Tabel 4.6 Analisa pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap perubahan nyeri
(n=19)
Pre relaksasi Post relaksasi
nafas dalam nafas dalam
Pearson Correlation Pre relaksasi nafas dalam 1.000 .630
Post relaksasi nafas dalam .630 1.000
Sig. (1-tailed) Pre relaksasi nafas dalam . .002
Post relaksasi nafas dalam .002 .
N Pre relaksasi nafas dalam 19 19
Post relaksasi nafas dalam 19 19
Korelasi Pre vs Post relaksasi nafas antara -1 s/d +1). Sehingga angka 0,630
dalam = 0,630. (besarnya nilai korelasi termasuk korelasi yang
tinggi/signifikan. Pada “sig(1-tailed)” HelicobacterPylory atau gangguan
sebesar =0.002 ini dibandingkan autoimun daripada orang yang lebih
dengan taraf signifikansi 5% = 0,05. muda.
jika sig(1- tailed) lebih kecil dari 0,05 Analisis bivariate, Tingkat nyeri pasien
maka terdapat korelasi yang signifikan. gastritis. The International Association for
Hasil Uji Regresi Linear, hasil analisa the Study of Pain (IASP,1979 dikutip dari
dengan bantuan komputer dengan spss Potter & Perry, 2006), mendefinisikan
dapat di jelaskan besarnya nilai nyeri sebagai suatu pengalaman sensori
/korelasi R yaitu sebesar 0.630 dan dan emosional yang tidak nyaman yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan
dijelaskan besarnya prosentase
aktual dan potensial yang dirasakan dalam
pengaruh variabel bebas terhadap
kejadian-kejadian di mana terjadi
variabel terikat yang disebut koefisian
kerusakan. Perasaan yang tidak nyaman
determinasi yang merupakan hasil dari
tersebut sangat bersifat subjektif dan
pengkuadratan R. dari output tersebut
hanya orang yang mengalaminya yang
diperoleh koefisien determinasi (R2) dapat menjelaskan dan mengevaluasi
sebesar 0.397 yang mengandung perasaan tersebut (Mubarak & Chayatin,
pengertian bahwa pengaruh variabel 2007).
bebas (Post relaksasi nafas dalam) Berdasarkan tingkat nyeri
terhadap variabel terikat Pre relaksasi responden semua responden mengalami
nafas dalam adalah sebesar 39.7%, nyeri dalam kategori sedang yakni
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh sebanyak 19 orang (100%). Hal
variabel yang lain tersebut menunjukkan bahwa pasien
Pembahasan yang dirawat inap di Ruang Perawatan
Analisis Univariat Dari 19 responden Klinik Mboga, Sukoharjo mengalami
yang diteliti, 12 (63%) orang berusia nyeri kategori sedang. Dari kondisi itu
antara 45-55 tahun dan 7 (37%) kebanyakan responden belum
berusia antara 56-66 tahun. Hal ini mengetahui bagaimana cara
menunjukkan bahwa seiring dengan mengurangi rasa nyeri tanpa
bertambahnya usia mukosa gaster menggunakan obat. Hasil dari
cenderung menjadi tipis sehingga observasi menunjukkan kebanyakan
lebih cenderung memiliki pasien mengurangi rasa nyeri yang
infeksi terjadi dengan melakukan massase