PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PROGRAM

STUDI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SEMARANG TAHUN AKADEMIK 2019/2020

NAMA MAHASISWA : Revaldi Distianto Putra TANGGAL : 19 Maret 2021

NIM : G2A017173 TEMPAT : Rmh Tn. D

1) Identitas Klien: Tn. D, 23 tahun

2) Diagnosa Medis: Gastritis

3) Data Fokus: Tn. D 23 tahun menderita Gastritis. pasien mengeluh nyeri panas
seperti terlilit di area perut bagian tengah ke arah ulu hati dan dirasakan terus
menerus serta kadangkala hilang timbul, mengeluh sering terbangun saat tidur
karena nyeri yang muncul tiba-tiba, skala nyeri 6 pada skala NRS.

4) Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut b / d agen cedera fisiologis

5) Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan: Terapi musik

6) Tujuan Tindakan: Menurunkan tingkat nyeri, menciptakan kondisi nyaman,

mengoptimalkan kualitas tidur.

7) Dasar Pemikiran

Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa lambung

yangdapat bersifat akut,kronis dan difus (local). Peradanganini dapat
menyebabkan pembengkakan lambung sampai terlepasnya epitel
mukosasuferpisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan saluran
pencernaan.Pelepasan epitel dapat merangsang timbulnya inflamasi pada
lambung (Sukarmin,2011). Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah
gastritis superficial akut dan gastritis atropik kronis (Hardi & Huda
Amin,2015). Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau
yang digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri bersifat subjektif
dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, pengalaman-pengalaman
 nyeri sebelumnya, mood, kepercayaan, dan kemampuan untuk menyesuaikan
diri. Nyeri berdasarkan durasiterbagi menjadinyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri berdasarkan patofisiologiterdiri darinyeri fisiologis, nosiseptif dan
neuropatik. Nyeri akut di definisikan sebagai nyeri dengan onset segera dan
memiliki durasi terbatas. Pasien yang menderita nyeri akut yang berat akan
mengalami gangguan kecemasan, rasa takut dan gangguan tidur. Hal ini
disebabkan karena ketidaknyamanan pasien dengan kondisinya, dimana pasien
menderita dengan rasa nyeri yang dialaminya kemudian pasien juga tidak
dapat beraktivitas (Bahrudin, 2018). Salah satu intervensi yang dapat
digunakan dalam mengatasi nyeri yaitu dengan terapi musik mempunyai
beberapa kelebihan yaitu mampu memberikan ketenangan pikiran serta
mempunyai manfaat sebagai pengendali emosi. Bersadarkan tempo, irama
serta tinggi rendahnya nada dapat menghasikan suatu gelombang alfa dan serat
dari gelombang beta yang terdapat pada pada gendang telinga, sehingga dapat
memberikan rasa nyaman terhadap otak dan mampu menerima rangsangan
serta memberikan efek rileks, dan dapat menidurkan, Musik dapat memberikan
manfaat bagi pasien karena dapat mengalihkan perhatian mereka dari
pengalaman yang tidak menyenangkan (Arisdiani et al., 2021)

8) Analisa Sintesa Prosedur Tindakan

Zat iritan

Iritasi lambung

Meningkatkan sekresi mukosa

Mukosa inflamasi

Erosi pada mukosa lambung

 Nyeri
Dapat diredakan dengan Terapi Musik
9) PRINSIP TINDAKAN DAN RASIONAL
a. Kontrak waktu dan menjelaskan tujuan tindakan
Rasional : menyepakati terkait lamanya waktu tindakan serta menjelaskan
mengenai proses tindakan yang akan dilakukan
b. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien
Rasional : meningkatkan kepercayaan dan keberhasilan terhadap tindakan
yang akan dilakukan
c. Persiapan diri (perawat) dan persiapan pasien
Rasional : mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh perawat
dan pasien saat tindakan berlangsung
d. Tindakan sesuai prosedur atau SOP
Rasional : memperhatikan ketentuan atau aturan yang berlaku dalam
melakukan tindakan agar tidak terjadi hal yang tak terduga
10) BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT TINDAKAN
TERSEBUT DAN CARA PENCEGAHANNYA
a. Ketidakpercayaan pasien terhadap perawat
Pencegahan : Membina hubungan saling percaya dengan pasien sehingga
tindakan yang diberikan berhasil dan dapat menurunkan skala nyeri
11) EVALUASI (HASIL YANG DIDAPAT DAN MAKNANYA
Keluhan nyeri menurun, skala nyeri berkurang, kesulitan tidur menurun.