Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS

Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri


Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Non Farmokologis
Penyuluh : Mahasiswi Zidha’ Ilma
Hari/Tanggal : Jum’at, 29 Oktober 2021
Waktu : 10.45 – 11.00 WIB
Tempat : Ruang Kenanga Kamar 4
Sasaran : Pasien Kamar 4 (Tn. D)

A. Latar Belakang
Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat individual
yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Menurut The International for the Study
of Pain (IASP) nyeri merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual dan potensial, atau menggambarkan kondisi
terjadinya suatu kerusakan (Potter & Perry, 2010). Nyeri merupakan salah satu
pemicu yang dapat meningkatkan level hormon stres seperti adrenokortikotropin,
kortisol, katekolamin dan interleukin dan secara simultan dapat menurunkan
pelepasan insulin dan fibrinolisis yang akan memperlambat proses penyembuhan
luka paska pembedahan (Williams & Kentor, 2008). Seorang Individu dapat
berespons secara biologi dan prilaku akibat nyeri yang dapat menimbulkan respon
fisik dan psikis. Respon fisik meliputi keadaan umum, respon wajah dan perubahan
tanda – tanda vital, sedangkan, respon psikis akibat nyeri dapat merangsang respon
stres sehingga sistem imun dalam peradangan dan menghambat penyembuhan
(Potter & Perry, 2010).
Smeltzer mengkategorikan nyeri ke dalam dua jenis yakni nyeri akut dan
nyeri kronis. Nyeri akut biasanya awitannya tiba-tiba dan umumnya berkaitan
dengan cedera spesifik yang berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan.
Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cedera telah terjadi. Sementara
itu, nyeri kronis adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu
periode waktu, nyeri ini berlangsung diluar waktupenyembuhanyang diperkirakan
dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik, nyeri ini
berlangsung selama enam bulan atau lebih, (Smeltzer 2001:213).
Manajemen nyeri non farmakologi untuk menghilangkan nyeri meliputi
teknik distraksi, teknik pemijatan (massage), teknik relaksasi, terapi musik, guided
imaginary, meditasi, imajinasi terbimbing. Teknik-teknik tersebut dapat
menurunkan intensitas nyeri, mempercepat penyembuhan dan membantu dalam
tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, stress dll (Kozier:
2006).
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien kamar 4 ruang kenanga
atas nama Tn. D dapat mengetahui tentang pentingnya manajemen nyeri tanpa
menggunakan obat atau non farmakologis.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan pasien kamar 4 ruang kenanga atas nama
Tn. D dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian nyeri
2. Jenis nyeri
3. Skala nyeri
4. Cara mengatasi nyeri secara non farmakologis
D. Materi
Terlampir
E. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
F. Media
Leaflet
G. Kegiatan Pembelajaran
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Pasien
1. 2 menit Pembukaan : - menjawab salam
- memberi salam - mengatakan bersedia
- memperkenalkan diri, - tampak kooperatif
menyampaikan tujuan dan maksut
tindakan pendidikan kesehatan,
kontrak waktu, menanyakan
kesiapan atau kebersediaan pasien
2. 8 menit Pelaksanaan : - pasien tampak
- menjelaskan materi pendidikan memperhatikan dan
kesehatan tentang manajemen nyeri mendengarkan dengan
non farmakologis baik.
3. 3 menit Evaluasi : - pasien mampu
- meminta pasien untuk menyampaikan materi
menyampaikan ulang terkait : yang sudah dijelaskan
a. Pengertian nyeri
b. Jenis nyeri
c. Skala nyeri
d. Cara mengatasi nyeri non
farmakologis
- memberikan apresiasi atas
keberhasilan pasien dalam
penyampaian ulang materi yang
telah diberikan.
4. 2 menit Penutup : - pasien menjawab
- mengucapkan terima kasih salam
- memberi salam - pasien mengucapkan
sama-sama
H. Evaluasi
1. Nyeri itu apa ?
2. Jenis nyeri itu apa saja ?
3. Skala nyeri yang dirasakan ?
4. Cara mengatasi nyeri tanpa menggunakan obat-obatan?
I. Lampiran Materi
 Pengertian nyeri
Perasaan atau sensasi tidak nyaman yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa seperti tertindih benda,
terbakar, dan tertusuk-tusuk.
 Jenis nyeri
1. Nyeri Akut (< 6 bulan)
- Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba.
- Biasanya diikuti kerusakan jaringan.
- Seperti kecelakaan, patah tulang, dll.
2. Nyeri kronis (> 6 bulan)
- Bersifat terbatas dan menetap.
- Biasanya terus menerus terjadi pada penyakit seperti kanker, peradangan
pada sendi, dll.
 Skala nyeri
0 : tidak nyeri sama sekali
1-3 : sedikit nyeri/nyeri ringan (masih bisa melakukan aktivitas)
4-6 : nyeri sedang (mengganggu aktivitas)
7-9 : nyeri berat (sangat mengganggu aktivitas)
10 : nyeri sangat berat atau tidak tertahankan
 Cara mengatasi nyeri
1. Teknik pengalihan (distraksi)
- menonton TV
- mendengarkan musik
- membaca koran
- berkomunikasi dengan orang lain
2. Teknik relaksasi
- Teknik Nafas Dalam :
 Posisikan tubuh senyaman mungkin.
 Usahakan konsentrasi dan rileks.
 Tarik nafas dalam melalui hidung.
 Tahan selama 3 detik.
 Hembuskan melalui mulut secara perlahan.
 Lakukan teknik tersebut sampai rasa nyeri berkurang.

Anda mungkin juga menyukai