Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTRITIS

OLEH:

DEFRI HERMENSEN BOLLA

181111046

KEPERAWATAN B/VI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2021
I. Konsep Teori
A. Pengertian

Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau
pengikisan. Pada lapisan lambung terdapat kelenjar yang fungsinya untuk menghasilkan
asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan lambung dilindungi oleh lendir yang
tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan tersebut. Saat lendir tersebut hilang, iritasi
bisa terjadi pada lambung.

Pada gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam kurun
waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung yang kronis ini
tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi pada waktu yang lama.
Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung dan mempunyai risiko menjadi kanker.

Penyakit ini juga dapat menyebabkan gastritis erosif, atau terjadinya pengikisan lambung.
Pengikisan tersebut bisa menyebabkan luka dan pendarahan pada lambung. Meskipun
kondisi tersebut terbilang jauh lebih jarang dibandingkan dengan gastritis erosif.

Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung,
yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa dipenuhi dengan bahan iritan (Sebayang,
2011).

Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya asam lambung


sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan yang mengenai mukosa lambung
(Khanza, et al., 2017).

B. Klasifikasi Gastritis

Gastritis dibagi menjadi dua, berdasarkan jangka waktu perkembangan gejalanya :

1. Gastritis akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan yang kedua adalah kronis
(perkembangannya secara perlahan). Istilah gastritis juga dikenal sebagai iritasi
lambung atau radang lambung yang bisa muncul secara tiba-tiba dan dalam waktu
yang relatif lama. Meskipun gejala gastritis mirip maag, tetapi gastritis berbeda
dengan penyakit tersebut.

Menurut (Suratum, 2010) Gastritis akut merupakan peradangan mukosa lambung


yang menyebabkan perdarahan lambung akibat terpapar pada zat iritan dan
merupakan suatu penyakit yang mudah ditemukan, biasanya bersifat jinak dan dapat
disembuhkan.

2. Gastritis kronis, iritasi di lambung berlangsung lambat tetapi akan terjadi dalam
kurun waktu yang relatif lebih lama. Nyeri yang disebabkan dari iritasi lambung
yang kronis ini tidak separah dibandingkan dengan gastritis akut tetapi akan terjadi
pada waktu yang lama. Iritasi ini dapat mengubah struktur lapisan lambung dan
mempunyai risiko menjadi kanker.
C. Faktor Risiko Gastritis

Penyakit gastritis memiliki beberapa faktor risiko yang meningkatkan peluang


seseorang untuk mengalaminya. Berikut ini adalah faktor risiko gastritis, antara lain:

 Konsumsi makanan berlemak dan berminyak berlebihan.


 Konsumsi makanan asam dan pedas berlebihan
 Konsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang.
 Penggunaan narkoba dan zat-zat berbahaya lainnya.

D. Penyebab Gastritis

Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya: Infeksi bakteri
H. pylori

 Efek samping konsumsi obat untuk mengurangi gejala peradangan secara berkala
 Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Penyalahgunaan obat-obatan
 Pertambahan usia
 Infeksi bakteri dan virus
 Penyakit HIV/AIDS
 Muntah kronis
E. Gejala Gastritis

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang
tidak. Beberapa gejala gastritis di antaranya:

 Panas dan juga nyeri yang menggerogoti dalam lambung


 Hilang nafsu makan
 Mual
 Muntah
 Gangguan saluran cerna
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
 Muntah darah
Menurut (Judha, et al., 2012) Tanda dan gejala nyeri ada bermacam-macam perilaku dari
pasien. Secara umum, orang yang mengalami nyeri akan didapatkan respon psikologis
berupa :
1. Suara Menangis, merintih, menarik/menghembuskan nafas
2. Ekspresi wajah Meringis, menggigit lidah, mengatupkan gigi, dahi berkerut, tertutup
rapat/membuka mata atau mulut, menggigit bibir
3. Pergerakan tubuh Kegelisahan, mondar-mandir, gerakan menggosok atau berirama,
bergerak melindungi tubuh, immobilisasi, otot tegang
F. Pengobatan Gastritis

Gejala yang di alami pengidap gastritis bisa reda jika ditangani dengan benar. Ada
beberapa obat yang biasanya diresepkan oleh dokter, yaitu:

 Obat penghambat tingkat histamin pada tubuh


 Obat penghambat produksi asam lambung
 Obat untuk melawan infeksi bakteri

G. Pencegahan Gastritis

Jika seseorang rentan terhadap gejala gastritis, mulailah mencoba mengubah porsi
dan jadwal makan. Mengubah porsi dan jadwal makan bisa dilakukan dengan
mengurangi porsi makan dari yang sebelumnya. Hal tersebut bertujuan agar jadwal
makan jadi lebih sering dari biasanya. Makanan berminyak, asam, atau pedas juga harus
dihindari. Alkohol juga bisa menyebabkan gejala gastritis, maka konsumsi minuman
beralkohol juga harus dihindari. Pengendalian stres juga harus dilakukan agar bisa
terhindar dari penyakit ini.

II. Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien Gastritis dengan Masalah Nyeri Akut
a. Pengkajian
Hal-hal yang perlu di kumpulkan datanya dalam pengkajian keluarga adalah:
a. Data umum
Data ini mencakup kepala keluarga (KK), alamat, pekerjaan KK, pendidikan KK,
Pendidikan KK, dan komposisi keluarga yang meliputi nama, jenis kelamin, umur,
pendidikan, hubungan dengan KK, pekerjaan dan status kesehatan yang selanjutnya
dibuat genogram. Data umum yang juga perlu dikumpulkan yaitu tipe keluarga yang
menjelaskan keluarga ini atau keluarga besar, suku bangsa, agama, status ekonomi yang
menjelaskan penghasilan seluruh anggota keluarga, aktifitas rekreasi adalah yang
menjelaskan apakah anggota sempat memperoleh hiburan di dalam maupun di luar
rumah.
b. Tahapan Perkembangan Keluarga
Tahapan perkembangan keluarga saat ini ditentukan oleh usia anak tertua dari
keluarga inti, tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang
dihadapi oleh keluarga, juga dilakukan pengidentifikasian mengapa tugas
perkembangan keluarga belum terpenuhi dan upaya yang telah dilakukannya. Riwayat
kesehatan keluarga inti menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti dan anggota lain,
riwayat kesehatan generasi di atas tentang riwayat keluarga yang menderita gastritis.
c. Data Lingkungan
Terdiri dari karakteristik rumah yang menjelaskan tentang hasil identifikasi rumah
yang dihuni oleh keluarga yang meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, peletakan perabotan
rumah tangga, sarana pembuangan air limbah sarana air bersih, dan sarana MCK.
Selain itu juga menceritakan rumah yang cocok untuk klien yang menderita gastritis
misalnya penerangan yang cukup dan tenang. Keadaan rumah akan lebih mudah
dipelajari apabila di gambar dengan denah.
Karakteristik tetangga dan komunitasnya, menjelaskan karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat yaitu tampat keluarga berempat tinggal, meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, nilai atau norma serta aturan/kesepakatan penduduk setempat dan
budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan. (Suprajitno, 2004).
Mobilisasi geografiskeluarga menggambarkan mobilisasi keluarga dan anggota
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah-pindah tempat ada anggota keluarga yang
tinggal jauh dan masih sering berkunjung pada keluarga binaan.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, menjelaskan mengenai waktu
yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
System pendukung keluarga menjelaskan anggota keluarga yang sehat dan fasilitas
keluarga yang menunjang kesehatan (ASKES, JAMKESMAS, BPJS, dan asuransi
lainnya).

d. Struktur Keluarga
Terdiri dari struktur peran, yang menjelaskan peran masing-masing anggota
keluarga, seperti bagaimana peran klien yang menderita gastritis dan kesehariannya.
Struktur kekuatan keluarga menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan.
Pola komunikasi keluarga menjelaskan bagaimana cara keluarga berkomunikasi,
apakah ada hambatan antara penderita gastritis dengan anggota keluarga lain, dan siapa
yang mengambil keputusan utama dalam keluarga.
Nilai atau norma keluarga menjelaskan nilai atau norma yang dipelajari dan dimuat oleh
keluarga
e. Fungsi keluarga
1.) Fungsi ekonomi, menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
2.) Fungsi sosialisasi, menjelaskan tentang hubungan anggota keluarga, sejauh mana
keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma, dan perilaku di keluarga serta di
masyarakat.
3.) Fungsi pendidikan, menjelaskan upaya yang dilakukan oleh keluarga dalam
pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau masyarakat
disekitarnya.
4.) Fungsi pemenuhan (perawatan dan pemeliharaan) kesehatan, tujuan pengkajian
yang berkaitan dengan tugas keluarga di bidang kesehatan:
 Mengenal kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan
 Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat.
 Untuk mempengaruhi sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit.
 Untuk mempengaruhi kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat.
 Untuk mempengaruhi kemampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
di masyarakat
1.) Fungsi reproduksi, menjelaskan tentang bagaimana rencana keluarga memiliki
upaya pengendalian jumlah anggota keluarga.
2.) Fungsi religious, menjelaskan tentang kegiatan kegunaan yang dipelajari dan di
jalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
3.) Fungsi afektif, hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan anggota keluarga, dan
bagaimana keluarga menggambarkan sikap saling menghargai.
4.) Fungsi rekreasi, menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melalkukan
rekreasi secara bersama baik di luar maupun di dalam rumah juga tentang kuantitas
yang dilakukan.
a. Stress dan Koping Keluarga
1.) Stress jangka panjang dan jangka pendek
Stress jangka pendek adalah stress yang dialami keluarga dan memerlukan waktu
penyelesaian lebih dari 6 bulan.
2.) Kemampuan keluarga merespon terhadap stress, menjelaskan bagaimana keluarga
merespon terhadap stressor yang ada.
3.) Strategi koping yang digunakan, menjelaskan tentang strategi koping (mekanisme
pembelaan) terhadap stressor yang ada.
4.) Strategi adaptasi fungsional, menjelaskan tentang perilaku keluarga yang tidak
adaptif ketika mempunyai masalah.
b. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan fisik dilakukan pada seluruh anggota
keluarga, hanya saja di fokuskan pada salah satu anggota keluarga yang menderita
gastritis. Pemeriksaan fisik tersebut menggunakan metode head to toe atau persistem.
Kebiasaan sehari-hari menjelaskan tentang kebiasaan tidur, pola makan dan minum,
pola eliminasi, dan personal hygiene lebih di fokuskan pada anggota keluarga yang
menderita gastritis.
 Pemeriksaan darah lengkap, yang bertujuan untuk mengetahui adanya anemia.
 Pemeriksaan serum vitamin B12 yang bertujuaan untuk mengetahui adanya
defisiensi B12.
 Analisis feses, yang bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam feses.
 Analisis gaster, yang bertujuan untuk mengetahui kandungan HCL lambung.
 Achlorhida ( kurang/ tidak adanya produksi asam lambung) menunjukan
adanya gastritis atropi.
 Uji serum antibody, yang bertujuaan untuk mengetahui adanya antibody sel
parietal dan factor intrisik lambung.
 Endoscopy, biopsy dan pemeriksaan urin biasanya dilakukan bila ada
kecurigaan berkembangnya ulkus peptikum.
 Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel lambung.
c. Harapan Keluarga
Menjelaskan bagaimana harapan keluarga terhadap perawat untuk membantu
menyelesaikan masalah yang timbul terutama pada klien yang menderita penyakit
gastritis.
b. Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan masalah yang mungkin muncul setelah data di analisa pada keluarga dengan
masalah gastritis adalah sebagai berikut:
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota yang mengalami nyeri akibat gastritis
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan akibat gastritis
c. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang mengalami intoleransi aktivitas akibat gastritis.
c. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien gastritis adalah nyeri akut
berhubungan dengan inflamasi pada mukosa lambung (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,
2016).

Dari masalah yang muncul pada keluarga dengan salah satu anggota keluarganya
menderita penyakit gastritis, dapat dilakukan rencana sebagai berikut
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri akibat gastritis.
DS: klien mengeluh sakit di daerah ulu hati
DO: klien tampak meringis ketika di tekan di daerah ulu hati, klien sering memegangi
perut di daerah ulu hati.
1) Tujuan
a) Tujuan jangka panjang: setelah 5 hari dilakukan tindakan keperawatan dan
penyuluhan keluarga dapat mengatasi nyeri akibat gastritis secara mandiri.
b) Tujuan jangka pendek : setelah dilakukan 2x30 menit penyuluhan, keluarga
mampu merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri akibat gastritis.
2) Intervensi
a) Menjelaskan tentang pengertiannyeri dan penyebab nyeri akibat gastritis
b) Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri.
c) Berikan kesempatanm keluarga untuk bertanya.
d) Berikan kesempatan keluarga untuk mengulang kembali.
e) Berikan pujian kepada keluarga apabila bias menyebutkan kembali.
f) Ajarkan keluarga untuk mencoba melakukan tekhnik relaksasi.
3) Kriteria Evaluasi
a) Respon verbal : keluarga mampu menyebutkan pengertian nyeri, penyebab
nyeri akibat gastritis, keluarga dapat menyebutkan cara relaksasi untuk
mengatasi nyeri.
b) Respon sikap : keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri akibat gastritis.
c) Respon Psikomotor : keluarga mampu berdemonstrasikan cara relaksasi
untuk mengatasi nyeri
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan.
DS : klien mengeluh apabila dipaksa makan, perut terasa kembung, mual, dan muntah
DO : berat badan menurun, konjungtiva terlihat pucat klien tampak lemah.
1) Tujuan
a) Jangka panjang : setelah dilakukan 5 hari pembinaan, kebutuhan nutrisi dapat
terpenuhi
b) Jangka pendek : setelah dilakukan 2x30 menit pertemuan, keluarga mampu
merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan.
2) Intervensi
a) Diskusikan dengan keluarga cara perawatan gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan akibat gastritis.
b) Evaluasi sesuai dengan hal yang telah diskusikan dengan keluarga
c) Beri kesempatan klien dengan keluarga untuk bertanya
d) Berikan pujian terhadap kemampuan klien dan keluarganya.
3) Kriteria Evaluasi
Respon Verbal: keluarga dapat menyebabkan pengertian, penyebab, tanda
gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan akibat gastritis. Keluarga juga dapat
mendemonstrasikan cara merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan akibat gastritis.

c. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang mengalami intoleransi aktivitas akibat gastritis
DS : keluarga mengatakan tidak mengerti tentang intoleransi akibat penyakit gastritis
DO : klien tampak lemas, klien lebih banyak beristirahat ditempat tidur.
1) Tujuan
a) Jangka Panjang: setelah dilakukan pembinaan selama 5 pertemuan, intoleransi
aktivitas teratasi.
b) Jangka pendek : setelah 2x30 menit diberikan penyuluhan keluarga mampu
mengenal pengertian, penyebab, gejala, dan cara merawat anggota keluarga
yang mengalami intoleransi aktivitas.

2) Intervensi
a) Berikan penjelasan tentang pengertian, penyebab, gejala, dan cara merawat
anggota keluarga yang mengalami intoleransi aktivitas akibat gastritis
b) Berikan kesempatan keluarga untuk mengulang kembali
c) Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
d) Berikan pujian kepada keluarga atau klien apabila mampu mengulang
kembali.
3) Kriteria evaluasi
a) Respon verbal: keluarga dapat menyebutkan pengerian, penyebab, gejala dan
cara merawat anggota keluarga yang mengalami intoleransi aktivitas akibat
gastritis.
b) Respon sikap : keluarga dapat mengambil keputusan mengenai perawat yang
tepat bagi anggota keluarganya yang mengalami intoleransi aktivitas
c) Respon Psikomotor : keluarga mampu mendemonstrasikan cara merawat
anggota keluarga yang mengalami intoleransi aktivitas
d. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah tahap ketika perawat mengaplikasikan rencana asuhan
keperawatan kedalam bentuk intervensi keperawatan guna membantu klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perawat melaksanakan tindakan keperawatan
untuk intervensi yang disusun dalam tahap perencanaan dan kemudian mengakhiri
tahap implementasi dengan mencatat keperawatan dan respon klien terhadap tindakan
tersebut (Anggarini, 2018).

e. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan yaitu suatu proses yang digunakan
untuk mengukur dan memonitor kondisi klien dengan membandingkan hasil tindakan
yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang sudah ditetapkan (Debora, 2017).
Evaluasi dilakukan dengan metode SOAP, yaitu Subjektif, Objektif, Assesment,
dan Planning. Ada 2 macam evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat dalam
melakukan proses keperawatan keluarga yaitu :
a. Evaluasi formatif : bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap
sesuai dengan kegiatan yang di laksanakan sesuai kontrak waktu dari pelaksanaan.
b. Evaluasi sumatif : bertujuan menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian
diagnosis keperawatan.

Hasil yang di harapkan secara teoritis dari evaluasi adalah keluarga sembuh dari penyakit
gastritis dank lien dapat beraktivitas secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Mutaqqin, A., dan K. Sari. 2013. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika.

Mardalena, I. 2018. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Le Mone P, Burke, Karene, dan Bauldoff. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC.
Le Mone P, Karene, dan Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 5 Vol. 1.
Jakarta: EGC.

Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1st ed.). Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.inna-
ppni.or.id Tim

Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I). Jakarta. Retrieved
from http://www.inna-ppni.or.id
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. J KHUSUSNYA Ny. R DENGAN
RIWAYAT GASTRITIS DI KELURAHAN NAMOSAIN KOTA KUPANG

OLEH:

HENRY MARTHEN LAGANGURU

181111014

KEPERAWATAN A/VI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2021
I. Sistem dan karakteristik keluarga
A. Pengkajian Keluarga
Identitas Keluarga
a. Identitas kepala keluarga

Nama : Tn. J

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Agama : Kristen Protestan

Suku/etnis : Sabu

Alamat : Namosain

B. Komposisi keluarga

No Nama Hub Usia Jk Pendidikan Agama Pekerjaan

1. Tn. J KK 63 Thn L SMA Kristen Protestan Pensiunan


2. Ny.R IK 52 Thn P SMK Kristen Protestan IRT
3. An. H AK 1 26 Thn P S1 Kristen Protestan Honorer
4. An. G AK 2 24 Thn L SMA Kristen Protestan -
5. An. H AK 3 21 Thn L SMA Kristen Protestan -

a. Tipe bentuk keluarga

Keluarga ini termasuk tipe keluarga tradisional yaitu keluarga inti. Terdiri dari KK, IK ,
AK1,AK2 dan AK 3.

b. Tahap perkembangan keluarga saat ini:


Anak tertua dalam keluarga Tn. J Bekerja sebagai honorer dikantor nakertrans. Anak
yang tinggal dengan keluarga Tn. J saat ini yaitu anak petama, anak kedua dan anak
ketiga. Anak yang pertama berusia 26 tahun. Jadi, tahap perkembangan keluarga saat ini
yang dihadapi oleh Tn. J yaitu tahap keluarga dengan anak usia dewasa, dengan tugas
perkembangan mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan keluarga antara
orangtua.
c. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.
d. Pengambil keputusan dalam keluarga:
Untuk penambilan keputusan dalan keluarag setiap anggota keluarga berperan dalam
mengambil keputusan karena setiap masalah yang dialami harus diselesaikan dan
dibicarakan secara bersama-sama atau di musyawarahkan tanpa ada yang merasa menang
sendiri dan paling benar dalam mengambil keputusan.
e. Hubungan antara anggota keluarga:
Hubungan antara anggota keluarga Tn. J terjalin dengan baik dan harmonis, jika ada
masalah segera diselesaikan dan dibicarakan secara bersama-sama
f. Komunikasi antara anggota keluarga:
Komunikasi dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap hari adalah sehari-hari
bahasa kupang. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga baik yaitu keluarga sering
berkumpul sambil bercerita dan sambil bertukar pikiran
g. Harapan terhadap masalah:
Keluarga Tn. J mengatakan ketika memiliki masalah, ingin segera diselesaikan dan
dimusyawarahkan agar segera mendapat solusinya.
II. Faktor Sosio-Ekonomi dan Budaya
a. Pemasukan dan Pengeluaran:
Tn. J adalah pensiunan PNS sedangkan Ny. R tidak bekerja dan anaknya pertama bekerja
sebagai pembuat Honorer dikantor nakertrans kupang. Total pendapatan keluarga
perbulan yaitu ± Rp 3.000.000. Penghasilan yang didapatkan keluarga Tn. J mencukupi
untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan, pembayaran listrik dan air, belanja
keperluan rumah yang sudah habis. Pengelolaan keuangan dalam keluarga yaitu Ny. R.
b. Tingkat pendidikan masing-masing anggota keluarga:
Pendidikan terakhir Tn. J tamatan SMA, Ny. R adalah tamatan SMK, sedangkan anak
pertama Tn. J pendidikan terakhirnya adalah S1 dan anak kedua dan terakhir pendidikan
terakhir SMA
c. Latar belakang etnis dan agama:
Tn. J dan Ny. R asli dari Kupang. Seluruh anggota keluarga Tn. J beragama Kristen
Portestan dan dalam pelaksanaan kegiatan beribadah sesuai dengan agama yang dianut
yaitu ke gereja setiap hari minggu. Anak dari Tn. J sering mengikuti ibadah seperti
ibadah pemuda. Agama dijadikan sebagai dasar keyakinan oleh keluarga Tn. J dalam
membina hubungan baik dengan sesama.
d. Tradisi/nilai dan norma yang di anut keluarga:
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Tn. J menyesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Norma keluarga yang berkaitan dengan
kesehatan adalah bila ada anggota keluarga yang sakitnya tidak terlalu parah (misalnya,
pusing, batuk dan pilek) biasanya beli obat di apotek terdekat atau ke doker keluarga.
e. Peran dan keterlibatan orang lain dalam keluarga:
Keluarga Tn. J tidak pernah melibatkan orang lain dalam mengatasi masalah.
f. Hubungan anggota keluarga dengan lingkungan sekitar:
Keluarga Tn. J aktif berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Tn. J rajin mengikuti acara-
acara di lingkungan sekitarnya, misal kerja bakti maupun rapat dalam masyarakat di
lingkungan RTnya sendiri.
III. Faktor dan Lingkungan rumah
a. Karakteristik Rumah :
1. Gambar denah rumah

RUANG TAMU KAMAR


TIDUR 1

KAMAR
TIDUR 2

KAMAR TIDUR 3&4

DAPUR KAMAR
MANDI
2. Keadaan lingkungan dalam rumah
a. Penerangan:
Penerangan cukup baik karena dipagi hari dan sore hari sinar cahaya matahari
masuk kerumah.
b. Luas lantai:
Lantai berbahan keramik, bersih karena setiap pagi dan sore disapu, cukup luas
c. Ventilasi:
Sirkulasi udara sangat baik karena bagian depan belakang samping kiri dan kanan
terbuka sehingga sirkulasi udara yang masuk baik
d. Keadaan dapur:
Keadaan dapur milik Keluarga Tn. I kurang bersih karena peralatan makan tidak
langsung di cuci dan dibiarkan begitu saja dan peralatan masak tidak tersusun
secara rapi.
e. Kebersihan:
Kebersihan di dalam rumah Keluarga Tn. I dapat dikatakan cukup bersih karena
rumah setiap pagi dan sore disapu, namun penataan barang-barang kurang rapi dan
seidkit berantakan.
f. Pembagian tempat tidur:
Di rumah Keluarga Tn. J terdapat 4 kamar tidur yaitu 1 kamar tidur untuk Tn. J
dan Ny. 2 , sedangkan 3 kamar tidur untuk anaknya.
g. Perabotan rumah:
Keluarga Tn. I memiliki perabotan rumah seperi meja dan kursi, kulkas, televisi,
mesin cuci. Kondisi perabotan rumah tersusun rapi.
h. Fasilitas dan kondisi dapur:
Fasilitas dapur di dalam rumah keluarga Tn. I terdapat rak piring, wastafel, kompor
Minyak dan perabotan untuk masak. Kondisi dapur tidak tersusun secara rapi.
3. Keadaan lingkungan di luar rumah:
a. Pemanfaatan halaman:
Keluarga Tn. J tidak memiliki halaman karena depan rumah sudah jalan untuk lalu
lalang kendaraan.
b. Sumber air minum:
Air minum yang digunakan air Galon.
c. Pembuangan air kotor:
Keluarga Tn. J memiliki tempat pembuangan air kotor, dan air kotor tersebut oleh
keluarga Tn. J digunakan untuk menyiram tanaman.
d. Pembuangan sampah:
Keluarga memiliki tempat pembuangan sampah sendiri. Sampah yang ada
sementara ditampung di tempat sampah yang ada di dalam rumah, kemudian setiap
dua hari sekali sampah tersebut di buang ke tempat sampa umum.
e. Jamban:
Keluarga Tn. Isnan memiliki kamar mandi sendiri dengan WC duduk dan jongkok
f. Sumber pencemaran:
Tidak ada sumber pencemaran karena jauh dari pabrik
g. Kemungkinan terjadi kecelakaan/bahaya:
Kemungkinan kecelakaan pada keluarga Tn. I cukup besar mengingat Ny. R
riwayat Gastritis, namun tidak mengonsumsi obat rutin dan sering mengonsumsi
makana sembarangan dan pedas
b. Karakteristik tetangga dan komunitas
Di lingkungan RT 30 / 01 Kelurahan Namosain penduduknya tidak terlalu padat, jarak
antar rumah tetangga sedikit berjarak, jarak ke jalan raya tidak terlalu jauh, dan letak
rumah berada di lingkungan yang cukup luas dan rumah langsung di depan jalan. Kondisi
lingkungan bersih dan tidak terdapat sumber polusi dari pabrik.
Interaksi tetangga dengan keluarga Tn. J cukup harmonis, keluaraga Tn. J sering duduk
dengan tetangga dan bercerita.
c. Ketersediaan Fasilitas Sosial Dan Kesehatan
a. Fasilitas Pustu/Posyandu/Puskesmas:
Ny. R mengatakan kurang hafal dengan jadwal posyandu di kelurahan nya sendiri
karena ia jarang berkunjung ke posyandu. Puskesmas terdekat dari rumah keluarga Tn.
J yaitu Puskesmas Alak yang biasanya dapat ditempuh dengan waktu 10-15 menit.
b. Rumah Sakit:
RS Angakatan Laut merupakan rumah sakit yang cukup dekat dengan rumah keluarga
Tn. J biasanya keluarga Tn. I memeriksakan diri di dokter keluarga.
c. Pasar:
Pasar terdekat yaitu Pasar Oeba yang memerlukan waktu tempuh ± 20 menit dari
rumah keluarga Tn. J
d. Kantor Polisi:
Kantor polisi terdekat yaitu Polsek alak yang memerlukan waktu ± 10 menit dari
rumah
e. Sekolah:
Sekolah yang terdekat yaitu SD Inpres Osmok Kupang, yang memerlukan beberapa
langkah saja karena rumah keluarga Tn. J berhaapan dengan SD Osmok Kupang
f. Tempat Ibadah- Gereja/ Mesjid/Pura:
Temat ibadah terekat yaitu Gereja bait-el nunhila yang memerlukan waktu ± 10 menit
dari rumah keluarga Tn. J
g. Komunikasi:
Keluarga Tn. J mengatakan ada tempat khusus untuk pertemuan warga yaitu di SD
Osmok Kupang dan biasanya bertemu ketika ada Rapat Masyarakat dengan ketua RT
dan RW. Kalau bertemu tetangga dijalan, selalu saling bertegur sapa dan biasanya
saling berkomunikasi sebentar di sekitar jalan sambil berdiri.
h. Alat Transportasi:
Keluarga Tn. J menggunakan kendaraan pribadi berupa motor untuk bepergian jauh,
apabila dekat biasanya cukup dengan jalan kaki saja.
IV. Status Kesehatan Tiap Anggota Keluarga
a. Keadaan Kesehatan
No Nama TB BB LLA LP TD N R S Keterangan
Cm Kg Cm Cm mmHg X/’ X/’ ⸰C Keluhan
1 Tn. Jacob 165 80 - - 120/80 - - - Tidak ada
keluhan
2 Ny. Ribka 160 78 - - 120/90 - - - Gastritis
3 An. Hesty 165 70 - - 110/80 - - - Tidak ada
keluhan
4 An. George 172 69 - - 120/80 - - - Tidak ada
keluhan
b. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan saat ini: Ny. R mengatakan memiliki riwayat penyakit Gastritis
dan untuk mengatasi penyakit Gastritisnya, Ny. R mengonsumsi air hangat dan
meminum obat Antasida dan Ranitidine. Ny. R sering dilarikan ke rumah sakit jika
tidak bisa menahan rasa sakir saat asam lambung naik dan Ny. R juga merasa sesak
nafas saat penyakitnya kambuh, Ny. R juga mengatakan sekarang ini Ny R sedang
merasakan nyeri di area uluhati. Sedangkan, Tn. J dan anak Tn. J tidak memiliki
penyakit apapun.
2. Riwayat kesehatan keluarga: Tn. J & Ny. R mengatakan bahwa tidak ada anggota
keluarganya (tidak memiliki riwayat keturunan) yang memiliki penyakit Gastritis.
c. Pengkajian Fisik (Head to toe)
 Kepala
 Rambut: tidak ada ketombe, rambut tidak berbau, rambut berwarna hitam dan
ada uban
 Mata: daerah sekitar mata tidak ada kotoran, konjungtiva merah muda.
 Hidung: hidung klien terlihat tidak terdapat kotoran, dan tidak ada nyeri tekan
 Telinga: bentuk telinga klien simetris, dan tidak ada luka ataupun kotoran
 Mulut: kondisi mulut klien bersih, tidak tercium bau mulut, dan gigi klien rata

 Leher: tidak terdapat pembengkakan kelenjar tiroid


 Dada:
 Inspeksi: bentuk dada simetris
 Palpasi: tidak dikaji
 Perkusi: tidak terkaji
 Auskultasi: tidak terkaji
 Perut:
 Inspeksi: bentuk perut buncit
 Auskultasi: tidak dikaji
 Perkusi: tidak dikaji
 Palpasi: tidak dikaji
 Ekstremitas
 Atas: tangan kanan dan kiri simetris, ada luka di tangan sebelah kanan
 Bawah: kaki kanan dan kiri simetris, tidak terdapat luka atau bengkak pada
bagian kaki
d. Tahap Perkembangan Psikologis:
Klien mengatakan selalu sering marah-marah namun kien selalu sabar dalam
mengadapi masalah
e. Perilaku Kesehatan
1. Konsep sehat-sakit:
Menurut Ny. R sehat adalah kondisi dimana tubuh dalam keadaan baik dan dapat
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa ada keluhan namun sehat bukan hanya tubuh
danum juga jasmani dan rohani. Sedangkan sakit adalah keadaan tubuh yang lemah
dan merasa kurang enak badan.
2. Kegiatan sehari-hari:
Kegiatan sehari-hari Keluarga Tn. J yaitu Tn. J tidak bekerja lagi karena Tn. J
sudah pensiun tetapi Tn. J sering membantu Ny. R mengerjakan pekerjaan rumah,
sedangkan anak pertama Tn. J setia hari bekerja dikantor nakertrans kupang dan
anak ketika setiap harinya kulliah.

3. Aktivitas fisik dan olahraga:


Setiap hari, klien melakukan jalan pagi di sekitar rumah selama ±20 menit dari
pukul 06.00 hingga 06.20.
4. Pola tidur:
Klien mengatakan tidur siang pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Tidur malam
dari pukul 20.00 WIB hingga 05.30 WIB dan tidurnya nyenyak, jika ada gangguan
bisa tidur kembali tidur lagi.
5. Pola makan (frekuensi, jenis makanan pagi hingga malam, konsumsi snack,
jenis diet, dan pantangan makanan):
Klien mengatakan pola makannya 3x/hari dengan porsi cukup. Jenis makanannya
nasi, sayur-sayuran yang tumis pedis dengan lauk tahu, tempe dan sering makan
makanan yang pedas, Ny. R mengatakan belum terlalu memahami mengenai
penyakit gastritis sehingga sering memakan makanan pedas.
6. Kebiasaan merokok, minum alcohol, kopi dan soda, vitamin, supplement,
obat-obatan dan obat tradisional:
Klien mengatakan jika sakit sering mengkonsumsi obat-obatan sepeprti antasida
dan ranitidine untuk mengatasi gastritis dan obatnta di beli obat sendiri di apotek.
Istri klien mengatakan bahwa klien dulunya pernah mengonsumsi vitamin dan
supplement agar kondisi klien tetap sehat.
7. Kebersihan diri:
Klien setiap hari mandi 2x dalam sehari dan mengganti pakaian x dalam sehari
setiap sore hari, mengsosok gig 2x sehari
8. Pola pekerjaan (jam kerja, hubungan dnegan rekan kerja dan kepuasan
bekerja)
Klien tidak bekerja namun klien menerjakan pekerjaan rumah seperti memasak,
menyapu, mengepel dan pekerjaan rumah lainnya .
9. Dukungan sosial (keluarga, kerabat, dan organisasi sosial)
Hubungan keluarga Tn. J dengan keluarga yang lain, kerabat, dan juga organisasi
sosial saling mendukung dan membantu sama lain ketika memerlukan bantuan.

10. Rekreasi
Tn. J mengatakan tidak pernah rekreasi keluarga, hanya dengan menghabiskan
waktu di rumah saja.
11. Hewan peliharaan
Tn. J mengatakan hewan peliharaan ada anjing, ayam dan burung.
12. Pemicu stress dan mekanisme koping
Keluarga Tn. J mengatakan bahwa ia tidak pernah merasakan stress karena
keluarga Tn. J selalu bersyukur dengan apa yang dia peroleh.
13. Gambaran diri/Konsep diri
Keluarga Tn. J selalu berpikir positif dan bisa sembuh dari penyakit yang
dideritanya dengan tetap menjaga pola hidup sehat
f. NILAI-NILAI DALAM PROMOSI KESEHATAN DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT
a. Imunisasi pada anak: Tidak ada
b. Pemanfaatan pelayanan kesehatan
Tn. J mengatakan ketika ia atau anggota keluarga ada yang sakit, maka Tn. J
membeli obat sendiri di apotek terdekat. Ny. R mengatakan pernah memeriksakan
kondisi kesehatannya ke dokter Keluarga dan tidak pernah rutin mengonsumsi obat.
c. Kemampuan mencari pertolongan
Keluarga Tn. J mengatakan biasanya menghubungi tetangga jika dalam kondisi
terdesak. Apabila masih bisa diatasi sendiri, Tn. J akan mengantarnya ke pelayanan
kesehatan terdekat.
d. Kemampuan melakukan tindakan untuk pencegahan
Ny. R peduli terhadap kondisi kesehatan atau keadaan setiap anggota keluarganya.

II. MASALAH KESEHATAN


NO DATA PENDUKUNG ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1. DS: Kurang informasi Defisien pengetahuan
 Klien mengatakan masih
belum paham secara detail
mengenai penyakit Gastritis
DO: -

2. DS Agen Cedera Nyeri Akut


 Klien mengatakan sekarang Biologis
ini klien sedang merasakan
nyeri di area uluhati
DO :
 Klien tampak memegang
area uluhati

III. MASALAH PRIORITAS

N MASALAH KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


O KEPERAWATAN
Defisien
1 Sifat masalah 1x 1 1 Klien dan
pengetahuan
keluarganya
(00126)
mengalami krisis
pengetahuan
karena kurang
memahami
informasi

2 Kemungkinan 2x2 4 Masalah ini dapat


masalah dengan mudah
dapat diubah diubah dengan
memberikan
informasi melalui
media leaflet
kepada klien dan
keluarganya agar
mereka mudah
untuk
memahaminya

3 Potensial 2x 1 2 Kurangnya
masalah pengetahuan
untuk dicegah cukup dapat
dicegah dengan
memanfaatkan
televisi maupun
sosial media dan
rajin mencari
informasi
mengenai kondisi
kesehatan
4
Menonjolnya 1x1 1 Kurangnya
masalah pengetahuan
merupakan hal
yang tidak perlu
segera diatasi
oleh klien dan
keluarganya

TOTAL SKOR: 8
NO MASALAH KRITERIA PENGHITUNGA SKOR PEMBENARAN
KEPERAWATAN N

1 Nyeri Akut Sifat masalah 1x1 1 Klien bisa


melakukan teknik
relaksasi dengan
relaksasi napas
dalam .

2 Kemungkinan 1x1 1 Masalah tersebut


masalah dapat masih dapat diubah
diubah dengan mudah jika
menerapkan pola
makan yang sesuai
anjuran dan jagan
makan makanan
pedas

Potensial 2x1 2 Potensi masalah


masalah cukup dicegah
3 untuk dicegah teknik relaksasi
napas dalam dan
istirahat yang cukup

4 Menonjolnya 2x1 2 Masalah ini akan


masalah semakin parah, jika
tidak ditangani
dengan segera

TOTAL SKOR: 6
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Defisien pengetahuan b.d kurang informasi ditandai dengan kurang pengetahuan
2. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Biologis
V. Rencana Keperawatan

No DX KEP TUJUAN INTERVENSI


Defisien Tujuan: Keluarga mampu mengenal
1
pengetahuan b.d Setelah dilakukann tindakan masalah kesehatan anggota
kurang informasi keperawatan 1x45 menit, keluarga :
ditandai dengan klien dapat mengenal masalah Nic Label 1 : pengajaran
kurang pengetahuan kesehatan keluarga , proses penyakit (5602)
(00126) pengetahuan dan perilaku 1. Jelaskan mengenai proses
Ditandai dengan: sehat penyakit
DS: Kriteria Hasil: 2. Jelaskan tanda dan gejala
 Klien Noc Label 1: pengetahuan : yang umum dari penyakit
mengatakan proses penyakit (1803) 3. Diskusikan perubahan gaya
masih belum 1. Mengidentifikasi hidup yang mungkin diperlukan
paham secara karakter spesifik untuk mencegah komplikasi di
detail mengenai penyakit (180302) masa yang akan datang atau
penyakit 2. Mengidentifikasi mengontrol proses penyakit
Gastritis faktor risiko
terjadinya penyakit
DO: - (180304) 1.

3. Mengidentifikasi
tanda dan gejala
penyakit (180306)
4. Strategi untuk
meminimalkan
perkembangan
penyakit (180308)

Noc Label 2 : pengetahuan :


perilaku kesehatan (1805)
1. Mengidentifikasi
praktik gizi yang sehat
(180501)
2. Layanan peningkatan
kesehatan (180518)

3. Noc lebel 3:
kesehatan fisik
( 2506 )
1. Kebugaran fisik
( 250717 )
2. Pola istirahat-
tidur ( 250702 )
3. Fungsi fisik
( 250708 )
4. Penggunaan obat (
250711 )
4. Noc lebel 4 :
pengetahuan
perilaku kesehatan
( 1805 )
1. Praktik gizi yang
sehat ( 180501 )
2. Manfaat olarga teratur
( 180502 )
3. Pola tidur bangun
yang normal ( 180504
)

5. Noc lebel 5 :
manajemen diri :
Gastritis
1. Gunakan obat
tanpa reseh hanya
dengan
persetujuan
professional
kesehatan
( 310709 )
2. Hubungi
pelayanan
kesehatan
( 310727 )

VI. Penatalaksanaan

DX KEP HARI/TGL/ TINDAKAN Paraf


JAM
Defisien Kamis ,  Menjelaskan tujuan
pengetahuan b.d 29/07/2021 pendidikan kesehatan tentang
kurang informasi Pkl. 13:00- gastritis
ditandai dengan 14:00  Memberikan pengetahuan
kurang pengetahuan mengenai pengertian gastritis,
(00126) tanda dan gejala, faktor risiko,
Ditandai dengan: komplikasi dan diet
DS:
-Klien mengatakan  Menganjurkan keluarga klien
tidak mengetahui dan klien untuk mencari
informasi secara informasi terkait dengan
detail mengenai masalah kesehatan yang
penyakit gastritis dialaminya dari sumber yang
yang dideritanya terpercaya (missal, posyandu,
DO: - puskesmas maupun pelayanan
kesehatan terdekat)
Jumat ,  Menjelaskan pengertian dan
30/07/2021 tujuan teknik relaksasi nafas
Pkl. 10:00- dalam
11:00  Melakukan kontrak waktu
dengan klien selama 5 menit
 Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
 Mengkomunikasikan
pentingnya melakukan teknik
relaksasi nafas dalam minimal
3x dalam sehari
Sabtu ,  Meminta klien untuk
31/07/2021 mengungkapkan alasannya
Pkl. 09:00- tidak kontrol dan tidak
10:00 mengonsumsi obat rutin
 Menganjurkan klien dan
keluarga klien untuk mulai
peduli dengan memeriksakan
diri (kontrol) minimal 1 bulan
sekali ke pelayanan kesehatan
terdekat
VII. Evaluasi

NO HARI/TGL/ EVALUASI TANDA TANGAN


URUT JAM
DX KEP
1 Kamis , S: Klien mengatakan mengerti
29/07/2021 dan memahami mengenai
Pkl. 13:00-14:00 penyakit yang dideritanya dan
cara diet yang tepat
O: -
A:Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi no.
1. Libatkan individu,
keluarga dalam
perencanaan dan rencana
implementasi gaya hidup
atau modifikasi perilaku
kesehatan
2. Tekankan pentingnya
pola makan sehat, tidur,
berolahraga
Rencanakan tindak lanjut
jangka panjang untuk
memperkuat perilaku kesehatan
atau adaptasi terhadap gaya
hidup
2 Jumat , S: Klien mengatakan sudah
30/07/2021 hafal dengan teknik relaksasi
Pkl. 10:00-11:00 nafas dalam dan akan
menerapkannya ketika merasa
nyeri
O: Klien tampak merasa senang
mendapat pengetahuan
mengenai teknik relaksasi nafas
dalam
A: Masalah teratasi sebagian
P
Lanjutkan intervensi no.
1. .Diskusikan perubahan
gaya hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa yang
akan datang atau
mengontrol proses
penyakit
2. Ajarkan anggota
keluarga senam kaki
diabetes untuk
mencegah resiko
dekubitus
3 Sabtu , S:Klien mengucapkan
31/07/2021 terimakasih dan akan lebih
Pkl. 09:00-10:00 peduli terhadap penyakitnya
Klien mengatakan akan rutin
mengontrol kondisi
kesehatannya ke pelayanan
kesehatan dan berkonsultasi ke
dokter
O:Klien tampak menerima
saran dan siap untuk mengubah
perilaku menjadi patuh berobat
A: Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi no.
1. Bantu klien untuk atau
keluarga untuk memilih
professional perawatan
kesehatan yang tepat
2. Informasikan klien
mengenai sumber daya
masyarakat dan kontak
person yang tepat di
komunitas
3. Dorong konsultasi
dengan professional
perawatan kesehatan
dengan tepat

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai