Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan

melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga.Asuhan ini bertujuan untuk

menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan

proses keperawatan.Secara umum tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah

ditingkatkanya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri

(Suprajipno,2004).

Salah satu peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yaitu sebagai care

giver dimana perawat memberikan asuhan keperawatan langsung pada keluarga yang

meliputi pengkajian sampai evaluasi keperawatan,sebagai pendidik untuk memberikan

informasi kesehatan yang dibutuhkan keluarga sesuai dengan kemampuan keluarga,sebagai

konselor yaitu mendengarkan keluhan keluarga secara objektif,memberikan umpan balik

dan informasi serta membantu keluarga dalam pemecahan masalah sehingga keluarga

menjadi lebih produktif,sebagai pembaharu dengan cara perawat mengadakan inovasi dalam

cara berpikir,bersikap,bertingkah laku serta meningkatkan keterampilan keluarga agar

menjadi sehat,sebagai fasilisator perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk

memecahkan masalah kesehatan,diharapakan perawat dapat memberikan solusi mengatasi

masalah kesehatan yang dihadapi (Ayu,2010).

Kasus gastritis adalah salah satu jenis kasus yang cukup besar di masyarakat yang

dapat menyebabkan gangguan kehidupan mulai dari perorangan hingga masyarakat luas.

Dari data 10 penyakit terbanyak menunjukan bahwa kasus gastritis selalu masuk dalam 10

penyakit terbanyak (data tahun 2014 dan tahun 2015),sehingga diperlukan asuhan perawatan

1
keluarga untuk meningkatkan status kesehatan keluarga, guna mencegah terjadinya

komplikasi akibat gastritis dengan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun makalah keperawatan

keluarga dengan gastritis, dengan melakukan studi kasus pada pada Keluarga Tn. S

Khususnya Ny. S dengan gastritis di Desa Suka Merindu Kecamatan Tebat Karai

Kepahiang.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam

memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S khususnya pada Ny. S dengan

gastritis di desa Suka Merindu Kecamatan Tebat karai Kabupaten Kepahiang.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada keluarga

dengan masalah gastritis.

b. Dapat merumuskan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan keluarga, dengan

masalah gastritis

c. Dapat menentukan perencanaan keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis.

d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis.

e. Dapat melakukan evaluasi terhadap keberhasilan proses keperawatan pada keluarga

dengan masalah gastritis.

f. Dapat mendokumentasikan tentang asuhan keperawatan keluarga terutama dengan

masalah gastritis.

C. Ruang Lingkup

Penulisan makalah ini merupakan pemberian Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S

khususnya diberikan pada Ny. S yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2016.

2
D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini menggunankan metode deskritif dan

metode kepustakaan. Dalam metode deskritif pendekatan yang digunakan adalah studi kasus

yaitu dengan cara melakukan pengkajian sampai dengan evaluasi pada keluarga Tn. S ,studi

kepustakaan yaitu memperoleh konsep teoritis dalam makalah ini melalui pengumpulan data

literatur seperti buku bacaan tentang keperawatan keluarga dan gastritis serta melalui

sumber – sumber media elektronik internet.

E. Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun secara sistematis dalam 4 bab sebagai berikut:

Bab I : pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang masalah,tujuan penulisan,ruang

lingkup,metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II: Tinjauan teoritis,bab ini menjelaskan tentang konsep dasar,meliputi

pengertian,etiologi,patofiologi,manifestasi,penatalaksaaan,pemeriksaan diagnostik,konsep

dasar keluarga dan pengkajian keluarga

Bab III: tinjauan kasus, bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada

keluarga Tn. S khususnya Ny. S dengan gastritis Di desa Suka Merindu Kecamatan Tebat

Karai Kabupaten Kepahiang.

Bab IV: penutup, merumuskan kesimpulan dan saran yang dianggap relevan dalam rangka

pemecahan masalah

3
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1. Pengertian

Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambung yang

berkembang apabila mekanisme protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan

iritasi lain (Reeves. Lockhart,2001)

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik,

difusi atau lokal (Silvia,1995:251) Gastritis dapat dibagi menjadi dua antara lain :

(Reeves. Lockhart, 2001).

a. Gastitis akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut

dengan kerusakan – kerusakan erosi.

b. Gastritis kronik

Gastritis kronik adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus

benigna atau malignadari atau bakteri Helicobacter pylori (Soeparman,2001).

2. Etiologi

1. Infeksi bakteri.

Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup

di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak

sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun

diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan

makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori sering

terjadi pada masa kanak – kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak

dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab

utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi

4
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang

kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah

satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar

penghasil asam lambung secara perlahan rusak. Peneliti menyimpulkan bahwa

tingkat asam lambung yang rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang

dihasilkan oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna

dari lambung sehingga meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker

lambung. Tapi sebagian besar orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak

mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini mengindikasikan

bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan terhadap bakteri ini

sedangkan yang lain tidak.

2. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus.

Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen

dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara

mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika

pemakaian obat – obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya

masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus

atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.

3. Penggunaan alkohol secara berlebihan.

Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan

membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada

kondisi normal.

4. Penggunaan kokain.

Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan gastritis.

5
5. Stress fisik.

Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat

dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.

6. Kelainan autoimmune.

Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang

sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan

dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar

penghasil asam lambung dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat

yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya,

dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak

dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune atrophic

gastritis terjadi terutama pada orang tua.

7. Crohn’s disease.

Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan kronis pada dinding

saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga menyebabkan peradangan pada

dinding lambung. Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn’s

disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok

daripada gejala-gejala gastritis.

8. Radiasi dan kemoterapi.

Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat

mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat

berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil

radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan

mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding

lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.

6
9. Penyakit bile reflux.

Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam

tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati

serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah

otot sphincter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu

mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar,

maka empedu akan masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan

gastritis.

10. Faktor-faktor lain.

Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS,

infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau ginjal.

3. Patofisiologi

1. Gastritis akut

Merupakan respon mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal. Endotoksin

bakteri (masuk setelah menelan makanan terkontaminasi), kafein, alkohol dan aspirin

merupakan agen-agen penyebab yang sering. Membran mukosa lambung menjadi edema

dan hiperemik (kongesti dengan

jaringan, cairan dan darah) dan mengalami erosi superficial, bagian ini mensekresi

sejumlah getah lambung, yang mengandug sangat sedikit asam tetapi banyak mucus.

Ulserasi superficial dapat terjadi dan dapat menimbulkan hemoragi. Mukosa lambung

dapat memperbaiki diri sendiri setelah mengalami gastritis. Kadang-kadang hemoragi

memerlukan intervensi bedah.

2. Gastritis kronik

Gastritis kronik ditandai oleh atrofi progresif epitel kelenjar disertai kehilang sel parietal

dan sel chief. Akibatnya, produksi asam klorida, pepsi dan faktor intrinsik menurun.

Dinding lambung menjadi tipis dan mukosa mempunyai permukaan yang rata. Minum

7
alkohol berlebihan, teh manis dan merokok merupakan predisposisi timbulnya gastritis

kronik. (kadang disebut sebagai gastritis H. Pylori) mempengaruhi antrum dan pylorus

(ujung lambung dekat duodenum). Ini dihubungkan dengan bakteri H. Pylori; faktor diet

seperti minuman panas atau peda; penggunaan obat-obatan dan alkohol; merokok atau

refluks isi lambung.

4. Manifestasi klinis

a. Gastritis Akut

Keluhan yang sering diajukan pasien adalah : rasa pedih, kadang timbul rasa berdenyut-

denyut perut atas yang ada hubungan dengan makanan. Keluhan ini timbul mendadak

setelah makan atau minum-minuman yang iritatif atau korosif sebagian mengeluh nyeri

ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. .

b. Gastritis Kronik

Keluhan yang sering diajukan oleh penderita pada umumnya bersifat ringan dan dirasakan

sudah berbulan-bulan bahkan sudah bertahun-tahun.

Pada umumnya mengeluh rasa tidak enak diperut atas,lekas kenyang, mual, rasa pedih

sebelum atau sesudah makan dan kadang mulut terasa masam, sindrom dispepsia berupa

nyeri epigastrum, mual, kembung, muntah, merupakan salah satu keluhan yang sering

muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena.

5. Komplikasi

1. Gastritis akut

Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas

(SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus,

kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.

2.Gastritis kronik

gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia

pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

8
6. Penatalaksanaan

a. Gastritis Akut

1. Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak diberikan sedikit

tapi lebih sering.

2. Mengurangi stress

3. H.pylori diatasi dengan antibiotik (seperti tetraciklin ¼, amoxillin) dan gram

bismuth (pepto-bismol).

b. Gastritis Kronik

1. Intruksikan pasien untuk menghindari alkohol.

2. Bila pasien mampu makan melalui mulut, anjurkan diet mengandung gizi.

3. Bila gejala menetap, cairan perlu diberi secara parenteral.

4. Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi saluran

gastrofestinal.

5. Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum.

6. Untuk menetralisir alkhali gunakan jus lemon encer atau cuka encer.

7. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangren atau

perforasi.

8. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer

atau cuka yang di encerkan.

9. Reaksi lambung diperlukan untuk mengatasi obstruksi polirus.

7. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan darah

Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah. Hasil tes

yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu

dalam hidupnya tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah

9
dapat juga dilakukan untuk memeriksa anemia yang terjadi akibat perdarahan lambung

karena gastritis.

b. Pemeriksaan feces

Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak. Hasil yang

positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap

adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukkan adanya pendarahan dalam lambung.

c. Endoskopi saluran cerna bagian atas

Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas

yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah

selang kecil yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esofagus, lambung

dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu dianestesi sebelum endoskop

dimasukkan untuk memastikan pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan

dalam saluran cerna yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit

sampel(biopsy) dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke laboratorium

untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit. Pasien biasanya

tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi harus menunggu sampai efek dari

anestesi menghilang kurang lebih satu atau dua jam. Hampir tidak ada resioko akibat tes ini.

Komplikasi yang sering terjadi adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan

endoskop.

d. Rontgen saluran cerna bagian atas

Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya.

Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dirontgen. Cairan ini

akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di rontgen.

10
8. Asuhan Keperawatan

Menurut Effendy (1998). Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh

perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan

keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga

untuk mengatasinyaNorma yang digunakan

untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti yang dijelaskan oleh Effendy

(1998) dan tambahan isi format pengkajian keluarga :

A. Data umum

Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon, komposisi kleuarga

(dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe keluarga, suku (dikaji data yang berhubungan

dengan suku kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan suku seseorang atau keluarga),

agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas rekreasi keluarga (dikaji data tentang

kebiasaan dan pendapatan keluarga), status ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya

penghasilan atau pendapatan keluarga).

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan saat ini

Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.

2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini. Dikaji tentang maladaptif

dari tengah pertumbuhan dan perkembangan keluarga yang terpenuhi.

3) Riwayat kesehatan keluarga inti

Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota

keluarga, perhatian terhadap upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan

kesehatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama sudah

terjadi,

apa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dan bagaimana hasilnya.

11
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya

generasi tersebut tentang upaya peanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang di

pertahankan sampai saati ini.

C. Lingkungan

1) Karakteristik rumah

Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar, ventilasi, sumber air, jumlah keliarga,

saluran

pembuangan limbah, jamban keluarga, pembuangan sampah dan kandang ternak.

2) Karakteristik tentang komunikasi

Meliputi tentang jenis pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang terdekat

dengan

keluarga.

3) Mobilitas keluarga

Bagaimana perpindahan tempat tinggal yang terjadi dalam keluarga.

4) Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi data keefketifan

dalam berinteraksi dengan masyarakat.

5) Sistem pendukung keluarga

Meliputi tentang sumber pendukung eperti orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-

lain.

D. Struktur keluarga

1) Pola komunikasi keluarga

Meliputi data tentang sifat komunikasi dalam keluarga.

2) Struktur kekuatan keluarga

Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga.

3) Struktur peran

12
Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah berperan sebagai kepala

keluarga.

4) Nilai dan norma kebudayaan

Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga.

E. Fungsi keluarga

1) Fungsi efektif

Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga terhadap anggota keluarga yang

lain.

2) Fungsi sosialisasi

Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dengan orang

lain.

3) Fungsi peran kesehatan

Menjelaskan kemampuan keluarga mengenai masalah kesehatan dan mengambil

keputusan

terhadap masalah kesehatan atau manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.

F. Stresor dan koping keluarga

1) Stresor jangka panjang dan pendek

Kekuatan keluarga memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada keluarga.

2) Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah

3) Strategi koping yang digunakan

Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan

masalah/stressor.

4) Strategi adaptasi dsifungsional

Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri (koping) keluarga yang maladaptif.

13
5) Pemeriksaan fisik

Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua anggota keluarga baik sehat maupun yang

sakit.

G. Harapan keluarga

Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan oleh perawat

keluarga.

H. Tabel skoring, menurt Effendy (1998, hal 53)

Skala Prioritas Masalah Keperawatan

I. Diagnosa Keperawatan

Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa keperawatan adalah kumpulan

pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan

menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah

aktual.Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa keperawatan keluarga

yang mungkin terjadi pada keluarga dengan masalah gastritis menurut klasifikasi NANDA

dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Nyeri akut/kronis

b. Kerusakan mobilitas fisik

c. Gangguan citra tubuh

d. Gangguan pemenuhan nutrisi

e. Kurang perawatan diri

f. Kurang pengetahuan mengenai penyakit.

J. Intervensi Keperawatan

Menurut ANA (1995) intervensi sebagai rencana tindakan perawat untuk kepentingan klien

atau keluarga. Perencanaan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang

mengacu pada penyebab, selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi

pada kriteria dan standar.

14
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :

a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang sesuai

dengan kondisi klien.

b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan

pancaindra perawat yang objektif.

c. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki

ketergantungan dapat diminimalisasi.

K. Implementasi

Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun

sebelumnya.Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain

(Setaiwan dan Dermawan, 2008, hal 47) :

a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.

b. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.

c. Kekuatan-kekuatan kleuarga berupa finansial, motivasi dan sumber-sumber pendukung

lainnya jangan diabaikan.

d. Pedokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan

menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab

profesi.

L. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Evaluasi merupakan

tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan.

Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan

yang ditinjau kembali yaitu (Setiawan dan Dermawan, 2008, hal 47) :

a. Tujuan tidak realistis.

b. Tindakan keperawatan tidak tepat

c. Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.

15
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Keluarga

A. Data Umum

Nama Kepala Keluarga : Tn. S

Alamat : Desa Suka Merindu

Pekerjaan Kepala Keluarga : Petani

Pendidikkan kepala Keluarga : SMP

Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Status Diagnosa


dengan KK Kesehatan Medis

1 Tn.S L KK 54 SMP Petani Sehat -

2 Ny.S P Istri 52 SMP Petani Sakit Gastritis


3 An.J L Anak 25 SMA Petani Sehat -

B. Genogram Keluarga

Ayah Ibu

Anak ke 1 Anak ke 2 Anak ke 3


Sudah Menikah Sudah menikah Belum Menikah

16
C. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn S mempunyai tiga orang anaknya sudah menikah dan hidup mandiri,satu orang

anak usia dewasa dan belum menikah,dengan tugas perkembangan antara lain :

1. Mengusahakan agar An.J segera menikah

2. Menjaga agar keluarga terhindar dari segala bahaya termasuk menjaga kesehatan

anggota keluarga

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

An.J belum menikah keluarga berharap agar An.J segera menikah

c. Riwayat kesehatan keluarga :

Ny.S sudah lama sering nyeri perut dan malas makan akibat nyeri perut sejak 2 tahun yang

lalu

D. Data Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah keluarga Tn.S berukuran 7 x 11 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah kamar tidur,1

ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di bagian belakang rumah,lantai

rumah dari plaster,setiap kamar ada jendela.

b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Tetangga keluarga Ny.A rata-rata bermata pencarian sebagai petani lahan persawahan,ada

kebiasaan kurang baik dari lingkungan Tn.S dimana di depan rumah ada aliran sungai dan

sering di gunakan untuk buang sampah.

c. Mobilitas geografi keluarga

Keluarga Tn.S hidup serumah dengan anggota keluarga nya ,keluarga belum pernah

berpindah rumah ketempat lain.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Interakasi dengan masyarakat baik,terlihat dari ke ikut sertaan anggota keluarga

dalam kegiatan ke agamaan kampung yang dilaksanakan setiap hari jumat.

17
E. Struktur Keluarga

a. Struktur peran

Tn. S berperan sebagai kepala rumah tangga, dan juga mencari nafkah dengan

bekerja sebagai petani sawah, begitu juga dengan Ny. S dan An. J berperan sebagai

petani sawah.

b. Nilai atau norma budaya keluarga

Keluarga cukup taat dalam melaksankan kewajiban agama nya yaitu ibadah sholat 5

waktu dan mengikuti pengajian.

c. Pola Komunikasi keluarga

Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa sunda, Komunikasi

keluarga sifatnya terbuka satu sama lain, Sehingga apabila ada masalah akan cepat

terselesaikan dengan adanya partisipasi seluruh anggota keluarga.

d. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Tn. S dan Ny. S saling menghargai dan mendukung

F. Fungsi Keluarga

a. Fungsi pendidikkan

Angota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan dalam

rumah tangga selalu dibicara kan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah

komunikasi.

b. Fungsi sosialisasi

Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya,

begitu pula berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.

c. Fungsi ekonomi

Tn. S seorang petani sawahan begitu pula istri dan anaknya penghasilan perbulan

kurang lebih 2-4 juta per kali panen.keluarga menganggap penghasilan ini sudah

cukup untuk mencukupi kehidupan sehari hari.

18
d. Mengenal masalah kesehatan

Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan baik yang diderita

oleh anggota keluarganya yaitu gastritis pada Ny. S dan juga masalah kesehatan

yang lain.

e. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota

keluarga ke puskesmas setempat.

f. Kemampuan merawat keluarga yang sakit

Keluarga mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan

benar

g. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:

Keluarga mengatakan masih memasak dengan menggunakan bahan penyedap rasa

seperti royko, masako, ajino moto dll.

h. Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

Keluarga telah menggunakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke puskesmas

setempat.

i. Fungsi religious

Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari agama yang di anut nya yaitu

agama islam, dan selalu rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu.

j. Fungsi rekreasi

Keluarga mengatakan bahwa dengan menonton TV dirumah dan berkumpul dengan

tetangga di depan rumah dengan berbincang-bincang sambil ketawa-ketiwi sudah

termasuk rekreasi yang indah.

k. Fungsi reproduksi

Keluarga Tn. S mempunyai tiga orang anak,dua orang sudah menikah dan hidup

mandiri,satu orang lagi belum menikah.

19
G. Stress dan Koping Keluarga

a. Stresor (masalah) jangka pendek

Stress bila belum panen memikir kan uang untuk membeli keperluan rumah tangga

seperti ikan dan juga pakaian.

b. Streesor(masalah)jangka panjang

Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah An. J yang sudah usia dewasa belum

menikah.

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap streesor (masalah)

Respon keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang

disawah dengan baik dan An. J tetap sabar menunggu jodoh.

d. Strategi adaptasi disfusional

Belum ada strategi adaptasi yang disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga

taat beribadah

H. Pemeriksaan Fisik Tiap anggota Keluarga


Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik Tn. S Ny. S An. J
TD : 120/80 mmhg 120/80 mmhg 110/70 mmhg
NADI : 86 x/i 88 X/i 86 x/i
RR : 22 x/i 24 x/i 24 x/i
S: 36,4 oC 36,5 oC 36,6 oC
BB : 57 46 kg 45 kg
Kepala : Lonjong, normal Lonjong, normal Lonjong, normal
Rambut : Hitam Beruban Hitam
Konjungtiva : Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sclera : Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung : Bersih Bersih Bersih
Telinga : Bersih Bersih Bersih
Mulut : Mukosa bibir lembab Mukosa bibir kering Mukosa bibir lembab
Leher : Tidak ada Tidak ada Tidak ada

20
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid tiroid tiroid
Dada : Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas Tidak ada suara nafas
tambahan, detak tambahan, detak tambahan, detak
jantung regular jantung regular jantung regular
Abdomen : Simetris,tidak ada Simetris, ada nyeri Simetris,tidak ada
nyeri tekan tekan pada ulu hati, nyeri tekan
skala nyeri 4 dari 0-
10
Extremitas : Baik, skala kekuatan Baik, skala kekuatan Baik, skala kekuatan
otot 5 otot 5 otot 5
Kulit : Sawo matang, kerut Sawo matang, kerut Sawo matang

I. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama Ny. S
Nyeri tekan pada ulu hati
J. Harapan Keluarga
Keluarga mengharap kan agar istri nya yang bernama Ny. S lekas sembuh dari sakitnya.
K. Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
1. Ny. S mengatakan adanya nyeri 1. Ekspresi wajah meringis
tekan pada epigastrium skala 4 (0-10)

2. Ny. S mengatakan tidak dapat 2. TTV:


bekerja karena aktivitas nya TD : 120/80 mmhg
terganggu oleh nyeri yang N : 88 x/menit
dirasakannya. RR : 24 x/menit
S : 36,5 OC
Klien hanya beristrahat di rumah.

3. Keluarga mengatakan tidak 3. Keluarga tidak mengerti sama sekali


mengetahui mengenal tentang tentang kesehatan terutama masalah
masalah kesehatan gastritis pada Ny. S, dan masalah
kesehatan yang lain.

21
K. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 DS : Ny. S mengatakan adanya Nyeri akut
nyeri tekan pada
epigastrium.
DO : Ekspresi wajah meringis.
Skala nyeri 4 (0-10).
TTV :
TD : 120/80 mmhg
N : 88 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5OC
2 DS : Ny. S mengatakan tidak dapat Gangguan mobilitas fisik
bekerja karena aktivitas nya
terganggu oleh nyeri yang
dirasakannya.
DO : Klien hanya beristrahat di
rumah.
3 DS : Keluarga mengatakan tidak Kurang Pengetahuan
mengenal tentang masalah
kesehatan.
DO: Keluarga tidak mengerti sama
sekali tentang kesehatan
terutama masalah gastritis
pada Ny. S, dan masalah
kesehatan yang lain.

2. Diagnosa Keperawatan
Nama : Ny. S

NO DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL


DITEMUKAN TERATASI
1 Ganguan rasa nyaman nyeri (akut) 15/08/2016 Belum teratasi
b.d inflamasi mukosa lambung

2 Gangguan mobilitas fisik b.d 15/08/2016 Belum teratasi


ketidak mampuan keluarga Tn. S
merawat anggota keluarga yang
sakit (Ny. S)

3 Kurang pengetahuan pada 15/08/2016 Belum teratasi


keluarga Tn. S b.d ketidaktahuan
keluarga tentang masalah
kesehatan.

22
3.Rencana Keperawatan pada Ny.S
Tanggal 15 Agustus 2015
N DIAGNOSA TUJUAN KRITERIA EVALUASI RENCANA INTERVENSI
O UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1 Nyeri (akut) b.d Setelah Setelah dilakukan VERBAL : 1.Mengetahui tentang 1.Memberitahu pasien dan keluarga
inflamasi mukosa dilakukan kunjungan satu Pasien dan keluarga penyebab nyeri penyebab nyeri
lambung tindakan hari mampu memahami 2.Mengetahui pentingnya 2.Memberitahu keluarga tentang
diharapkan di Selama 45 menit materi yang makan agar gastritis tidak pentingnya asupan makanan agar
harapkan nyeri diharapkan pasien diberikan kambuh (Makan porsi gastritis tidak kambuh (makan
dapat teratasi dan keluarga kecil tapi sering) porsi kecil tapi sering)
) mampu 3..mengetahui kompres 3.Mengajari cara mengurangi nyeri
Mengurangi nyeri hangat pada daerah nyeri dengan melakukan kompres
4.Mengajari tehnik distraksi hangat pada daerah nyeri
dan relaksasi 4.Mengajarkan tehnik distraksi dan
relaksasi
2 Gangguan mobilitas Setelah Setelah dilakukan VERBAL : 1.Mengetahui tentang cara 1.Memberitahu pasien dan keluarga
fisik b.d ketidak dilakukan kunju kunjungan satu Pasien penghematan energy cara penghematan energy
mampuan keluarga ngan hari selama 45 memperhatikan 2.Mengetahui batas aktivitas 2.Memberitahu pasien dan keluarga
merawat anggota keperawatan menit keluarga dengan baik sesuai toleransi batas aktivitas sesuai toleransi
keluarga yang sakit keadaan Ny.S dapat mengenal 3.Mengetahui pentingnya 3.Memberitahu pasien dan keluarga
(Ny. S) membaik dan mampu istirahat pentingnya Istirahat
merawat anggota
keluarganya yang
sakit

23
3 Kurang pengetahuan Setelah Setelah dilakukan VERBAL: 1.Pengertian penyakit 1.Berikan pengetahuan keluarga
pada keluarga Tn. S dilakukan kunjungan satu Pasien dan Gastritis tentang karakteristik penyakit
b.d ketidaktahuan kunjungan hari selama 45 keluarga dapat 2.Penyebab Gastritis: Gastritis dan perawatanya
keluarga tentang keperawatan menit keluarga menyebutkan -Pola makan yang tidak 2. Mendiskusikan bersama
masalah kesehatan. keluarga Ny.S mampu mengenal dengan jelas dan teratur keluargatentang karakteristik
berangsur karakteristik benar - Stress,minum berakohol penyakit gastritis dan perawatanya
membaik penyakit gastitis - Konsumsi obat 3.Memberikan bimbingan dengan
penghilang nyeri yang ilustrasi menggunakan brosur dan
terus menerus media lainya
4. Mendengarkan dengan seksama
sanggahan dari keluarga
5. Menanggapi pertanyaan dengan
sabar
6. Membimbing keluarga untuk
mengulangi penjelasan yang
sudah diberikan
7. Berikan pujian bila keluarga
mampu menjawab dengan baik
dan benar

24
4. Evaluasi Keperawatan

N DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI WAKTU


O
1 Nyeri (akut) b.d Tanggal : S: Tgl :
inflamasi mukosa 15 – 08 - 2016 -Keluarga menjawab 14 - 08 – 2016
lambung Jam : salam Jam :
08.30 – 09.15 wib -Keluarga mengatakan 08.30 s/d 09.15
- Mengucapkan salam Ny.S nyeri pada daerah Wib
dan memperkenalkan ulu hati
diri -Keluarga menyetujui
- Menvalidasi data pertemuan saat ini
keluarga selama 45 menit tentang
- Menjelaskan tujuan cara mengurangi nyeri
- Membuat kontrak -Keluarga Tn. S
waktu selama 45 menit mengetahui dan
dengan keluarga memahami penyebab
TUK : nyeri
1.Memberitahu pasien -Keluarga Tn S mengerti
dan keluarga penyebab tentang pentingnya
nyeri asupan makanan
2.Memberitahu keluarga -Keluarga Mengerti dan
tentang pentingnya bias mempraktekan
asupan makanan agar kompres hangat
gastritis tidak kambuh -Keluarga mampu
(makan porsi kecil tapi mempraktekan tehnik
sering) distraksi dan relaksasi
3.Mengajari cara O :
mengurangi nyeri -Keluarga kooperatif dan
dengan melakukan aktif saat dijelaskan
kompres hangat pada -Keluarga mendengarkan
daerah nyeri penjelasan yang
4.Mengajarkan tehnik diberikan
distraksi dan relaksasi -Keluarga membantu
dalam mengurangi nyeri
-Keluarga dan pasien
mampu mempraktekan

25
kompres hangat
-Keluarga dan pasien
mampu mempraktekan
tehnik distraksi dan
relaksasi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

2 Gangguan mobilitas Tanggal S: Tgl :


fisik b.d ketidak 15 08 – 2016 -Keluarga menjawab 14 - 08 – 2016
mampuan keluarga Jam : salam Jam :
merawat anggota 08.30 – 09.00 Wib -Tn.S mengatakan Ny.S 08.30 s/d 09.15
keluarga yang sakit - Mengucapkan salam aktivitas sehari-harinya Wib
(Ny. S) dan memperkenalkan agak terganggu
diri -Keluarga menyetujui
- Menvalidasi data pertemuan saat ini
keluarga selama 45 menit
- Menjelaskan tujuan tentang pentingnya
-Membuat kontrak aktivitas sehari - hari
waktu selama 45 menit -Keluarga mengetahui dan
dengan keluarga memahami penyebab
gangguang
TUK : O:
1..Memberitahu pasien -Keluarga kooperatif dan
dan keluarga cara aktif saat dijelaskan
penghematan energy -Keluarga mendengarkan
2.Memberitahu pasien penjelasan yang
dan keluarga batas diberikan
aktivitas sesuai -Keluarga membantu
toleransi dalam mengatasi
3.Memberitahu pasien gangguan aktifitas fisik
dan keluarga Ny.S sesuai batas
pentingnya Istirahat toleransi aktivitas serta
membantu dalam
pemenuhan istirahat

26
Ny.S
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

3 Kurang pengetahuan Tanggal : S: Tgl :


pada keluarga Tn. S 15 08 – 2016 -Keluarga menjawab 14 - 08 – 2016
b.d ketidaktahuan Jam : salam Jam :
keluarga tentang 08.30 – 09.00 Wib -Keluarga menyetujui 08.30 s/d 09.15
masalah kesehatan Mengucapkan salam dan pertemuan saat ini Wib
memperkenalkan diri selama 45 menit
- Menvalidasi data tentang gangguan
keluarga mobilitas fisik
- Menjelaskan tujuan O:
- Membuat kontrak -Keluarga kooperatif dan
waktu selama 45 menit aktif saat dijelaskan
dengan keluarga -Keluarga mampu
TUK : menjelaskan apa itu
1.Memberikan Gastritis,apa saja
pengetahuan keluarga penyebabnya,bagaiman
tentang karakteristik a mengatasi serta
penyakit Gastritis dan makanan apa saja yang
perawatanya harus dihindari oleh
2. Mendiskusikan Ny.S
bersama keluarga -Keluarga membantu
tentang karakteristik dalam perawatann
penyakit gastritis dan Ny.S
perawatanya A:
3.Memberikan bimbingan Masalah teratasi sebagian
dengan ilustrasi P:
menggunakan brosur Lanjutkan intervensi
dan media lainya
4. Mendengarkan dengan
seksama sanggahan
dari keluarga

27
5. Menanggapi
pertanyaan dengan
sabar
6. Membimbing keluarga
untuk mengulangi
penjelasan yang sudah
diberikan
7. Berikan pujian bila
keluarga mampu
menjawab dengan baik
dan benar

28
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyebab Gastritis yang dialami oleh Ny. S karena faktor makan yang tidak teratur dan

makan apa adanya,bagi petugas dengan melakukan pengkajian langsung kepada keluarga

dapat meningkatkan pengetahuan dan merupakan pengalaman yang nyata dalam

memberikan Asuhan Keperawatan secara komprehensif pada keluarga.

B. Saran

Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat

menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak

bisa menambah pengetahuan pembaca. Di sampin itu ami juga mengharapkan saran dan

kritik dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami

selanjutnya.

Penulis

Elva Veronika,S.Kep

29
DAFTAR PUSTAKA

Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi 2).Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut ANA

(1995)

Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.

Suprajipno.(2004). Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : EGC

Setiawan S. Dan Dermawan C. A. (2008). Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga .

( Edisi 2). Jakarta : TIM.

Artikel Tentang Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastritis.

Diposkan oleh Lilis Prasinta Bua di 22.47

30
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Intervensi Rasional
1. Nyeri (akut) 1. Ajarkan klien untuk kompres 1. Mengurangi
berhubungan dengan hangat diwilayah nyeri inflamasi pada
inflamasi mukosa 2. Anjurkan klien makanan lunak mukosa lambung,
lambung. sedikit demi sedikit dan berikan 2.Makanan yang lunak
minuman hangat dapat membantu
3.Anjurkan klien untuk makan mengurangi kerja
Tujuan: porsi kecil tapi sering peristaltik lambung
Setelah dilakukan 4. Ajarkan teknik distraksi dan klien dapat
tindakan reklasasi. mengurangi resiko
keperawatan selama 4. Anjurkan klien untuk kontrol klien terhadap nyeri.
1 x 24 jam ulang 3.Dapat membuat klien
- Nyeri klien 5. Kolaborasi dalam pemberian jadi lebih baik dan
berkurang atau analgetik. melupakan nyeri.
hilang. 4. Analgetik dapat
- Skala nyeri 0. memblok reseptor
- Klien dapat relaks. nyeri pada susunan
- Keadaan umum saraf pusat.
klien baik.

31
2. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk makan 1. Menjaga nutrisi tetap
kebutuhan tubuh b/d sedikit demisedikit dengan porsi terpenuhi dan
mual kecil namun sering. mencegah terjadinya
2. Berikan makanan yang lunak mual dan muntah
Tujuan : dan makanan yang di sukai yang berlanjut.
Setelah dilakukan pasien/di gemari. 2. Untuk
tindakan 3. lakukan oral higyne 2x sehari mempermudah pasien
keperawatan 4. Konsultasi dengan tim ahli gizi dalam mengunyah
kebutuhan nutrisi dalam pemberian menu. makanan.
pasien dapat 3. kebersihan mulut
terpenuhi akan merangsang
nafsu makan pasien.
Kriteria hasil : 4. Mempercepat
- Keadaan umum pemenuhan
cukup kebutuhan nutrisi
-Turgor kulit baik dengan pemberian
- BB meningkat menu yang tepat
- Kesulitan menelan sasaran.
berkurang

3. Ansietas b/d 1.Beri Penkes tenttang penyakit 1.Dengan mengerti


perubahan status Maag tentang penyakitnya
kesehatan,ancaman 2.Dorong pernyataan takut dan kecemasan klien
kematian dan nyeri. ansietas, berikan umpan balik. dapat berkurangk.
3. Berikan informasi yang akurat. 2.Membuat hubungan
Tujuan : 4. Tunjukan teknik relaksasi. terapeutik
Setelah dilakukan 3.Melibatkan pasien
tindakan keperwatan dalam rencana asuhan
Kriteria hasil : dan menurunkan
-Mengungkapkan ansietas yang tak
perasaan dan perlu tentang
pikirannya secara ketidaktahuan.
terbuka 6.Belajar cara untuk

32
-Melaporkan rileks dapat
berkurangnya cemas membantu
dan takut menurunkan takut
-Mengungkapkan dan ansietas
mengerti tentang
proses penyakit

33
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gastritis adalah suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan
secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah
tersebut.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor lain seperti
trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat penghilang sakit dapat juga
menyebabkan gastritis. Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan
tanda – tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

B. KRITIK DAN SARAN


Guna penyempurnaan makalah ini,saya sangat mengharapkan kritik dan serta saran dari
Dosen Pembimbing beserta teman-teman kelompok lain.

34
35
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid 1 : Media
Aesculapius fakultas Kedokteran UI
Syaifudin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan,edisi 3.jakarta :Penerbit buku
kedokteran EGC
Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
NOC. Jakarta : EGC
Nuzulul. 2011. Askep Gastritis. http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_ detail-35839-Kep-
Pencernaan-Askep-Gastritis.html. Diakses pada tanggal 11 Nopember 2013 Jam 09.30 WIB

36

Anda mungkin juga menyukai