Anda di halaman 1dari 1

Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan

keluhan sesak napas yang dialami sejak sejak 4 bulan yang lalu, namun bertambah berat dan
batuk dua hari sebelum masuk rumah sakit. Klien memiliki riwayat sesak sejak 2 tahun yang
lalu yang disertai batuk. Riwayat batuk sejak 2 tahun. Pasien memiliki riwayat merokok sejak
20 tahun dengan mengabiskan minimal 1 bungkus/hari.
Hasil pemeriksaan paru ditemukan keadaan umu pasien lemah, composmentis,
bentuk dada barel chest, suara napas wheezing, dari hasil perkusi ditemukan adanya
hepersonor pada kedua lapang paru, vocal fremitus menurun pada kedua paru. Saat klien
mengatakan nafsu makan menurun, posri makan dihabiskan hanya ½ porsi, TD :
120/80mmhg, Frekuensi Nadi 98x/m, frekuensi Napas : 31x/mt, S: 38’C , tampak retraksi
dada, Pemeriksaan penunjang ditemukan leukosit : 18.5 106/ mm3. Hasil AGD : PH : 7.30,
PCO2 : 48.mmH, PaO2: 85 mmH, HCO3: 23.3, Sa02 93%, Pemeriksaan foto Thorax
didapatkan kesan hiperinflasi., Spirometri: FEV1 % = 45%, FEV1/FVC%=60% , , BB: 59
kg, TB:167cm.
Pasien bekerja sebagi supir angkutan umum memiliki 3 orang anak yang masih
sekolah dan istri sebagai ibu rumah tangga sejak mengalamisesak dan batuk, pasien jarang
berinteraksi dengan tetangga dan tidak lagi terlibat kegiatan di lingkungan rumahnya, tidak
pernah lagi ke masjid karena malu dengan kondisi selalu batuk dan sesak
Saat ini klien memiliki 4 orang anak yang pertama kelas 6 SD, pasien bekerja sebagai buruh
pabrik gabah, saat sakit klien tidak bias lagi menafkahi keluarganya karena tidak mampu
bekerja secara maksimal, klein merasa bingung dengan kondisinya sekarang bahkan kwatir
dengan kondisi keluarganya, gelisah bahkan sulit tidur.

Pertanyaan.
1. Lakukan penegakan diagnosis Keperawatan pada kasus tersebut dan urutkan sesuai
prioritas
2. Susun luaran keperawatan pada kasus tersebut berdasarkan diagnosis
3. Susun Intervensi Keperawatan berdasarkan tujuan dan dan diagnosis

Anda mungkin juga menyukai