Anda di halaman 1dari 10

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GASTRITIS


DENGAN MASALAH NYERI AKUT
Eva Indri Cahyanti, Wisoedhanie Widi Anugrahanti, Wibowo
Prodi D-III Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang
Email : evhaindri12345@gmail.com

ABSTRAK
Gastritis merupakan peradangan atau inflamasi dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor
iritasi dan infeksi. Salah satu manifestasi klinis gastritis adalah munculnya rasa nyeri pada ulu hati
yang dapat menganggu kualitas hidup dan kualitas tidur klien. Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan Asuhan Keperawatan Pada Klien Gastritis dengan Masalah Nyeri Akut. Desain penelitian
ini menggunakan metode studi kasus dengan 2 klien sebagai responden pada tanggal 21 Februari- 2
Maret 2019. Pada hasil pengkajian didapatkan data kedua klien gastritis yang mengalami nyeri ulu hati
dan mual. Kedua klien dilakukan tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi yaitu, melakukan
teknik relaksasi nafas dalam, teknik distraksi untuk mengurangi intensitas nyeri,dan diberikan edukasi
tentang manajemen stres untuk mengurangi intensitas kecemasan pada klien. Evaluasi asuhan
keperawatan selama 3 hari menunjukkan hasil skala nyeri klien 1 dan 2 berkurang. Perawat diharapkan
dapat memberikan edukasi kepada klien untuk menghindari pencetus nyeri gastritis baik fisiologis
maupun psikologis, serta melakukan manjemen stres pada klien dengan penyebab psikologis berupa
stress.

Kata kunci : Gastritis, Nyeri Akut, Relaksasi, Distraksi.

ABSTRACT
Gastritis is inflammation of the gastric mucosa caused by irritation and infection factors. One of the
clinical manifestations of gastritis is the appearance of epigastric pain that causes disruption of quality
of sleep and life. This study aims to implement nursing intervention for Gastritis Client with Acute
Pain Problems. The design of this study used a case study method with 2 clients as respondents on 21
February - 2 March 2019. The results of the study found data on both gastritis clients who experienced
epigastric pain and nausea. Both clients carried out independent nursing actions and collaboration, that
is deep breathing relaxation techniques, distraction techniques to reduce pain intensity, and education
was given about stress management to reduce the intensity of anxiety on the client. Evaluation of
nursing intervention for 3 days showed the results pain scales were reduced of both clients. Nurses are
expected to provide education to clients to avoid causes of gastritis pain that is physiologically and
psychologically, as well as managing stress on clients with psychological causes or stress

Keywords: Gastritis, Acute Pain, Relaxation, Distraction.

2
Pendahuluan 2017 didapatkan 149 penderita (Rekam Medis
Gastritis merupakan peradangan atau inflamasi RSPW, 2017).
dari mukosa lambung yang disebabkan oleh
faktor iritasi dan infeksi (Rondonuwu dkk, Pada bulan Juni 2017 penulis menemukan
2014). Gastritis disebabkan oleh 2 faktor yaitu fenomena pada saat melakukan praktik klinik
faktor biologis dan faktor non biologis. Contoh di ruang inap RS Panti Waluya Sawahan
dari faktor biologis yaitu infeksi bakteri Malang. Ada dua klien yang berjenis kelamin
helicobacter pylori, sedangkan faktor non laki-laki dan perempuan yang di diagnosa
biologis yaitu mengkonsumsi obat-obatan gastritis. paida klien mengatakan kebiasaannya
seperti obat anti inflamasi, mengkonsumsi yang sering minum kopi, pernah
minuman beralkohol, makanan dan minuman mengkonsumsi alkohol dan tidak makan
yang bersifat iritan dan stress psikologi. dengan teratur. Pada saat klien dirawat di
Penyebab tersebut dapat menyebabkan Rumah Sakit klien mengeluhkan nyeri seperti
pengikisan pada mukosa lambung sehingga ditusuk – tusuk pada bagian ulu hati, skala
terjadi respon inflamasi dan menimbulkan nyeri yang ditunjukan klien adalah skala nyeri
nyeri pada tepatnya nyeri epigastrium 5, klien mengeluhkan nyeri hilang timbul.
(Sukarmin, 2012). Klien B mengatakan pola makannya yang tidak
teratur dan klien mengeluhkan nyeri seperti
tersayat-sayat perih, nyeri yang dirasakan oleh
Menurut WHO pada tahun 2012 insiden
klien pada bagian ulu hati, klien menunjukkan
gastritis di dunia mencapai 1,8jt - 2,1jt dari
skala nyeri 6, klien mengatakan nyeri muncul
jumlah penduduk setiap tahunnya, di Inggris
terus-menerus.
(22%), China (31%), dan Perancis (29,5%)
(Megawati&Nosi, 2014). Di Indonesia pada
Penyakit Gastritis jika dibiarkan terus menerus
tahun 2014 kasus penyakit gastritis memliki
akan merusak fungsi lambung dan klien
prevalensi yang cukup tinggi yaitu dengan
Gastritis jika tidak dilakukan tindakan dapat
prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952
menimbulkan perdarahan (hemorrhagic
(Merita dkk, 2016). Dijawa timur pada tahun
gastritis) sehingga banyak darah yang keluar
2011, insiden gastritis mencapai sekitar 44,5%
dan berkumpul di lambung, selain itu juga
yaitu dengan jumlah 58.116 kejadian (Syamsu
menimbulkan tukak lambung dan kanker
dkk, 2017). Di kota Malang pada tahun 2016
lambung (Supetran, 2016). Klien Gastritis yang
insiden gastritis mencapai 13.840 kasus (Profil
mengalami nyeri akut jika tidak ditangani akan
Kesehatan Kota Malang, 2016). Angka
menganggu kualitas hidup dan kualitas tidur
kejadian Gastritis yang pernah dirawat intensif
sehingga menyebabkan keletihan dan
di Rumah Sakit Panti Waluya Malang mulai
kemungkinan disorientasi (LeMone dkk, 2016).
bulan Januari sampai bulan desember tahun
3
Sebagai perawat selain memberikan tindakan ±250cc 3-4x/hari, nyeri dirasakan seperti
kolaborasi, perawat juga dapat memberikan tersayat-sayat, klien menunjukkan skala nyeri 4
tindakan keperawatan mandiri yaitu dengan dan klien mengatakan nyeri yang dirasakan
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan hilang timbul, klien mengatakan pola
teknik distraksi dapat membuat tubuh dan makannya teratur tetapi terkadang sebelum
pikiran merasa tenang, rileks, mudah tidur dan makan klien akan minum kopi terlebih dahulu.
menurunkan tingkat nyeri (Supetran, 2016). Pemeriksaan didapatkan ekspresi wajah tampak
Oleh karena itu penulis melakukan studi kasus meringis kesakitan, klien klien tampak gelisah,
yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada terdapat nyeri tekan pada daerah ulu hati dan
Klien Gastritis dengan Masalah Nyeri Akut di oleh dokter klien di diagnosa Gastritis akut
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang”.
Pada klien 2 masuk Rumah Sakit pada tanggal
28 Februari 2018 dengan keluhan klien
Metode penelitian
mengatakan nyeri pada ulu hati, klien
Studi kasus ini adalah studi untuk menelusuri
mengatakan nyeri dirasakan karena telat
masalah asuhan keperawatan yang mengalami
makan, klien mengatakan kemarin saat
gastritis dengan masalah Nyeri Akut di Ruang
mengokunsumsi obat-obatan anti nyeri belum
Rawat Inap Rumah Sakit Panti Waluya
makan sama sekali, klien mengatakan ±1tahun
Sawahan Malang. Studi kasus pada klien
terakhir ini mengkonsumsi obat asam
gastritis dengan masalah nyeri akut
mefenamat 2-3x/hari jika punggung dan
dilaksanakan di ruang rawat inap Placida
kakinya terasa sakit, klien mengatakan tidak
Pavilliun Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
mengetahui efek samping dari obat tersebut,
Malang. Lama klien dirawat di ruang inap
klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti
dewasa minimal 3 hari mulai klien masuk
di tusuk-tusuk, klien menunjukkan skala nyeri
sampai dengan pulang rumah sakit. Penelitian
7, nyeri yang dirasakan terus-menerus, terdapat
ini dilakukan pada tanggal 21-23 Februari 2019
nyeri tekan pada daerah ulu hati, klien tampak
dan 28 Februari-2 Maret 2019
meringis kesakitan, klien tampak gelisah, klien
Hasil tampak memegangi perutnya
Pada studi kasus ini didapatkan hasil sebagai
2. Diagnosa Keperawatan
berikut:
Berdasarkan hasil pengkajian klien 1 dan 2
1. Pengkajian
dapat ditegakkan diagnosa keperawatan yaitu
Pada klien 1 didapatkan data bahwa klien
nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
masuk Rumah Sakit pada tanggal 21 Februari
fisiologis (inflamasi mukosa lambung)
2019 dengan keluhan klien mengatakan nyeri
pada ulu hati setelah memakan makan soto
kambing dan minum kopi murni dengan ukuran

4
3. Intervensi Keperawatan obatan anti nyeri sebelum makan, klien tidak
Berdasarkan data dari diagnosa keperawatan mengetahui efek samping dari obat tersebut dan
yang ada maka dapat disusun rencana klien merasakan cemas.
keperawatan pada klien gastritis dengan Hal itu menyebabkan klien mengeluhkan nyeri
masalah nyeri akut. Berdasarkan PPNI (2018) karena adanya peningkatan asam lambung yang
dalam manajemen nyeri akut dengan sebanyak dapat mengiritasi mukosa lambung, terjadi
9 intervensi. peradangan dan menimbulkan terjadinya nyeri.
Hal tersebut sesuai dengan teori Mutaqqin dan
4. Implementasi Keperawatan Sari (2013) & Sukarmin (2012) yaitu nyeri
Berdasarkan diagnosa keparawatan nyeri akut diakibatkan oleh peningkatan asam lambung
peneliti saat melakukan tindakan keperawatan dan mukosa lambung yang terinfeksi dan
pada klien yang mengalami gastritis terdapat teriritasi dan terjadi peradangan akan
perbedaan tindakan implementasi pada klien 1 menimbulkan terjadinya nyeri, salah satu
dan 2 yaitu klien 2 ada tambahan tindakan penyebabnya adalah sering pemakaian obat-
implementasi untuk mengatasi kecemasan pada obatan anti inflamasi nonsteroid (OAINS),
klien, sedangkan klien 1 tidak dilakukan sering minum kopi, tidak teratur makan, stress.
tindakan implementasi tambahan karena klien 1 Penderita yang mengalami gastritis akan
tidak mengalami kecemasan yang berlebih mengeluh nyeri pada epigastrium.
seperti klien 2 dan intervensi dapat
dilaksanakan seluruhnya. 2. Diagnosa Keperawatan
Menurut penulis, pada klien 1 dan klien 2
5. Evaluasi Keperawatan ditetapkan diagnosa keperawatan yang sama
Pada klien 1 dan 2 tindakan implementasi yaitu nyeri akut yang berhubungan dengan
dilakukan selama 3 hari dan didapatkan agen pencedera fisiologis (inflamasi mukosa
evaluasi sesuai dengan kriteria hasil yang lambung)
ditetapkan terbukti pada kedua klien masalah Hal didukung dengan data : klien 1 mengeluh
dapat teratasi yang ditandai dengan nyeri nyeri timbul secara mendadak pada daerah ulu
berkurang/hilang. hati, nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien
1 menunjukkan skala nyeri 4 dan klien 2
Pembahasan
menunjukkan skala nyeri 7, klien tampak
1. Pengkajian
meringis kesakitan, klien tampak gelisah,
Menurut penulis dapat disimpulkan bahwa
terjadi penurunan nafsu makan, sering
klien 1 karena sering mengkonsumsi kopi
terbangun dari tidur, klien melindungi area
murni dan terkadang mengkonsumsi kopi
nyeri. Berdasarkan data tersebut sudah sesuai
sebelum makan Sedangkan pada klien 2
disebabkan oleh sering mengkonsumsi obat-

5
dengan batasan karakteristik dari diagnosa atau menghilangkan rasa nyeri pada klien.
keperawatan nyeri akut. Kemudian kedua klien diberikan teknik
Hal tersebut sesuai dengan teori (PPNI, 2017), relaksasi nafas dalam dan teknik distraksi
bahwa batasan karakteristik pada diagnosa karena teknik tersebut dapat mengurangi
keperawatan nyeri akut adalah melalui ekspresi intensitas nyeri yang dirasakan oleh klien.
wajah seperti meringis kesakitan, tampak
Hal tersebut telah sesuai dengan teori menurut
gelisah, perubahan selera makan, sikap tubuh
(Ackley, 2011; Ardiansyah, 2012; Dongoes,
melindungi nyeri, gangguan tidur dan
2012; Sukarmin, 2012; Nurarif & Kusuma,
melaporkan nyeri secara verbal.
2016; Ratu & Adwan, 2013) : Lakukan
observasi secara komprehensif meliputi lokasi,
3. Intervensi
karakteristik, skala, intensitas, durasi, kualitas
Rencana tindakan keperawatan yang akan
nyeri, Observasi Tanda Tanda Vital klien,
dilakukan adalah 1) Lakukan observasi secara
Observasi reaksi non verbal dari nyeri, Atur
komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,
posisi tidur klien senyaman mungkin, Ajarkan
skala, intensitas, durasi, kualitas 2) Observasi
teknik relaksasi nafas dalam dan teknik
Tanda Tanda Vital klien 3) Observasi reaksi
distraksi, Anjurkan untuk beristirahat, kontrol
non verbal dari nyeri 4) Atur posisi tidur klien
lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri,
senyaman mungkin 5) Ajarkan teknik relaksasi
Memberikan edukasi kepada klien untuk
nafas dalam dan teknik distraksi 6) Anjurkan
hindari makanan yang dapat mengiritasi
untuk istirahat 7) Kontrol lingkungan yang
mukosa lambung dan latihan pengendaloian
dapat mempengaruhi nyeri 8) Memberikan
stress, Kolaborasi dengan tim medis untuk
edukasi kepada klien untuk hindari makanan
pemberian farmakologi guna mengurangi rasa
dan minuman yang dapat mengiritasi mukosa
nyeri yang dialami klien.
lambung dan latihan pengendalian stres 9)
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian 4. Implementasi

farmakologi guna mengurangi rasa nyeri yang Menurut penulis, Implementasi yang dilakukan

dialami klien. kepada klien 1 dilakukan sesuai dengan


intervensi 1 sampai 9 sesuai dengan kondisi
Pada klien 1 dan 2, penulis menetapkan klien dan tindakan dilakukan berdasarkan
rencana keperawatan (intervensi) yang bersifat Informed Consent dari klien dan keluarga.
mandiri dan kolaboratif sesuai dengan tinjauan Pada kedua klien dilakukan tindakan
pustaka. Penulis menentukan 9 intervensi, keperawatan yang sama yaitu tindakan
untuk klien 1 dan klien 2. Setiap intervensi keperawatan kolaborasi dan tindakan
yang akan dilakukan dapat disesuaikan dengan keperawatan mandiri dengan mengajarkan
kondisi klien yang didapat saat pengkajian. teknik relaksasi nafas dalam, teknik distraksi,
Intervensi tersebut bertujuan untuk mengurangi Memberikan edukasi kepada klien untuk
6
hindari makanan yang dapat mengiritasi Pada klien 1 dan 2 sama-sama pulang pada hari
mukosa lambung seperti asam, pedas, sering ke 3. Kedua klien ini pada hari ketiga
minum kopi dan mengkonsumsi obat-obatan perawatan menyatakan nyeri turun pada skala
anti nyeri dalam jumlah besar dan latihan 0. Nyeri dapat diatasi melalui tindakan
pengendalian stress. farmakologi dan non-farmakologi. Pada klien 1
Hal tersebut sesuai dengan teori yang ada, dan 2 sudah diajarkan teknik relaksasi nafas
implementasi adalah tindakan penatalaksanaan dalam dan teknik distraksi untuk mengontrol
dari yang sudah direncanakan dalam rencana rasa nyeri pada klien dan edukasi pada klien
keperawatan. Tindakan keperawatan mencakup untuk menghindari makan dan minuman yang
tindakan mandiri dan kolaborasi untuk bersifat iritan dan latihan pengendalian stress.
mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh klien
Berdasarkan teori yang ada (Ackley & Ladwig,
(Nugroho, 2011). Penatalaksanaan nyeri dapat
2011), (Mutaqqin & Sari, 2013), PPNI (2017),
dilakukan nyeri dapat dilakukan dengan
(Nurarif & Kusuma, 2016), (Debora, 2017),
tindakan teknik relaksasi nafas dalam dan
bahwa klien menunjukkan bahwa nyeri dapat
teknik distraksi. Teknik relaksasi nafas dalam
berkurang, menyatakan rasa nyaman saat nyeri
adalah teknik yang bertujuan untuk
berkurang, klien mampu mengontrol nyeri,
menurunkan atau mencegah terjadinya nyeri
klien mampu mengenali dan klien dapat
dan dapat menimbulkan rasa nyaman. Teknik
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan
distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian
teknik distraksi, klien menyatakan jumlah
terhadap nyeri ke stimulus yang lain (Tamsuri,
istirahatnya cukup, ekspresi wajah tidak
2007) serta latihan pengendalian stres dan bisa
meringis kesakitan lagi, klien tidak gelisah,
diikuti dengan peningkatan spiritual dan klien
klien mengatakan nyaman setelah nyeri
dapat lebih pasrah ketika menghadapi stress (
berkurang, tanda-tanda vital dalam rentang
Ratu & Adwan, 2013).
normal. Teknik relaksasi nafas dalam adalah
5. Evaluasi
teknik yang bertujuan untuk menurunkan atau
Masalah nyeri akut pada kedua klien
mencegah meningkatnya nyeri. Teknik
dapat teratasi berdasarkan kriteria hasil yang distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian
telah disusun. Kedua klien mengatakan nyeri terhadap nyeri ke stimulus yang lain (Tamsuri,
berkurang, mengatakan nyaman setelah nyeri 2007). Dengan menggunakan teknik relaksasi
berkurang, klien mengatakan jumlah istirahat nafas dalam dan teknik distraksi klien dapat
cukup, klien bisa mengontrol nyeri dengan mengontrol rasa nyeri yang dirasakan klien
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan dan mengetahui dampak dari mengkonsumsi
teknik distraksi, klien tidak gelisah, tanda-tanda makann dan minuman yang bersifat iritan,
vital normal. mengkonsumsi obat anti nyeri yang dapat

7
meningkatkan asam lambung serta latihan Vol.5. Jambi: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Baiturrahim Jambi.
pengedalian stress (Ratu & Adwan, 2013).
Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011.
Kesimpulan Gangguan Gastrointestinal Aplikasi
Asuhan keperawatan pada klien gastritis Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: Salemba Medika.
dengan masalah nyeri akut di Rumah Sakit
Panti Waluya Sawahan Malang telah Nugroho, Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan
Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit
dilaksanakan pada klien 1 dan klien 2 dengan Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika
waktu 3 x 24 jam. Pada klien 1 dan klien 2
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi.
masalah dapat teratasi karena pada evaluasi 2016. Asuhan Keperawatan Praktis
terakhir dan kedua klien dapat memenuhi Berdasarkan Penerapan Diagnosa
Nanda, Nic, Noc dalam Berbagai Kasus.
semua kriteria hasil yang sudah ditentukan. Jogjakarta: Mediaction Jogja.
Daftar Pustaka PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Ackley, Betty J. and Gail B. Ladwig. 2011. Indonesia: Definisi dan Indikator
Nursing Diagnosis Handbook: An. Diagnostik. (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
Evidence Based-Guide to Planning Care,
Ninth Edition. Mosby: Elsevier. PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Ardiansyah, Muhamad, 2012. Medikal Bedah Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP
Untuk Mahasiswa. Jogjakarta: DIVA PPNI.
Press.
Debora, Oda. 2017. Proses Keperawatan dan Ratu, Ardian dan Adwan, Made. 2013.
Pemeriksaan Fisik Edisi 2. Jakarta Penyakit Hati, Lambung, Usus dan
Selatan: Salemba Medika. Ambeien. Yogyakarta. Nuha Medika.

Dongoes, Marilynn E. Et al. 2012. Rencana Rondunuwu, Andrea Ariel, dkk. 2014. Kajian
Asuahn Keperawatan & Pedoman Untuk Penatalaksanaan Terapi Pada Klien
Perencanaan dan Pendokumentasian Gastritis Di Instalasi Rawat Inap RSUP
Perawatan Klien Edisi 9. Jakarta: EGC Prof. DR. R. D. Kandau Manado Tahun
2013 Jurnal Ilmiah Farmasi-unsiat Vol.3.
LeMone, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Manado: Program Studi Farmasi FMIPA
Klien yang mengalami Nyeri Edisi 5. UNSRAT Manado 95115.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem
Megawati, Andi dan Nosi, Hasna. 2014. Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka
Beberapa Faktor yang berhubungan Pelajar.
dengan Kejadian Gastrtitis Pada Klien
yang Dirawat di RSUD Labuang Baji Supetran, Iwayan. 2016. Hubungan Tingkat
Makassar Jurnal Ilmiah Kesehatan Stress Dan Pola Konsumsi Dengan
Diagnosis Vol.4. Makassar: Stikes Nani Kejadian Gastritis di Puskesmas Pakuan
Hasanuddin Makassar. Baru Jambi Jurnal Akademika
Baiturrahim Vol. 5. Jambi: Sekolah
Merita, dkk. 2016. Hubungan Tingkat Stress Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim
Dan Pola Konsumsi Dengan Kejadian Jambi.
Gastritis di Puskesmas Pakuan Baru
Jambi Jurnal Akademia Baiturrahim Tamsuri, Anas. 2007. Konsep &
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai