TENTANG
NIM : 2130282068
CI AKADEMIK CI KLINIK
( ) ( )
Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah sistem pemanasan yang tidak
berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak mempunyai sistem pembuangan
akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
b. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan keamanan klien, jika kelembaban
relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi dengan lambat
c. Nutrisi
Makanan yang tidak disimpan atau disiapkan dengan tepat atau benda yang dapat
menyebabkan kondisi kondisi yang tidak bersih akan meningkatkan resiko infeksi dan
keracunan makanan.
2. Jenis/Klasifikasi
Klasifikasi nyeri di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Nyeri akut : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
b. Nyeri Kronis : pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat dan konstan yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
3. Manfaat
Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman dan
kenyamanan .
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan
a. Emosi
Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan
kenyamanan.
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya risiko injury.
c. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan
penciuman dan penglihatan.
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang
penyakit.
e. Tingkat kesadaran
f. Pada pasien koma, respons akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi,
dan kurang tidur.
g. Informasi atau komunikasi
Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan
kecelakaan.
h. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
i. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.
j. Status nutrisi
Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan
penyakit, demikian sebaliknya dapat berisikoterhadap penyakit tertentu.
k. Usia
Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan
lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri.
l. Jenis kelamin
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri
dan tingkat kenyamanannya.
m. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri
dan tingkat kenyaman yang mereka punyai.
5. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa nyaman.
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah suatu keadaan dimana seseorang melaporkan adanya ketidak
nyamanan yang hebat. Awitan nyeri akut biasanya mendadak, durasinya singkat
kurang dari 6 bulan.
b. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah keadaan dimana seorang individu mengalami nyeri yang
berlangsung terus menerus, akibat kausa keganasan dan non keganasan atau intermiten
selama 6 bulan atau lebih.
c. Mual
Mual adalah keadaan dimana individu mengalami sesuatu ketidak nyamanan, sensasi
seperti gelombang dibelakang tenggorokan epigastrium, atau seluruh abdomen yang
mungkin atau mungkin tidak menimbulkan muntah.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
Mengeluh nyeri pada area luka operasi
Apa ada riwayat penyakit struma
Apa ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama ?
b. Pemeriksaan fisik: data fokus
Data subyektif
1) Observasi nares :
a) Frekuensi pernapasan meningkat. Takipnea, dispnea, edema paru.
b) Riwayat pembedahan
2) Riwayat Struma
a) Nyeri orbital, lokasi dan beratnya
b) Gangguan umum lainnya : kelemahan
Data Obyektif :
Demam, adanya atropiotot,Terdapat benjolan di lehernya,Diaphoresis, sifat dan ciri-
ciri tubuh, keadaan rambut termasuk kualitasnya serta keadaan mata, Terdapat drain
pada di area luka operasi
c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Sidik Tiroid
2) Pemeriksaan Lab serum T4 dan T3
3) Pemeriksaan USG
4) Biopsi aspirasi jarum halus
2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1) Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2) Ansietas berhubungan dengan kebutuhan tidak terpenuhi
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan yang dirancang oleh perawat, atau suatu
perawatan yang di lakukan berdasarkan penilaian secara klinis dan pengetahuan perawat
yang bertujuan untuk meningkatkan outcome pasien atau klien. Perencanaan keperawatan
mencakup perawatan langsung serta perawatan tidak langsung. Kedua perawatan ini
ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat dan orang-orang yang dirujuk oleh
perawat, dirujuk oleh dokter maupun pemberian layanan kesehatan lainnya (PPNI, 2018).
Terapeutik :
Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri(mis.
Hypnosis, terapi music, terapi pijat,
aromaterapi )
Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan )
Fasilitas istrirahat dan tidur
Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi merendakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Ajarkan terknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
5. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana perawatan dapat dicapai dan
memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. (Tarwoto &
Wartonah, 2011). Untuk menentukan masalah teratasi, teratasi sebagian, tidak teratasi
atau muncul masalah baru adalah dengan cara membandingkan antara SOAP dengan
tujuan, kriteria hasil yang telah di tetapkan. Format evaluasi mengguanakan :
S : Subjective adalah informasi yang berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah
tindakan diperbaiki
A : Analisa adalah membandingkan antara inormasi subjektif dan objektif dengan tujuan
dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, masalah belum
teratasi, masalah teratasi sebagian, atau muncul masalah baru.
P : Planning adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil
analisa, baik itu rencana diteruskan, dimodifikasi, dibatalkan ada masalah baru, selesai
(tujuan tercapai).
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.: Defenisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.:Defenisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta Selatan:DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.: Defenisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta Selatan:DPP PPNI.