Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SINTESIS TINDAKAN RELAKSASI NAFAS DALAM

PADA NY.T DI RUANG CANDI BARONG


Dosen Pembimbing :Ns Diyanah Syolihan Rinjani S.Kep, M.kep

Di Susun Oleh :
Yaffi Adhitya Nugraha
SN221174

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2022/2023
Analisa Sintesa Tindakan Kompres Hangat pada kasus Gastritis
Hari : Rabu
Tanggal : 2 November 2022
Jam : 17.00 WIB
A. Keluhan Utama
Nyeri Dibagian Perut
B. Diagnosa medis
Gastritis
C. Diagnosis keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ( inflamasi,
iskemia, neoplasma ), agen pencedera kimiawi ( terbakar, bahan kimia
iritan ), agen pencedera fisik ( abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan )
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS : - Pasien mengatakan nyeri bagian perut
DO : - pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak gelisah
E. Dasar pemikiran
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut dan kronik (Aspitasari & Taharuddin,
2020). Masyarakat pada umumnya mengenal gastritis dengan sebutan
penyakit maag yaitu penyakit yang menurut mereka bukan suatu masalah
yang besar, gastritis terjadi pada semua usia mulai dari anak-anak, remaja,
dewasa sampai tua (Jannah, 2020).
Gastritis disebabkan salah satunya karena sikap penderita gastritis yang
tidak memperhatikan kesehatannya, terutama makanan yang dikonsumsi
setiap harinya (Suprapto, 2020).Gastritis dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak nyaman pada
perut (Nur, 2021).
Banyak penderita gastritis itu berawal dari kesibukan yang berlebihan
sehingga mengakibatkan seseorang lupa makan (Danu, Putra, Diana, &
Sulistyowati, 2019). Terkadang gejala gastritis pada awalnya diabaikan saja,
padahal jika penyakit gastritis itu dibiarkan maka bias terjadi kondisi
komplikasi yang cukup parah (Danu et al., 2019). Secara garis besar
penyebab gastritis dibedakan atas faktor internal yaitu adanya kondisi yang
memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan, dan zat ekstrenal yang
menyebabkan iritasi dan infeksi (Handayani & Thomy, 2018).
Berdasarkan faktor resiko gastritis adalah menggunakan obat aspririn atau
antiradang non stroid, infeksi kuman helicobacterpylori, memiliki kebiasaan
minum minuman beralkohol, memiliki kebiasaan merokok, sering mengalami
stress, kebiasan makan yaitu waktu makan yang tidak teratur, serta terlalu
banyak makan makanan yang pedas dan asam (Eka Fitri Nuryanti, 2021).
Gastritis biasanya dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis
merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan.
F. Prinsip tindakan keperawatan
Pra interaksi
1. Melihat program terapi pasien
2. Mengecek urutan prosedur
3. Menyiapkan peralatan
Fase Orientasi
1. Mencuci tangan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Memastikan identitas : cek gelang pasien( nama, TTL,alamat, usia)
5. Menanyakan kesediaan
6. Mempertahankan privasi
Fase kerja
1. Mengatur posisi klien dengan nyaman (duduk/berdiri)
2. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan 1 tangan di
abdomen
3. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik napas dalam melalui
hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
4. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen ( cegah lengkung
pada punggung )
5. Meminta pasien menahan nafas sehingga 3 hitungan
6. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan ( lewat
mulut bibir seperti meniup )
7. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dari kontraksi dari
otot
8. Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan latihan ini bila mengalami
sesak nafas/nyeri
9. Merapikan pasien
Fase terminasi
1. Mengevaluasi respon pasien
2. Membereskan alat & mencuci tangan
3. Melakukan dokumentasi
G. Analisis tindakan
Salah satu upaya nonfarmakologisuntuk manajemen nyeri diantaranya
adalah teknik relaksasi nafas dalam (Waluyo, J. S. 2017) .Teknik relaksasi
nafas dalam mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen
yaitu endorphin dan enkefalin.Hormon endorfin merupakan substansi sejenis
morfin yang berfungsi sebagai penghambat transmisi impuls nyeri ke otak.
Sehingga pada saat neuron nyeri perifer mengirimkan sinyal ke sinaps, terjadi
sinapsis antara neuron perifer dan neuron yang menuju otak tempat
seharusnya substansi P akan menghasilkan impuls. Pada saat tersebut,
endorfin akan memblokir lepasnya substansi P dari neuron sensorik, sehingga
sensasi nyeri menjadi berkurang (Widiatie, W. 2015).
H. Bahaya dilakukannya tindakan
1. Pasien lupa cara teknik relaksasinafas dalam
2. Antisipasi : Memberikan penjelasan ulang tentang teknik relaksasi nafas
dalam
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Melakukan tindakan kompres hangat
2. Melakukan tindakan kompres dingin

J. Hasil yang di dapatkan setelah dilakukan tindakan


S : Ny.T mengatakan nyeri sudah berkurang
O:
- Pasien tampak nyeri berkurang
- Pasien tampak senang
A: masalah nyeri akut belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
K. Evaluasi Diri
Dalam tindakan relaksasi nafas dalam sudah sesuai SOP
DAFTAR PUSTAKA

Aspitasari, A., & Taharuddin, T. (2020). Analisis Pengaruh Terapi Non-Farmakologi


terhadap Intensitas Nyeri pada Pasien dengan Kasus Gastritis di Instalasi Gawat
Darurat: Literatur Review.
Danu, D. D., Putra, K. W. R., Diana, M., & Sulistyowati, A. (2019). Asuhan
Keperawatan Pada Tn. K dengan Diagnosa Medis Gastritis Dan Ulkus Pedis
Diabetes Mellitus Di Ruang Melati RSUD Bangil-Pasuruan. Akademi
Keperawatan Kerta Cendekia Sidoarjo.
Eka Fitri Nuryanti, E. (2021). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja Di Lingkungan Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Tahun 2021. STIK
Bina Husada Palembang.
Handayani, M., & Thomy, T. A. (2018). Hubungan Frekuensi, Jenis Dan Porsi Makan
Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana
(JKSP), 1(2), 40- 46.
Jannah, F. (2020). Asuhan Keperawatan Anak Yang Mengalami Gastritis Dengan Nyeri
Akut Di Ruang Anggrek Rsud Ibnu Sina Gresik. Universitas Airlangga.
Nur, M. P. (2021). Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Gastritis
Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman. Alauddin Scientific Journal of
Nursing, 2(2), 75-83.
Waluyo, J. S., & Suminar, S. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Perubahan Skala Nyeri Sedang Pada Pasien Gastritis Di Klinik Mboga
Sukoharjo.Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.5 No.1 Juli 2017.
Widiatie, W. (2015).Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas
nyeri pada ibu postseksio sesarea di rumah sakit unipdu medika Jombang.
Eduhealth, 5(2).

Anda mungkin juga menyukai