Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No.

1 (Agustus, 2019)

PENGARUH TIRAH BARING TERHADAP PENURUNAN RASA MUAL PADA


KLIEN GASTRITIS DI PELAYANAN KESEHATAN
(Influence of Barrows on The Decrease of Selling in Gastritis Clients in Health
Services)
Dewi Nurhanifah, Desy Noor Latifah Sari, Rahmawati

Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
email: dewinurhanifah@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami adalah penyakit gastritis. Gejala yang sering dikeluhkan
oleh penderita gastritis adalah mual. Salah satu penatalaksanaan keperawatan yang dapat mengurangi rasa
mual adalah tirah baring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tirah baring terhadap
penurunan rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan Kesehatan. Metode penelitian menggunakan
eksperimental dengan bentuk penelitian one group pretest-posttest design. Populasi dan sampel adalah klien
yang mengalami mual di Wilayah Kerja Puskesmas yang berjumlah 15 orang. Sampel diambil dengan teknik
purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan observasi. Analisa data melalui uji Wilcoxon Signed
Rank Test. Hasil penelitian menujukkan klien gastritis sebelum tirah baring mengalami mual ringan sebanyak
7 orang (46,7%), sesudah tirah baring mengalami tidak mual sebanyak 7 orang (46,7%). Ada pengaruh tirah
baring terhadap penurunan rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan Kesehatan (ρ value = 0,001).

Kata kunci : Gastritis, Rasa Mual, Tirah Baring

ABSTRACT

One of the health problems that is often experienced is gastritis. Symptoms that are often complained of by
people with gastritis are nausea. One nursing management that can reduce nausea is bed rest. This study
aims to determine the effect of bed rest on reducing nausea in gastritis clients in the Health Service. The
research method uses experimental with one group pretest-posttest design research. The population and
sample are clients who experience nausea in the Puskesmas Work Area, amounting to 15 people. Samples
were taken by purposive sampling technique. Data collection tool uses observation. Analysis of data through
the Wilcoxon Signed Rank Test. The results showed that gastritis clients before bed rest experienced mild
nausea of 7 people (46.7%), after bed rest experienced no nausea of 7 people (46.7%). There is the influence
of bed rest on reducing nausea in gastritis clients in the Health Service (ρ value = 0.001).

Keywords: Gastritis, Nausea, Bed Rest

PENDAHULUAN Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada


Saat ini dengan semakin modernnya zaman, 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden
semakin banyak juga penyakit yang timbul akibat gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk
gaya hidup manusia. Salah satunya adalah setiap tahun.
penyakit gastritis yang terjadi karena inflamasi Persentase dari angka kejadian gastritis di
pada lapisan lambung yang menjadikan sering Indonesia menurut WHO adalah 40,8%, dan angka
merasa nyeri pada bagian perut (Tati dkk, 2009). kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia
Badan penelitian kesehatan dunia WHO tahun cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari
2010 mengadakan tinjauan terhadap beberapa 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia,2011).
Negara dunia dan mendapatkan hasil persentase Berasarkan profil kesehatan Indonesia tahun
dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya 2011, gastritis merupakan penyakit nomer 4 dari

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 25
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

10 penyakit terbanyak pada pasien inap di rumah yang mengalami mual memiliki rasional yaitu dapat
sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus meningkatkan stamina tubuh klien karena pada
(4,95) (Depkes, 2012). saat klien tirah baring kerja gaster akan menurun
Data yang terdapat di Kalimantan selatan, dan akan memberikan perasaan relaks sehingga
khusus di kota Banjarmasin pada bulan pada klien gastritis yang mengalami mual dapat
Januari-Desember tahun 2012 yang menderita beraktivitas kembali. Teori ini sejalan dengan
penyakit gastritis sebanyak 38.722 orang. Dan penelitian Fatma Setia Suhartikah 2015 rasa mual
pada tahun 2013 jumlah penderita gastritis yaitu pada klien gastritis disebabkan oleh impuls yang
40.122 orang (Dinas Kesehatan Banjarmasin). datang dari traktus gastrointestinal karena kerja
Menurut Wim de Jong et al (2005) dalam buku gaster yang berlebih, impuls sebagai rangsangan
Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC tahun 2015 lingkungan luar seperti ketika pasien gastritis
hal 32 mengatakan tanda dan gejala pada gastritis memakan makanan yang bersifat asam atau
berupa mual, muntah, nyeri epigastrium dan pedas akan sangat cepat memberikan rangsangan
perdarahan pada mukosa lambung. Mansjoer atau impuls karena setelah klien memakan
(2005) dalam Siti Hadijah (2013) mengatakan makanan yang sifatnya asam atau pedas yang
tanda gejalan penyakit gastritis atau sindrom berlebihan akan mengakibatkan peradangan pada
dyspepsia berupa mual, kembung, nyeri lambung dan lambung akan banyak mengeluarkan
epigastrium dan muntah merupakan keluhan yang asam lambung sehingga akan terjadi peningkatan
sering terjadi pada penderita gastritis. sekresi asam lambung dan merangsang
Mual merupakan gejalan khas dari penyakit hypotalamus untuk mual, hypotalamus merupakan
gastritis, mual adalah gejala yang dirasakan bagian dari otak yang berfungsi sebagai
ditenggorokan yang menandakan kepada pengendalian perasaan pada manusia. Menurut
seseorang bahwa ia akan segera muntah. Jika Hall, E. John dalam buku Saku Fisiologi
mual pada gastritis tidak di atasi atau hanya di Kedokteran edisi 11 2010 menjelaskan bahwa
biarkan maka akan terjadi ketidakseimbangan keadaan istirahat kerja gaster akan menurun dan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang dapat impuls saraf tidak bekerja artinya gaster akan tetap
diartikan sebagai asupan nutrisi yang tidak bekerja tetapi tidak maksimal untuk menghasilkan
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan asam lambung dan impuls yang berasal dari gaster
akan memberikan banyak sekali dampak buruk tidak memberikan sinyal kepada hypotalamus
pada tubuh. untuk memberikan rangsangan mual.
Menurut Suratun & Lusianah (2010) dalam buku Dari hasil studi pendahuluan yang telah
Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem dilakukan peneliti melakukan wawancara
Gastrointestinal tahun 2010 hal 62 menjelaskan terbimbing dengan 10 orang klien gastritis yang
pada klien yang mengalami mual di anjurkan untuk sedang berobat di Pelayanan Kesehatan dan hasil
bedrest. Sependapat dengan Nuari Afrian (2015) yang didapat dari 10 orang klien gastritis tersebut
dalam Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada selalu mengalami gejala mual pada saat penyakit
Gangguan Sistem Gastrointestinal tahun 2015 hal gastritis timbul, dan didapatkan data 8 dari 10
142 mengatakan penderita gastritis yang orang tersebut mengatakan bahwa biasanya
mengalami gejala mual di anjurkan untuk mereka meminum obat yang diberikan oleh
mempertahankan tirah baring atau beristirahat puseksmas untuk mengatasi rasa mual,
untuk mencegah terjadinya muntah. sedangkan 2 orang diantaranya mengatakan tidak
Bedrest atau tirah baring merupakan melakukan apapun saat rasa mual itu timbul.
penatalaksanaan keperawatan yang melibatkan Dari wawancara dapat disimpulkan, pemberian
berbaringnya klien ditempat tidur untuk jangka obat-obatan sering dilakukan untuk mengatasi
waktu yang lama yang bertujuan untuk pemulihan rasa mual gastritis padahal jika selalu dilakukan
suatu masalah penyakit, karena dengan istirahat akan mengakibatkan ketergantungan dan akan
klien gastritis yang mengalami gejala mual akan mengubah pola pikir mereka untuk selalu
merasakan ketenangan, relaks, bebas dari meminum obat jika merasa sakit walau sedikit. Di
kecemasan serta emosi dan ketegangan. samping itu jika terlalu sering mengkonsumsi obat-
Hal ini sesuai dengan teori Grace, Pierce & obatan untuk mengatasi maag maka akan
Borley Neil (2007) dalam buku At A Glance : Ilmu memberikan dampak buruk pada kesehatan. Maka
Bedah Edisi 3 menjelaskan pada intervensi dari itu penatalaksanaan yang bersifat non-medis
mempertahankan tirah baring pada klien gastritis lebih baik untuk tubuh dan tidak memberikan

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 26
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

dampak buruk untuk pasien contohnya seperti Karakteristik responden berdasarkan


tirah baring yang merupakan penatalaksanaan pendidikan terakhir
keperawatan yang hanya melibatkan klien No. Kategori Pendidikan Terakhir F %
berbaring atau beristirahat sejenak untuk 1. SD 0 0
menurunkan rasa mual pada gastritis. 2. SMP 4 26,7
3. SMA 7 46,6
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti 4. Perguruan Tinggi 4 26,7
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Jumlah 15 100
“Pengaruh Tirah Baring Terhadap Penurunan Tabel 3 Tabulasi silang gaya kepemimpinan kepala
Rasa Mual pada Klien Gastritis di Pelayanan ruangan dan kepatuhan memakai APD
Kesehatan ”
sesuai prosedur pada pemeriksaan TTV
METODE PENELITIAN diruang IGD
Jenis penelitian yang digunakan adalah pra
eksperimen dengan bentuk penelitian one group
pre and posttest design. Populasi pada penelitian Karakteristik responden berdasarkan
ini adalah seluruh klien yang mengalami penyakit pekerjaan
gastritis di pelayanan kesehatan. Sampel Tabel 4 Distribusi frekuensi pekerjaan responden di
berjumlah 15 orang klien gastritis yang mengalami Pelayanan Kesehatan
No. Kategori Pekerjaan F %
rasa mual dengan menggunakan teknik porpusive
1. Belum bekerja 1 6,7
sampling.. Instrumen rasa mual menggunakan 2. IRT 7 46,7
teknik observasi atau melakukan pengamatan 3. PNS 2 13,3
langsung terhadap rasa mual yang dirasakan 4. Wiraswasta 5 33,3
responden sebelum dan sesudah melakukan tirah Jumlah 15 100
baring dengan panduan lembar observasi yang
termuat dalam 4 batasan karakteristik mual yaitu
menghindari makan, sensasi ingin muntah, Rasa mual sebelum diberikan intervensi tirah
peningkatan sekresi saliva dan melaporkan mual. baring
Analisa data melalui uji statistic Wilcoxon Signed Tabel 5 Distribusi frekuensi rasa mual sebelum
Ranks Test dengan menggunakan tingkat diberikan intervensi tirah baring di
kepercayaan 95%. Pelayanan Kesehatan
No. Rasa Mual F %
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tidak mual 0 0
Karakteristik responden berdasarkan umur 2. Mual ringan 7 46,7
Tabel 1 Distribusi frekuensi umur responden di 3. Mual sedang 2 13,3
4. Mual berat 6 40
Pelayanan Kesehatan Jumlah 15 100
No. Kategori Umur F %
1. 26-35 tahun 4 26,7
2. 36-45 tahun 8 53,3 Rasa mual sesudah diberikan intervensi tirah
3. 46-55 tahun 2 13,3 baring
4. 56-65 tahun 2 6,7 Tabel 6 Distribusi frekuensi rasa mual sesudah
Jumlah 15 100 diberikan intervensi tirah baring di
Pelayanan Kesehatan
No. Rasa Mual F %
Karakteristik responden berdasarkan jenis 1. Tidak mual 7 46,6
kelamin 2. Mual ringan 4 26,7
Tabel 2 Distribusi frekuensi jenis kelamin 3. Mual sedang 4 26,7
4. Mual berat 0 0
responden di Pelayanan Kesehatan Jumlah 15 100
No. Kategori Jenis Kelamin F %
1. Laki-laki 8 53,3
2. Perempuan 7 46,7
Jumlah 15 100

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 27
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

Pengaruh tirah baring terhadap penurunan Berdasarkan tabel 3.5 dari 15 orang
rasa mual responden yang mengalami rasa mual di
Tabel 7 Tingkat rasa mual responden sebelum Pelayanan Kesehatan didapatkan hasil bahwa
dan sesudah diberikan intervensi tirah sebagian besar responden berumur 35-45 tahun
baring di Pelayanan Kesehatan (usia setengah tua). Umur merupakan salah satu
Rasa Mual Rasa Mual faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit
Sebelum Sesudah
No. diberikan diberikan gastritis, dengan semakin bertambah nya usia
Penurunan
Responden Intervensi Tirah Intervensi Tirah maka akan rentan terhadap penyakit, salah
Baring Baring satunya penyakit gastritis. Kerentanan terhadap
Skor Kategori Skor Kategori
1 12 Berat 4 Ringan 8 penyakit berhubungan dengan salah satu
2 4 Ringan 2 Tidak 2 penyebab terjadinya penyakit gastritis yaitu infeksi
mual bakteri pada lambung. Pada teori Nuari Afrian
3 4 Ringan 3 Tidak 1
mual (2015) mengatakan sebagian besar populasi di
4 5 Ringan 3 TIdak 2 dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup
mual
5 5 Ringan 2 Tidak 3
dibagian dalam lapisan mukosa yang melapisi
mual dinding lambung yang dikarenakan makan-
6 8 Sedang 7 Sedang 1 makanan yang sembarangan. Sistem imun atau
7 8 Sedang 2 Tidak 6
mual kekebalan tubuh pada usia tua tergolong rendah,
8 11 Berat 9 Sedang 2 ketika infeksi bakteri penyebab gastritis masuk ke
9 12 Berat 4 Ringan 8 dalam saluran pencernaan maka respon imunitas
10 6 Ringan 5 Ringan 1
11 11 Berat 6 Ringan 5 pada usia tua tidak cepat untuk membunuh bakteri
12 5 Ringan 2 Tidak 3 tersebut maka akan terjadi penyakit gastritis dan
mual
13 11 Berat 7 Sedang 4
akan mengalami gejala mual karena mual
14 6 Ringan 3 Tidak 3 merupakan gejala khas dari penyakit ini.
mual Berdasarkan tabel 3.5, dari 15 orang
15 11 Berat 8 Sedang 3
Jumlah 119 - 67 - 52 responden yang mengalami rasa mual di
Rata-rata 7,93 - 4,46 - 3,46 Pelayanan Kesehatan didapatkan hasil bahwa
ρ value = 0,001 sebagian besar responden dalam penelitian ini
berjenis kelamin laki-laki. Kejadian penyakit
gastritis didunia yang menyerang laki-laki
meningkat sejak 5-6 tahun ini. Diketahui bahwa
Hasil dari uji Wilcoxon Signed Rank Test jenis kelamin laki-laki sangat rentan terhadap
diperoleh nilai ρ = 0,001 lebih kecil dari α 0,05 penyakit ini karena laki-laki memiliki kebiasaan
maka Ho ditolak dan menerima Ha, hasil ini dapat mengkonsumsi alkohol dan juga kebiasaan
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil yang merokok. Hal tersebut merupakan salah satu
signifikan. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa penyebab dari penyakit gastritis. Menurut
ada pengaruh intervensi tirah baring terhadap Sukarmin (2013) menjelaskan tentang fisiologis
penurunan rasa mual pada klien gastritis di penyebab gastrtis dengan penggunaan alkohol
Pelayanan Kesehatan. Nilai rata-rata rasa mual dan juga rokok, yaitu alcohol mengandung etanol,
sebelum diberikan intervensi tirah baring pada uji bahan etanol tersebut merupakan salah satu
statistik tersebut yaitu (pre test) = 1,93. Dan nilai bahan yang dapat merusak sawar pada mukosa
rata-rata rasa mual sesudah diberikan intervensi lambung, rusaknya sawar memudahkan terjadinya
tirah baring (post test) = 0,80. Nilai rata-rata ini iritasi pada mukosa lambung. Sedangkan pada
dapat diinterpretasikan bahwa ada penurunan atau laki-laki yang merokok, dalam kandungan rokok
selisih rata-rata rasa mual sebelum dan sesudah terdapat asam nikotinat yang dapat meningkatkan
diberikan intervensi tirah baring. adhesi thrombus yang berkontribusi pada
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rasa penyempitan pembuluh darah sehingga suplai
mual dari 15 orang responden sebelum diberikan darah ke lambung mengalami penurunan.
intervensi tirah baring yaitu dengan tingkat mual Penurunan ini dapat berdampak pada penurunan
ringan sebanyak 46,7% atau 7 orang responden, produksi mukus yang berfungsi untuk melindungi
pada mual berat sebanyak 40% atau 6 orang lambung dari iritasi. Selain itu CO yang dihasilkan
responden dan pada mual sedang sebanyak oleh rokok lebih mudah diikat Hb dari pada oksigen
13,3% atau 2 orang responden. sehingga memungkinkan penurunan perfusi
jaringan pada lambung.

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 28
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

Pada tabel 3.5, dari 15 orang responden yang mengalami kondisi sama seperti mereka yang
mengalami rasa mual di Pelayanan Kesehatan, mengalami mual ringan tetapi terdapat kondisi lain
didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden yaitu adanya peningkatan sekresi saliva (air liur)
berlatar belakang pendidikan terakhir SMA. dan terlihat gelisah serta selalu menanyakan
Pendidikan terakhir SMA tergolong pendidikan bagaimana mengatasi mual tersebut. Sedangkan
menengah. Teori mengatakan semakin tinggi pada 2 orang responden yang mengalami mual
tingkat pendidikan seseorang maka semakin sedang mereka menghindari makan dan terdapat
mengetahui bagaimana cara untuk mencegah peningkatan air liur serta terdapat perubahan
setiap penyakit. Didalam penelitian ini sebagian permukaan kulit wajah menjadi pucat dan
besar responden berlatar belakang pendidikan berkeringat.
terakhir SMA, dengan demikian mereka kurang Mual merupakan sensasi tidak enak pada
mengetahui bagaimana cara untuk mencegah perut yang disertai dorongan ingin muntah. Dari
terjadinya penyakit gastritis maka rasa mual hasil penelitian ini terdapat beberapa macam
sebagai gejala khas pada penyakit ini akan selalu kategori mual yang dialami oleh responden
timbul. dengan batasan karakteristik yang berbeda sesuai
Sedangkan pada tabel 3.5 dari 15 orang dengan kategori mual masing-masing. Menurut
responden yang mengalami rasa mual di Wilkinson, Judith M (2013) menjelaskan bahwa
Pelayanan Kesehatan didapatkan hasil bahwa batasan karakteristik pada mual terdapat enam
sebagian besar responden memiliki pekerjaan karakteristik yaitu menghindari makan, sensasi
sebagai IRT (ibu rumah tangga). Berdasarkan ingin muntah, peningkatan sekresi saliva,
teori, pada ibu rumah tangga sebagian besar peningkatan menelan, melaporkan mual dan rasa
memiliki tingkat stress yang tinggi karena tekanan asam di dalam mulut. Teori ini sejalan dengan hasil
diluar rumah ataupun lingkungan, sehingga pada pengamatan tentang batasan karakteristik rasa
sebagian ibu rumah tangga melupakan akan mual pada responden, yaitu terdapat batasan
pentingnya pola makan yang teratur, hal tersebut karakteristik yang sama seperti pengamatan saat
merupakan penyebab dari penyakit gastritis. penelitian.
Menurut Sukarmin (2013) menjelaskan bahwa Mual adalah gejala yang sering dialami oleh
stress akan meningkatkan aktivitas saraf simpatik penderita gastritis karena merupakan gejala khas
yang dapat merangsang peningkatan produksi dari penyakit tersebut. Teori tentang gejala mual
asam lambung, sehingga akan banyak yang sering dialami oleh penderita gastritis
mengeluarkan asam lambung dan menjadikan didukung oleh penelitian Isna Wardaniati, Almahdy
impuls saraf bekerja untuk mengantar pesan ini dan Azwir Dahlan tahun 2016 yang menyatakan
kepada hypotalamus untuk merangsang rasa bahwa gejala klinis pada pasien gastritis saat
mual. Sedangkan pola makan yang tidak teratur datang ke Rumah Sakit yaitu 10 orang mengeluh
pada ibu rumah tangga merupakan penyebab nyeri ulu hati, 8 orang mengeluh mual, 5 orang
penyakit gastritis yang sering terjadi dikalangan mengalami muntah, 4 orang mengeluh nafsu
masyarakat dan sangat cepat sekali merangsang makan menurun dan 3 orang mengalami perut
lambung untuk menghasilkan asam lambung, kembung. Penelitian ini membuktikan bahwa rasa
pengeluaran asam lambung mengakibatkan mual merupakan keluhan yang sering terjadi pada
impuls saraf menjadi aktif dan akan menerima pasien gastritis.
pesan dari lambung yang akan dihantarkan Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori
kepada hypotalamus untuk merangsang rasa Mansjoer (2005) dalam Siti Hadijah (2013) yang
mual. menyebutkan bahwa tanda gejala dari gastritis
Menurut hasil pengamatan saat penelitian berupa mual, muntah, nyeri epigastrium, kembung
berlangsung, rasa mual yang dialami oleh 15 merupakan keluhan yang sering terjadi pada
orang responden berbeda-beda dan ditentukan ke penderita gastritis.
dalam kategori tingkat mual berdasarkan skor Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi
yang didapat pada lembar observasi. Dari hasil Rukma Santi (2013) menyatakan bahwa sebelum
pengamatan, 7 orang responden yang mengalami diberikan intervensi responden yang mengalami
mual ringan mereka menghindari makan saat keluhan mual ringan sebanyak 25 orang (61%),
disuguhkan makanan dan terdapat perubahan keluhan mual sedang sebanyak 13 orang (31,7%)
permukaan kulit wajah menjadi pucat dan dan keluhan mual berat sebanyak 3 orang (7,3%).
berkeringat. Pada 6 orang responden yang Penelitian tersebut menjadi pendukung dalam
mengalami mual berat, 6 orang tersebut penelitian ini. Dan mengartikan bahwa rasa mual

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 29
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

yang dialami oleh penderita gastritis lebih banyak responden tersebut, 2 diantaranya berumur masih
pada mual ringan sebelum diberikan intervensi. muda yang berarti respon imunitas pada usia
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 15 muda masih tergolong tinggi yang artinya sistem
orang responden sesudah diberikan intervensi kekebalan tubuh pada responden tersebut masih
tirah baring yaitu 7 responden (46,7%) mengalami bagus untuk melawan bakteri yang menjadi
tidak mual, 4 responden (26,7%) mengalami mual penyebab penyakit gastritis, dan berarti penyebab
ringan dan 4 responden (26,7%) mengalami mual dari penyakit gastritis dari 2 responden tersebut
sedang. tidak terdapat dari infeksi bakteri, tetapi
Dari hasil penelitian sesudah diberikan kemungkinan penyebab nya hanya pola makan.
intervensi tirah baring didapatkan 7 orang Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa
responden mengalami tidak mual, 6 dari 7 orang infeksi bakteri merupakan penyebab paling hebat
tersebut mereka mengalami mual ringan sebelum karena mengakibatkan peradangan menyebar
diberikan tirah baring dan berubah menjadi tidak yang kemudian akan mengakibatkan perubahan
mual dengan bukti terdapat perubahan batasan pada lapisan pelindung dinding lambung. Rasa
karakteristik mual yang berkurang dari mual yang dialami oleh responden berpengaruh
sebelumnya seperti tidak terdapat pucat pada pada penyebab terjadinya penyakit gastritis.
permukaan kulit, tidak terdapat keringat dan Karena semakin penyebab nya ringan maka
menerima makanan saat disuguhkan, sedangkan semakin cepat rasa mual tersebut turun.
1 orang diantaranya mengalami penurunan rasa Sedangkan 2 responden lainnya, mereka
mual yang signifikan yaitu dari mual sedang memiliki pekerjaan IRT (ibu rumah tangga). Maka
berubah menjadi tidak mual dengan bukti yang diduga responden tersebut terserang penyakit
terlihat, seperti tidak mengalami pucat pada muka, gastritis dengan penyebab yang tidak parah
tidak terdapat peningkatan air liur yang berlebih seperti hanya karena stress atau pola makan saja
dan mau menerima makanan yang disuguhkan. dan tidak dikarenakan alcohol atau pun rokok. Hal
Selanjutnya, terdapat 4 orang responden yang tersebut berpengaruh dalam proses pengobatan
mengalami mual ringan sesudah tirah baring, 3 keperawatan atau intervensi keperawatan untuk
orang diantaranya mereka mengalami mual berat menurunkan rasa mual, yaitu semakin penyebab
sebelum diberikan tirah baring dan mengalami nya ringan maka semakin cepat pula rasa mual
perubahan yang signifikan menjadi mual ringan tersebut turun.
dengan bukti batasan karakteristik yang berubah Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan
seperti tidak melaporkan bahwa ia sedang oleh Arthur D. Heller yang menyatakan bahwa
mengalami mual dan tidak terdapat peningkatan penyakit gastritis dapat disembuhkan tetapi cara
air liur yang berlebih, tetapi masih tidak dapat penyembuhan dan kesembuhannya tergantung
menerima makanan yang disuguhkan, sedangkan oleh penyebanya.
1 dari 4 orang tersebut tidak mengalami perubahan Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
tetap mengalami mual ringan. dengan diberikan intervensi keperawatan tirah
Dan pada 4 orang responden yang mengalami baring maka terdapat penurunan rasa mual pada
mual sedang sesudah tirah baring, 3 orang responden, bahkan terdapat rasa mual yang
diantaranya mereka mengalami mual berat dan menurun secara signifikan.
terdapat perubahan menjadi mual sedang dengan Secara teori, banyak cara yang dapat
bukti batasan karakteristik yang berkurang yaitu digunakan untuk mengatasi atau menurunkan rasa
mereka tidak ada lagi melaporkan bahwa ia mual untuk penderita gastritis, salah satunya
sedang mual tetapi tetap mengalami peningkatan adalah intervensi keperawatan dengan cara tirah
air liur, sedangkan 1 dari 4 orang tersebut tidak baring. Tirah baring merupakan keharusan pasien
mengalami perubahan tetap mengalami mual untuk berbaring ditempat tidur dalam jangka waktu
sedang. yang lama, perawatan ini bertujuan untuk
Dari penelitian ini didapatkan hasil dari 15 pemulihan suatu masalah penyakit yang mana
orang responden terdapat 4 responden yang dengan istirahat penderita gastritis khususnya
mengalami penurunan rasa mual yang signifikan, yang mengalami gejala mual akan merasakan
yaitu responden dengan kode responden 1, ketenangan, rileks tanpa adanya tekanan
responden 7, responden 10 dan responden 11. emosional, bebas dari kecemasan serta emosi dan
Jika dikaitkan dengan hasil penelitian berdasarkan ketegangan, dengan begitu rasa mual yang
kategori umur responden yang telah dibahas dialami oleh penderita gastritis akan berkurang.
diatas, maka terdapat keterkaitan yaitu dari 4

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 30
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

Menurut Nuari Afrian (2015) dalam Buku Ajar Sistem Gastrointestinal tahun 2010 hal 62
Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem menjelaskan pada klien yang mengalami rasa
Gastrointestinal tahun 2015 hal 142 mengatakan mual dianjurkan untuk bedrest atau tirah baring.
penderita gastritis yang mengalami gejala mual di Sependapat dengan Nuari Afrian (2015) dalam
anjurkan untuk mempertahankan tirah baring atau Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Gangguan
beristirahat untuk mencegah terjadinya muntah. Sistem Gastrointestinal tahun 2015 hal 142
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh mengatakan penderita gastritis yang mengalami
Haris A.B dan Muhtar (2010) menjelaskan bahwa gejala mual di anjurkan untuk mempertahankan
istirahat atau tirah baring dengan waktu yang tirah baring atau beristirahat untuk mencegah
cukup dapat memulihkan organ-organ dalam terjadinya muntah.
tubuh dan dapat merelaksasikan tubuh agar dapat Teori tentang rasa mual yang terjadi pada
berfungsi dengan normal. penderita gastritis didukung oleh penelitian yang
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan teori dilakukan oleh Fatma Setia Suhartikah pada tahun
Hall, E. John (2010) dalam buku Saku Fisiologi 2015 diketahui bahwa rasa mual pada pasien
Kedokteran edisi 11 tahun 2010 menjelaskan gastritis disebabkan oleh impuls yang datang dari
bahwa dalam keadaan istirahat atau dalam traktus gastrointestinal karena kerja gaster yang
keadaan relaks kerja gaster akan menurun dan berlebih, yang mana impuls dapat diartikan
impuls saraf tidak bekerja yang artinya gaster akan sebagai rangsangan atau pesan yang diterima
tetap bekerja tetapi tidak maksimal untuk oleh reseptor dari lingkungan luar seperti hal nya
menghasilkan asam lambung dan impuls yang ketika penderita gastritis memakan makanan yang
berasal dari gaster atau gastro tidak memberikan bersifat asam dan pedas akan sangat cepat
sinyal kepada hypotalamus untuk memberikan memberikan rangsangan atau impuls karena
rangsangan mual. setelah pasien memakan makanan yang sifatnya
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan asam atau pedas yang berlebihan akan
bahwa jika melakukan tirah baring atau beristirahat mengakibatkan peradangan pada lambung dan
dengan waktu yang cukup maka akan mengurangi lambung akan sangat banyak mengeluarkan asam
atau menurunkan rasa mual yang terjadi pada lambung sehingga akan terjadi peningkatan
penderita gastritis. sekresi asam lambung dan merangsang
Berdasarkan hasil uji statistik sebelum dan hypotalamus untuk mual, hypotalamus merupakan
sesudah diberikan intervensi tirah baring untuk bagian dari otak yang berfungsi sebagai
menurunkan rasa mual dengan menggunakan uji pengendalian perasaan pada manusia.
statistik Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai Menurut Hall, E. John (2010) dalam buku
ρ = 0,001 lebih kecil dari α 0,05 maka Ho ditolak Saku Fisiologi Kedokteran edisi 11 tahun 2010
dan menerima Ha, hasil ini menunjukkan bahwa menjelaskan bahwa dalam keadaan istirahat (tirah
ada pengaruh tirah baring terhadap penurunan baring) atau dalam keadaan relaks kerja gaster
rasa mual pada klien gastritis di Pelayanan akan menurun dan impuls saraf tidak bekerja yang
Kesehatan artinya gaster akan tetap bekerja tetapi tidak
Tirah baring merupakan suatu maksimal untuk menghasilkan asam lambung dan
penatalaksanaan keperawatan yang melibatkan impuls yang berasal dari gaster atau gastro tidak
seseorang untuk berbaring dalam suatu jangka memberikan sinyal kepada hypotalamus untuk
tertentu untuk pemulihan suatu masalah memberikan rangsangan mual.
kesehatan. Tirah baring ini merupakan Sejalan dengan hasil penelitian yang
pengobatan abad ke-19 untuk berbagai macam dilakukan oleh Ida Ayu Dwi Puspita Rini (2013)
gangguan kesehatan. Tirah baring atau yang menyebutkan bahwa dalam keadaan istirahat
beristirahat dapat meningkatkan stamina pada dengan waktu yang cukup dapat menurunkan
tubuh seseorang, apalagi jika seseorang yang beban kerja pada sistem tubuh termasuk sistem
sedang mengalami perasaan tidak nyaman pada pencernaan dan akan membantu tubuh dalam
tubuh seperti rasa mual yang sering dialami oleh proses pemulihan suatu penyakit tertentu. Ketika
penderita gastritis (Hidayat & Uliyah, 2015). seseorang dalam keadaan tirah baring atau
Banyak manfaat yang didapat dari istirahat maka kebutuhan metabolik akan menurun
penatalaksanaan tirah baring, salah satunya dapat dibandingkan saat sedang melakukan aktifitas,
menurunakn rasa mual pada pederita gastritis. penurunan kebutuhan metabolik memberikan
Menurut Suratun & Lusianah (2010) dalam kesempatan pada lambung untuk bekerja dan
buku Asuhan Keperawatan Klien Gangguan memperbaiki dirinya serta akan menormalkan

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 31
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

keadaan asam lambung yang meningkat, dan yang dilakukan oleh Safrudin, Asrin dan
diketahui peningkatan asam lambung tersebut Purwatiningsih tahun 2009 yaitu sama sama
adalah penyebab rasa mual. menyatakan bahwa ada pengaruh antara lama nya
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Haris A.B istirahat terhadap penurunan keluhan pasien
dan Muhtar (2010) juga menjelaskan bahwa dalam gastritis seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, nafsu
keadaan istirahat atau tirah baring dengan waktu makan menurun dan perut kembung.
yang cukup dapat memulihkan organ-organ dalam
tubuh serta dapat merelaksasikan tubuh agar KESIMPULAN
dapat berfungsi dengan normal. Penelitian Dari hasil penelitian dan pembahasan
tersebut juga menyebutkan berbagai macam mengenai pengaruh tirah baring terhadap
manfaat dari tirah baring salah satunya dapat penurunan rasa mual pada klien gastritis di
melancarkan pencernaan dimana saat seseorang Pelayanan Kesehatan, maka dapat ditarik
sedang istirahat (tirah baring) lambung tidak kesimpulan bahwa, Klien gastritis di Pelayanan
maksimal untuk menghasilkan getah pencernaan Kesehatan sebelum diberikan intervensi tirah
tetapi lambung akan bekerja keras untuk baring mengalami mual ringan sebanyak 46,7%
menguras isi nya sendiri karena gerak peristaltik atau 7 orang dari keseluruhan responden. Klien
dan getah pencernaan yang meningkat. Dan saraf gastritis di Pelayanan Kesehatan sesudah
yang ada pada lambung tidak bekerja untuk diberikan intervensi tirah baring mengalami tidak
memberikan sinyal pada serabut otak untuk mual sebanyak 46,7 % atau 7 orang dari
menghasilkan rasa mual. keseluruhan responden. Ada pengaruh tirah baring
Posisi dalam melaksanakan tirah baring terhadap penurunan rasa mual pada klien gastritis
sangat berpengaruh, posisi tirah baring untuk di Pelayanan Kesehatan dengan tingkat
menurunkan rasa mual adalah posisi supine yaitu kemaknaan ρ = 0,001 < α 0,05.
posisi pasien terbaring terlentang dengan kedua
tangan dan kaki lurus dalam posisi horizontal yang DAFTAR PUSTAKA
bertujuan agar pasien merasa lebih rileks dan Dwi, R. (2013). Jurnal Sain Med. Pengaruh
memberikan posisi yang nyaman pada pasien Aromaterapi Blended Peppermint dan
(Hidayat & Uliyah 2007). Dalam penelitian ini posisi Ginger Oil terhadap Rasa Mual pada Ibu
melakukan penatalaksanaan keperawatan tirah Hamil Trimester Satu di Puskesmas Rengel
baring adalah dengan posisi supine atau Kabupaten Tuban, 5(2) Desember, pp.52-
terlentang. Pada penelitian yang dilakukan oleh 55.
Ivan Atjeh tahun 2011 dengan penelitian pada Hidayat, A.A.A & Uliyah, M. (2015). Pengantar
populasi pediatrik menjelaskan bahwa ketika Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 2. Jakarta:
seseorang berbaring dengan posisi supine maka Salemba Medika.
akan terjadi perubahan pada mekanisme otot-otot Ida, A.D.P. (2013). Jurnal Kesehatan. Efektifitas
abdomen pada lambung, otot pada lambung Tirah Baring terhadap Penurunan Intensitas
mengalami perubahan tekanan dimana dengan Nyeri Dada pada Pasien Infark Miokard Akut
posisi tersebut tekanan pada otot lambung mejadi (Non Stemi) di Ruang Dahlia RSUD
relaksasi dan otot lambung mengalami Nganjuk, 3(1) Mei, pp.41-47.
peregangan. Semua otot pada abdomen yang Isna, W., Almahdy, A & Azwir, D. (2016). Jurnal
awalnya bekerja keras karena asam lambung yang Farmasi Higea. Gambaran Terapi
berlebih dan otot tersebut menjadi tertekan karena Kombinasi Ranitidin dengan Sukralfat dan
lambung telah bekerja keras, tetapi pada saat Ranitidin dengan Antasida dalam
seseorang tirah baring dengan posisi supine Pengobatan Gastritis di SMF Penyakit
(terlentang) maka otot abdomen yang awalnya Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
berkontraksi berubah menjadi relaksasi. Dan jika Ahmad Mochtar Bukittinggi, 8(1).
relaksasi terjadi maka saraf-saraf pada lambung Nuari, N. A. (2015). Buku Ajar Asuhan
juga akan mengalami ketenangan dan tidak akan Keperawatan pada Gangguan Sistem
memberikan sinyal kepada hypotalamus untuk Gastrointestinal. Jakarta: Cv. Trans Info
merangsang rasa mual. Media.
Pada penelitian ini terbutki bahwa setelah Rahmi, K, G. (2011). Artikel Penelitian. Faktor-
diberikan intervensi tirah baring maka klien gatritis faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
menjadi relaks dan terdapat penurunan rasa mual. Gastritis pada Pasien yang Berobat Jalan di
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 32
ISSN : 2597-3851 Vol. 3 No. 1 (Agustus, 2019)

Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukittinggi


Tahun 2011, Januari, pp.1-12.
Ratna, Y. (2009). Hubungan Antara Karakteristik
Responden, Kebiasaan Makan dan Minum,
serta Pemakaian NSAID dengan Terjadinya
Gastritis pada Mahasiswa Kedokteran
(Studi di Klinik Keluarga Fakultas
Kedokteran UNAIR), FKM UNAIR
Surabaya.
Ratu, A & Adwan, M. (2013). Penyakit Hati,
Lambung, Usus, dan Ambeien. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Rona, S., Hanum, A. & Wulansari. (2010). Jurnal
Keperawatan. Hubungan Pola Makan
dengan Timbulnya Gastritis pada Pasien di
Universitas Muhammadiyah Malang
Medical Center (UMC), 2(1) Juli, pp.156-
154.
Saryono & Widianti, A. T. (2011). Catatan Kuliah
Kebutuhan Dasar Manusia (KDM).
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sukarmin. (2013). Keperawatan pada Sistem
Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suratun & Lusianah. (2010). Asuhan
Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Gastriontestinal. Jakarta: Cv. Trans Info
Media.
Widiastuti, R. Wardono, B. E & Khulsum, U.
(2012). Kamus Keperawatan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Wilkinson, M. J. (2013). Buku Saku Diagnosis
Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi
NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta:
EGC.
Yuni Retnowati. (2010). Gambaran Gastritis dan
Hubungan dengan Pola Makan, Gaya
Hidup, dan Status Gizi pada Pralansia dan
Lansia di Posbindu Kelurahan Bantar Jati
Bogor. Depok : Skripsi, FKMUI.

journal.umbjm.ac.id/index.php/healthy 33

Anda mungkin juga menyukai