
hilang. 4. Analgetik dapat
- Skala nyeri 0. memblok reseptor
- Klien dapat relaks. nyeri pada susunan
- Keadaan umum saraf pusat.
klien baik.
31
2. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk makan 1. Menjaga nutrisi tetap
kebutuhan tubuh b/d sedikit demisedikit dengan porsi terpenuhi dan
mual kecil namun sering. mencegah terjadinya
2. Berikan makanan yang lunak mual dan muntah
Tujuan : dan makanan yang di sukai yang berlanjut.
Setelah dilakukan pasien/di gemari. 2. Untuk
tindakan 3. lakukan oral higyne 2x sehari mempermudah pasien
keperawatan 4. Konsultasi dengan tim ahli gizi dalam mengunyah
kebutuhan nutrisi dalam pemberian menu. makanan.
pasien dapat 3. kebersihan mulut
terpenuhi akan merangsang
nafsu makan pasien.
Kriteria hasil : 4. Mempercepat
- Keadaan umum pemenuhan
cukup kebutuhan nutrisi
-Turgor kulit baik dengan pemberian
- BB meningkat menu yang tepat
- Kesulitan menelan sasaran.
berkurang
32
-Melaporkan rileks dapat
berkurangnya cemas membantu
dan takut menurunkan takut
-Mengungkapkan dan ansietas
mengerti tentang
proses penyakit
33
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan
secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah
tersebut.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti
trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga
menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan
tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.
34
35
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid 1 : Media
Aesculapius fakultas Kedokteran UI
Syaifudin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,edisi 3.jakarta :Penerbit buku
kedokteran EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
NOC. Jakarta : EGC
Nuzulul. 2011. Askep Gastritis. http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_ detail-35839-Kep-
Pencernaan-Askep-Gastritis.html. Diakses pada tanggal 11 Nopember 2013 Jam 09.30 WIB
36