Anda di halaman 1dari 20

ASSALAMUALAIKUM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. R DENGAN GASTRITIS DI


RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RSUD CUT NYAK DHIEN MEULABOH

OLEH:

NAMA : KHAIRATUN NISA


NIM : P0 0520319 055
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
MEULABOH
2022
TIM PENGUJI SIDANG
KTI

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
Ns. Susanti, S.Kep. M.Kep M. HUSAINI, S.Kep. M.Kes

PENGUJI 1 PENGUJI 2
Bustami, S.ST. M.Kes Khairunnisak, S.Kep. M.Kes
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

4.2 PEMBAHASAN
BAB 4
Gambaran Lokasi Pengambilan Data HASIL & PEMBAHASAN

Dalam pengambilan data ini peneliti mengambil data di Rumah Sakit Umum
Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh di Ruang Rawat Penyakit Dalam (Internist)
pada Nn.R dengan diagnosa medis Gastritis, yang telah dilakukan melalui
pendekatan proses asuhan keperawatan sejak tanggal 4-6 Januari 2022.

Pada saat pengkajian peneliti melakukan di Ruang penyakit dalam (Internist)


tepatnya diruang Akasia RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh. Di Ruang Akasia
terdapat jendela, tempat tidur pasien, dan kamar mandi. Keadaan lantai terbuat
dari semen dilapisi anti licin, ventilasi udara kurang, sinar matahari dapat masuk
melalui jendela kaca setiap ruangan.
BAB 4
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN HASIL & PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengkajian yang peneliti lakukan pada tanggal 4 Januari 2022
pukul 10.00 WIB di Ruang penyakit dalam (Internist) tepatnya diruang Akasia
PENGKAJIAN
RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh diperoleh data pasien yang bernama Nn. R,
usia 22 tahun, diagnosa medis Gastritis, jenis kelamin perempuan, suku Aceh,
kebangsaan Indonesia, agama Islam, pendidikan SMA, status perkawinan belum
kawin, pekerjaan Swasta, alamat Gampong Kuta Padang.

Pada saat dilakukan wawancara didapatkan data subjektif yaitu P: pasien mengatakan nyeri di rasakan
akibat terlambat makan, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk, R: nyeri dibagian uluhati dan perut bagian
bawah kiri, T: nyeri berlangsung + 10-15 menit, pasien mengatakan pernah di rawat dengan penyakit
yang sama yaitu penyakit gastritis sekitar 1 bulan yang lalu. Kemudian didapatkan data objektif pada
pasien yaitu ekspresi wajah pasien tampak meringis, pasien tampak memegangi perutnya, S: skala nyeri
8, hasil vital sign didapat TD: 129/77 Mmhg; Nadi : 89x/i; RR : 22x/i, Tem: 36,0 O C. Terapi yang
diberikan adalah IVFD RL: 20 tts/m, injeksi Ranitidine 1 Ampul /12 Jam, injeksi Ketorolac 1 Ampul/ 8
Jam, injeksi cafotaxime 1 Ampul/ 12 Jam, Kaltrofen Supp, Antasida Doen Syrup 3 x 1 sdm.
BAB 4
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN HASIL & PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil
pengkajian yang didapatkan,
maka diagnosa masalah
Diagnosa keperawatan yang diangkat
Keperawatan 1 dalam karya tulis ilmiah ini
difokuskan pada diagnosa
nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera
fisiologis (inflamasi)
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN

Perencanaan keperawatan untuk diagnosa nyeri akut dimulai dengan


menyusun SLKI(Standar Luaran Keperawatan Indonesia) yaitu :
Intervensi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari rawatan
diharapkan tingkat nyeri pasien dapat menunjukan: Keluhan nyeri
menurun dari skala nyeri (7-10) menjadi nyeri ringan (1-3), Ekspresi
wajah meringis menurun TTV dalam rentang normal TD : 80-90
mmHg 90-140 mmHg; RR : 16-24 x/I; N : 80-90x/I; Tem : 36,5 O C–
37,5 O C

Kemudian menetapkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai


berikut: Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif seperti PQRST, kontrol
lingkungan yang memperberat rasa nyeri, memberikan teknik nonfarmakologi,
fasilitasi istirahat dan tidur, kolaborasi pemberian analgetik, monitor TTV pasien,
kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi, kaji kultur yang
mempengaruhi respon nyeri pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri, anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN

Implementasi dilakukan selama 3 hari rawatan


Implementasi dimulai dari tanggal 4-6 Januari 2022.

Pada hari ke-1 rawatan tanggal 4 Januari 2022


implementasi yang dilakukan pada Nn. R dengan
diagnosa keperawatan nyeri akut

Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif seperti PQRST (P: Nyeri pada saat terlambat
makan; Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk; R: Nyeri dirasakan dibagian uluhati dan perut bagian
bawah kiri; S: Skala nyeri 8; T : Nyeri berlangsung + 10-15 menit), mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri seperti berisik, pencahayaan, suhu ruangan yang mempengaruhi stress
tidur, memberikan teknik nonfarmakologi dengan teknik relaksasi nafas dalam dengan ekspresi
wajah pasien tampak meringis, mengkolaborasi pemberian analgetik (Inj. Ranitidine 1A x 12
Jam; Inj. Ketorolac 1A x 8 Jam; Kaltrofen supp; Antasida doen syrup 3 x 1 sdm; Inj. Cepotaxime
1A x 12 Jam) dan Memonitor TTV (TD: 129/77 Mmhg; Nadi : 89x/i; RR : 22x/i, T: 36,0 O C).
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN BAB 4
HASIL & PEMBAHASAN

Evaluasi
Evaluasi dilakukan selama 3 hari dimulai dari tanggal 4-6 Januari 2022.
Pada hari ke-1 rawatan tanggal 4 Januari 2022 setelah dilakukan tindakan
keperawatan untuk diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (inflamasi) didapatkan data subjektif didapatkan pasien
mengatakan nyeri diuluhati, P : Nyeri pada saat terlambat makan; Q: Nyeri
seperti ditusuk-tusuk; R : Nyeri dirasakan dibagian uluhati dan perut bagian
bawah kiri; T : Nyeri berlangsung + 10-15 menit. Data objektif didapatkan
ekspresi wajah pasien tampak meringis, pasien tampak memegangi perutnya,
S: skala nyeri 8, Hasil vital sign: TD : 125/80 MmHg; N: 85 x/i; RR: 22x/i;
Temp: 36,0oC. Dapat disimpulkan bahwa masalah nyeri akut belum teratasi,
intervensi dilanjutkan.
BAB 4
PEMBAHASAN HASIL & PEMBAHASAN
PENGKAJIAN

Nyeri adalah suatu sensasi yang tidak


menyenangkan baik sensori maupun Menurut asumsi peneliti bahwa nyeri
emosional yang berhubungan dengan adanya merupakan suatu rangsangan/ stimulus
suatu kerusakan jaringan/ faktor lain. yang terjadi di sistem tubuh dan nyeri akan
(Asmadi, 2008). Menurut Gate Control dihantarkan melalui kerja saraf sehingga
Theory dari Melzack & Wall (1965) dalam seseorang akan menyatakan keluhan nyeri.
Budi (2021) menyatakan bahwa seseorang Nyeri yang dialami pada pasien dengan
yang mengalami nyeri karena impuls nyeri gastritis terjadi karena pola makan yang
dapat diatur dan dihambat oleh mekanisme kurang tepat, baik dalam frekuensi maupun
pertahanan disepanjang sistem saraf pusat. waktu yang tidak teratur. Sehingga teori
Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dengan kasus dilapangan tidak terdapat
dihantarkan saat sebuah pertahanan dibuka perbedaan yang signifikan.
dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan
ditutup
BAB 4
PEMBAHASAN DIAGNOSA HASIL & PEMBAHASAN
KEPERAWATAN

Berdasarkan Hasil pengkajian yang didapatkan Dari beberapa gejala tersebut menyebabkan
pada Nn. R, maka diagnosa keperawatan timbulnya diagnosa nyeri akut. Sehingga dari
difokuskan pada diagnosa nyeri akut masalah yang didapatkan pada pasien juga
berhubungan dengan agen pencedera fisiologis sesuai dengan masalah yang didapatkan
(inflamasi) secara diteoritis.

Menurut asumsi peneliti masalah keperawatan Masalah yang dialami Nn. R adalah karena
nyeri akut yang terdapat diteoritis yaitu dengan pasien mengalami keluhan nyeri, nyeri seperti
data subjektif didapatkan pasien mengeluh ditusuk-tusuk, nyeri dibagian uluhati dan perut
nyeri sedangkan data objektif didapatkan bagian bawah kiri, nyeri berlangsung + 10-15
pasien tampak meringis, bersikap protektif, menit, ekspresi wajah pasien tampak meringis,
gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit tidur pasien tampak memegangi perutnya, Skala nyeri
8.
BAB 4
PEMBAHASAN PERENCANAAN HASIL & PEMBAHASAN
KEPERAWATAN

Intervensi keperawatan untuk diagnosa nyeri akut


dimulai dengan menyusun Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI)
Kemudian menetapkan Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai berikut:
lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
seperti PQRST, kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri, berikan teknik
nonfarmakologi, fasilitasi istirahat dan tidur,
kolaborasi pemberian analgetik, monitor TTV
pasien, kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi, kaji kultur yang
Perencanaan mempengaruhi respon nyeri, pertimbangkan jenis
keperawatan yang dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
direncanakan pada meredakan nyeri, anjurkan memonitor nyeri secara
Nn. R diadopsi sesuai mandiri.
dengan PPNI (2018).
BAB 4
PEMBAHASAN IMPLEMENTASI HASIL & PEMBAHASAN
KEPERAWATAN

Implementasi keperawatan yang dilakukan pada Nn. R


difokuskan pada perubahan nyeri yang dialami. Setelah
dilakukan implementasi didapatkan hasil terjadinya
penurunan nyeri selama 3 hari rawatan. Penurunan nyeri
dapat terjadi karena pemberian terapi farmakologi dan non
farmakologi. Salah satu tindakan non farmakologi adalah
latihan relaksasi nafas dalam. Sehingga peneliti berasumsi
bahwa latihan relaksasi nafas dalam yang dilakukan secara
teratur dapat menurunkan nyeri pada pasien dengan gastritis.
BAB 4
PEMBAHASAN EVALUASI HASIL & PEMBAHASAN

Selama dilakukan perawatan selama 3 hari didapatkan penelitian ini sesuai


dengan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang diingin dicapai.
Pada hari ke-3 rawatan tanggal 6 Januari 2022 setelah dilakukan tindakan
keperawatan untuk diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologis (inflamasi) didapatkan data subjektif pasien mengatakan nyeri
diuluhati menurun, P: Nyeri pada saat terlambat makan menurun; Q: Nyeri
seperti ditusuk-tusuk menurun; R: Nyeri dirasakan dibagian uluhati dan perut
bagian bawah kiri menurun; T: Nyeri berlangsung + 5 menit. Data objektif
didapatkan ekspresi wajah pasien tampak tenang, pasien tidak lagi tampak
memegangi perutnya, S: skala nyeri 3, Hasil vital sign TD: 120/80 MmHg; N:
80 x/i; RR: 20x/i; Temp: 36,0o C. tidak lagi terpasang infus RL. Dapat
disimpulkan bahwa masalah nyeri akut teratasi, intervensi dihentikan.

Selama dilakukan perawatan selama 3 hari didapatkan


penelitian ini sesuai dengan Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI) yang diingin dicapai.
BAB 2
KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

5.2 Saran
BAB 4
KESIMPULAN & SARAN
5. 1 Kesimpulan

Pengkajian
Hasil pengkajian pada Nn. R Pada saat dilakukan wawancara
didapatkan data subjektif yaitu P: pasien mengatakan nyeri di
rasakan akibat terlambat makan, Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk,
R: nyeri dibagian uluhati dan perut bagian bawah kiri, T: nyeri
berlangsung + 10-15 menit, pasien mengatakan pernah dirawat
dengan penyakit yang sama yaitu penyakit gastritis sekitar 1
bulan yang lalu. Kemudian didapatkan data objektif pada pasien
yaitu ekspresi wajah pasien tampak meringis, pasien tampak
memegangi perutnya, S: skala nyeri 8, hasil vital sign didapat
TD: 129/77 MmHg; Nadi : 89x/i; RR : 22x/i, Tem: 36,0 O C.
Terapi yang diberikan adalah IVFD RL: 20 tts/m, injeksi
Ranitidine 1 Ampul /12 Jam, injeksi Ketorolac 1 Ampul/ 8 Jam,
injeksi cefotaxime 1 Ampul/ 12 Jam, Kaltrofen Supp, Antasida
Doen Syrup 3 x 1 sdm.
5. 1 Kesimpulan BAB 4
KESIMPULAN & SARAN

Diagnosa keperawatan yang difokuskan pada Nn. R adalah nyeri akut


Diagnosa berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)

Diharapkan tingkat nyeri pasien dapat menunjukan: Keluhan nyeri menurun dari
skala nyeri (7-10) menjadi nyeri ringan (1-3), ekspresi wajah meringis menurun,
Intervensi TTV dalam rentang normal, dengan intervensi berikan teknik nonfarmakologi
dengan pemberian latihan relaksasi nafas dalam secara teratur selama 3 hari
rawatan.

Implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Nn. R difokuskan pada


perubahan nyeri yang dialami. Setelah dilakukan implementasi didapatkan hasil
Implementasi terjadinya penurunan nyeri selama 3 hari rawatan. Penurunan nyeri dapat terjadi
karena pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu tindakan non
farmakologi adalah latihan relaksasi nafas dalam.

Evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada Nn. R pada 3 hari
Evaluasi rawatan adalah masalah teratasi dengan terjadi penurunan skala nyeri dari skala 8
(nyeri berat) menjadi skala 3 (nyeri ringan).
BAB4 3
BAB
KESIMPULAN & SARAN
METODE PENELITIAN
5. 2 Saran

Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat dijadikan sebagai referensi
Bagi peneliti bagi peneliti lainnya dalam melakukan penerapan asuhan
keperawatan yang lebih baik lagi.

Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat dijadikan sebagai sumber
Bagi instansi pendidikan bacaan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mahasiswa dalam
penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis.

Hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat dijadikan sebagai salah satu
rujukan tindakan yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan yang ada
Bagi rumah di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh dalam
sakit melakukan penerapan asuhan keperawatan pada pasien gastritis yang
mengalami nyeri akut dengan tindakan teknik relaksasi nafas dalam
untuk menurunkan nyeri pada pasien gastritis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai