OLEH
NIM : 141902719
KELAS/SEMESTER : B/ VI (enam )
PRODI : SI KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan Askep ini dengan penuh
kemudahan sehingga kami sanggup menyelesaikan dengan baik. Askep ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang “Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Gastritis ”, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Askep ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datag dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya Askep ini dapat terselesaikan. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga Askep ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya demi untuk
membangun, terima kasih.
Inka Christin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................
A. Konsep Penyakit....................................................................................................
B. Konsep Keluarga....................................................................................................
C. Konsep Askep Teori...............................................................................................
D. Konsep Evidence Nursing Based..........................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS ..........................................................................................
A. Pengkajian..............................................................................................................
B. Diagnosa..................................................................................................................
C. Intervensi................................................................................................................
D. Implementasi..........................................................................................................
E. Evaluasi...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan
keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya
secara mandiri (Suprajitpno, 2014).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara histopatologi
dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi selsel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit
dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam Gastritis akut adalah
suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi,Gastritis kronis
adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau malignadari lambung, atau oleh
bakteri Helicobacter pylory.
Gastritis adalah penyakit yang dapat mengganggu aktivitas dan bisa berakibat fatal apabila tidak
ditangani dengan baik. Orang yang sering mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang produksi asam
lambung dan memilki pola makan yang tidak teratur biasanya dapat terkena penyakit gastritis. Bila tidak
ditangani gastritis akan menyebabkan beberapa komplikasi seperti Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA)
berupa hematemesis dan melena, dan berakhir sebagai syok hemoragik, perawatan gastritis dikeluarga sangat
penting karena banyak ditemukan penderita gastritis dikeluarga tidak menjaga pola makan dan tetap
mengkonsumsi makananmakanan yang seharusnya menjadi pantangan bagi penderta gastritis, maka dari itu
perlunya tindakan-tindakn seperti Health Education untuk memberikan informasi mengenai penyakit gastritis
Peran keluarga dalam perawatan gastritis yaitu membantu anggota keluarga yang menderita gastritis untuk
membiasakan pola hidup sehat dengn mengatur pola makan yang teratur sehingga mencegah timbulnya gastritis.
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi.
Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan penyebab gastritis yang amat penting. Di negara
berkembang prevalensi infeksi H. Pylori pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak
prevalensi infeksi H. pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa balita.
Di Indonesia, prevalensi infeksi kuman H. pylori menunjukkan tendensi menurun. Di negara maju,
prevalensi infeksi kuman H. pylori pada anak sangat rendah. Diantara orang dewasa infeksi kuman H.
pylori lebih tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada di negara berkembang, yakni sekitar
30% (Hirlan, 2006).
Penggunaan antibiotik dicurigai mempengaruhi penularan kuman di komunitas karena mampu
mengeradiksi infeksi kuman tersebut, walaupun presentase keberhasilannya rendah. Pada awal infeksi
mukosa lambung akan menunjukkan respon inflamasi akut. Gastritis akut akibat H. pylori sering
diabaikan sehingga penyakitnya berlanjut menjadi kronik (Hirlan 2006).
Hal yang berpengaruh pada timbulnya gastritis, diantaranya pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, Pertahanan dinding lambung yang lemah, Infeksi H. pylori ketika asam lambung yang
dihasilkan lebih banyak sehingga pertahanan dinding lambung melemah, Gangguan gerakan saluran
cerna, Stress psikologis. ( Misnadiarly 2009 ).
Penyebab terjadinya gastritis obat analgetik antiinflamasi, terutama aspirin, Bahan kimia,
misalnya lisol, Merokok, Alkohol, Stres fisis yang disebabkan luka bakar, sepsis trauma, pembedahan,
kerusakan saraf, Refluk usus – lambung, Endotoksin. ( Inayah 2004 ).
Obat analgetik antiinflamasi terutama aspirin, bahan kimia missal lisol, merokok, alcohol, sress
fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal,
kerusakan susunan syaraf pusat, refluk usus lambung, endotoksin. ( Inayah 2004 ). Gastritis sering terjadi
akibat diet yang sembrono individu makan terlalu banyak, terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu
berbumbu/mengandung mikroorganisme. Penebab lain mencakup dengan alkohol, aspirin, refluks
empedu. Bentuk terberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna makanan atau alkali kuat, yang
dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren/perforasi, pembentukan jaringan parut dapat terjadi.
(Smeltze, dkk 2001).
2.1.3 Patofisiologi.
Erosi mukosa lambung adalah penyebab utama perdarahan gastrointestinal bagian atas. Salisilat
dalam tingkat yang lebih kecil obat- obat anti peradangan bukan steroid dapat merusak sawar mukosa
lambung merangsang difusi balik ion hidrigen dan akhirnya menimbulkan perdarahan. Kebanyakan lesi
terjadi pada pasien dengan kelainan berat, Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H+
meningkat, Perfusi mukosa lambung terganggu, Jumlah asam lambung, Faktor ini saling berhubungan,
misalnya stres fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu sehingga timbul infark
kecil, disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu ( Inayah, 2004 ). Aspirin dan obat antiinflamasi
nonsteroid merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat ini dapat menghambat
aktivitas siklooksigenase mukosa. Siklooksigenase merupakan enzim yang penting untuk pembentukan
prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin merupakan salah satu factor defensif mukosa lambung
yang amat penting. Selain menghambat produksi prostaglanding mukosa, aspirin dan obat anti inflamasi
nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topikal. Kerusakan tropikal terjadi karena kandungan
asam dalam obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan juga dapat
menurunkan sekresi bikarbonat mucus oleh lambung, sehingga kemampuan factor defensive tergaggu.
(Hirlan, 2001).
2.1.6 Pengobatan
Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal, yaitu mengkonsumsi makanan lunak dalam porsi
kecil, berhenti mengkonsumsi makanan pedas dan asam, berhenti merokok dan minuman beralkohol,
mengkonsumsi Yang perlu dilakukan dalam pengobatan gastritis yaitu mengatasi kedaruratan medis
yang terjadi, mengatasi dan menghindari penyebab apabila dijumpai, serta pemberian obat-obat H2
blocking, antasid atau obat- obat ulkus lambung lainnya. Pengobatan gastritis akibat infeksi kuman H.
pylori bertujuan untuk mengeradikasi
kuman tersebut. ( Inayah 2004 ). Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk
melakukan eradiksi adalah infeksi kuman H. pylori yang ada hubungannya dengan tukak peptik.
Antibiotik yang dianjurkan adalah klaritomisin, amoksisilin, metronidazol dan tetrasiklin (Hirlan, 2006).
2.1.7 Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan
sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan.
Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka
penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal
atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri
dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab. Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik
dan sedatif, antasida serta cairan intravena. Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan Pembedahan
darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan perforasi.
2) Tipe keluarga
Data ini menjelaskan mengenai tipe keluarga saat ini. Berdasarkan tipe pembagian
keluarga tradisional dan non tradisional.
3) Suku Bangsa
Data ini mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa terkait kesehatan
4) Agama
Data ini mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan
5) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga yang ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan
juga oleh kebutuhan – kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang
yang dimiliki keluarga
6) Aktivitas rekreasi keluarga
Data ini menjelakan mengenai kebiasaan keluarga dala rekreasi atau refresing.
Rekreasi tidak harus ke tempat wisata, namun menonton TV, mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi keluarga.
A. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan selama 20 menit, remaja mampu memahami tentang Penyakit Gastritis dan
cara mengatasi Penyakit Gastritis
b) TujuanKhusus
Setelah diberikan penyuluhan, remaja mampu :
1. Mengetahui pengertian Gastritis / Maag
2. Mengetahui penyebab Gastritis / Maag
3. Mengetahui tanda dan gejala Gastritis / Maag
4. Mengetahui Pengobatan Gastritis / Maag
5. Mengetahui Pencegahan Gastritis / Maag
6. Mengetahui cara mengatasi Gastritis / Maag
B. Materi
1. Pengertian Gastritis / Maag
2. Etiologi/ penyebab Gastritis / Maag
3. Tanda dan Gejala Gastritis / Maag
4. Pengobatan Gastritis / Maag
5. Pencegahan Gastritis / Maag
6. Cara Mengatasi Gastritis / Maag
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Leaflet
E. Pelaksanaan
NO Kegiatan penyuluhan Peserta Waktu
1 Pembukaan
3 Penutup
G. Job Description
1. Leader
Menyampaikan materi penyuluhan dari Pengertian hingga cara mengatasi
2. Co. Leader
Bertanggung jawab atas kelancaran acara
Membuka dan menutup acara
Mengatur waktu kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan
3. Fasilitator
Membantu kelancaran acara agar dapat berjalan dengan baik
Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar maupun dari dalam kelompok
4. Observer
Mengobservasi performa leader, CO.Leader, fasilitator dan keantusiasan peserta
Mengevaluasi serangkaian acara kegiatan mulai dari awal hingga akhir
H. Setting Tempat
KETERANGAN
Leader
I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Kesiapan materi
Kesiapan SAP
Kesiapan media
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Peserta hadir ditempat
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ibu tersebut
Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan minimal satu hari sebelumnya
2. Kriteria Proses
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta antusias dan aktif terhadap penyuluhan yang disampaikan oleh penyaji
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
Suasana penyuluhan tertib dan mematuhi protkes
Tidak ada peserta yang meninggalkan acara penyuluhan .
Pervorma dari co. Leader apakah mampu membangun dan memertahankan suasana penyuluhan
Performa ledaer apakah mampu menguasai materi penyuluhan
Performa fasilitator dan observer
Keantusiasan peserta
3. Kriteria Hasil
Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
Peserta mampu menjelaskan pengertian dari Gastritis/ Maag
Peserta mampu menyebutkan penyebab dari Gastritis / Maag
Peserta mampu menyebutkan 2 dari masing-masing gejala Gastritis / Maag
Peseta mampu menyebutkan cara mengatasi Gastritis / Maag
J. Evaluasi:
Pertanyaan :
LAMPIRAN MATERI PENYAKIT GASTRITIS
1. Pengertian Gastritis
Gastritis atau dikenal sebagai sakit maag yang merupakan peradangan dari mukosa lambung yang disebabkan
oleh faktor iritasi dan infeksi. Penyakit gastritis jika tidak ditangani akan merusak fungsi lambung dan dapat
meningkatkan resiko untuk terkena kanker lambung hingga menyebabkan kematian.
2. Etiologi/ Penyebab
a. Infeksi bakteri
Infeksi H. pylori diketahui sebagai penyebab utama terjdinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang
lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan
pelindung dinding lambung.
b. Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus
Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat
menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi
lambung. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat dapat
mengakibatkan gastritis.
c. Penggunaan alkohol secara berlebihan
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung
lebih rentas terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
d. Faktor makanan
Pola kebiasaan makan yang tidak teratur, kibiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman seperti cuka,
cabe, asam, kopi, porsi makan terlalu banyak dan sering terlambat makan
4. Pengobatan Gastritis
1. Antasida
Antasida mampu meredakan nyeri secara cepat, dengan cara menetralisir asam lambung. Obat
ini juga efektif untuk meredakan gejala lain, terutama pada gastritis akut.
2. Penghambat histamin 2 (H2 blocker)
Obat ini meredakan gejala gastritis dengan cara menurunkan produksi asam lambung. Contoh
obat penghambat histamin 2 adalah ranitidin, cimetidine, dan famotidine.
3. Penghambat pompa proton (PPI)
Obat ini juga bertujuan untuk menurunkan produksi asam lambung, tetapi dengan mekanisme
kerja yang berbeda. Contoh obat penghambat pompa proton adalah omeprazole, lansoprazole, esomeprazole,
rabeprazole, dan pantoprazole
4. Antibiotik
Obat ini digunakan pada gastritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori. Jenis antibiotik
yang diberikan adalah amoxicillin, clarithromycin, tetracycline, atau metronidazole.
5. Pencegahan Gastritis
Gastritis dapat dicegah dengan menjaga pola makan dan gaya hidup. Beberapa upaya yang dapat dilakukan
adalah:
a) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memasak dan makan, untuk mencegah penularan
infeksi bakteri pylori
b) Menghindari makanan pedas, asam, berlemak, atau digoreng
c) Mengonsumsi makanan dengan porsi yang lebih sedikit
d) Menghindari berbaring setelah makan sampai waktu 2–3 jam setelahnya
e) Mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol
f) Mengendalikan stres
g) Menghindari konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid berlebihan atau tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter
HASIL PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa :
NIM :
1. Data Umum
Genogram
x x
Keterangan
1. Tipe Keluarga :
2. Suku Bangsa : Timor
3. Agama : Kristen Protestan
A. Kebutuhan Nutrisi
1. Pengadaan makanan keluarga sehari-hari :
( ) Membeli ( ) Memasak sendiri ( ) Lain-lain........................
2. Komposisi jenis makanan
Jenis Makanan Tidak Pernah Kadang-kadang Selalu Ada
Makanan pokok
Lauk pauk :
Protein Hewani
Protein nabati
Sayur, buah, susu
1. Cara penyajian makanan
( ) Terbuka ( ) Tertutup ( ) Kadang-kadang tertutup
C. Aktifitas Olahraga
3. Apakah setiap anggota keluarga menggunakan waktu senggangnya dengan hal yang
bermanfaat
( ) Ya ( ) Tidak, siapa.......................................................................
berapa usianya,................. kegiatan apa yang dilakukannya.......................................
A. Rumah
1. Jenis rumah
( ) Paviliun ( ) Petak ( ) Tersendiri
( ) Lain – lain
2. Jenis bangunan
( ) Non permanen ( ) semi permanen ( ) Permanen
3. Luas pekarangan m2
Luas bangunan 9x6 m2
4. Status rumah :
( ) Sewa bulanan ( ) Milik pribadi ( ) Kontrakan
() Lain -lain.............................................................................................................
8. Penerangan
( ) Lampu tempel ( ) Listrik ( ) Petromak
9. Lantai
( ) Tanah ( ) Plaster ( ) Papan ( ubin)
A. Struktur Peran
.............................................................................................................................................
B. Nilai Atau norma keluarga
1. Suku Ayah..........................
Suku Ibu...............................
Budaya yang dominan dalam keluarga ...................................................................
2. Adakah nilai-nilai tertentu yang dianut yang bertentangan dengan kesehatan
( ) Tidak ( ) Ya, sebutkan mengapa.......................................................
A. Fungsi ekonomi
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
B. Fungsi sosial
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
C. Fungsi pendidikan
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
E. Fungsi religius
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
F. Fungsi reproduksi
............................................................................................................................................
..................................................................................................................................
G. Fungsi Afeksi
.......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
X. Harapan Keluarga
.....................................................................................................................
.....................
.....................................................................................................................
.....................
.....................................................................................................................
.....................
.....................................................................................................................
.....................
B. DIAGNOSA
1. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menanyakan masalah yang
di hadapi
C. INTERVENSI
P:
Intervensi di
hentikan
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya, (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika
Andarmoyo, Sulistyo (2012).Keperawatan Keluarga : Konsep Teori, Proses dan
Praktik Keperawatan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Hirlan (2009), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI
Inayah (2004). Asuhan keperawatan pada klien gangguan sistem
pencernaan jilid I edisi I, Jakarta, Salemaba Medika
Jhonson, (2010). Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga.
Yogyakarta : Nuha Medika
Mansjoer. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. EGC : Jakarta.
Misnadiarly (2009). Mengenal penyakit organ cerna gastritis, dyspepsia atau
maag, Jakarta, Pustaka Populer OBD
Muslihin, (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing
Padila, (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika
Setiadi, (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta : Graha
Ilmu
Soeparman, dkk. (2001). Ilmu Penyakit Dalam jilid II. FKUI : Jakarta
Sudiharto (2007) Asuhan Keperawtan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan
Transkultural, Jakarta: EGC
Smeltzer, S, Bare (2001). Buku ajar keperawatan medikal bedah ed 8 jilid II